2. Berduka disfungsional 3. Isolasi sosial : menarik diri 4. Ansietas
5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Gangguan proses pikir : arus dan isi pikir 7. Regimen terauprtik inefektif
8. Defisit perawatan diri : berpakaian dan berhias 9. Gangguan identitas pribadi
ANALISA DATA
Nama : Ny. N Umur : 30 tahun
TGL DATA PENUNJANG MASALAH
KEPERAWATAN 10-1-05 DS :
• Klien mengatakan lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan orang lain. Klien mengatakan waktu di rumah, jarang bergaul dengan tetangganya karena tetangganya adalah orang yang kaya serta rumahnya mewah dan pagarnya tinggi – tinggi
• Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah ibunya .
• Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan / organisasi di lingkungannya misalnya PKK, pengajian, dll. Klien mengatakan malas untuk megikuti kegiatan tersebut.
• Ketika dirumah sakit klien mengatakan lebih suka menyendiri serta tidak mengenal dengan teman sekamarnya
DO :
• Nada bicara klien pelan dan lambat
• Klien lebih sering tidur di ruang isolasi daripada di luar.
• Kontak mata kurang
• Klien lebih sering diam ketika ditanyai perawat
• Saat dikaji tentang konsep diri klien diam dan tidak menjawab
DS :
• Klien mengatakan merasa melihat sesuatu.
• Saat pengkajian tanggal 10 Januari 2005 :
Isolasi sosial : menarik diri.
Resiko Perubahan sensori persepsi : halusinasi
Ketika ditanya apakah klien mendengar, melihat, atau merasa ada yang mengejar, klien mengatakan tidak.
DS :
• Klien mengatakan lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan orang lain.
• Klien mengatakan waktu di rumah, jarang bergaul dengan tetangganya karena tetangganya adalah orang yang kaya serta rumahnya mewah dan pagarnya tinggi – tinggi DO :
• Klien lebih sering tidur di ruang isolasi daripada di luar.
• Isi pikir : Rendah diri. Saat diajak ngobrol di luar ruang isolasi,klien selalu ingin segera kembali ke ruang isolasi (klien tidak dapat mempertahankan hubungan dengan orang lain).
• Klien menolak jika diajak bergabung dengan pasien lain misalnya nonton tv bersama.
• Saat wawancara klien lebih sering menunduk dan kontak mata kurang.
DS : -DO :
• Afek / emosi : Tumpul, Saat ditanya 3-4 kali pertanyaan yang sama klien baru menjawab,ekspresi wajah klien tampak murung.
• Saat wawancara : Selama berkomunikasi dan berinteraksi dengan perawat, kontak mata klien kurang, klien tampak lebih sering menunduk pada saat berbicara, nada bicara pelan dan lambat.
DS : -DO :
* Arus pikir
Bloking, ini terbukti klien menjawab pertanyaan dengan satu kalimat lalu tiba tiba diam tanpa sebab yang jelas,kemudian klien melanjut pembicaraan lagi.
* Isi pikir :
• Isolasi sosial.saat diajak berkenalan dengan perawat lain klien
menolak dan ketika ditanya apa klien kenal dengan klien lain yang satu ruang dengan klien diruang isolasi klien menjawab tidak
Harga diri rendah
Kerusakan komunikasi verbal
• Rendah diri. Saat diajak berbica klien selalu ingin segera kembali ke
ruang isolasi * Memori :
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek. Terbukti pada saat ditanya sudah berapa lama klien ditempatkan diruang isolasi ?, klien tidak menjawab tidak tahu.
POHON MASALAH
Resti perilaku kekerasan
Defisit Perawatan Diri Resiko Perubahan sensori persepsi : Kerusakan komunikasi verbal Halusinasi
Penurunan kemampuan Isolasi Sosial : Perubahan proses pikir Dan motivasi merawat diri menarik diri
( Core Problem )
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Koping Individu tak efektif
Faktor presdisposisi Faktor presipitasi
-Koping individu inefektif - Koping individu tak efektif -Riwayat penyakit jiwa pada masa lalu - biologi
-Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan -Kepribaadian Klien adalah Introvert
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perubahan sensori persepsi : Halusinasi berhubungan dengan Isolasi sosial : menarik diri
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan Harga Diri Rendah 3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Intoleransi Aktivitas 4. Kerusakan Komuniokasi Verbal berhubungan dengan menarik diri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. N Ruangan :Anyelir No RM : 057793
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 10-1-05 09.00 TUK I
Membina hubunga saling percaya dengan klien
1. Memberi salam pada klien “selamat pagi, mbak”
2. Memperkenalkan diri dengan sopan sambil berjabat tangan “perkenalkan nama saya Harditioyo Fajarsiwi bisa dipanggila fajar saya
mahasiswa dari Akper Malang nama mbak siapa dan senang dipanggil siapa?”
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan kontrak yang akan dibuat “mbak, mulai hari ini saya akan merawat mbak selama 2
minggu. Mbak bisa
menceritakan masalah yang mbak hadapi kepada saya, mungkin saya bisa membantu bagaiman kalau hari ini kita bercakap-cakap mengenai penyebab mbak sering
menyendiri dan tidak suka bergabung dengan yang lain.
Bagaimana kalau sekitar 15 menit dan tempatnya disini
S :
- “Nama saya N”
- “ Alamat saya Lumajang" O :
- Klien terlihat ketakutan saat diajak bicara dengan perawat. - Klien bicara lambat dan pelan. - Bicara klien lambat (klien baru
menjawab pertanyaan setelah diulang beberapa kali)
- Klien terlihat selalu ingin meninggalkan tempat ngobrol. A :TUK I tercapai sebagian
1 11-1-05
sering
5. menunjukkan sikap empatidan menerima klien apa adanya TUK I
Membina hubunga saling percaya dengan klien
1. Memberi salam pada klien “selamat pagi, mbak N”
2. Memperkenalkan diri dengan sopan sambil berjabat tangan “Masih ingat dengan saya, perkenalkan nama saya
Harditioyo Fajarsiwi bisa dipanggil fajar”
S :
- “Selamat pagi”
- “ Nama saya N asal dari lumajang
O :
- Saat ditanya apakah ingat dengan nama perawat klien hanya diam saja dan saat
ditanya apakah klien lupa klien mengangguk.
- Klien terlihat murung IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 12-1-05
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan kontrak yang akan dibuat “Mbak, seperui yang sudah katakan kemarin dalam 2 minggu ini saya akan merawat mbak. Mbak bisa menceritakan masalah yang mbak hadapi kepada saya, mungkin saya bisa membantu bagaiman kalau
hari ini kita bercakap-cakap mengenai penyebab mbak sering menyendiri dan tidak suka bergabung dengan yang lain. Bagaimana kalau sekitar 15 menit dan tempatnya disini saja?”
4. Melakukan kontak singkat tapi sering
5. Menunjukkan sikap empatidan menerima klien apa adanya
TUK I
Membina hubungan saling percaya pada klien dengan
menngunakan teknik komunikasi terapeutik.
1. Menyapa klien dengan ramah.
- Kontak mata kosong.
- Saat ditanya klien baru bisa menjawabn pertanyaan setelah pertanyaan diulang 3-4 kali. - Klien bicara lirih dam lambat A: TUK I tercapai sebagian P : Ulangi TUK I
S :
- “Selamat pagi “
- “Ya saya ingat namanya fajar” - “Dirumah saya jarang bergaul dengan tetangga”
- “ Rumah tetangga saya besar- besar dan temboknya tinggi”
14-1-05 10.00
“ Selamat pagi mbak “N” bagaimana kabar mbak hari
ini?
2. memperkenalkan diri kembali denan klien.
“Bagaimana masih ingat dengan saya atau tidak?” “Iya betul sekali nama saya Fajar”
3. menjelaskan kembali tujuan pertemuan dan kontrak yang
akan dibuat
“ Sekarang kan kita sudah saling kenal, kalau ada
masalah mbak bisa bercerita dengan saya, mungkin saya bisa membantu, bagaimana
kalau hari ini kita berbincang-bincang
mengenai mengapa mbak sering menyendiri bagaimana apa mbak mau, atau topik yang laiun terserah mbak 4. melakukan kontak sedikit
tapi sering.
5. Mengkaji perilaku menarik diri pada klien
TUK II
1. Mengkaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
“mbak sudah berapa lama berada disini? Saya lihat mbak
sering menyendiri dan tidak mau bergabung dengan yang lain, kenapa? Apakah mbak sudah kenal dengan teman-teman yang ada disini?
2. Memberikan kesempatan pada klien untuk nmengungkapkan perasaannya
“mbak, kita kan sudah saling kenal, jika mbak ada masalah tidak apa-apa kalau mbak mau bercerita dengan saya mbak
mau kan?”
3. Memberikan pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
- “ Saya dirumah marah-marah dan bicara sendiri (ngelantur) O:
- Klien menoleh saat perawat menghampirinya.
- Klien dapat menyebutkan nama perawat dengan benar meski
dengan waktu yang lama dan suara yang kecil
- Saat menjawab pertanyaan perawat klien bicara dengan
lambat dan pelan (terpotong potong tapi masih
berhubungan)
- klien mau berjabat tangan. - Kontak mata ada dan
kadang-kadang menunduk A : TUK I tercapai klien dapat
membina hubungan saling percaya dengan perawat. P : Lanjutkan ke TUK II (tetap
validasi TUK I)
S:
- “Tidak” O:
- Saat diberikan pertanyaan klien hanya diam tidak menjawab pertanyaan yang diberikan perawat.
- Kontak mata cukup baik hanya sesekali klien menunduk.
- klien terlihat ingin
meninggalkan perawat dan kembali ke ruang isolasi. A :TUK II tercapai
Klien dapat mengungkapkan perasaannya tentang penyebab
menarik diri P : lanjutkan TUK III
masih tidak ingin bercerita dengan saya mengkin besok ya kita cerita-cerita lagi, gimana apa mbak mau?
TUK III
1. Mengkaji pengetahuan klien tentang manfaat hubungan dengan orang lain.
“ Menurut ibu apa keuntungan berhubungan dengan orang
lain?”
2.Memberikan kesempatan pada klien untukmengungkapkan perasaannya.
3.Mendiskusikan bersama klien manfaat bergaul dengan orang lain.
“Jika ibu mau bergaul dengan orang lain, ibu bisa bercerita tentang masalah
ibu, sehingga beban yang ibu rasakan akan sedikit berkurang.”
TUK VI
1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga a. salam dan perkenalkan diri
“selamat pagi pak, perkenalkan nama saya
agustin, mahasiswa dari akper malang. Saya disini akan
merawat anak bapak selama dua minggu”
b. menjelaskan tujuan pertemuan “begini pak, tujuan saya
menemui bapak karena saya ingin tahu permasalahan anak bapak, barangkali saya bisa bantu anak bapak”
c. menjelaskan kontrak yang akan dibuat
“bagaimana kalau kita
berbincang-bincang mengenai penyebab dan perilaku anak bapak yang suka menyendiri di
rumah?”
S : -O :
- klien hanya diam saat ditanya manfaat berhubungan dengan orang lain.
- proses pikir Arus :
- Afek / emosi tumpul
S :
- keluarga menjawab salam :selamat pagi”
- keluarga mengatakan : “saya akan berusaha menceritakan keadaan anak saya kepada mbak” “sebernarnya anak saya mulai sering marah-marah dan menyendiri terus sejak dia ditinggal oleh suaminya yang saat itu usia perkawinannya memasuki 6 bulan, sejak saat itu anak saya mulai senang melamun dan menyendiri di dalam kamar. Bila disuruh makan tidak mau dan wajahnya sedih terus seperti yang mbak katakan tdi” “maka dari itu saya langsung membawa anak saya kemari karena saya takut keadaannya semakin bertambah parah”
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2. mendiskusikan dengan keluarga tentang : a perilaku menarik diri
“sekarang saya akan menjelaskan pada bapak tentang gejala orang menarik diri, diantaranya: aktivitas menurun, suka menyendiri, tidak mau / sukar berhubungan dengan orang
lain, bicaranya pelan dan lambat, cuek terhadap lingkungan, ekspresi wajah murung, dll. Nah apakah anak bapak memiliki gejala yang
saya sebutkan tadi?” b. penyebab menarik diri
“menurut bapak, kira-kira apa yang menyebabkan anak bapak seperti itu?”
c. akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak
segera ditangani? Begini ya pak, jika mbak S menyendiri
terus, nanti ditakutkan akan terjadi halusinasi lihat / dengar yaitu anak bapak akan melihat atau mendengar sesuatu dimana orang lain tidak melihat /
mendengarnya”
d. cara keluarga menghadapi klien menarik diri
“jika anak bapak suka menyendiri sebaiknya dia diajak aktivitas atau diajak ngobrol agar tidak terjadi halusinasi seperti yang saya jelaskan tadi”
3. menganjurkan pada keluarga agar tetap memberikan
dukungan pada klien dan tetap menjenguk klien. “demi
kesembuhan anak bapak sebaiknya dia tetap diberi motivasi untuk sembuh”
O :
- ekspresi wajah keluarga (ayah klien) bersahabat
- keluarga dapat menceritakan / menjawab pertanyaan yang diajukan perawat (mahasiswa) - keluarga sanggup untuk tetap
menjenguk klien 2 minggu sekali
A :
TUK VI tercapai
Keluarga dapat membinja hubungan saling percaya dengan perawat (mahasiswa) dan klien mendapat dukungan dari keluarga
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 1 13-12-04 11.00 15-12-04 08.30 TUK II
1. mendiskusikan dengan klien kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
“menurut mbak, kemampuan apa saja yang mbak miliki/bisa lakukan selama di rumah? misalnya memasak, menyapu, mencuci menjahit, atau yang lain”
2. memberikan reinforcement atas kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
“bagus sekali mbak, mbak bisa menyebutkan kemampuan yang mbak miliki selama dirumah”
TUK III
1. mengkaji pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
“menurut mbak, apasih
keuntungannya jika mbak mau berkenalan/bergaul dengan
orang lain?
2. memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
3. mendiskusikan dengan klien manfaat bergaul dengan orang lain
“jika mbak mau berhubungan dengan orang lain, maka jika ada masalah mbak bisa
menceritakan masalah tersebut pada orang lain sehingga
beban yang mbak rasakan akan sedikit berkurang
S :
- klien dapat menyebutkan kemampuan yang dimilikinya “sebenarnya kerika dirumah saya bisa memasak, berbelanja, mencuci, mengepel, dan saya juga suka main bulutangkis” O :
- klien bercerita dengan nada pelan dan klien tampak
malu-malu
- kadang-kadang klien masih menunduk saat berbicara - klien dapat tersenyum A :
TUK II tercapai
Klien dapat menyebutkan kemampuan / aspek positif yang dimiliki
P : lanjutkan TUK III
S :
- klien menjawab “iya saya
senang dengan ibu R karena dia baik sekali, mau bicara dan berteman dengan saya sehingga
saya punya teman untuk ngobrol”
O :
- kontak mata ada
- klien dapat tersenyum
- nada bicara klien masih pelan A :
TUK tercapai
Klien dapat menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain
P :lanjutkan TUK IV
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 2 15-12-04 10.00 15-12-04 TUK IV
1. melakukan interaksi dengan klien secara sering dan singkat 2. memotivasi klien untuk
berkenalan dengan teman yang lain
3. meningkatkan interaksi klien secara bertahap
“mbak S sudah kenal dengan teman yang lain?
“Kalau begitu perkenalkan nama mbak S kepada teman lainnya
“saya minta tolong, coba sebutkan lagi nama mbak?
TUK III
1. mendiskusikan dengan klien kegiatan yang bisa dilakukan klien di RS
“ini daftar kemampuan yang kemarin mbak S sebutkan : menyapu, mengepel ruangan, mencuci piring dan baju” nah dari kegiatan yang telah mbak catat tadi, yang mana yang kira-kira mbak S dapat
melakukan kegiatan tersebut di RS?
2. menurut mbak, kegiatan tersebut dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan di RS” 3. kalau kegiatan tersenut
dilakukan di RS, sebaiknya mulai sekarang dilatih sedikit demi sedikit ya..!”
S :
- klien mengatakan “nama saya SM dan saya senang dipanggil SM”
O :
- klien belum mau berjabat tangan
- nada bicara masih pelan - klien tampak malu-malu
menyebutkan namanya A :
TUK IV belum tercapai
Klien belum mampu melakukan hubungan sosial secara bertahap
P :ulangi TUK IV
S :
- klien mengatakan “kalau disini saya bisa melakukan kegiatan seperti menyapu, mencuci alat-alat makan dan mengepel” O :
- klien dapat menyebutkan kegiatan / kemampuan yang dapat di lakukan di RS
- klien dapat sedikit berbicara lancar
- klien tampak tersenyum A :
TUK III tercapai
Klien dapat memberikan penilaian terhadap
kemampuan yang dapat dilakukannya
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 1 1 17-12-04 08.00 17-12-04 10.00 TUK IV
1. melakukan interaksi dengan klien secara singkat dan sering 2. tetap memotivasi klien untuk
berkenalan dengan teman yang lain
3. membantu klien tetap
berhubungan dengan yang lain secara bertahap
“ selamat pagi mbak S,
bagaimana kabarnya hari ini, apakah semalam bisa tidur?” “sekarang bagaimana kalau sekarang mbak mencoba berkenalan dengan yang lain pertama perkenalakan nama
mbak, terlebih dahulu sambil berjabat tangan lalu teman
mbak tersebut akan
menyebutkkan namanya” 4. memberikan reinforecment
positif atas keberhasilan yang telah dilakukan “bagus mbak sekarang sudah bisa
menyebutkkan dan kenal
dengan teman-teman yang ada disini”
TUK V
1. mendorong klien untuk emngungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
“bagaimana perasaan mbak S setelah berkenalan dengan orang lain. Apakah mbak merasa senang atau malah sedih”
2. memberikan reinforcement positif atas keberhasilan yang
dilakukan
“mbak S akan lebih pintar lagi kalo banyak teman”
S :
- klien menjawab salam “selamat pagi, khabar saya baik dan
semalam saya bisa tidur”
“nama saya S, saya berasal dari surabaya”
O :
- klien mau berkenalan dan berjabat tangan dengan Ny. B - klien dapat menyebutkan
nama-nama temen yang sudah
dikenalnya yaitu Ny. D, M, S, T
- klien mau tersenyum - kontak mata ada A :
TUK IV tercapai
Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap
P :lanjutkan ke TUK V
S :
- klien mengatakan
“saya sekarang senang kenal dengan ibu B karena
sebelumnya saya takut padanya”
O :
- kontak mata ada
- ekspresi wajah senang A :
TUK V tercapai klien dpt mngungkapkn perasaan setelah brhubngn dgn orang lain
P :lanjutkan TUK lain
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 2 17-12-04 12.00 18-12-04 07.15 TUK IV
1. Membantu klien menentukan kegiatan di RS
“mbak, kemarin mbak menyebutkan kemampuan yang dapat dilakukan di RS. Nah mumpung sekarang sudah waktunya makan siang dan waktunya untuk menyapu, bagaimana kalau sekarang
mbak S melatih kegiatan tersebut?”
2. Tetap memotivasi klien untuk dapat melatih kemampuan yang dimiliki
“ayo mbak, kita lakukan
bersama-sama, katanya mbak S dapat melakukannya”
TUK IV
1. memberikan dukungan pada klien untuk tetap melakukan kegiatan sesuai
kemampuannya
“mbak, agar mbak punya aktivitas dan tidak tiduran terus, bagaimana kalau sekarang mbak membantu perawat yang ada di sini untuk
membersihkan ruangan
(menyapu)” “ayo mbak, mbak S kok malah tiduran terus, apakah mbak saat ini sedang sakit?”
S :
- klien mengatakan “nggak mau mbak”
O :
- klien kembali ke tempat tidur setelah makan siang
- klien tidak mau diajak menyapu - klien menggelengkan
kepalanya A :
- TUK IV belum tercapai
klien belum mampu melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
P: ulangi TUK IV
S : -O :
- klien tidak mau diajak membersihkan ruangan
- klien terdiam dan tiduran diatas tempat tidur
- klien tidak bicara apa-apa A :
- TUK IV belum tercapai
Klien tidak mampu melakukan kegiatan sesuai kemampuannya P :ulangi TUK IV
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Ny. S Ruangan : Flamboyan No RM : 057826
NO DX TGL &JAM TINDAKAN EVALUASI 2 2 20-12-04 12.00 21-12-04 08.30 TUK IV
1. memotivasi klien untuk melakukan kegiatan dengan kemampuannya yang lain “ mbak S, jika mbak S tidak mau menyapu, bagaiman kalau sekarang mbak S menepel lantai saja
2. memberikan reinforecement positif atas keberhasilan klien
“wah, bagus sekali mbak, sekarang mbak S sudah bisa melakukan kegiatan sesuai kemampuan mbak. Bagaimana kalau kegiatan ini terus mbak lakukan di RS agar nanti di rumah sudah lancar?”
TUK V
1. memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan lain
“nah, kemarin mbak S sudah bisa mengepel lantai, sekarang
mbak S bisa melakukan
apalagi?” “apakah mbak sudah bisa merapikan tempat tidur
sendiri setelah bangun tidur? Kalau sudah bisa ayo
dipraktekkan, ikuti saya ya..!” 2. mendiskusikan jadwal kegiatan
harian atas kegiatan yang telah dilakukan
“bagaimana kalau mbak S setiap hari merapikan tempat tidur sebagai jadwal harian mbak S?”
S :
- klien mengatakan bisa O :
- klientidak mau mengikuti instruksi dari perawat
- klien duduk diruang makan - ekspresi wajah tampak murung A :
- TUK V tidak tercapai
klien belum mampu melakukan kegiatan secara mandiri
P :ulangi TUK V
S : klien mengatakan “bisa” O :
- klien tidak mau mengikuti instruksi dari perawat
- klien duduk di ruang makan - ekspresi wajah tampak murung A :
- TUK V tidak tercapai klien belum mampu melakukan kegiatan secaa mandiri
P :ulangi TUK V
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Pada pengkajian Ny. N, didapatkan data-data yang sesuai dengan tinjauan teori yaitu ditemukan tanda-tanda pada klien menarik diri diantara adalah respon kurang spontan, ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri. Komunikasi verbal menurun, menyendiri, aktivitas menurun, kurang energi dan harga diri rendah. Sementara tanda-tanda yang tidak dijumpai pada klien adalah retensi urine dan feces, dan pemasukan makanan dan minuman yang terganggu.
Untuk pengkajian faktor predisposisi dan presipitasi pada Ny. N terdapat kesesuaian antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus yaitu pada tinjauan teori faktor predisposisinya adalah berasal dari faktor perkembangan, biologis dan sosial budaya. Dan pada kasus ditemukan adanya