• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Anatomi Tulisan Best Practice

BERAWAL DARI COBA-COBA SEKARANG BISA DICOBA

JUDUL ARTIKEL

B. TEKNIK MENULIS BEST PRACTICE 1. Modal Awal Sebelum Menulis

B.7. Contoh Anatomi Tulisan Best Practice

Meskipun dalam scoring hanya berbobot kecil, namun sistematika penulisan perlu untuk kita pelajari. Sama seperti tubuh kita, sebuah tulisan juga memiliki anatomi. Anatomi inilah yang menjelaskan apa saja bagian yang terdapat dalam sebuah tulisan. Dengan memahami anatomi tulisan, kita akan lebih mudah untuk membayangkan bagaimana hasil akhir dari tulisan best practice yang disusun. Berikut ini contoh anatomi tulisan best practice yang bisa dijadikan referensi.

Produksi Sari Kelapa

Bermodal Jutaan, Kini Beromzet Puluhan Juta

Dari 700 bungkus per hari, kini produksi sari kelapa dari KSM Al Ikhlas sudah mencapai 25 dos per hari. Usaha yang dimulai dengan modal Rp 2,5 juta itu, kini sudah memiliki omzet Rp 45 juta.

Perkembangan usaha produksi sari kelapa ini tidak lepas dari kerja keras yang ditekuni Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Al Ikhlas. KSM yang berlokasi di Perumnas Blok C No. 137 Kelurahan Rahandouna ini membuat sari kelapa sejak 2009 silam. Produksi sari kelapa yang awalnya dibuat dengan alat tradisional tersebut terus berkembang sejak difasilitasi oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kelurahan Rahandouna.

Penjelasan tentang: siapa (who), di mana (where), apa (what), kapan (when), serta bagaimana (how)

Lead Judul tulisan

“Awalnya, kami mengikuti pelatihan pembuatan sari kelapa yang didanai oleh BLM 1 PNPM-MP pada tahun 2009. Pelatihan itu kemudian ditindaklanjuti dengan bantuan pinjaman dari dana bergulir sebesar Rp 2,5 juta. Dari situlah, KSM Al-Ikhlas mulai mencoba memproduksi sari kelapa,” ungkap Nirwan (42) Ketua KSM Al Ikhlas.

Pendalaman tentang bagaimana (how) dan ke proses

Sari kelapa buatan KSM Al Ikhlas awalnya berbentuk es lilin beku. Dalam sehari, KSM ini hanya memproduksi 700 bungkus sari kelapa dengan harga jual Rp 800 per bungkus. Saat itu, belum ada tenaga kerja lain. Seluruh aktivitas produksi masih dikerjakan oleh anggota KSM Al-Ikhlas.

Peluang meningkatkan omzet bisnis sari kelapa mulai terbuka seiring dibelinya alat pres lengkap dengan alat potongnya pada 2010 lalu. Dengan alat ini, sari kelapa tidak lagi berbentuk es lilin tapi sudah dikemas dalam gelas plastik yang lebih moderen dan higienis.

“Alat tersebut harganya mahal, yakni Rp 25 juta. Karena itu, kami membelinya dengan kredit,” ujar Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Rahandouna Rahmadi Rija (52). Di KSM Al Ikhlas, Rahmadi Rija bertugas sebagai pengawas produksi sari kelapa.

Dengan adanya alat pres dan pemotong, saat ini KSM Al Ikhlas mampu memproduksi 50 kg sari kelapa per hari. Jumlah tersebut sama dengan 25 dos sari kelapa per hari.

Penjelasan tentang mengapa (why) membeli alat baru

”Dalam 1 dos berisi 24 gelas sari kelapa dengan harga jual Rp 19 ribu per dos. Adapun tempat pemasarannya itu di SD, SMP, SMA dan supemarket,” ujar Nirwan.

Rahmadi Rija mengakui manfaat yang dirasakan anggota KSM Al-Ikhlas dari bantuan dana bergulir PNPM-MP. Selain untuk meningkatkan usaha, hampir seluruh anggota KSM Al-Ikhlas kini sudah dapat menabung dan mempekerjakan 5 orang karyawan dengan gaji Rp 600 ribu bulan. Mereka berharap agar bantuan dana bergulir masih bisa digulirkan kepada KSM Al Ikhlas untuk mengembangkan usahanya.

”Kami butuh alat yang lebih canggih lagi supaya hasil produksi bisa lebih banyak, kalau saat ini kami hanya bisa memproduksi 25 dos per hari target kami ke depannya jika dapat bantuan inginnya produksi bisa mencapai 50 dos per hari, dengan harapan semakin banyak produksi semakin banyak karyawan yang dipekerjakan dengan begitu kita juga mengurangi angka pengangguran di Kelurahan Rahandouna,” tegas Nirwan.

Sebagai contoh lain Mari Kita Coba Menstrukturkan Kembali tulisan Celengan Kaleng di atas –yang sebenarnya sudah cukup bagus- ke dalam struktur Piramida untuk meruntutkan mana yang lead yang merupakan pesan utama (main message) dan mana yang kembangan cerita. Selanjutnya, pendalaman yang berfungsi menerangkan lebih rinci dapat disampaikan dengan gaya yang lain. Kira-kira menjadi seperti ini :

Celengan Kaleng,

Resep Jitu Bayar Angsuran Tepat Waktu

Membayar angsuran pinjaman tepat waktu. Ini bukan perkara gampang. Namun, bu Jasiyah di Desa Pegulan Kecamatan Kota Kendal Jateng berhasil mengajak warga agar mampu membayar cicilan tepat waktu. Resepnya: memanfaatkan kaleng bekas rokok.

Setiap tanggal 15, bu Jasiyah menyempatkan diri menyambangi setiap Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di desanya. Ibu muda dengan 3 orang anak ini dengan telaten mengingatkan anggota KSM untuk tidak telat membayar cicilan pinjaman bergulir. Hasilnya, selama 2 tahun terakhir rate of return (RR) atau tingkat pengembalian pinjaman di BKM Pegulon Makmur selalu 100 %

Membayar cicilan tepat waktu merupakan salah satu nilai penting yang terus ditanamkan kepada penerima manfaat PNPM Mandiri Perkotaan. Dengan pembayaran pinjaman yang tepat waktu, modal usaha yang dikelola Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) bisa digulirkan kepada penerima manfaat lain.

Agar cicilan tidak tersendat, BKM Pegulon Makmur menugaskan Bu Jasiyah mengkoordinir KSM dalam membayar cicilan pinjaman. Adapun cara yang ditempuh oleh Bu Jasiyah dan pengurus KSM cukup unik yakni memanfaatkan kaleng bekas rokok sebagai celengan. Selayaknya sebuah celengan, masing-masing kaleng diberi nama anggota KSM. Lalu, setiap harinya masing-masing anggota KSM diminta mengisi celengan tersebut sesuai dengan kemampuannya. Menjelang tanggal angsuran, kaleng-kaleng ini dibuka bersama. Isi celengan dihitung. Jika jumlah uang dalam kaleng ada yang kurang, maka pemilik nama yang tercantum di kaleng harus menambah jumlah uangnya agar klop dengan jumlah cicilan yang harus dibayarkan. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan, maka anggota yang lain yang memiliki jumlah uang lebih akan meminjaminya.

Dalam praktiknya, sistem angsuran harian dengan kaleng ini akan menyisakan nilai yang lebih besar dari yang seharusnya disetor ke Unit Pelaksana Kegiatan (UPK). Atas anjuran dari UPK, kelebihan uang tersebut akan ditabung sebagai tabungan kelompok. Cara ini cukup efektif selain meringankan serta mendorong para anggota KSM selalu disiplin dalam mengelola keuangan, sehingga mampu meminimalkan risiko gagal angsuran.

Hingga kini, Bu Jasiyah yang dibantu tim pendamping khususnya Fasilitator Ekonomi tidak surut. Mereka akan terus memberikan pelatihan manajemen keuangan yang lebih baik agar nantinya KSM pemanfaat bisa bermitra dengan perbankan atau lembaga keuangan pemberi kredit yang mampu memberi modal yang lebih besar. Sebab, lembaga-lembaga keuangan ini selalu melihat proses pencatatan keuangan calon peminjam. Jika mereka mampu

45 melakukan pencatatan hingga membuat laporan keuangan maka hal itu akan memudahkan mereka dalam mengakses pinjaman modal makro.

Dalam menjalankan aktivitas pendampingan kegiatan Dana Pinjaman Berguliran ini, Bu Jasiyah tidaklah sendiri. Dia ditemani bu Yustin yang merupakan anggota BKM Pegulon Makmur Kelurahan Pegulon Pokja Ekonomi. Bu Yustin menjadi relawan atas keinginan beliau sendiri untuk membantu supaya Program ekolir tersebut bisa benar-benar bermanfaat dalam membantu warga miskin meningkatkan kesejahteraannya. Kegigihan mereka nampaknya mulai berbuah, kebiasaan cicilan harian dalam kaleng sudah dirasakan manfaatnya oleh KSM, buktinya, meski kelompok tersebut sudah tidak lagi mengakses pinjaman bergulirnya UPK-BKM, mereka tetap melanjutkan mengisi celengan kalengnya

Dokumen terkait