Masyarakat terlibat dalam kegiatan tumpangsari
•
Pemasaran hasil tumpangsari dengan harga yang meningkat
•
LMDH mendapatkan bagi hasil yang sesuai
•
Dana bagi hasil untuk pembangunan desa
•
Tersedia pakan ternak di musim kemarau
•
Masyarakat sejahtera
•
Langkah 3: Melakukan Pengelompokan terhadap Prinsip, Kriteria dan
Indikator
Melakukan perumusan prinsip, kriteria, indikator dan pengukur dengan menggunakan ekplorasi ide akan muncul banyak ide dari peserta. Setiap peserta akan mengungkapkan ide sebanyak mungkin sepanjang kemampuan yang dimiliki. Biasanya akan muncul beberapa ide dengan substansi permasalahan yang sama dari para peserta. Di sinilah fasilitator harus membantu memilah dan menghilangkan ide-ide yang tidak terkait dengan topik yang diangkat.
Tujuan:
1. Pengelompokan ide-ide ke dalam aspek ekologi, sosial, kelembagaan, dan ekonomi 2. Pengelompokan ide-ide dalam hirarki prinsip, kriteria atau indikator
Metode:
Pengelompokkan prinsip, kriteria dan indikator dilakukan dengan diskusi pleno. Diskusi ini melibatkan semua peserta, sehingga semua peserta akan merasa ikut memutuskan pilihan atas bidang/aspek pada alat evaluasi yang sedang dirumuskan.
Kendala yang mungkin dihadapi:
Diskusi yang melibatkan semua peserta sering mengalami kebuntuan arah (deadlock)
baik bagi peserta maupun fasilitator. Kebuntuan ini terjadi karena beberapa hal: Perbedaan latar belakang pendidikan, posisi sosial dan kepentingan dari para pihak
•
sehingga sulit terjadi titik temu dalam negosiasi antar pihak dalam penetapan skala ukuran.
Para peserta mengalami proses kejenuhan karena arus pembahasan menjadi lebih
•
detail dan membutuhkan waktu lama.
Peserta memiliki perbedaan pemahaman pada batasan aspek kelembagaan, sosial,
•
dan ekonomi; begitu juga batasan kualitas ide secara hirarkis sebagai prinsip, kriteria, ataukah indikator. Dampaknya beberapa ide saling tumpang tindih. Misalnya ide tentang aspek kelembagaan bisa masuk dalam aspek sosial, karena latar belakang pemikiran peserta yang berbeda.
Langkah-langkah mengatasi kendala:
Untuk mengatasi beberapa kebuntuan dalam melakukan proses pengelompokan
•
tersebut maka fasilitator harus bisa melakukan hal-hal sebagai berikut:
Fasilitator harus mengerti tentang peta sumberdaya manusia yang terlibat dalam
•
merumuskan kriteria dan indikator.
Peserta harus benar-benar paham tentang konsep prinsip, kriteria dan indikator.
•
Setiap ide harus dipahami kata kuncinya atau maksudnya dengan jelas, sehingga
•
tidak terjadi kesalahan dalam mengelompokkan.
Membantu melakukan parafrase, yaitu pengulangan kalimat peserta oleh fasilitator
•
dengan bahasa lain sehingga lebih mudah dimengerti (penyederhanaan bahasa). Membantu memfokuskan pada ide-ide yang memiliki kesamaan isi atau makna.
•
Memecah isi ide dari pembahasan kalimat yang panjang
•
Fasilitator harus memilih waktu dan media yang tepat untuk melakukan evaluasi.
91
Contoh hasil pengelompokan prinsip, kriteria, indikator:
ASPEK PRINSIP KRITERIA INDIKATOR
EKOLOGI Keberlanjutan fungsi hutan
Pengelolaan hutan dilakukan oleh multi pihak
Pola tanam petani hutan teratur
•
Keamanan hutan terjaga
•
Terjalin kerjasama dengan pihak
•
lain KELEMBAGAAN Pengaturan fungsi-
fungsi lembaga
Kerjasama antar lembaga
Ada kerjasama dengan lembaga
•
lain
Hubungan yang sejajar antar
•
lembaga (Perhutani dengan LMDH)
Kepengurusan LMDH
Ada program kerja dalam
•
lembaga
Tata kelola/manajemen
•
organisasi (administrasi, buku anggota, pertemuan anggota, dll.) EKONOMI Kesejahteraan masyarakat terjamin Masyarakat mendapatkan bagi hasil dari kerjasama pengelolaan hutan
Bagi hasil digunakan untuk
•
pembangunan desa
Pemberian beasiswa terhadap
•
siswa berprestasi dari keluarga miskin SOSIAL Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam pengelolaan hutan Penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan
Ada training mengenai tata
•
kelola hutan
Pemahaman konsep PHBM pada
•
lapisan masyarakat
Langkah 4: Melakukan Pembobotan
Pembobotan adalah tahap dimana peserta harus memberikan tingkat pentingnya (porsi yang tepat) sebuah kondisi terhadap kondisi terbaik yang diinginkan. Bobot juga bisa diartikan derajat pengaruh suatu kondisi khusus terhadap kondisi yang lebih umum.
Metode:
Untuk mengantarkan pemahaman peserta pada penetapan bobot di masing-masing prinsip, kriteria dan indikator adalah dengan menggunakan permainan. Permainan yang dilakukan adalah belanjakan uang anda dengan tepat.
Proses-proses yang dilakukan:
1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil
2. Setiap kelompok diberi uang kertas permainan dalam jumlah tertentu
3. Berikan juga daftar kebutuhan sebanyak mungkin dan jumlah uang yang terbatas, dimana semua kebutuhan ini harus dipenuhi dengan jumlah uang tersebut
4. Kelompok mengidentifikasi kondisi yang menuntut agar semua kebutuhan itu harus dipenuhi sesegera mungkin
5. Kelompok menentukan prioritas pemakaian uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting menurut masing-masing pihak
6. Mengamati dan diskusi mengenai sebaran jumlah uang yang dibelanjakan untuk masing- masing kebutuhan. Berikan batasan waktu dalam berdiskusi, ini dimaksudkan sebagai pembelajaran tentang efisiensi dan efektivitas mencapai tujuan
7. Diskusikan dengan kelompok lain bagaimana mereka memberikan penilaian terhadap rencana anggaran yang telah ditetapkan
8. Apakah terjadi urutan peringkat kebutuhan? Fasilitator menguekplorasi kemungkinan dalam diskusi ini ada perbedaan pendapat untuk menentukan besarnya kebutuhan, karena ini akan menunjukan proses negosiasi antar pihak
9. Fasilitator harus melakukan umpan balik pada peserta dan merefleksikannya; bahwa dalam setiap unsur dalam evaluasi ini memiliki tingkatan, sehingga orang memerlukan adanya perangkingan atau prioritas
Diskusi ini akan mengantarkan peserta pada pemahaman yang benar tentang pembobotan, dan alasan mengapa prinsip, kriteria dan indikator harus diberi bobot. Diskusi dalam menentukan ranking atau peringkat dari sebuah kebutuhan akan menentukan bobot yang dari kebutuhan tersebut. Bila pemahaman tentang pembobotan sudah selesai, maka lakukan pembobotan di setiap indikator, kriteria, dan prinsip.
93
Rumus menetapkan bobot
1. Nilai rangking adalah angka kebalikan dari peringkat. Sehingga bila ada 5 elemen dalam satu hal, maka nilai rangking peringkat 1 adalah 5, nilai rangking peringkat ke 2 adalah 4, begitu seterusnya.
2. Pembagi adalah jumlah dari urutan ranking, sehingga bila ada 5 elemen dari satu hal maka untuk mencari pembagi adalah sebagai berikut : 1+2+3+4+5 = 15
Contoh yang dihasilkan
Dengan menggunakan rumus yang diterapkan pada hasil diskusi dalam contoh diatas, akan diketahui bobot adalah sebagai berikut: