• Tidak ada hasil yang ditemukan

CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

Dalam dokumen FR 2014 Q3 Sigmagold Tbk (Halaman 36-40)

JUDGMENTS (Continued)

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency

Mata uang fungsional dari masing-masing Entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Entitas beroperasi. Grup mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan mata uang fungsionalnya seperti mata uang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan. Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang sesuai dengan Grup, mata uang fungsional telah ditentukan berupa Rupiah.

The functional currencies of the entities under the Group are the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The Group considers some factors in determining its functional currency, among others, the currency that mainly influences the revenue, cost and financing activities, and the currency in which receipts from operating activities are usually retained. Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Group, the functional currency has been determined to be Rupiah

Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan

Determining classification of financial assets and financial liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements.

Menentukan metode penyusutan dan estimasi atas masa manfaat aset tetap

Determining depreciation method and estimated useful lifes of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk kendaraan, peralatan pabrik dan kantor berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi serta sisa masa dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi (Catatan 11).

The costs of fixed assets are depreciated on a straight- line basis for buildings and roads, and double declining balance method for vehicle, plant and office equipment over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 30 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised (Note 11).

Menentukan perkiraan cadangan mineral Determining mineral reserve estimates

Sumber mineral adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas mineral yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang memiliki prospek yang memadai untuk ditambang. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan keberlanjutan atas sumber mineral dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang

Minerals resource refers to a concentration or occurrence of mineral of intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in such form and quantity that there are reasonable prospects for eventual economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristics and continuity of a mineral resource are known, estimated or interpreted from specific geological

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGMENTS (Continued)

Menentukan kapitalisasi aset eksplorasi dan evaluasi Determining capitalization of exploration and evaluation assets

Kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh Grup atas aset eksplorasi dan evaluasi memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah manfaat ekonomis masa mendatang dapat menghasilkan ekploitasi di masa mendatang atau penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan. Sehubungan dengan biaya tangguhan ini, manajemen diharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi atas peristiwa atau keadaan di masa mendatang, secara khusus apakah secara ekonomis keberlanjutan operasi penambangan dapat dijalankan. Estimasi dan asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi lebih lanjut tersedia. Jika setelah kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi (i.e. aset eksplorasi dan evaluasi) dicatat, informasi lebih lanjut menunjukan perkiraan bahwa pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan (Catatan 12).

The application of the Group’s accounting policy for exploration and evaluation assets requires judgment in determining whether future economic benefits are likely to occur either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage that permits a reasonable assessment of the existence of reserves. Under the deferral policy, the management is required to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions May vary as further information becomes available. If, after the capitalized exploration and evaluation cost (i.e. exploration and evaluation assets) is recorded, further information suggests that recovery of such cost is not possible then such cost is written-off (Note 12).

Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu Assessing impairment of certain non-financial assets

PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non- keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Grup yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an impairment review be performed on certain non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value May not be recoverable. The factors the Group considers important and that could trigger an impairment review include the following:

(a) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan

(a) significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and

(b) tren negatif yang signifikan atas industri atau ekonomi

(b) significant negative industry or economic trends.

Menilai pajak penghasilan Assessing income tax

Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Determining provision for corporate income tax requires significant judgment by management. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Grup menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Grup juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai (Catatan 17).

The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly (Note 17).

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGMENTS (Continued)

Menentukan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Determining employee benefits costs and liabilities

Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% imbalan pasti, diakui sebagai biaya dengan cara diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih (Catatan 19).

The determination of the Group’s obligations and costs for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions whose effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions May materially affect its post-employment benefit costs and liabilities (Note 19).

Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Evaluating provisions and contingencies

Grup saat ini sedang terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Grup yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Grup mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.

The Group is currently involved in various legal and tax proceedings. The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account.

Pada tanggal 30 September 2014 dan Desember 2013, Grup tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of September 30, 2014 and December 31, 2013, the Group does not believe that those proceedings will have a significant adverse effect on its consolidated financial statements.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS

30 September 2014/ 31 Desember 2013/ September 30, 2014 December 31,2013

Kas Cash

Rupiah 641,949,041 463,166,109 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 2,684,469 2,679,413 Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura 8,243 8,280 Dolar Singapore

Dolar Hongkong 491,909 492,222 Dolar Hongkong

Baht Thailand 178,885 176,038 Baht Thailand

Sub-total 645,312,547 466,522,062 Sub-total

Bank - Rupiah Bank - Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 2,028,819,186 882,996,748 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Buana Indonesia 544,047,120 407,707,150 PT Bank Buana Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 188,296,814 219,160,875 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Bank Indonesia Tbk 381,316,204 279,569,546 PT Pan Bank Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 23,226,425 39,072,815 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 353,725,555 15,817,662 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 1,633,477 1,763,462 (Persero) Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 9,774,620 135,510,736 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Negara Indonesia 46 PT Bank Negara Indonesia 46

(Persero) Tbk 55,839,129 19,865,780 (Persero) Tbk

PT Bank OCBC Indonesia 23,115,109 6,746,258 PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Mega, Tbk 2,102,287 2,102,289 PT Bank Mega, Tbk PT Bank Artha Graha 1,140,000 1,140,000 PT Bank Artha Graha

Sub-total 3,613,035,926 2,011,453,321 Sub-total

Bank - Dolar AS Bank - Dollar AS

PT Bank OCBC Indonesia 63,389,271 53,660,752 PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 29,815,968 30,252,354 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,799,369 5,799,369 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha 4,736,689 4,823,753 PT Bank Artha Graha

Sub-total 103,741,297 94,536,228 Sub-total

Total 4,362,089,770 2,572,511,611 Total

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

30 September 2014/ 31 Desember 2013/

September 30, 2014 December 31,2013

Pihak Berelasi 5,782,615,277 5,170,844,596 Related Parties

Subtotal 5,782,615,277 5,170,844,596 Subtotal

Pihak Ketiga 69,219,106,480 70,573,559,679 Third Parties

Penyisihan penurunan nilai piutang (5,643,001,056) (4,838,787,419) Provision for impairment

Subtotal 63,576,105,424 65,734,772,260 Subtotal

Total 69,358,720,701 70,905,616,856 Total

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha adalah sebagai berikut:

Movement of allowence for impairment losses for trade receivables were as follows:

30 September 2014/ 31 Desember 2013/

September 30, 2014 December 31,2013

Saldo awal 4,838,787,419 6,744,070,155 Beginning balance

Penambahan (pengurangan) penyisihan Additional (less) provision

penurunan nilai tahun berjalan 804,213,637 (1,905,282,736) for impairment the years

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Dalam dokumen FR 2014 Q3 Sigmagold Tbk (Halaman 36-40)

Dokumen terkait