• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN

6.2. Analisis Perilaku Ekonomi Rumahtangga Nelayan

6.2.1. Hasil Pendugaan Model Ekonomi Rumahtangga

6.2.1.3. Curahan Waktu Kerja Suami Dalam

Hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan menunjukan arah yang sesuai dengan harapan. Pada Tabel 19 disajikan hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan.

Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Curahan Waktu Kerja Suami Dalam Kegiatan Perikanan

Peubah Parameter t-hitung Elastistisitas

Frekuensi Melaut 8.4026 6.60*** 0.7605

Jarak Melaut 78.4996 11.01*** 0.3208

Jumlah Anggota Keluarga 18.8081 2.15* 0.0319

Nilai Kredit 0.00014 1.51* 0.0785 Umur Suami 0.9772 0.49 0.0186 Intersep -653.818 R2 0.9520 F hitung 254.11*** Keterangan :

*** = berbeda nyata dengan nol pada taraf nyata α = 1%

* = berbeda nyata dengan nol pada taraf nyata α = 10 %

Peubah-peubah penjelas dapat dengan baik menjelaskan keragaman curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, sebagaimana yang

ditunjukan oleh nilai R2 dan statistik F yang tinggi. Nilai R2 sebesar 0.9520,

perikanan dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukan dalam persamaan.

Berdasarkan uji statistik t, curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan dipengaruhi oleh frekuensi melaut, jarak melaut, jumlah anggota keluarga dan nilai kredit. Nilai elastisitas curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak responsif terhadap peubah-peubah penjelas yang dimasukan dalam persamaan.

Parameter dugaan frekuensi melaut bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan dipengaruhi secara nyata oleh frekuensi melaut. Melaut merupakan aktifitas utama dalam mata pencaharian rumahtangga sebagai nelayan. Besar kecilnya frekuensi melaut akan mempengaruhi besarnya curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, artinya apabila frekuensi melaut bertambah maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan juga meningkat, demikian pula sebaliknya.

Terhadap perubahan frekuensi melaut, curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak responsif. Nilai elastisitas sebesar 0.7605, yang berarti apabila frekuensi melaut bertambah atau berkurang sebesar 10 persen maka akan mengakibatkan peningkatan atau penurunan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan sebesar 76.05 persen (cateris paribus).

Parameter dugaan jarak melaut bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh jarak melaut. Adanya kredit investasi berupa mesin dan alat tangkap, menyebabkan kemampuan nelayan untuk menempuh daerah

penangkapan (fishing ground) semakin jauh. Hal ini mempengaruhi besarnya curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, artinya apabila jarak melaut bertambah maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan juga meningkat. Namun curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak responsif terhadap jarak melaut. Nilai elastisitas sebesar 0.3208, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan jarak melaut sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 32.08 persen (cateris paribus).

Parameter dugaan jumlah anggota keluarga bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga. Jumlah anggota keluarga dalam hal ini adalah tanggungan suami sebagai kepala rumahtangga, yang merupakan tanggungjawab suami untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga. Besarnya jumlah anggota rumahtangga akan mendorong suami lebih banyak mencurahkan waktu dalam kegiatan perikanan, guna memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga. Hal ini akan mempengaruhi curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, dimana semakin besar jumlah anggota keluarga, curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan akan semakin meningkat. Kondisi ini dibuktikan dari hasil uji

statistik yang berpengaruh nyata pada taraf α = 10 persen. Namun dari nilai

elastisitas curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak responsif terhadap jumlah anggota keluarga, yakni sebesar 0.0319, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan jumlah anggota keluarga sebesar 10 persen

maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 0.319 persen (cateris paribus).

Parameter nilai kredit bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh nilai kredit. Kredit dalam hal ini menjadi kewajiban nelayan untuk bertanggung jawab membayar kembali kredit yang diterima. Kondisi ini akan mempengaruhi besarnya curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan guna meningkatkan pendapatan, terkait dengan kewajiban akan kredit yang diterima. Semakin besar nilai kredit yang diterima, curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan akan semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik yang berpengaruh nyata pada taraf α = 10 persen. Namun dari nilai elastisitas terlihat curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak responsif terhadap perubahan nilai kredit. Nilai elastisitas sebesar 0.0785, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan nilai kredit sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan

akan menurun atau meningkat sebesar 0.785 persen (cateris paribus).

Parameter umur suami bertanda positif dan secara statistik tidak nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh umur suami. Umur suami dalam hal ini terkait dengan pengalaman melaut yang dimiliki oleh nelayan. Melaut merupakan pekerjaan turun temurun yang digeluti responden, dimana dengan bertambahnya umur, pengalaman melaut nelayan semakin bertambah. Pertambahan umur suami dalam hal ini akan mempengaruhi curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, namun curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan tidak

responsif terhadap perubahan umur suami. Nilai elastisitas sebesar 0.0186, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan umur suami sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 0.186 persen (cateris paribus).

6.2.1.4. Curahan Waktu Kerja Suami di Luar Kegiatan Perikanan

Hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan menunjukan arah yang sesuai dengan harapan. Pada Tabel 20 disajikan hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan.

Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Curahan Waktu Kerja Suami di Luar Kegiatan Perikanan

Peubah Parameter t-hitung Elastistisitas

Pendapatan RT Dari Kegiatan Perikanan

-0.00009 -2.31* -2.7184

Jumlah Anggota Keluarga 210.4649 2.63* 2.6715

Curahan Waktu Kerja Suami Dalam Kegiatan Perikanan -0.4636 -0.77 -3.4653 Upah 0.0052 0.16 0.3161 Nilai Kredit 0.0002 0.32 0.1123 Intersep 1370.629 R2 0.2148* F hitung 3.50 Keterangan :

* = berbeda nyata dengan nol pada taraf nyata α = 10 %

Peubah-peubah penjelas kurang baik menjelaskan keragaman curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan, sebagaimana yang ditunjukan oleh nilai R2 dan statistik F yang rendah. Nilai R2 sebesar 0.21485, yang berarti hanya 21.48 persen keragaman curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukan dalam persamaan. Hal ini dimungkinkan dari sekian responden yang digunakan dalam penelitian,

tidak semua memiliki pekerjaan di luar kegiatan perikanan, sehingga nilai R2 dan statistik F yang dihasilkan rendah.

Berdasarkan uji statistik t, curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan hanya dipengaruhi oleh peubah pendapatan rumahtangga dari kegiatan

perikanan dan jumlah anggota keluarga pada taraf nyata α = 10 persen. Nilai

elastisitas curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan hanya responsif terhadap perubahan pendapatan rumahtangga dalam kegiatan perikanan, curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan, jumlah anggota keluarga, tetapi tidak responsif terhadap perubahan upah dan nilai kredit. Hal ini dimungkinkan karena usaha perikanan sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga pada musim paceklik walaupun terjadi perubahan tingkat upah, nelayan akan tetap mencari pekerjaan di luar kegiatan perikanan guna mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan memenuhi kewajiban akan pembayaran kembali cicilan kredit yang diterima.

Parameter dugaan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan bertanda negatif dan secara statistik nyata. Hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan. Curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan semakin bertambah saat musim paceklik pada kegiatan perikanan, sehingga hubungan keduanya negatif. Saat musim paceklik dan pendapatan nelayan dari kegiatan perikanan menurun, nelayan akan berusaha mencari penghasilan di luar kegiatan perikanan untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga. Ini berarti apabila pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan

berkurang maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan bertambah, demikan pula sebaliknya.

Kondisi ini ditunjukan dengan curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan yang responsif terhadap perubahan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan. Nilai elastisitas sebesar -2.7184, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan sebesar 10 persen, maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan

perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 27.184 persen (cateris paribus).

Parameter dugaan jumlah anggota keluarga bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga. Jumlah anggota keluarga dalam hal ini adalah tanggungan suami sebagai kepala rumahtangga, yang merupakan tanggungjawab suami untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga. Hal inilah yang mendorong suami untuk mencari tambahan penghasilan di luar kegiatan perikanan, khususnya saat musim paceklik. Besarnya jumlah anggota rumahtangga akan mempengaruhi curahan waktu kerja suami di luar perikanan, dimana semakin besar jumlah anggota keluarga, curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan semakin meningkat. Hal ini ditunjukan dari curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan yang responsif terhadap perubahan jumlah anggota keluarga. Nilai elastisitas sebesar 2.6715, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan jumlah anggota keluarga sebesar 10 persen, maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 26.72 persen (cateris paribus).

Parameter dugaan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan bertanda negatif dan secara statistik tidak nyata. Hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan. Ini berarti apabila curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan bertambah maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan berkurang, demikan pula sebaliknya. Namun curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan responsif terhadap perubahan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan. Nilai elastisitas sebesar -3.4653, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan curahan waktu kerja suami dalam kegiatan perikanan sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami di luar perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 34.65 persen (cateris paribus).

Parameter nilai kredit bertanda positif dan secara statistik tidak nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh nilai kredit. Kredit dalam hal ini merupakan kewajiban nelayan untuk membayar kembali cicilan kredit yang diterima. Hal ini akan turut mempengaruhi besarnya curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan, karena saat paceklik nelayan akan berusaha mencari tambahan penghasilan guna mencukupi kebutuhan rumahtangga dan membayar sejumlah cicilan atas kredit yang diterima. Namun curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan tidak responsif terhadap perubahan nilai kredit. Nilai elastisitas sebesar 0.1123, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan nilai kredit sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan

Parameter tingkat upah bertanda positif dan secara statistik tidak nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh tingkat upah. Saat musim paceklik, nelayan akan tetap mencari tambahan penghasilan di luar kegiatan perikanan guna mencukupi kebutuhan rumahtangga, berapapun tingkat upah yang berlaku. Kondisi ini menyebabkan curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan akan meningkat. Hal ini ditunjukan dari curahan waktu kerja suami di luar kegiatan perikanan yang tidak responsif terhadap perubahan tingkat upah. Nilai elastisitas sebesar 0.3161, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan tingkat upah sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja suami di luar kegiatan

perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 3.161 persen (cateris paribus).

6.2.1.5. Curahan Waktu Kerja Istri Dalam Kegiatan Perikanan

Hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan menunjukan arah yang sesuai dengan harapan. Pada Tabel 21 disajikan hasil pendugaan parameter persamaan curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan.

Tabel 21. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Curahan Waktu Kerja Istri Dalam Kegiatan Perikanan

Peubah Parameter t-hitung Elastistisitas

Pendapatan RT Dari Kegiatan Perik. 0.000014 0.89 0.2277

Frekuensi Melaut 11.77767 4.31*** 4.2907 Harga Ikan 0.01569 0.18 0.1738 Intersep -1990.73 R2 0.7463 F hitung 64.72*** Keterangan :

*** = berbeda nyata dengan nol pada taraf nyata α = 1%

Peubah-peubah penjelas dapat dengan baik menjelaskan keragaman curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan, sebagaimana yang ditunjukan

oleh nilai R2 dan statistik F yang tingggi. Nilai R2 sebesar 0.7463 berarti 74.63 persen keragaman curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukan dalam persamaan.

Berdasarkan uji statistik t, curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan hanya dipengaruhi oleh frekuensi melaut. Nilai elastisitas curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan menunjukan bahwa curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan hanya responsif terhadap perubahan frekuensi melaut, tetapi tidak responsif terhadap perubahan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan dan harga ikan.

Parameter dugaan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan bertanda positif dan secara statistik tidak nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan. Besarnya pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan akan mempengaruhi curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan, dimana saat musim panen tiba istri akan turut membantu kegiatan suami, dan pada rumahtangga nelayan tradisional kebutuhan tenaga kerja akan dipenuhi dari dalam keluarga, yakni dengan melibatkan istri dalam kegiatan perikanan. Hal ini selanjutnya akan mempengaruhi curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan. Namun curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan tidak responsif terhadap perubahan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan. Nilai elastisitas sebesar 0.2277, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan pendapatan rumahtangga dari kegiatan perikanan sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja istri dalam kegiatan

Parameter dugaan frekuensi melaut bertanda positif dan secara statistik nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan secara nyata dipengaruhi oleh frekuensi melaut. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan dimana saat musim panen tiba, frekuensi melaut nelayan bertambah. Bertambahnya frekuensi melaut menyebabkan produksi nelayan meningkat, hal ini selanjutnya menyebabkan curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan menjadi meningkat, karena saat panen tiba istri akan turut membantu suami dalam kegiatan perikanan. Secara tidak langsung frekuensi melaut akan mempengaruhi curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan, dimana apabila frekuensi melaut bertambah, maka curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan akan turut meningkat.

Kondisi tersebut ditunjukan dengan curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan yang responsif terhadap perubahan frekuensi melaut. Nilai elastisitas sebesar 4.291, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan frekuensi melaut sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja istri dalam kegiatan

perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 42.91 persen (cateris paribus).

Parameter dugaan harga ikan bertanda positif dan secara statistik tidak nyata, hal ini menunjukan bahwa curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan tidak secara nyata dipengaruhi oleh harga ikan. Perbedaan harga ikan yang diterima nelayan sebagai akibat suplus produksi tidak mempengaruhi curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan. Karena pada saat panen, kebutuhan akan tenaga kerja dipenuhi dengan melibatkan tenaga kerja dari dalam keluarga, yakni istri. Hal ini selanjutnya mempengaruhi besarnya curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan. Kondisi ini ditunjukan dengan curahan waktu

kerja istri dalam kegiatan perikanan yang tidak responsif terhadap perubahan harga ikan. Nilai elastisitas sebesar 0.1738, yang berarti apabila terjadi peningkatan atau penurunan harga ikan sebesar 10 persen maka curahan waktu kerja istri dalam kegiatan perikanan akan menurun atau meningkat sebesar 1.738 persen (cateris paribus).

Dokumen terkait