LAMPIRAN HALAMAN
1 Lampiran A ... L-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan akan selalu berusaha mencapai efektivitas dan efisiensi produksi agar tercapai hasil yang optimal. Hal ini dilakukan agar perusahaan selalu dapat memenuhi permintaan konsumen dan menyelesaikan pesanan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Salah satu hal yang penting dalam menyelesaikan pesanan sesuai dengan waktu adalah penjadwalan. Penjadwalan adalah pengurutan pembuatan/pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin (Rosnani Ginting, 2007).
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk merupakan perusahaan yang memproses karet alami menjadi bahan baku yang sesuai dengan standar internasional. Perusahaan ini berproduksi berdasarkan order yang diterima (make to order) dan menggunakan penjadwalan produksi flow shop yang bertujuan untuk menyelesaikan serangkaian pekerjaan (job) berdasarkan pada urutan proses.
Dimana penjadwalan produksi melibatkan n job (jenis pekerjaan) dan mesin (jenis mesin) yang dalam proses produksinya, produk mendatangi mesin dengan urutan tahap yang sama dan pada setiap tahap terdiri atas 1 buah mesin yang mana setiap job yang dikerjakan mengandung informasi tentang jenis produk.
Sistem penjadwalan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk saat ini menggunakan aturan First Come First Serve (FCFS). Pada aturan FCFS, tidak mempersoalkan singkat atau lamanya waktu proses. Order yang tiba lebih dulu
akan menjadi prioritas dalam produksinya. Apabila ada order yang datang bersamaan maka order-order tersebut akan dikerjakan sesuai dengan antrian.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul ”The Permutation Flow Shop Scheduling Using a Genetic Algorithm Based Iterative Method” oleh Mahdi (2016) permasalahan minimasi makespan pada kasus penjadwalan flow shop yang mengunakan metode algoritma genetik, pernah diterapkan pada perusahaan pembuatan produk dari bahan baku. Hasil penelitan menunjukkan penggunaan algoritma genetik dalam menyelesaikan masalah permutation flow shop scheduling memperoleh solusi optimal.
Penelitian lainnya dengan judul “Penjadwalan Pesanan Menggunakan Algoritma Genetik untuk Tipe Produksi Hybrid and Flexible Flow Shop pada Industri Kemasan Karton” oleh Nora (2014) juga dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi kemasan karton, perusahaan menggunakan metode algoritma genetik untuk mendapatkan nilai makespan yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan algoritma genetik memberikan makespan 10,18% lebih singkat dibanding metode yang diterapkan opeh perusahaan.
Penelitian lain dengan judul “Genetic Algorithm Optimization of Flow Shop Scheduling Problem with Sequence Dependent Setup Time and Lot Splitting” oleh Gaurav (2014) dilakukan pada sebuah toko yang menggunakan metode algoritma genetik untuk menemukan makespan yang optimal. Penjadwalan diukur dengan mempertimbangkan tiga kombinasi dari probabilitas crossover dan probabilitas mutasi yaitu Pc=0.7, Pm=0.05 ; Pc=0.8, Pm=0.1 Dan Pc=0.9, Pm=0.1. Hasil
penelitian menunjukkan kombinasi yang memiliki makespan optimal adalah Pc=0.8, Pm=0.1 dibandingkan dengan kombinasi lainnya.
Penelitan ini menggunakan metode algoritma genetik pada penjadwalan flow shop di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. yang bertujuan untuk menghasilkan solusi optimal masalah penjadwalan pada produksi crumb rubber yang memiliki banyak sekali variasi produk dan banyaknya urutan job yang mungkin dari 5 jenis produk sehingga membutuhkan proses penjadwalan yang kompleks.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka permasalahan di adalah menentukan urutan job produksi agar diperoleh waktu total penyelesaian pekerjaan (makespan) yang minimum. Oleh sebab itu, dilakukan penjadwalan produksi.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh penjadwalan job yang optimal sehingga dapat meminimasi makespan dan meningkatkan penyelesaian produk tepat waktu serta efektif untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan waktu standar workcenter dengan menggunakan metode stopwatch time study dengan memperhatikan rating factor dan allowance.
b. Mendapatkan nilai makespan berdasarkan metode aktual perusahaan dan metode Algoritma Genetik dengan menggunakan data waktu standar.
c. Mendapatkan rancangan pengurutan job yang efisien dari segi waktu yaitu urutan yang memiliki makespan terendah.
d. Mendapatkan perbandingan perfomansi antara metode penjadwalan Algoritma Genetik dengan metode aktual yang diterapkan perusahaan.
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
c. Mendapat kesempatan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi sehingga perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dan target dalam peningkatan kapasitas produksi dapat terlaksana.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada proses produksi Crumb Rubber SIR 10, SIR 10 VK, SIR 20, SIR 20 VK dan SIR 3 CV di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.
3. Data order yang digunakan untuk pengolahan adalah data bulan Juli 2016.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kondisi mesin/peralatan produksi dalam kondisi stabil, tidak rusak dan tidak terjadi gangguan listrik.
2. Material ditransfer secara langsung dari satu mesin ke mesin lain sehingga waktu pindah tidak diperhitungkan.
3. Tidak terdapat produk jadi sehingga proses produksi mulai dari awal.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk yang menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, proses produksi, struktur organisasi dan uraian tugas.
Bab III Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Teori-teori ini meliputi teori tentang penjadwalan, klasifikasi penjadwalan, kriteria penjadwalan, algoritma gentik dan pengukuran waktu. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku, jurnal penelitian
dan tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat topik permasalahan yang sama.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, definisi variabel operasional, serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi tentang pengumpulan data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan masalah dan diperoleh hasil optimal dalam meminimasi makespan.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil analisis pengolahan data, analisis pengolahan Algoritma Genetik serta melakukan perbandingan hasil yang diperoleh dengan menggunakan Algoritma Genetik dan metode aktual perusahaan.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dari analisis pemecahan masalah yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. (PT. BSP) merupakan Perusahaan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan karet. Bunut Rubber Factory merupakan pabrik bagian dari PT. BSP yang mengolah karet dari bahan baku berupa lateks, getah mangkok (cup lump), lateks yang dibekukan (coagulum) dan getah tarik (tree lace) menjadi crum rubber.
Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP) dimulai dengan pembentukan sebuah perkebunan karet pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschapij. Perkebunan ini merupakan kerjasama modal antara pemerintah Amerika dan pemerintah Belanda, dengan Belanda sebagai pengelola perkebunan dan Amerika sebagai pengelola pabrik. Pada tahun 1917 NV. H.A.P.M. membentuk departemen khusus untuk meneliti penyakit dan pengobatan tanaman karet dan juga mengembangkan tanaman karet yang diberi nama Plantations Research Department (PRD) yang berlokasi di Bunut.
Pemerintah Belanda menjual semua sahamnya kepada pemerintah Amerika pada 8 Februari 1957, lalu perusahaan berganti nama menjadi United States Rubber Sumatera Plantations (USRSP). Pada tanggal 2 Maret 1965, manajemen USRSP dipegang oleh pemerintah Republik Indonesia dan berganti nama menjadi perusahaan Ampera II, lalu diganti lagi menjadi Perusahaan Perkebunan Karet
XVIII (PPN Karet XVIII). Pada tahun 1986, PT Bakrie & Brothers Group mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatra Plantations.
Pada bulan Maret 1990, Uniroyal Sumatra Plantations menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), dan pada tanggal 25 Juni 1992, perusahaan berganti nama menjadi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.
yang disahkan oleh Menteri Kehakiman yang saat itu dijabat Bapak Ismail Saleh.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk. Bunut Rubber Factory menghasilkan produk sebagai berikut:
a. Crumb Rubber (SIR 10, SIR 10 VK, SIR 20, SIR 20 VK, SIR 3 CV) b. Concentrated Latex NC405 dan NC411
c. Block Skim Rubber (BSR)
Saat ini PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk. juga sudah memperluas bidang usaha, yaitu perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.
2.3. Lokasi Perusahaan
Kantor pemasaran PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk berlokasi di Jalan Ir. Juanda Kisaran, kabupaten Asahan Sumatera Utara dan kegiatan produksi (pengolahan karet) yang disebut Pabrik Bunut berlokasi di Kelurahan Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Lokasi pabrik ini terletak ditengah areal perkebunan yang berjarak 5 kilometer dari kota Kisaran, yang berada pada lintasan jalan raya Trans Sumatera dan jalur kereta api.
2.4. Daerah Pemasaran
Hasil produksi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk sebagian besar di export ke luar negeri yaitu Spanyol, Amerika (New Orleans, Norfolk, dan Toronto), Brazil, Jepang, Turki, Peru, India dan Vietnam. Selain itu juga dipasarkan di Indonesia diantaranya di Medan, Surabaya dan Jakarta.
2.5. Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan
Keberadaan PT. Bakrie Sumatra Plantations ini, memiliki dampak positif terhadap ekonomi dan lingkungan di sekitar pabrik.
Dampak dari segi sosial pabrik khususnya di lingkungan sekitar pabrik dapat dilihat dengan adanya agenda program kegiatan sosial setiap tahun seperti dalam menyambut ramadhan dengan membagikan bantuan berupa bingkisan sembako kepada panti asuhan, mesjid-mesjid untuk jama’ah yang berbuka puasa, kaum dhuafa serta memberikan hewan kurban saat idul adha. Perusahaan juga memberikan bantuan duka cita bila ada keluarga masyarakat sekitar lingkungan perusahaan mendapat kemalangan (meninggal dunia).
Dampak dari segi ekonomi pada lingkungan pabrik dapat dilihat dengan adanya warung makanan, tempat penginapan dan warung yang menyediakan kebutuhan sehari-hari di sekitar lokasi pabrik. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung perusahaan tetap membantu pergerakkan perekonomian masyarakat di sekitar pabrik.
2.6. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah berbentuk lini karena pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Manager kemudian ke asisten dan para karyawan yang bekerja di bawahnya dan berbentuk fungsional karena adanya pembagian tugas dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi masing-masing sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan struktur organisasi PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk dapat dilihat pada gambar 5.1.