• Tidak ada hasil yang ditemukan

“You can only connect the dots looking backward, not forward” (Steve Jobs)

Abstrak

Radiasi pengion dapat memicu timbulnya penyakit kanker. Pekerja radiasi mempunyai resiko itu jika paparan radiasi yang diterimanya tidak terkontrol. Dosimeter TLD digunakan untuk memantau dosis paparan radiasi bulanan para pekerja radiasi dengan cara membacanya menggunakan TLD reader. Teknologi komunikasi data nirkabel telah berkembang pesat. Di dalam makalah ini dibahas sebuah rancangan alat pemantau tingkat paparan radiasi berbasis Komunikasi nirkabel untuk dapat diimplementasikan dalam waktu dekat.

Kata kunci: dosis radiasi, komunikasi nirkabel.

Pendahuluan

Penggunaan radioisotop di berbagai bidang terapan sudah tidak diragukan lagi seperti di bidang medis, pertanian dan industri (Walter, 2003). Di samping manfaat yang diperoleh dari penggunaan radioisotop tersebut, dampak negatif yang dirasakan pekerja yang terpapar radiasi juga muncul yaitu meningkatnya resiko penyakit kanker. Terjadi peningkatan paparan radiasi utamanya karena peningkatan penggunaan radioisotop (NCRP, 2016).

Pencatatan paparan radiasi terutama yang diterima oleh pekerja radiasi sudah menjadi prosedur standar di institusi pengguna radioisotope/radiasi. Pencatatan ini menggunakan alat monitor dosis personal. Di Brookhaven National Laboratory (BNL) Amerika digunakan 3 macam alat monitor dosis personal yaitu Whole Body Thermoluminiscent Dosimeter (TLD), Alarming Dosimeter (Electroning Personal Dosimeter, EPD) dan Finger Ring TLD (BNL, 2016). Dosimeter ini dibaca setiap bulan dan akumulasi dosis yang diterima pemakai dosimeter dilaporkan setiap tahun.

Alat komunikasi telah berkembang sangat pesat. Karena kebutuhan mobilitas yang tinggi, teknologi komunikasi nirkabel menjadi kebutuhan utama. Di dalam makalah ini dibahas

Sasikumar dkk (2013) telah melakukan penelitian tentang deteksi dan pemantauan kebocoran gas melalui jaringan sensor nirkabel. Sistem yang dibangun bertujuan untuk menghindari kerusakan dan keselamatan di industri gas. Sistem kontrol yang digunakan jenis mikrokontroler MSP430 daya rendah dan Xbee sebagai RF modul. Pengumpulan data dari kebocoran gas menggunakan node sensor. Data yang dikumpulkan dikirim ke sistem pemantuan. Sistem yang dirancang meminimalkan intervensi manusia dan mengurangi konsumsi daya, sehingga melalui jaringan sensor nirkabel dianggap lebih ekonomis. Kalita dkk (2014) membangun suatu sistem peringatan dini gempa bumi biaya rendah menggunakan mikrokontroller AT mega 328p, ADXL335 dan Xbee S2 sebagai RF modul. Sistem yang dibangun terdiri dari bagian transmisi dan penerima informasi. Xbee S2 adalah salah satu radio modul yang memenuhi standar IEEE 802.15.4 untuk komunikasi secara nirkabel. Jangkauan dari Xbee S2 40 meter dalam ruangan dan 120 m meter di luar ruangan (garis lurus). Untuk mengkonfigurasi Xbee S2 digunakan software XCTU. Kecelakaan radiasi Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daichi menyebabkan kontaminasi radiasi di wilayah Fukushima Prefecture Jepang. Pemantauan lingkungan diperlukan untuk pemulihan daerah yang terkontaminasi radioaktif. Matsumoto dkk., (2013) mengembangkan suatu sistem pemantauan laju dosis radiasi menggunakan jaringan sensor nirkabel. Modul radiasi jenis Pocket Geiger type 5 oleh Radiation-watch.org digunakan sebagai pendeteksi laju paparan radiasi yang terhubung dengan arduino sebagai mikrokontroler. Sistem monitoring radiasi diaktifkan menggunakan baterai jenis sel surya sehingga komsumsi daya dapat dikurangi 3 mW. Laju dosis radiasi yang diukur oleh modul radiasi terhubung arduino terkumpul dalam suatu aplikasi yang dikirim menggunakan beberapa modul wireless (Xbee, RF, dll). Jarak komunikasi modul sekitar 40-160 m di jarak garis lurus. Dalam sistem ini, modul sensor memantau radiasi dan iklim serta dampak dekontaminasi di sekolah-sekolah, lahan pertanian dan hutan. Data dari sensor dikumpulkan oleh jaringan sensor dan kemudian dikirim ke server dengan koneksi 3G. Matsumoto, dkk., 2013 berhasil mengembangkan sebuah modul jaringan 920 MHz untuk mengirimkan data hasil pemantauan radiasi lingkungan. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan jangkauan lebih dari 3 km dalam garis lurus.

Pada penelitian ini menggunakan CMOS image sensor sebagai detektor radiasi sinar-x, sebuah unit pemprosesan signal digital (Xilinx Complex Logic Device (CPLD XC2C512) untuk menghubungkan keluaran sensor dan penerapannya. Wireless Interface dan unit kontrol menggunakan sebuah sistem dalam chip (CC430F6137) dikombinasikan dengan MSP430 dan modul RF.

Nagatani, dkk., (2016) mengembangkan suatu detektor radiasi portable untuk mengumpulkan dan mengirim suatu informasi radiasi menggunakan sistem jaringan sensor (Wireless Sensor Network). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengembangkan sistem yang terus menerus mengumpulkan informasi radiasi dan mengirimkan informasi yang dikumpulkan. Suatu node sensor terdiri dari detektor radiasi portable, arduino, dan Xbee modul. Detektor radiasi yang digunakan adalah Aircounter yang merupakan jenis semikonduktor. Detektor ini mampu koneksi UART (Universal Asincrhounus Recivier transmitter oleh RS232C (input / output). Arduino digunakan sebagai mikrokontroler untuk menerima data pengukuran detektor. XBee adalah modul komunikasi nirkabel dijual oleh Digi International. Hal ini sesuai dengan standar IEE802.15.4 dan ZigBee, dan sangat ideal untuk membangun jaringan sensor nirkabel. Selain itu, memiliki modus fungsi tidur. Pengumpulan data hasil pengukuran beberapa node sensor dikirim pada suatu Koordinator yang terdiri dari Xbee modul dan Arduino sebagai mikrokontroler. Dosis radiasi yang diterima koordinator dikirim ke komputer yang terhubung dengan USB. Konfigurasi diagram sistem pada penelitian tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.

Rancangan Sistem Pemantau Tingkat Paparan Radiasi Berbasis Komunikasi Nirkabel

Sistem ini dirancang untuk diimplementasikan di rumah sakit untuk memantau seluruh pekerja radiasi baik para tenaga medis fungsional (dokter), operator maupun teknisi di instalasi radiodiagnosis dan radioterapi. Konfigurasi sistem mengikuti konfigurasi yang digunakan oleh Nagatani, dkk. (2016). Setiap pekerja radiasi dilengkapi dengan dosimeter yang terhubung dengan perangkat Arduino yang bekerja sebagai mikrokontroler untuk menerima data pengukuran detektor serta XBee sebagai modul komunikasi nirkabel. Jadi dalam hal ini setiap pekerja radiasi berlaku sebagai sensor nodes. Sensor nodes ini tidak hanya mengirim data doses yang diukur tetapi juga alamat XBeenya ke koordinator, sehingga koordinator dapat mengidentifikasi sensor nodes. Koordinator tersusun dari Arduino dan XBee yang berfungsi sebagai penerima hasil pengukuran semua sensor nodes disertai alamat Xbee-nya sebagai identitas nodes dan sekaligus mengirimnya ke komputer. Jika jarak sensor nodes ke koordinator cukup jauh diperlukan sebuah repeater. Dengan konfigurasi seperti ini diharapkan pemantauaan dosis paparan individu dapat dilakukan secara waktu nyata.

Ringkasan

Desain sistem yang digunakan oleh Nagatani dkk.(2016) dipandang sangat sesuai untuk di adopsi. Persoalan yang harus dipikirkan penyelesaiannya adalah seberapa besar kapasitas koordinator

Daftar Pustaka

Walter A.E., 2003, The Medical, Agricultural, and Industrial Applications of Nuclear Technology, Global November 16-20.

NCRP Report No. 160 - Ionizing Radiation Exposure of the Population of the United States (2009) Brookhaven National Laboratory (BNL), 2016, Radiological Worker 1 Traning Study Guide,

October 6.

Sasikumar, C., & D.Manivannan, 2013, Gas Leakage Detection and Monitoring Based on Low Power Microcontroller and Xbee. International Journal of Engineering and Technology,5(1), 58–62. Retrieved from https://doaj.org/article/a4e4646774984cd6b1959190c705fc8a

Kalita, S., Borole, J. N., & Rane, K. P., 2014, Wireless Earthquake Alarm System using ATmega328p, ADXL335 and XBee S2. International Journal of Engineering Trends and

Technology, 12(3), 144–148.

Nagatani, T., Katayama, H., & Nakagawa, S., 2016, Collection and Transmission System of Radiation Information With a Portable Radiation Detector. The Proceedings of the 4th

International Conference on Industrial Application Engineering 2016, 89–94.

Nama Penanya : Supriyanto Pawiro Institusi : UI

Nama Penyaji : Sri Inang Sunaryati

Judul Makalah : Penentuan Dosis Serap Air Berkas Radiasi Co-60 Pesawat Pisau Gamma Leksell Perfexion No. Seri 6428

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Perlu memberikan catatan dalam kesimpulan bahwa metode TRS 398 adalah metode referensi lapangan besar, merupakan hasil pengukuran berbeda jika metode lapangan kecil

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Nama Penanya : Mukhlisin Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Endang K. M.Si

Judul Makalah : Penetapan Pembatas Dosis dan Peranannya dalam Upaya Optimisasi Proteksi Radiasi bagi Pekerja Radiasi di Fasilitas Kedokteran Nuklir

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Dari data dihasilkan bahwa dosis pada perawat dan radiofarmasis paling tinggi, padahal di RS lainnya terdapat perolehan dosis paling tinggi pada radiografer.

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Data yang digunakan pada makalah ini merupakan sampel data dari salah satu RS, sehingga hasil yang diperoleh juga spesifik bagi RS tersebut. Untuk RS lainnya sangat dimungkinkan memiliki hasil yang berbeda karena memang banyak aspek yang mempengaruhi karakteristik profil dosis pekerja radiasi di suatu fasilitas.

Nama Penanya : Sugardo

Institusi : Universitas Airlangga Nama Penyaji : Endang K. M.Si

Judul Makalah : Penetapan Pembatas Dosis dan Peranannya dalam Upaya Optimisasi Proteksi Radiasi bagi Pekerja Radiasi di Fasilitas Kedokteran Nuklir

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Berdasarkan data tersebut nampak bahwa perawat mendapatkan dosis tinggi, apakah sudah dilakukan pelatihan terkait proteksi radiaasi bagi perawat?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Berdasarkan diskusi dengan pihak RS pada saat melakukan survey, sebagian besar RS telah memiliki kesadaran untuk memberikan pelatihan terkait proteksi radiasi bagi perawat dan pekerja lain, terutama yang memiliki latar belakang pendidikan non radiasi, yang dalam tugasnya memang memiliki interaksi dengan sumber radiasi.

Nama Penanya : Alfiyan Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Endang K. M.Si

Judul Makalah : Penetapan Pembatas Dosis dan Peranannya dalam Upaya Optimisasi Proteksi Radiasi bagi Pekerja Radiasi di Fasilitas Kedokteran Nuklir

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Dalam makalah disampaikan data dari survey kajian tahun 2015-2016, bagaimana hubungan data itu dengan penetapan pembatas dosis? 2. Kenapa menggunakan analisa statistik kuartil ke-3?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Survey tahun 2015 dan 2016 yang digunakan dalam makalah ini adalah kesimpulannya yaitu bahwa sebagian besar responden belum menerapkan konsep pembatas dosis karena pemahaman terkait penetapan pembatas dosis dan peranannya dalam upaya optimisasi belum memadai, hal ini sebagai informasi pendukung yang melatarbelakangi bahwa pembatas dosis itu perlu ditetapkan dan diterapkan dalam rangka optimisasi proteksi radiasi sehingga dalam makalah ini akan diusulkan metode penentuannya dan bagaimana menerapkannnya dalam upaya optimisasi. Sampel data yang digunakan sebagai contoh kasus dalam penentuan pembatas dosis adalah data dosis di salah satu RS pada tahun 2017, bukan menggunakan data survey tahun 2015 atau 2016.

2. Melalui penetapan nilai Q3 (atau pada 75%) dari sebaran data dosis memberikan arti bahwa dengan posisi nilai pada titik 75% (dengan catatan sebaran data adalah distribusi normal) akan memberikan indikator bahwa kumpulan data dosis yang besarnya di atas Q3 harus menjalani langkah-langkah perbaikan sebagai upaya mengoptimalkan proteksi radiasi sehingga diharapkan dosis tersebut dapat turun nilainya menjadi di bawah atau sama dengan pembatas dosis yang telah ditetapkan.

Nama Penanya : Mukhlisin Institusi : BAPETEN

Nama Penyaji : Yudi Meidiansyah

Judul Makalah : Pengembangan Aplikasi Rekam Dosis untuk Pemeriksaan Payudara dengan Pesawat Sinar-X Mamografi berbasis Webservice

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Koreksi acuan pp 33 Tahun 2007

2. Mengapa Penggunaan target / filter harus W/R H

Kenapa tidak menggunakan kombinasi yang lain misal ; MO – MO

MO – RH RH - RH

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Baik dikoreksi

2. Aplikasi disesuaikan dengan kondisi / fasilitas target filter pada tiap pesawat. Aplikasi sudah bisa mengadopa semua variasi kombinasi target / filter.

Nama Penanya : Alfiyan Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Azhar

Judul Makalah : Beberapa Implikasi Nilai Batas Dosis Baru Lensa Mata

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Berbagi Opsi Proteksi yang di usulkan untuk menurunkan dosis lensa mata, berapa besar efek penurunannya ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Nama Penanya : Asriani

Institusi : Pascasarjana FMIPA UGM Nama Penyaji : Mukhlisin

Judul Makalah : Verifikasi Paparan Radiasi Terhadap Desain Periasi Radiasi Tomoterapi Helikal HI - ART

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar Saran

Terkait hasil verifikasi yang ternyata menunjukan bahwa masih terdapat kerja alat yang belum optimal melindungi pada titik – titik tertentu, maka mungkin perlu dirancang layer atau film berbahan dasar material yang memiliki kemampuan daya serap tinggi pada panjang gelombang elektronik magnetik tertentu dan dipadang pada titik yang “ rawan “ paparan radiasi tinggi mungkin, bisa dirancang dan diuji pada skala lab.

Pertanyaan

Pandangan atau rekasi Bapak terhadap dampak negatif yang mungkin dihasilkan dari proses pengobatan menggunakan sumber radiasi yang belum bisa diatasi oleh alat mutakhir seperti Tomoterapi Helikal HI – ART?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Tomoterapi merupakan inovasi penggabungan Teknologi CT – SCAN dan Linear Akseler Ator ( LINAC ). Modalitas Tomoterapi TSK mampu meningkatkan akurasi kosis yang tinroi pada

Nama Penanya : Mukhlisin Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Chrisantus A

Judul Makalah : Tinjauan Persyaratan Personil Iradiator dengan Zat Radioaktif Kategori I dan Iradiator dengan Pembangkit Radiasi Pengion Kategori I sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala BAPETEN tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Iradiator

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Untuk iradiator di Rumah Sakit kenapa diusulkan dapat menggunakan PPR Medik I kenapa tidak menggunakan PPR Medik II , mengingat dikatakan teknologi yang sederhana ?

2. Bagimana penggunaan PPR Medik untuk iradiator di luar negeri ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Walaupun teknologi sederhana, tapi menggunakan ZRA aktivitas yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan PPR yang setara dengan PPR Industri I yaitu PPR Medik I.

2. Tidak ada informasi terkait hal ini, perlu diingat istilah PPR Industri dan PPR Medik hanya ada di Indonesia.

Nama Penanya : Yanti

Institusi : Poltekkes Semarang Nama Penyaji : Haendra Subekti

Judul Makalah : Peranan Estimasi Ketidakpastiaan Pengukuran Dalam Menjamin Mutu Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiografi Mobile

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Sesuai saran Luk harus melakukan estimasi ketidakpastian pengukuran. Bagaimana metodenya apakah dilakukan inter Luk dengan alat uji yang sama atau berbeda?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Estimasi ketidakpastian pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur masing – masing oleh personil laboratorium.

Tahapannya :

1. Penentuan modal matematis, bila ada

2. Identifiaksi faktor – faktor kontributor ketidakpastiaan 3. Menentukan ketidakpastian bakn ( standar )

4. Menggabungkan ketidakpastiaan bakn. 5. Menghitung ketidakpastiian bentangan.

Nama Penanya : Assef Firnando F Institusi : PTKMR - BATAN Nama Penyaji : Haendra Subekti

Judul Makalah : Peranan Estimasi Ketidakpastiaan Pengukuran Dalam Menjamin Mutu Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiografi Mobile

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Dengan hasil ketidakpastian 4,96% - 69,85% apakah menggunakan alat ukur dengan tipe / kemampuan yang berbeda ?

Dengan menimbang ketidakpastian tipe A 9 ( data )

Tipe B - Kemurnian HVL ( Fi Her ) - Ketidakpastian alat ukur

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Dalam makalah ini, ketidakpastiaan pengukuran HVL dipengaruhi : 1. Tipe A : Pengulangan Penguluran

2. Tipe B : Sertifikat dan resolusi alat ukur Sertifikat Filter Alumunium ( AI )

Namun sertifikat Filter AI tidak digunakan, karena tidak tersedia data Sertifikat filter AI.

Nama Penanya : Zaenal Arifin Institusi : Fisika UNDIP Nama Penyaji : Haendra Subekti

Judul Makalah : Peranan Estimasi Ketidakpastiaan Pengukuran Dalam Menjamin Mutu Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Radiografi Mobile

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Berapa rekomendasi variasi ketidakpastian yang dapat diterima secara statistik?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Makalah ini belum memberikan rekomendasi nilai ketidakpastian maksimum yang diterima oleh BAPETEN. Berdasarkan pengamatan dalam 3 tahun terakhir dalam kegiatan uji profisiensi pengujian pesawat sinar-X, nilai ketidakpatian yang relatif besar menyebabkan hasil evaluasi peserta menjadi memuaskan meskipun nilai pengukurannya berbeda secara signifikan dari nilai acuan.

Namun demikian, BAPETEN akan membuat kebijakan mengenai nilai ketidakpastian maksimum sesuai karakteristik besaran atau parameter.

Nama Penanya : Lutfiana Desy Saputri Institusi : UGM

Nama Penyaji : Mukhlisin

Judul Makalah : Verifikasi Paparan Radiasi Terhadap Desain Perisai Radiasi Tomoterapi Helikal HI - ART

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Dalam hasil paparan yang di peroleh mengapa yang di lakukan dengan 2 metode yaitu pengukuran dan perhitungan ? Nilai toleransi untuk masing – masing berapa ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Dalam pembangunan Bunker Tomoterapi Helikal Hi – Art ada 2 langkah yang di lakukan yakni :

1. Konstruksi 2. Verifikasi

Proses konstruksi setelah dinyatakan sesuai dengan peraturan BAPETEN dengan proses pengukuran maka akan keluar ijin. Kemudian untuk verifikasi apakah hasil yang keluar benar, maka perlu dilakukan perhitungan. Ternyata dari hasil yang diperoleh ada beberapa perbedaan hasil antara perhitungan dan pengukuran. Nilai toleransi water = 7,5 msu / jam.

Nama Penanya : Yeti Kartikasari Institusi : Poltekkes Semarang Nama Penyaji : Mukhlisin

Judul Makalah : Verifikasi Paparan Radiasi Terhadap Desain Perisai Radiasi Tomoterapi Helikal HI - ART

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

Apakah dilakukan pengukuran juga ketika Co-60 masih berada di shieldingnya, sebelum dibuka?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

Verifikasi paparan radiasi ini dilakukan pada modalitas tomoterapi sumber linac yang memanfaatkan bunker

Nama Penanya : Sunarya Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Wawan Susanto

Judul Makalah : Penentuan Setting Penyinaran Pesawat Sinar-X untuk Mendapatkan Kualitas Citra Tinggi dengan Dosis Rendah pada Radiografi Dada Menggunakan Nilai Rasio CNR

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Dari kesimpulan data nilai terbaik CNR didapat pada kondisi eksposur tertinggi dan terima dosis yang tertinggi. Apakah nilai CNR ini yang musti dipilih? Apa alasannya ?

2. Berapa nilai standar CNR yg dapat dianggap baik atau dapat dipakai ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Dari hasil percobaan didapatkan hasil yang demikian. Hal tsb dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya, kV, mAs, dengan variasi yang masih sedikit maka dari hal tsb diatas dimasukkan dlm rekomendasi bahwa ini merupakan experiment awal sehingga banyak membutuhkan parmeter sampai didapatkan dosis rendah dengan faktor nilai ekspose yang rendah (optimum).

2. Dalam hal ini saya tidak tahu persisnya, namun dengan nilai CNR yang tinggi akan didapat citra yang optimal.

Nama Penanya : Yeti Kartikasari Institusi : Poltekkes Semarang Nama Penyaji : Wawan Susanto

Judul Makalah : Penentuan Setting Penyinaran Pesawat Sinar-X untuk Mendapatkan Kualitas Citra Tinggi dengan Dosis Rendah pada Radiografi Dada Menggunakan Nilai Rasio CNR

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Mengapa mempergunakan kV 60-100 untuk penelitian ini, karena kV 100 tidak pernah dipakai untuk pemeriksaan kepada pasien ?

2. Mengapa memilih mempergunakan CNR untuk kualitas citra ?

3. Saran : Harusnya aplikasi penelitian dapat diterapkan kepada pasien nantinya

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Karena ini merupakan sampling penelitian dengan menggunakan fantom dada dan chips tembaga ukuran 1x1 cm sehingga tidak menggunakan kV atau faktor eksposi utk pemeriksaan pasien.

2. Karena metode CNR merupakan alat yang obyektif untuk menilai kualitas citra. 3. Terima kasih atas sarannya.

Nama Penanya : Yanti

Institusi : Poltekkes Semarang Nama Penyaji : Wawan Susanto

Judul Makalah : Penentuan Setting Penyinaran Pesawat Sinar-X untuk Mendapatkan Kualitas Citra Tinggi dengan Dosis Rendah pada Radiografi Dada Menggunakan Nilai Rasio CNR

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Dengan setting parameter 100 kV, 200 mA, dan 0,1 s pada CR akan menunjukkan indek exposure yang tinggi dan rentang diluar yang direkomendasikan oleh pabrikan, mengapa tidak mencari rentang yang aman sehingga dihasilkan nilai IE yang optimal (dalam rentang) karena nilai IE dapat untuk memprediksi faktor kualitas dan dosis.

2. Apakah sebelum penelitian pesawat telah dilakukan uji kesesuaian?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Karena faktor eksposi tersebut sesuai dengan prosedur dalam penggunaan pesawat X-ray dan didapatkan data yang sesuai. Terima kasih untuk sarannya. 2. Pesawat sudah dilakukan Uji Kesesuaian dan hasilnya lolos.

Nama Penanya : Yanti

Institusi : Poltekkes Semarang Nama Penyaji : Yudi Meidiansyah

Judul Makalah : Pengembangan Aplikasi Rekam Dosis untuk Pemeriksaan Payudara dengan Pesawat Sinar-X Mamografi berbasis Web Service

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Jika di lihat dari presentasi yang ada, pengembangan aplikasi seperti apa yang di terapkan karena belum melihat sejauh mana peranannya, applied untuk pasien atau stakeholder / RS?

2. Dari kesimpulan yang ada, di sampaikan bahwa aplikasi berbasis web dapat beroperasi dengan baik. Aplikasi Indikator bahwa aplikasi ini beroperasi dengan baik ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Aplikasi sudah jadi, dapat digunakan tiap rumah sakit dengan menyesuaikan formula khusus pada setiap pesawat.

2. Aplikasi berjalan dengan baik dan benar dengan akurat. Selisih hasil perhitungan prediksi dosis dan pengukurannya sebesar 3,10%

Nama Penanya : Bambang Riyono Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Sawiyah

Judul Makalah : Perubahan – perubahan Pada Revisi Perka Baoeten No.9 Tahun 2011 Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Internasional

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Pesawat apa saja yang diwajibkan uji kesesuaian ?

2. Parameter uji kebocoran tabung untuk pesawat sinar x dengan kondisi apa ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Pesawat sinar x diwajibkan uji kesesuaian :

 Pesawat sinar x yang belum memiliki sertifikat uji kesesuaian\  Pesawat sinar x yang akan melampaui masa pengujian berkala

 Pesawat sinar x yang mengalami perbaikan komponen yang mempengaruhi parameter uji kesesuaian

2. Parameter uji kebocoran tabung hanya untuk :  Pesawat sinar x baru

 Pesawat sinar x yang mengalami penggantian tabung dan wadah tabung  Pesawat sinar x terpasang tetap yang pindah ruangan

Nama Penanya : Rusmanto Institusi : BAPETEN Nama Penyaji : Sawiyah

Judul Makalah : Perubahan – perubahan Pada Revisi Perka Baoeten No.9 Tahun 2011 Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Internasional

Pertanyaan/Masukan/Saran/Komentar

1. Kenapa pada juni 2017 hanya mengeluarkan 3 sertifikat uji kesesuian ?

2. Apakah mungkin di akhir tahun jadi 2x lipat sertifikat uji kesesuaian yang dikeluarkan ( saat ini juni 2017 ada 289 sertifikat ) ?

Jawaban/Komentar dari Penyaji Makalah

1. Karena sampai dengan Juni 2017, TA masih mengevaluasi hasil uji kesesuaian yang dilakukan pada 2016, dan baru 3 hasil uji kesesuaian th 2017 yang dievaluasi dan dikeluarkan sertifikatnya.

2. Tidak bisa dipastikan pada akhir tahun TA dapat mengeluarkan 578 sertifikat ( 2x dari jumlah sertifikat yang dikeluarkan sampai juni 2017 ), ada kemungkinan kurang dari 578 sertifikat dan ada kemungkinan TA mengeluarkan lebih dari 578 seritfikat, karena saat ini Bapeten sudah melakukan perekrutan

Dokumen terkait