• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 3 Cukup jelas

Pasal 2 Ayat (1)

Barang milik Daerah yang dimaksud adalah Barang dibeli atas beban APBD atau parolehan lainnya yang sah.

Ayat (2) Huruf a

Dalam ketentuan ini termasuk juga barang yang merupakan sumbangan dari pihak ketiga.

Huruf b

Termasuk dalam pengertian ini, meliputi kontrak karya, kontrak bagi hasil dan kontrak kerjasama pemanfaatan, juga barang yang diperoleh sebagai hasil pengadaan oleh SKPD.

Huruf c

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan misalnya Undang-Undang Kepabeanan dan termasuk juga barang daerah yang diperoleh dari aset asing. Huruf d Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Ayat (1)

Walikota sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang daerah adalah pejabat tertinggi pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan adanya penerimaan dan pengeluaran barang daerah.

Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jeias Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jetas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Pasal 6 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan ketersediaan barang daerah yang ada adalah barang daerah yang berada dalam penguasaan Pengelola barang maupun Pengguna barang.

54 55 created with

nitro"'

professional

I

Perencanaan kebutuhan dimaksud meliputi perencanaan

kebutuhan, pengadaan dan perencanaan kebutuhan

pemeliharaan barang daerah. Ayat (2)

Data barang yang ada pemakaian dimaksud adalah

barang daerah yang digunakan dan dimasukkan dalam rencana pemeliharaan barang. Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a

Standar Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah sebagaimana yang dimaksud dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006.

Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d

Standar kebutuhan barang adalah pembakuan jenis, spesifikasi dan kualitas barang daerah menurut strata pegawai dan organisasi. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 8 Ayat (1)

RKBD dan RKPBD tersebut adalah digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD, termasuk data barang pada Kuasa pengguna barang, Pengguna barang dan/atau Pengelola barang yaitu Laporan Barang Kuasa pengguna Semesteran (LBKPS), Laporan Barang Kuasa Pegguna Tahunan (LBKPT), Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS), Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) dan sensus barang serta Laporan Barang Milik Daerah Semesteran dan Tahunan. Ayat (2)

Cukup jelas. Ayat (3)

DKBD dan DKPBD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah yang ditandatangani oleh Pengelola barang atas nama Kepala Daerah. Pasal 9

Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1)

Pengadaan barang yang dimaksud dalam ketentuan ini termasuk juga pemeliharaan barang daerah.

Ayat (2)

Swakelola dimaksud dalam ketentuan ini adalah pengadaan barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang ada pada SKPD, dapat dilaksanakan sendiri oleh SKPD bersangkutan.

Ayat (3) Cukup jelas.

56 created with

57

n

nitro"' professional download the free trial online at nitrondf.rom/nrofp,innal

Ayat (4)

Terhadap semua pengadaan barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang dilaksanakan oleh SKPD. harus melalui persetujuan SKPD pelaksana teknis pengelolaan barang daerah.

Pasal 11 Ayat (1)

Ketentuan Peraturan perundang-undangan yang dimaksud adalah Keputusan Pr3siden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

Ayat (2)

Untuk pengadaan barang dan jasa yang nilainya dibawah Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan, sedangkan untuk pengadaan barang dan jasa yang nilainya Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) atau lebih dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan.

Ayat (3)

Terhadap pengadaan pekerjaan yang bersifat fisik, Kepala Daerah dapat melimpahkan kewenangan kepada SKPD teknis untuk membentuk panitia pengadaan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jeias. Pasal 13 Cukup jelas_ Pasal 14 Ayat (1)

Semua hasil pengadaan barang daerah yang bergerak, diterima oleh pengguna barang dan dituangkan dalam berita acara serah terima barang.

Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2)

Penetapan status penggunaan barang daerah disertai dengan ketentuan :

a.pengguna barang mencatat barang daerah tersebut dalam DBP apabila barang daerah itu akan digunakan sendiri oleh pengguna barang untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya;

b.pengguna barang menyampaikan berita acara serah terima pengeloiaan sernentara barang daerah kepada pengelola barang apabila barang daerah tersebut akan dihibahkan atau dijadikan penyertaan modal daerah.

Huruf a

Usul penggunaan meliputi barang daerah yang digunakan oleh

pengguna barang untuk penyelenggaraan tugas pokok dan

fungsi. termasuk barang daerah yang ada pada pengguna barang yang direncanakan untuk dihibahkan kepada pihak lain atau yang akan dijadikan penyertaan modal daerah.

58 59 created with

4:r

nitro"'

professional

Huruf b Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Ayat (1)

Pengelola melakukan pendataan dan pencatatan barang daerah melalui Pembantu pengelola. Penggolongan barang daerah sebagaimana yang dimaksud dalam Kartu Inventaris Barang (KIB). Kodefikasi barang ada!ah pengkodean barang pada setiap barang inventaris milik Pemerintah Daerah yang menyatakan kode lokasi don kode barang, yang tujuannya untuk mengamankan dan member ikan kejelasan terhadap status keperniIikan dan status penggunaan barang pada masing-masing pengguna.

Ayat (2) Huruf a

Kartu inventaris barang daerah (KIB) merupakan data mengenai barang yang ada dalam inventaris pada setiap SKPD dan dipergunakan selama barang tersebut belum dihapuskan, meliputi : 1.Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah;

2.Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin: 3.Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan; 4.Kartu Inventaris Barang (KIB) D Jalan, Irigasi dan Jaringan; 5.Kartu Inventaris Barang (KIB) E Aset tetap lainnya; dan 6.Kartu Inventaris Barang (KIB) F Konstruksi dalam pengerjaan.

Huruf b

Kartu Inventaris Ruangan (KIR) merupakan pencatatan barang-barang inventaris yang ada dalam ruangan kerja. KIR ini harus dipasang pada setiap ruangan kerja dan merupakan tanggung jawab pengurus barang pada setiap SKPD.

Huruf c

Buku Inventaris (BI) merupakan himpunan catatan data teknis maupun administratif yang diperoleh dari catatan KIB sebagai hasil sensus disetiap SKPD.

Huruf d

Buku Induk Inventaris (BII) merupakan rekapitulasi data barang yang tercatat dalam Buku Inventaris yang ada pada Pengelola barang.

Ayat (3)

Dalam melakukan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang daerah, Pembantu pengelola berkoordinasi dengan masing-masing SKPD.

Pasal 22 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan inventarisasi dalam waktu paling kurang sekali dalam 5 (lima) tahun adalah sensus barang. Ayat (2)

Laporan hasil inventarisasi dimaksud dalam ketentuan ini adalah dalam bentuk Buku Inventaris (BI) yang ada pada SKPD dan disampaikan kepada pengelola barang melalui pembantu pengelola dan selanjutnya oleh pembantu pengelola direkapitulasi dan dituangkan dalam Buku Induk Inventaris (BI1).

Ayat (3) Cukup jelas.

C

n, nitro"' professional

60 61 created with

download the free trial online at nitrondf.rom/nrofp,innal

'4 e

Ayat (4) melalui persetujuan SKPD pelaksana teknis pengelolaan

Cukup jelas. barang daerah.

Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 23 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4)

Penyusunan neraca pemerintahan daerah bertujuan untuk mengetahui kekayaan/aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Ayat (1)

Pemanfaatan barang daerah untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dilakukan oleh pengelola barang dalam rangka peningkatan penerimaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah yang merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah.

Ayat (2)

Pemanfaatan terhadap semua barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang ada pada setiap SKPD harus 62 Ayat (3) Cukup jetas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 27 Ayat (1)

Pemanfaatan barang daerah, setain melalui penyewaan, juga dapat dilakukan melalui pungutan retribusi daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Penyewaan dilaksanakan dengan penyerahan hak pengelolaan

barang daerah kepada pihak lain untuk jangka waktu tertentu

dengan menerima uang sewa, baik sekaligus atau secara berkala. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5)

Uang sewa dibayar dimuka sesuai dengan jangka waktu penyewaan. Ayat (6) Cukup jelas. 63 created with

n, nitro"' professional

downloadthefreerff.mm/nronnal

download the free trial online at nitrondf.rom/nrofp,innal

'4 e

Pasal 28 Huruf c

Cukup jelas. Cukup jelas.

Pasal 29

Ayat (1) Huruf d

Pinjam pakai dilaksanakan melalui penyerahan Panitia yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah

penggunaan barang daerah kepada instansi pemerintah panitia penilai dan penaksir harga yang dibentuk

atau yayasan/lembaga sosial, agama dan kemanusiaan dengan Keputusan Kepala Daerah.

untuk jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan dan

setelah jangka waktu dimaksud berakhir, barang daerah Ayat (2)

tersebut dikembalikan kepada Pemerintah Daerah. Biaya persiapan yang tidak dibebankan pada APBD yaitu

biaya penyusunan MOU (Memorandum Of Understanding!

Ayat (2) Surat perjanjian/Kontrak, sedangkan untuk biaya

Cukup jelas. pengumuman di surat kabar, biaya pengkajian. biaya

Panitia penilai dan lain sebagainya dibebankan pada Ayat (3) APBD.

Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 31 Ayat (1) Huruf a Cukup jetas Ayat (6) Cukup jelas. Pasal 32 Cukup Jelas Huruf b

Yang termasuk barang daerah yang bersifat khusus antara lain, barang yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33 Cukup jelas Pasal 34 Cukup jeias 64 65 created with

n, nitro"' professional

download the free trial online at nitrondf.rom/nrofp,innal '4 e Pasal 35 Cukup jelas. Pasal 36 Cukup jelas. Pasal 37 Cukup jelas. Pasal 38 Cukup jelas. Pasal 39 Cukup jelas Pasal 40

Barang daerah yang diasuransikan adalah barang milik Pemerintah Daerah yang mempunyai resiko tinggi terhadap kemungkinan kerugian dan yang pemanfaatannya diharapkan akan bertangsung lama.

Pasal 41 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pemeliharaan" adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang daerah agar selalu dalam keadaan balk dan slap untuk digunakan secara berdaya guna dan behasil guna.

Ayat (2)

Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Daerah (DKPBD) merupakan bagian dari Daftar Kebutuhan Barang Daerah (DKBD).

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 42 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "secara berkala" adalah setiap 6 (enam) bulan/per-semester. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 43 Ayat (1)

Barang bersejarah adalah Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Pasal 44 Cukup jelas. Pasal 45 Cukup jelas. Pasal 46 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2)

Panitia penilai dimaksud adalah Panitia penilai dan penaksir harga yang unsurnya terdiri dari instansi terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Ayat (3)

Dalam menentukan nilai taksiran, dilakukan dengan membandingkan barang yang sejenis dan tahun yang sama.

created with

n,

nitro"' professional

download the free trial online at nitrondf.rom/nrofp,innal

Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 47 Ayat (1)

Panitia penilai dimaksud adalah Panitia penilai dan penaksir harga yang unsurnya terdiri dari instansi terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Ayat (2)

Dalam menentukan nilai taksiran, dilakukan dengan

membandingkan barang yang sejenis dan tahun yang sama. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas Pasal 48 Ayat (1)

Yang diatur dalam ketentuan ini jugs terhadap barang daerah yang

tidak ada dokumen atau menunjukan nilai yang tidak wajar, untuk itu nilainya harus ditaksir oleh Panitia penilai dan penaksir harga. Ayat (2)

Benda-benda bersejarah dan/atau benda-benda yang bercorak kebudayaan tetap dimasukkan dalam buku inventaris, sedangkan nilainya dapat ditaksir dengan bantuan tenaga ahli di bidang tersebut.

Ayat (3)

Terhadap barang daerah yang dimaksud dalam ketentuan ini, dapat segera diproses penghapusannya dari daftar inventaris.

Pasal 49 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "berlebih" adalah barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi untuk kepentingan SKPE) atau Satuan/Unit kerja. Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan daftar barang pengguna/Kuasa pengguna barang adalah yang dituangkan dalam Buku Inventaris (BI).

Huruf b

Daftar barang daerah yang dimaksud adalah yang dituangkan dalam Buku Induk Inventaris (8I1)

Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 50 Ayat (1)

Barang daerah sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna barang dan/atau Kuasa pengguna barang barang disebabkan karena a.penyerahan kepada pengelola barang;

b.pengalihgunaan barang daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada pengguna barang lain:

c.pemindahtanganan atas barang daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada pihak lain; atau

d.pemusnahan. Ayat (2)

Cukup jelas. Pasal 51 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "beralihnya kepemihkan" adalah karena atas barang daerah dimaksud telah terjadi

C

n, nitro"' professional

68 69 created with

pemindahtanganan atau dalam rangka menjatankan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya.

Yang dimaksud dengan "sebab-sebab lain" antara lain adalah karena hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap dan/atau mencair. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4)

Dalam hai bangunan yang membahayakan keselamatan jiwa, dapat segera dilakukan pembongkaran terlebih dahulu sambil menunggu Keputusan Walikota. Alasan-alasan pembongkaran bangunan gedung

dimaksud adalah :

a.rusak berat yang disebabkan oleh kondisi konstruksi bangunan gedung sangat membahayakan keselamatan jiwa dan mengakibatkan robohnya bangunan gedung tersebut. b.rusak berat yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, angin topan dan yang sejenis.

Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 52 Cukup jelas. Pasal 53 Cukup jelas. 70 Pasal 54 Ayat (1) Huruf a

Tidak sesuai dengan tata ruang wilayah artinya pada lokasi tanah dan/atau bangunan milik daerah dimaksud terjadi perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan wilayah.

Tidak sesuai dengan penataan kota artinya atas tanah dan/atau bangunan nmilik daerah dimaksud perlu dilakukan penyesuaian yang berakibat pada perubahan luas tanah dan/atau bangunan tersebut.

Huruf b

Yang dihapuskan adalah bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut untuk dirobohkan yang selanjutnya didirikan bangunan baru di atas tanah yang sama (rekonstruksi) sesuai dengan alokasi anggaran yang telah disediakan dalam dokumen penganggaran.

Huruf c

Yang dimaksud dengan tanah dan/atau bangunan diperuntukkan bagi pegawai negeri adalah tanah dan/ atau bangunan yang merupakan kategori rumah daerah golongan Ill serta tanah yang merupakan tanah kavling yang menurut perencanaan awal pengadaannya untuk pembangunan perumahan pegawai negeri.

Huruf d

Yang dimaksudkan dengan "kepentingan umum" adalah kegiatan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara, masyarakat luas dan/atau kepentingan pembangunan.

Huruf e

Barang daerah yang ditetapkan sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan karena adanya

keputusan pengadilan atau penyitaan dapat

71 created with

n, nitro"' professional

dipindahtangankan tanpa memerlukan persetujuan DPRD. Ayat (2)

Cukup jelas. Pasal 55 Ayat (1)

Tanah yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah adalah tanah negara yang telah diserahkan kepada Pemerintah daerah datam bentuk hak pakai atau hak pengelolaan, atau tanah yang berasal dari tanah rakyat yang telah dibebaskan oleh Pemerintah Daerah dengan memberikan ganti rugi ataupun tanah lain yang dikuasainya berdasarkan transaksi lain (sumbangan atau hibah) sesuai dengan prosedur dan persyaratan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menguntungkan daerah apabila penggantian aset dalam bentuk uang lebih besar dari harga penaksiran dan jika dalam bentuk barang harus merupakan fasilitas yang dibutuhkan oleh daerah serta masyarakat luas.

Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas Pasal 56 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2)

Lelang yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah lelang terbatas yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah dan melibatkan instansi terkait.

Ayat (3) Huruf a

Barang daerah yang bersifat khusus adalah barang-barang yang diatur secara khusus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku. Misalnya, rumah dinas daerah gotongan III yang dijual kepada penghuni atau kendaraan perorangan dinas pejabat negara yang dijual kepada pejabat negara.

Huruf b Cukup jelas. Pasal 57 Huruf a Angka 1

Yang dimaksud dengan "kendaraan perorangan dinas" adalah kendaraan yang karena jabatannya dipergunakan oteh pejabat negara dalam hal ini Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah. Angka 2

Yang dimaksud dengan "kendaraan dinas operasional" adalah

kendaraan yang dipergunakan oleh Ketua/Wakil

Ketua/Anggota DPRD, unsur MUSPIDA dan pegawai negeri untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Angka 3

Yang dimaksud dengan "kendaraan dinas operasional khusus/iapangan" adalah kendaraan yang digunakan untuk menunjang tugas-tugas operasional di lapangan. Huruf b

Yang dimaksud dengan "rumah dinas daerah" adalah rumah milik daerah yang terdiri dari

Rumah dinas daerah golongan I yang disediakan untuk ditempati oleh pemegang jabatan tertentu yang

72

created with

73

n

z nitro"' professional

berhubungan dengan sifat dinas dan jabatannya (rumah jabatan).

Rumah dinas daerah golongan II yang tidak dapat

dipindahtangankan dari satu instansi ke instansi yang lain dan hanya disediakan untuk ditempati oleh pegawai dari instansi bersangkutan (rumah instansi).

Rumah dinas daerah golongan Ill yang disediakan untuk ditempati oleh pegawai negeri (rumah dinas daerah yang tidak termasuk rumah dinas daerah golongan I dan golongan II)

Huruf c

Daftar harga jual kendaraan yang digunakan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 60

Huruf c Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59 Ayat (1)

Harga taksiran yang dimaksud adalah harga yang ditetapkan oleh panitia penilai dan penaksir harga.

Fisik kendaraan dimaksud adalah suatu keadaan kendaraan yang telah dilakukan pengujian kelaikan oleh instansi terkait. Keadaan fisik kendaraan yang memenuhi syarat untuk dijual adalah paling rendah 50% (Lima Puluh Persen) kerusakannya.

Harga umum/pasaran yang berlaku dimaksud dalam ketentuan ini adalah harga yang berlaku setempat pada saat pembelian kendaraan.

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan "7 (tujuh) tahun" dalam ayat ini adalah termasuk juga kendaraan dinas yang telah berumur 7 (tujuh) tahun lebih 11 (sebelas) bulan. Huruf b Cukup jelas. Pasal 61 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3)

Masa kerja dimaksud adalah masa kerja pada Pemerintah Daerah kota Palu Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Pasal 62 Cukup jelas. Pasal 63 Cukup jelas. 74 75 created with

nitro"'

professional

Pasal 64 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas. Ayat (7)

Apabila penghuni rumah dinas daerah golongan III meninggal dunia, maka pengajuan permohonan pengalihan hak membeli atas rumah dimaksud dapat diajukan oleh anak yang sah dari penghuni yang bersangkutan. Pasal 65 Cukup jelas. Pasal 66 Cukup jelas. Pasal 67 Cukup jelas. Pasal 68 Cukup jelas. Pasal 69 Ayat (1)

Tukar menukar sebagaimana dimaksud dalam ayat ini

dilaksanakan apabila pemerintah daerah tidak dapat menyediakan tanah dan/atau bangunan pengganti.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan pihak swasta adalah pihak swasta, balk yang berbentuk badan hukum maupun perorangan. Pasal 70 Cukup jelas. Pasal 71 Cukup jelas. Pasal 72 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan dianggap berjasa kepada Pemerintah

Daerah dalam ketentuan ini adalah perbuatan yang diwujudkan

secara nyata dalam bentuk prestasi maupun partisipasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.

Ayat (2) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c

Barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang dimaksud dalam ayat ini, meliputi

barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya untuk disertakan sebagai modal pemerintah.

76 77 created with

nitro"'

professional

barang daerah selain tanah dan/atau bangunan yang lebih optimal untuk disertakan sebagai modal pemerintah.

Penyertaan modal atas barang daerah tersebut ■

-ing bernilai sampai dengan Rp 5.000.000.000 (Lima Milyar Rupiah) dilaksanakan tanpa melalui persetujuan DPRD. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 73 Cukup jelas. Pasal 74 Cukup jelas. Pasal 75 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "investigasi" adalah penyeidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta, melakukan peninjauan dengan tujuan memperoleh jawaban atas peristiwa yang berkaitan

dengan penggunaan, pemanfaatan dan

pemindahtanganan barang daerah. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 76 Cukup jelas. Pasal 77 Cukup jelas. Pasal 78 Ayat (1 Cukup jelas. Ayat (2)

Kepala Daerah dalam menetapkan besarnya insentif/ tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini berpedoman pada kebijakan umum yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, balk dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan maupun dalam bentuk Surat Menteri Keuangan yang memuat prinsip-prinsip pengelolaan barang daerah. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 79 Cukup jelas. Pasal 80 Cukup jelas. Pasal 81 Cukup jelas. Pasal 82 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR TAHUN

Dokumen terkait