• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Landasan teori

9. Penambahan dan pengurangan

2.1.3 Hakekat Permainan Balok Angka .1 Alat Permainan Edukatif .1 Alat Permainan Edukatif

2.1.4.2 Ciri-ciri Anak TK

Anak TK tergolong anak usia dini dimana individu yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bersifat unik, dalam arti memiliki pola dan pertumbuhan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Anak TK juga

merupakan awal masa kanak-kanak dan memiliki fase kehidupan dengan karakteristik khas.

Kartini Kartono (1995: 109) mengungkapkan ciri khas pada masa kanak-kanak sebagai berikut.

1. Bersifat egoisentris naif

Anak memandang dunia luar dari pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri, dibatasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit. Maka anak belum mampu memahami arti sebenarnya dari suatu peristiwa dan belum mampu menempatkan diri kedalam kehidupan orang lain.

2. Relasi sosial yang primitif

Relasi sosial yang primitif merupakan akibat dari sifat egoisantris naif. Ciri ini ditandai oleh kehidupan anak yang belum dapat memisahkan antara dirinya dengan keadaan lingkungan sosialnya. Anak pada masa ini hanya memiliki minat terhadap benda-benda atau peristiwa yang sesuai dengan daya fantasinya. Anak mulai membangun dunianya dengan khayalan dan keinginannya sendiri.

3. Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan

Anak belum dapat membedakan antara dunia lahiriah dan batiniah. Isi lahiriah dan batiniah masih merupakan kesatuan yang utuh. Penghayatan anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan dan jujur baik dalam mimik, tingkah laku maupun pura-pura, anak mengekspresikannya secara terbuka.

4. Sikap hidup yang fisiognomis

Anak bersikap fisiognomis terhadap dunianya, artinya secara langsung anak memberikan atribut atau sifat lahiriah atau sifat konkrit, nyata terhadap apa yang dihayatinya. Kondisi ini disebabkan karena pemahaman anak terhadap apa yang dihadapinya masih bersifat menyatu (totaliter) antara jasmani dan rohani. Anak belum dapat membedakan antara benda hidup dan benda mati. Segala sesuatu yang ada disekitarnya dianggap memiliki jiwa yang merupakan makhluk hidup yang memiliki jasmani dan rohani sekaligus, seperti dirinya sendiri.

Snowman dalam Patmonodewo (2003: 32-36) anak usia TK atau prasekolah memiliki sejumlah ciri yang dapat dilihat dari aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif.

1. Ciri fisik a. Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Anak pada usia ini sangat

menyukai kegiatan yang dilakukan atas kemauan sendiri. Kegiatan mereka yang dapat diamati adalah seperti: suka berlari, memanjat dan melompat. b. Anak membutuhkan istirahat yang cukup. Dengan adanya sifat aktif, maka

biasanya setelah melakukan banyak aktivitas anak memerlukan istirahat walaupun kadangkala kebutuhan untuk beristirahat ini tidak disadarinya. c. Otot-otot besar anak usia prasekolah berkembang dari kontrol jari dan

tangan. Dengan demikin anak usia prasekolah belum bisa melakukan aktivitas yang rumit seperti mengikat tali sepatu.

d. Sulit memfokuskan pandangan pada objek-objek yang kecil ukurannya sehingga koordinasi tangan dan matanya masih kurang sempurna.

e. Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak sehingga berbahaya jika terjadi benturan keras.

f. Dibandingkan dengan anak laki-laki, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus. 2. Ciri sosial

a. Anak pada usia ini memiliki satu atau dua sahabat tetapi sahabat ini cepat berganti. Penyesuaian diri mereka berlangsung secara cepat sehingga mudah bergaul. Umumnya mereka cenderung memilih teman yang sama jenis kelaminnya, kemudian pemilihan teman berkembang kejenis kelamin yang berbeda.

b. Anggota kelompok bermain jumlahnnya kecil dan tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu kelompok tersebut tidak bertahan lama dan cepat berganti-ganti.

c. Anak yang lebih kecil usianya seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar usianya.

d. Pola bermain anak usia prasekolah sangat bervariasi fungsinya sesuai dengan kelas sosial dan gender.

e. Perselisihan sering terjadi, tetapi hanya berlangsung sebentar kemudian hubungannya menjadi baik kembali. Anak laki-laki lebih banyak melakukan tingkah laku agresif dan perselisihan.

f. Anak usia prasekolah telah mulai mempunyai kesadaran terhadap perbedaan jenis kelamin dan peran sebagai anak laki-laki dan anak perempuan. Dampak kesadaran ini dapat dilihat dari pilihan terhadap alat-alat permainan.

3. Ciri emosional

Anak usia prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya secara bebas dan terbuka. Ciri ini dapat dilihat dari sikap marah yang sering ditunjukkannya. Sikap iri hati pada anak usia prasekolah sering terjadi, sehingga mereka berupaya untuk mendapatkan perhatian orang lain secara berebut.

4. Ciri kognitif

Anak prasekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa. Pada umumnya mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang.

Menurut Adi (2009) karakteristik yang nampak pada anak TK adalah sebagai berikut.

1. Fisik: anak akan menunjukkan kemampuan tentang kelenturan otot dan menggerakkan anggota tubuhnya untuk memantapkan gerakan dasar, mengembangkan keseimbangan diri dan dapat mengurus dirinya sendiri serta membuat berbagai bentuk dengan menggunakan berbagai media.

2. Daya cipta: anak sudah dapat mengenali, membandingkan, menghubungkan, membedakan, menyelesaikan masalah dan mempunyai banyak ide tentang konsep dan gejala sederhana yang ada dilingkungannya.

3. Bahasa dan komunikasi: anak dapat berkomunikasi secara lisan, menjawab pertanyaan, bercerita, memberi informasi dan menulis dengan simbol-simbol yang mengembangkan serta untuk memperkaya perbendaharaan kosakata. 4. Sosial-emosional: anak sudah dapat mengadakan hubungan dengan orang lain,

terbiasa untuk bersikap sopan santun, mematuhi peraturan dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar. 5. Moral dan nilai-nilai agama: anak sudah mulai percaya akan ciptaan Allah,

mencintai sesama dan dapat mematuhi aturan yang menyangkut etika perbuatan.

6. Seni: anak dapat mengungkapkan gagasan dan daya ciptanya dalam berbagai bentuk.

Dari uraian di atas ciri-ciri anak TK dapat dilihat dari aspek perkembangan fisik, bahasa dan komunikasi, daya cipta, sosial-emosional, seni dan moral serta nilai agama.

Dokumen terkait