Guru atau orang tua dapat mengaplikasikan teknik ini dengan membacakan buku cerita berbahasa Inggris. Apabila orang tua mampu berbahasa Inggris, maka orang tua juga dapat langsung bercerita dalam bahasa Inggris. Melalui cerita, anak dapat mengembangkan imajinasi mereka dan tentu saja ada banyak hal yang dapat dipelajari melalui teknik mengajar dengan cerita, antara lain :
- Kosa kata baru
Sebelum mulai bercerita, cek kosa kata yang sekiranya masih asing untuk anak-anak atau murid-murid Anda. Anda dapat membuat list kosa kata baru untuk diperkenalkan kepada mereka. Cek pula bagaimana Anda harus melafalkan kata-kata yang ada dalam cerita tersebut dengan benar. Anda dapat menggunakan kamus elektronik untuk membantu Anda mengecek akurasi pengucapan Anda. Ulangi penggunaan kosa kata baru tersebut beberapa kali sampai anak mengerti apa arti kata tersebut dan tahu konteks yang tepat untuk menggunakan kosa kata baru tersebut. Anda juga dapat mempraktikkan penggunaan
kosa kata baru tersebut dengan anak atau siswa didik Anda. Penggunaan kosa kata yang terus menerus akan membantu anak untuk segera menguasai kosa kata baru tersebut serta memiliki kepekaan untuk menggunakan kosa kata baru tersebut dalam konteks yang tepat. - Ekspresi-ekspresi baru
Di dalam cerita pasti akan ditemukan beberapa ekspresii yang bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Ekspresi-ekspresi tersebut akan lebih cepat ditangkap oleh anak ketika kita mempraktikkan pengunaannya melalui cerita yang kita bacakan atau bawakan untuk mereka. Ekspresi-ekspresi yang dapat dipelajari antara lain adalah ekspresi yang mewakili emosi atau perasaan seperti mengungkapkan kesedihan, kegembiraan, terkejut, marah, menyesal, dsb. Ekspresi-ekspresi tersebut akan dapat cepat ditangkap oleh anak apabila guru atau orang tua mencontohkan penggunaan ekspresi-ekspresi tersebut dengan tepat dan ekspresif.
- Pesan moral
Setiap cerita pasti disusun dengan suatu pesan moral yang akan disampaikan melalui jalan cerita serta melalui tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Orang tua dan guru dapat menyampaikan pesan moral melalui cerita
kepada anak. Apabila cerita yang disampaikan adalah cerita yang diadaptasi dari budaya negara lain, maka orang tua maupun guru akan mendapat kesempatan baik untuk mengajarkan pula perbedaan budaya, tempat serta cara pandang orang yang dipengaruhi oleh budaya masing-masing. Pemahaman semacam ini perlu diberikan kepada orang tua mengingat saat ini anak-anak kita tinggal dan hidup dalam alam global yang setiap saat selalu memberi celah untuk bersinggungan dengan budaya lain. Oleh karena itu, anak-anak perlu diajarkan untuk saling menghargai dan belajar satu sama lain. Bagi orang tua dan guru yang ingin mengaplikasikan teknik ini dengan membawakan langsung cerita tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Teknik penyampaian cerita yang menarik dan runtut
Apabila orang tua atau guru membacakan cerita dari sebuah buku, maka plot cerita tentu sudah disusun dengan baik oleh pengarang. Namun apabila orang tua dan guru ingin membawakan cerita itu sendiri maka mereka perlu untuk memperhatikan teknik penyampaian cerita yang menarik dan runtut. Sebuah cerita akan dimulai dengan : orientasi atau pengenalan cerita, dimana pada bagian ini diperkenalkan setting
cerita yang meliputi tempat dan waktu serta tokoh cerita. Selanjutnya adalah pengenalan masalah atau konflik dalam cerita. Jalinan konflik akan mencapai puncak konflik atau yang disebut dengan klimaks. Solusi atas konflik yang ada dalam cerita akan diurai hingga mencapai anti klimaks. Secara ringkas, sebuah cerita yang runtut akan mengikuti alur berikut :
Cerita yang disampaikan dengan runtut akan membantu anak untuk memahami cerita serta memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan imajinasinya.
- Penggunaan kosa kata dan kecepatan berbicara yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak
Gunakanlah kosa kata dan ekspresi yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Jangan menggunakan kosa kata yang terlalu sulit untuk dpahami anak. Namun, pengenalan kosa kata baru juga perlu dilakukan sehingga anak juga mendapatkan hal baru dari kegiatan bercerita ini. Kecepatan berbicara juga perlu diperhatikan sehingga anak tidak merasa kesulitan mengikuti cerita namun juga tidak disarankan untuk
menggunakan kosa kata atau ekspresi yang terlalu mudah bagi anak sehingga membosankan bagi mereka.
- Pemilihan cerita yang tepat
Pilihlah cerita yang tepat dan sesuai dengan tingkat usia serta pemahaman anak. Pemilihan cerita juga dapat didasarkan pada kebutuhan orang tua atau guru untuk menyampaikan suatu pesan moral kepada anak. Pesan moral seperti kejujuran, kerja keras, kerjasama, dapat dikemas melalui cerita yang disampaikan kepada anak. Guru atau orang tua juga perlu mengenal beberapa frase atau ekspresi yang dapat digunakan ketika menerapkan teknik story
telling atau bercerita dalam mengajar atau
mendampingi anak belajar bahasa Inggris. Frase-frase yang diucapkan berulang kali tersebut juga akan membuat anak menjadi lebih terampil menggunakan kalimat, frase, atau ekspresi tersebut saat mereka harus melakukan story
telling di kelas atau pada kesempatan yang lain.
Di bawah ini adalah beberapa contoh frase, ekspresi, maupun kalimat yang dapat dipakai oleh guru atau orang tua ketika bercerita dalam bahasa Inggris kepada anak muali dari sebelum hingga mengakhiri cerita dalam bahasa Inggris:
Tabel 4. Story telling expressions
Sebelum mulai bercerita
It’s story time Saatnya untuk cerita..
Who want to listen to a story ? Siapa yang mau mendengarkan sebuah cerita?
- I have a fantastic story...
- Mommy has a fantastic story... - Daddy has a fantastic story....
Saya (mami/papi) punya sebuah cerita yang luar biasa...
I wanna* tell you a very famous story...
(wanna = want to)
Saya mau cerita suatu kisah yang sangat terkenal...
Mengawali cerita
Once upon a time... Pada suatu ketika.../ alkisah....
A long..long time ago... Dahulu kala... This is a story of ... (a great
hero/a very brave boy, etc)
Ini adalah kisah tentang...
(seorang pahlawan
besar/seorang anak yang berani, dll)
This story is about a little girl
and her lovely dog
Kisah ini tentang seorang gadis kecil dan anjingnya yang cantik
In a beautiful castle, lived a
handsome prince
Di sebuah puri yang indah, tinggallah seorang pangeran tampan
Merangkai bagian-bagian cerita And.... Dan.... Then.... Kemudian.... Finally.... Akhirnya... However... Tetapi.... Suddenly... Tiba-tiba... Mengakhiri cerita
Well, that is the end of the story Nah, itulah akhir dari cerita
ini
Ok, what can we learn from this story ?
Oke, pelajaran apa yang bisa kita petik dari cerita ini ?
That’s the story ! Begitulah ceritanya