Tanggal : 04 Juni 2014 Partisipan : Rangga Pranendra
T Menarik nih. Barusan Rangga ngomong kalo you harus bisa misahin idoling dari kehidupan nyata lo. Emang perbedaannya apa tuh?
J Maksud gue dalam konteks barusan adalah ketika lo melihat sosok wanita itu, dalam konteks ini ada dua hal yang berbeda jadinya. Lo melihat sosok tersebut sebagai sosok masa depan lo nanti, sama dia sebagai idola lo adalah dua hal yang beda, jangan disamain.
T Emangnya lo gak pernah kepikiran, misalnya lo suka sama Melody, lo uda kenal sama dia, pernah terpikir untuk bisa lebih?
J Baik, ini pertanyaan yang menarik. Jadi awalnya pun gue berpikir kayak begitu, gue tau JKT48, gue suka yang namanya Melody ini, kayaknya menarik banget di mata gue, dan gue punya keinginan untuk mengetahui dia lebih dalam. Gue ngorek-ngorek info tentang dia. Kayaknya janggal aja nih kalo gue sekedar deketin, tapi gue nggak ada langkah konkrit. Tapi kemudian gue dibenturkan pada satu tembok yang dinamakan realita. Kenyataan bahwa gue mengetahui dia pertama kali dari idoling ini, dari JKT48 ini, dimana status gue sebagai fans, dan status dia sebagai idolanya. Dan sebagaimana yang kita tahu ketika kita terkesima dengan mereka, ya kita terkesima dengan mereka yang ada di atas panggung. Ketika kita melihat mereka di balik panggung, kita akan melihat mereka sebagai orag yang berbeda. Dan itu yang gue gak mau liat sebenarnya.
T Kenapa lo gak mau liat?
J Karena nanti image dia sebagai idola akan rusak. Sebisa mungkin gue gak bakal mau tau kehidupan idola gue dibalik layar, di kehidupan aslinya. Kalau gue untuk meneruskan hidup dan mencari jalan di masa depan, itu hal yang lain lagi. Itu gak gue cari di idoling ini. Kekepoan itu pasti ada, tapi gue bakal
batesin kekepoan apa yang bisa gue pake untuk benefit kepada dia di masa mendatang. Misalnya gue kepo tentang dia, kepo tentang sesuatu yang nantinya bisa gue jadikan masukan.
T Kayak gimana tuh?
J Gue gak tau. Hmm apa ya misalnya. Cara gue memberi masukan kepada dia pun gak boleh sembarangan. Gak boleh macem-macem, takutnya cara gue ngasih masukan dia bakal gak suka. Gue punya input buat dia, tapi cara gue ngedeliver input ini adalah cara yang dia gak suka, dan pada akhirnya dia akan membuang mentah-mentah itu. Maka dari itu untuk tahu cara memberi masukan yang tepat gue harus tahu dulu dia ini orangnya kayak gimana. Kalau gue intinya idoling yang sehat aja sih.
T Idoling yang sehat itu gimana maksudnya tuh?
J Gue ngasih contoh dengan idoling yang gak sehat dulu versi gue. Idoling yang tidak sehat adalah ketika lo mengidolakan, lo jatuh hati, lo jatuh cinta, lo pengen banget dia jadi milik lo, sampe itu akhirnya menggerogoti hati lo sendiri. Ketika lo mikir pake logika, yang mikir kayak begitu gak cuma lo doang. Tapi ribuan orang mau sama dia, sama Andela lah contohnya. Sama lo Fer, ribuan orang mau jadi suaminya Fer (ngomong ke temennya). Gue ke Melody akses ke dia nol besar gak ada sama sekali. Yaudah, gue gak mau muluk muluk. Toh kalo gue paksa nantinya yang gak bahagia itu gue.
T Kalau ada akses, lo mau ambil kesempatan itu?
J Sampe detik ini gue gak mau. Kalo ada akses ke Sofi yang gue pake, tapi ga bakal gue pake untuk deketin dia, untuk gue pacarin, nggak. Idoling yang sehat ini. Gue mau ngeliat dia bersinar, ini konteksnya Sofi ya, dia kan sekarang masih trainee. Gue pengen ngeliat dia dari nol sampe dia bisa bersinar, di atas panggung melebihi oshi gue. Ini cita-cita gue dalam idoling yang baru ini. Gue memasuki fase baru nih. Ketika ada Sofi gue memasuki fase baru. Gue mau liat dia naik level, udah itu aja. Tapi disana lah serunya. Ini seni buat gue.
T Ibarat main game, lo pengen Sofi ini dapat EXP dan lalu bisa naik level kan. Ukuran pencapaian puncak dia apa?
J Ketika Sofia bisa dapet fans yang banyak, dia dapet posisi yang penting di senbatsu, itu uda tercapai. Tapi kalo mau sekalian ya begitu sih, Sofi jadi center, selesai tugas gue di sini.
T Setelahnya, lo ganti ke orang lain? J Nah itu yang gue belom tau.
T Apa kira-kira perasaan lo ketika dia berhasil mencapai hal tersebut? J Bangga! Walaupun rasa bangganya bukan bangga secara langsung, karena toh
ketika dia mencapai hal itu, bukan cuma karena pengaruh gue doang, tapi pengaruh banyak faktor. Fans dia yang lain, pengaruh dari dia sendiri, motivasi dirinya sendiri, gue cuma ada andil kecil lah di situ ya. Gue bangga ya tapi, that’s it. Tapi ini seru kok, dan gue akan menjalani apapun yang gue anggap seru.
T Lo setiap event handshake ikutan?
J Di dua event HS pertama gue belom tau JKT48, baru dari yang Yuuhi sampe sekarang ikut terus. Yang Yuuhi, Melody doang, introducing lagu Melody Terindah untuk dia. Oh, ini yang menarik karena setiap event HS gue selalu bawa gitar dan gue nyanyi langsung di depan mereka. Ini gue pertahankan. Setelah itu event HS KFC bawa gitar juga untuk Shanju. Tapi di sana gue juga HS sama Melo. HS berikutnya Manatsu untuk Ayana, lagu Ayana Bangun. Tapi di HS itu gue juga HS sama Shanju dan Melody juga, kumulatif jadinya. HS yang terakhir yang Flying Get, bawa gitar juga untuk nyanyi ke Veranda. T Kalo lagi HS lo ngobrolin apa aja sih?
J Hmm... Ya apapun yang bisa. Misalnya pas kemaren gue dapet banyak tiket untuk banyak member, Yona dapet, Sisil dapet, Rona dapet, itu gue ngobrolnya lebih ke memuji mereka, gue minta mereka jangan path semangat, pokoknya ngasih komplimen aja, karena cuma sepuluh detik ya whaddaya expect. Kalo yang sama Rona ini random banget, pas masuk tiba-tiba dia ngomongin rambutnya, kan dia baru potong poni. Kak rambutnya bagus gak? Ah aku lebih suka yang kemaren, yang panjang gitu. Kalo lurus ganggu jadinya. Sepuluh detik habis untuk itu.
T Sepuluh detik kan dikit banget, kenapa gak nambah?
J Keinginan untuk nambah pasti ada, tapi mengertilah keuangan berlawanan dengan perasaan. Kalo ditanya bisa tahan diri ya bukan tahan gak tahan, sekarang mau nambah duitnya gak ada. Pernah sih pinjem, cuman balikinnya pe’er banget. Sejak terakhir gue pinjem duit orang dan gue balikin gue kapok minjem lagi, gue kapok lah.
T Lo adalah orang yang bodo amat dengan kehidupan pribadi member, gue kaitkan dengan golden rules. Yang paling sering dibicarakan lah, tentang member yang dilarang pacaran. Entah ada atau nggak, pendapat lo tentang itu apa?
J Hmm bentar bentar. Kalo gue pribadi jelas gue gak peduli. Tapi gue lebih mendengarkan suara masyarakat. Masyarakat tuh sebenarnya gak suka kan kalo member punya pacar, karena mereka juga mau. Prinsip dasar wota ya itu, member gak boleh jadi pacar orang, kecuali gue. Semuanya begitu. Ya sekarang sebenarnya member tuh sadar sih kalo dalam idoling ini namanya interaksi dua arah. Yang bermain adalah mereka, para idola dengan fans. Kalo satunya gak ada inin gak bakal jalan. Nah sebenarnya kan ketika para fans tau ketika member ini punya pacar ya mereka bakal lari dong ya. Ah dia udah punya pacar ngapain gue dukung lagi. Pemikiran paling ceteknya gitu. Dan kalo fansnya satu per satu pada bubar, member ini mau hidup dari siapa? Nah ketika mereka sadar itu, mereka tahu kalau mereka harus bisa jaga image. Gue sih mikirnya begitu aja,meski gue pribadi gak peduli. Secara sadar gak sadar, kalo lo tanya ke orang orang mereka pasti bilang enggak, tapi secara alam bawah sadar ya begitu. Paling sering kasus kayak begitu lo bisa jumpain di dunia mata, di twitter. Banyak wota receh yang ngata-ngatain member kalo member punya skandal gitu gitu. Kita kan gak suka hal ini kejadian. Gue tuh paling gak suka kalo ada makian yang masuk ke member, sedangkan orang gampang banget ngeluarin makian lewat twitter karena kita gak tau itu siapa. T Tapi ada wota yang melindungi para member kan?
J Ada, tapi levelnya ya sama sama aja kayak keyboard warrior tadi. Mereka gak terikat, bisa sign out kapanpun. Ya sebisa mungkin dari membernya dulu nih,
dari core nya, dari pusatnya ada istilah negatif yang keluar dari dia. Jangan sampe ada pancingan untuk para wota bisa ngatain dia. Ngatain punya pacar lah, ngatain gak bisa jaga perasaan fans lah. Member bebas lah mau punya pacar, orang mereka punya kehidupan pribadi. Gue juga bebas punya pacar atau nggak, member gak peduli.
T Gokil loh bisa sampe segitunya.
J Tau Adhi kan, dia suka sama Viny. Cuman dia ke Viny tuh uda kayak bukan ngefans. Sama kayak Ferdy ke Andela. Suka. Pengen jadiin dia buah hati, eh buah hati mah anak, maksudnya kekasih hati. Ini bahaya loh sebenarnya, bahaya buat kesehatan dia sendiri. Ya orang member JKT48 itu diperebutkan banyak orang. Kalo gue sih mimkirnya gue bisa jadi satu dari ribuan banyak orang yang mau ngegebet dia, gue pengen masuk dalam lautan itu, gue berbaur dengan yang lain, I don’t stand a chance. Ngapain juga, mending gue nikmatin dari jauh aja. Gue pengen selalu ngasih tau gitu ke Ferdy, tapi memang dia uda beda pola pikir ya mau gimana lagi.
T Kalo si Adhi ini, ada usaha untuk mencapai hal tersebut?
J Apapun usahanya itu, masih usaha yang fans lakukan, bukan yang dilakukan seorang cowok ke cewek. Ya itu sorry to say, Viny gak bakal luluh dengan yang seperti itu, karena yang ngasih itu ke dia ya jumlahnya ribuan juga. Sama aja, gak ada yang spesial. Cara pandang gue ke JKT48 seperti itu. Gue melihatnya wajar ada ketertarikan karena mereka cewek dan kita cowok. Tapi gue orangnya gak suka hal-hal yang mainstream. Menurut gue hal-hal kayak gini uda mainstream nih, lo melibatkan hati dalam idoling, hampir semua wota kayak begitu. Gue mikir pake otak aja. Idoling yang sehat.
CONTACT RECORD Tempat : FX Sudirman Jakarta
Tanggal : 06 Juni 2014 Partisipan : Rangga Pranendra
T Dari dulu gue penasaran karena istilah ini sudah sangat sering digunakan. Apakah wota, siapakah wota, dan bagaimana seseorang itu bisa disebut wota?
J Baik, kalo lo tanya kayak begini jawaban orang-orang bakal berbeda beda. Kalo gue sih akan menjawab seperti ini. Gue officially menganggap diri gue wota simply karena gue suka sama JKT48 gak lebih dari itu. Gimana ya, gue gak tahu batesannya sih tapi ketika gue suka JKT48, gue dengerin lagunya, gue tau member-membernya, gue dateng ke teater, gue kenal temen-temen dan circle gue di situ ternyata wota juga dan gue nyaman di situ, itu gue sudah menjadi wota. Tapi sejak pertama kali gue denger dan suka dengan JKT48 itu gue uda menganggap diri gue sebagai wota dan i have no problem with that. T Jadi dengan suka JKT48 aja lo udah bisa jadi wota?
J Iya. Wota itu bukan kayak keanggotaan yang kalo lo dateng ke acara kita lo jadi wota bukan gitu sih. Itu cuma panggilan doang, sekedar julukan doang. Tapi gak semua penggemar JKT48 suka disebut wota. Dan itu alasan masing-masing pasti beda. Tapi kalo gue sendiri sih woles, seneng-seneng aja. Buat gue pribadi kata wota itu gak ada negatifnya. Karena wota kembali ke akar bahasanya sendiri yaitu otaku, gak ada problem.
T Tapi kenapa orang-orang sering menganggap wota sebagai sesuatu yang negatif?
J Kalo mau dikeruk lagi dalem-dalem, sebenarnya ada alasan yang sangat wajar kenapa wota itu bau, kenapa wota itu keringetan, kenapa wota itu seperti itulah. JKT48 kan pusatnya di Jakarta sedangkan fans mereka tersebar di banyak kota banyak pulau, dan fans di luar pulau ini cuma bisa ketemu kalo mereka lagi dateng ke Jakarta. Dan waktu mereka pun terbatas, mereka belum
ngurusin transport, belum ngurusin libur apa nggak, dan mereka dateng, gak siap mandi, gak siap apa-apa, langsung dateng dan lalu pulang lagi ke kota masing-masing.
T Lo ada usaha untuk menyelamatkan citra dari sebutan wota ini di mata orang banyak?
J Buat gue itu malah sesuatu yang ngerepotin gue, gak ada untungnya buat gue juga. Bodo amat lah. Gue sih gak merasa terbebani disebut wota, tapi kalo orang-orang menganggap kata wota itu negatif, yaudah biarin aja, bukan urusan gue juga. Selama kalian gak ganggu hidup gue mah yaudah. Gue mah mikir simpel aja kalo begitu. Setidaknya hal-hal yang gue lakukan tidak memperparah citra wota itu sendiri ya, gue sebagai fans JKT48 gue coba kasih contoh menjadi fans yang baik, kayak dateng ke sini rapi, gue nonton juga pake kemeja, rapilah gitu. Tapi kalo upaya untuk ngasih tau ke mereka satu-satu kayak lo jangan gini dong pakaiannya, lo pake parfum dong, gue malah gak mau. Satu itu ngerepotin gue, dua itu bukan urusan gue.
CONTACT RECORD Tempat : FX Sudirman Jakarta
Tanggal : 09 Juni 2014 Partisipan : Steve Sakurasi
T Bang Steve, sekarang mau menonton pertunjukkan dari Gen 3 Pajama Drive yang Tim Putih, kenapa lo milih untuk nonton mereka?
J Karena jadwalnya hari ini ada Tim Putih hahaha! T Lo sendiri prefer kemana, Putih atau Merah? J Ya prefer dua-duanya, Merah Putih kan Indonesia.
T Kalo begitu kenapa lo sekarang lebih milih untuk menonton pertunjukkan dari Gen 3?
T Coba dibaca ya, surat kemarin dari aku itu meskipun singkat padat jelas tapi itu membuktikan kalo aku bakal berusaha keras biar kalian semua terhibur.
J Nah itu dia jawabannya! Hahaha! Masih fresh from oven nih. T Jadi untuk Gen 3 lo dukung Michelle nih?
J Oh nggak, itu salah satu jawaban doang. Michelle itu masih fresh, masih segar. Hmm gak juga sih, enak aja karena masih nyaman aja.
T Hahaha oke oke. Jadi Steve ini sudah menggeluti dunia peridolan sejak tahun?
J Sejak tahun 2007. Dan memang gue fokusnya ke idol 48.
T Berarti dari AKB48 ya? Kalo begitu kenapa lo bisa suka sama AKB48? J Simpel, karena mereka unik. Apa uniknya ya karena konsep, konsepnya unik
dan lalu rata-rata orang suka dengan lagunya. Gue juga suka sama lagunya. Jadi pas denger lagunya kok enak-enak juga gitu loh, jadi mereka itu punya banyak lagu. Jadi misalnya, tiap lagu ada mood-nya sendiri, jadi pas mood gue lagi begini, ya gue dengerin lagu yang kayak begini. Dan liriknya kan dalam bahasa Jepang, pas diliat tuh ternyata bagus juga liriknya, pas aja. Dan itu yang membuat gue pertama kali mempelajari tentang 48 ini.
T Pertama dari lagu dan konsep ‘Idol that you can meet’ ya. Konsepnya itu seperti apa?
J Dari yang AKB atau JKT nih? T Wah emangnya beda ya?
J Kalau untuk AKB ya harus berusaha nabung dulu, mahal mesti ke Jepangnya hahaha! Kalau JKT kan di Jakarta, ya tinggal ngesot aja deket.
T Kalau begitu kenapa lo bisa suka sama JKT48?
J Karena... Mungkin awalnya gue cuma ngeliat dulu ya, karena mereka ngebawa nama 48, terus ya kenapa gue bisa suka karena gue mau ngebuktiin juga sih kalo JKT48 itu gak cuma ngebawa embel-embel 48 doang, terus mereka gak cuma dapet nama doang. Gue pengen dukung, dan ketika mereka menunjukkan usaha keras itu, mereka usaha, kita ngeliat, dan ternyata kok
bagus. Lalu muncul keinginan untuk mendukung. Jadi istilahnya apa yang mereka tunjukkin untuk kita pasti ada emosi dan ungkapan di panggung mereka seperti apa ya itu yang membuat gue tergerak untuk mendukung mereka, begitu.
T Bukankah emosi dan ungkapan yang mereka tampilkan di panggung itu lebih merupakan kemasan dari lagu yang mereka bawakan, bukan raw emotion?
J Karena gue tau ketika pertama tama gue ngeliat Gen 1 ya, mereka berangkat dari macem-macem latar belakang, ada yang model tapi gak bisa dance, ada juga yang gak begitu bakat suaranya, tapi perlahan-lahan nonton, nonton, mereka makin berkembang, berkembang, dan mereka bisa. Itu yang membuat gue jadi tergerak untuk makin ngeliat kalo mereka gak sia-sia gitu. Jadi kita ngedukung juga, yok kita kayak semacam promosiin lah, ajak temen-temen nonton mereka, bagus loh kayak mereka gak cuma bawa nama AKB48 doang tpai mereka ini JKT48 gitu. Ini lah yang jadi bedanya dengan AKB48, sama tapi yang ditampilin beda, rasa Indonesianya kerasa di sini.
T Bedanya rasa Indonesia tuh kayak apa ya?
J Ya lirik lagunya bahasa Indonesia hahaha! Hmm apa ya? Lebih ke arah, kalo AKB48 itu idol banget. Sedangkan JKT48 itu baru mau menjadi idol. Mereka tuh gak ngerti menjadi idol tuh seperti apa pada awalnya, gak tau sih sekarang mereka tahu apa nggak. Yang pasti mereka telah berkembang, menuju konsep idol itu sendiri.
T Memangnya konsep idol itu sendiri seperti apa?
J Ya gue gak tau juga ya, ini itungannya mungkin seperti gue ngebandingin mereka dengan AKB48. Dan gak bagus juga sih kalo ujung-ujungnya gue ngebandingin mereka sama AKB48 tuh rasanya kayak gak asik banget gitu. JKT48 itu kan ngebawa rasa Indonesia campur Jepang, kalo lo bandingin sama AKB48 ya timpang jadinya, maksudnya gak bisa bener-bener disamain gitu. Susah untuk menjelaskan hal beginian. Terlalu abstrak. Karena ini lebih ke arah gue ngerasain tapi gue gak bisa ngungkapin hal itu seperti apa.
hal menarik yang ada di teater JKT48 sih?
J Hal menarik ya? Di sana kita menganggap mereka sebagai idol itu yang pertama. Intinya seperti itu, namun hal menariknya banyak. Contohnya kalo kita mau nonton show harus beli tiket dulu, kita bisa menang bisa kalah, gak 100% bisa nonton. Tapi kalau gak dapet masih ada WL (waiting list) jadi kita bisa tetep nonton. Tapi itu ya tergantung sikon, kalau ada show-show penting kayak ada birthday atau apa gitu pasti susah dapetinnya. Nah itu salah satu yang menarik, kedua sebelum masuk teater aja lo ada bingo, lo nentuin atau keberuntungan lo bisa dapet duduk dimana pas hari itu. Jadi misalnya hari ini kita nonton dapet posisi jelek, besok pasti kita berharap besok moga-moga bagus, besok udah bagus tapi pasti pengen nyoba lagi, jadi muncul perasaan supaya gue bisa nonton terus. Sebenarnya itu cuma pikiran aja yang kebawa, buat seru aja apalagi kalo rame-rame bisa nonton depan kan seru jadinya. Tiga, itu tadi yang luarnya ya. Baru masuk tengah kita ada lorong member, banyak foto-foto. Sebenernya biasa aja sih tapi itu kayak kita masuk ke terowongan menuju ke kuil. Pas uda masuk, baru yang serunya nih. Pada saat teater 2 jam itu ya kita menjadi diri kita yang beda gitu loh.
T Menjadi diri yang berbeda seperti apa tuh?
J Kayak nonton bola lah, lo ngerasain kayak lagi maen PES misalnya. Kita ngerasa kayak bener-bener nyatu sama mereka, mereka perform untuk kita bukan untuk yang lain. 2 jam itu gue puas ngeliat misalnya member favorit gue siapa. Dan setiap orang punya tujuan sendiri untuk nonton kan, mau ngeliat oshi-nya kah, mau denger lagunya kah, mau nge-chant kah. Tapi itu lah 2 jam yang bener-bener berharga. Konsep teater itu ya terangkum dalam 2