GRAFIK ANALYSIS TIME SERIES
4.2.2 Cross Section Analysis
Dalam menilai kinerja perusahaan dapat juga dilakukan dengan membandingkan rasio tahun berjalan dengan rata-rata industri pada tahun yang bersangkutan, agar dapat diketahui kondisi perusahaan diantara para pesaing apakah dalam posisi kurang dari rata-rata atau melebihi rata-rata.
Berikut akan dibahas perbandingan kinerja keuangan PT HM Sampoerna, Tbk dengan rata-rata industri perusahaan sejenis periode tahun 2011-2013.
Tabel 4.13
Cross Section Analysis Tahun 2011
Tahun 2011 PT HM
Debt To Total Asset
Ratio 46.70% 37.19% 64.52% 49.47% Baik
Berdasarkan analisis cross section pada tahun 2011, dimana membandingkan rasio tahun 2011 dengan rata-rata industri sejenis ditahun tersebut. Dimulai dengan posisi rasio likuiditas tahun 2011 PT HM Sampoerna Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya berada pada posisi diatas rata-rata industri, dimana current ratio PT HM Sampoerna sebesar 1,71 dengan rata-rata industri sebesar 1,71. Selanjutnya cash ratio PT HM Sampoerna sebesar 0,25 dengan rata-rata industri sebesar 0,12. Dari ketiga perusahaan rokok ini yang memiliki current ratio paling baik yaitu PT Gudang Garam,Tbk dengan nilai 2,24 sedangkan untuk cash ratio yang paling baik yaitu PT HM Sampoerna sebesar 0,25. Ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan masuk kategori Baik karena masih berada diatas rata-rata industri perusahaan sejenis.
Untuk rasio solvabilitas tahun 2011, dimana debt to equity ratio sebesar 0,88 dan debt to total asset ratio sebesar 46,70 berada diposisi dibawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendeknya bila perusahaan ini dilikuidasi, karena semakin kecil rasio ini semakin baik.
Selanjutnya untuk rasio profitabilitas tahun 2011, dimana hasil net profit margin, return on investment dan return on equity berada diatas rata-rata dan menunjukkan posisi paling baik dan paling besar jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa PT HM Sampoerna
mampu mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada.
Kemudian jika diliat dari rasio aktivitas yang meliputi rasio total asset turnover dan account receivable turnover perusahaan berada pada posisi diatas baik karena hasil menunjukkan diatas rata-rata industri yang menandakan perusahaan cukup efektif penggunaan assetnya dalam memperoleh laba serta perusahaan juga cukup berhasil dalam menagih piutang.
Tabel 4.14
Cross Section Analysis Tahun 2012
Tahun 2012 PT HM
Sedangkan pada tahun 2012 rata-rata industri untuk analisis likuiditas PT HM Sampoerna mengalami penurunan dimana posisi current ratio dan cash ratio perusahaan berada pada posisi dibawah rata-rata industri perusahaan sejenis. Current ratio perusahaan sebesar 1,78 sedangkan rata-rata industri sebesar 1,86. Walaupun current rasio mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tetapi untuk diposisi rata-rata industri berada pada posisi dibawah rata-rata. Sedangkan untuk cash ratio perusahaan sebesar 0,07 dengan nilai rata-rata industri sebesar 0,08, posisi tersebut berada dibawah rata-rata industri walaupun tidak terlalu jauh.
Selanjutnya untuk analisis solvabilitas perusahaan, debt to equity ratio perusahaan sebesar 0,97 sedangkan rata-rata industri sebesar 0,70, walaupun menunjukkan peningkatan debt to equity ratio jika dibandingkan dengan tahun 2011 ini menujukkan bahwa perusahaan masih mampu mengcover setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Sedangkan untuk debt to total asset ratio berada pada posisi baik yaitu posisi dibawah rata-rata karena semakin kecil rasio ini semakin baik.
Untuk analisis profitabitas PT HM sampoerna terlihat sangat baik, karena semua posisi ratio berada diatas rata-rata industri dan cukup unggul dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Walaupun jika dibandingkan dengan tahun 2011 ratio profitabilitas mengalami penurunan namun masih
menunjukkan kinerja yang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang lain.
Kemudian jika diliat dari rasio aktivitas yang meliputi rasio total asset turnover dan account receivable turnover perusahaan berada pada posisi diatas baik karena hasil menunjukkan diatas rata-rata industri yang menandakan perusahaan cukup efektif penggunaan assetnya dalam memperoleh laba serta perusahaan juga cukup berhasil dalam menagih piutang dan masih unggul diantara perusahaan sejenis lainnya.
Tabel 4.15
Cross Section Analysis Tahun 2013
Tahun 2013 PT HM
Debt To Total Asset
Ratio 48.35% 42.06% 90.45% 60.29% Cukup Baik
Dan yang terakhir analisis cross section tahun 2013, untuk rasio likuiditas perusahaan current ratio menunjukkan posisi baik dengan hasil sebesar 1,75 dengan rata-rata industri sebesar 1,55. Namun untuk cash ratio perusahaan sebesar 0,05 dengan rata-rata industri sebesar 0,07 posisi tersebut dibawah rata-rata yang menunjukkan bahwa uang cash atau aktiva lancar perusahaan yang mudah untuk dicairkan tersebut mengalami penurunan (berkurang dari tahun sebelumnya).
Selanjutnya untuk analisis solvabilitas tahun 2013, debt to equity ratio perusahaan sebesar 0,98 dengan rata-rata industri sebesar 0,80 hal ini menunjukkan hasil yang kurang baik hal debt to equity perusahaan berada diposisi di atas rata-rata yang seharusnya ratio tersebut dibawah rata-rata, karena semakin kecil ratio ini semakin baik. Untuk debt to total asset ratio sebesar 48,35% dengan rata-rata industri 60,29 hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik karena berada diposisi dibawah rata-rata. Artinya hutang perusahaan tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan PT Bentoel International Investama, Tbk.
Jika dilihat analisis profitabilitas perusahaan, net profit margin, return on investment dan return on equity menunjukkan hasil yang baik karena posisi diatas rata-rata dan paling baik diantara industri sejenis. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba sangat baik.
Sedangkan untuk analisis aktivitas, total asset turnover sebesar 2,74 dengan rata-rata industri 1,72 menunjukkan bahwa ratio tersebut baik karena lebih dari rata-rata dan hasilnya >1, artinya kegiatan operasi perusahaan dalam melakukan investasi baik itu jangka pendek maupun jangka panjang berhasil. Lalu untuk account receivable turnover sebesar 53,17 dengan rata-rata industri sebesar 44,77 hal ini menunjukkan posisi yang baik jg karena jauh diatas rata-rata, artinya menggambarkan bahwa aktiva berputar perusahaan lebih cepat untuk menciptakan penjualan dan menghasilkan laba.