[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2004. SNI T-12-2004. Perencanaan struktur beton untuk jembatan. Jakarta (ID) : BSN
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2005. RSNI T-02-2004. Standar pembebanan untuk jembatan. Jakarta (ID) : BSN
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 2833:2008. Standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan. Jakarta (ID) : BSN
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum. 1992. BMS vol.1. Jakarta (ID) : DPU [PERMENPU] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. 2011. 19/PRT/M/2011.
Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan. Bambang, T. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta.
Chairullah, Banta. 2013. Analisis Daya Dukung Pondasi Dengan Metoda SPT, CPT, dan Meyerhoff Pada Lokasi Rencana Konstruksi PLTU Nagan Raya Provinsi Aceh. Universitas Syiah Kuala.
Fauzan M, Riswan D. 2002. Analisa dan Perhitungan Konstruksi Gedung Perkantoran Bidakara Pancoran [skripsi]. Padang (ID) : Universitas Andalas
Fitriana, Farida Nur. 2011. Analisis Perubahan Kapasitas Simpan Air pada Sub DAS Cikeas Kali Bekasi [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Kamiana, I Made. 2011. Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nawy, Edgar G. 2010. Beton Bertulang-Suatu Pendekatan Dasar. Bambag Suryoatmono, penerjemah. Bandung (ID): PT Refika Aditama.
Peraturan Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga No. 7 tahun 2009 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1990. Nomor 8 tahun 1990.Jalan Tol. Sukiman, Silvia. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung.
NOVA.
Sunggono. 1995. Teknik Sipil. Bandung. NOVA
Sihotang, I.E Sulastri. Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan Gedung KANWIL DJP dan KPP SUMBAGUT I Jalan Suka Mulia, Medan [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1. Daftar notasi
̅ = Curah hujan rata-rata metode isohyet (mm) d0-dn = Nilai kontur hujan (m)
A1-An = Luas kontur (m2)
Sd = Standar deviasi
Cs = Koefisien kepencengan Ck = Koefisien kurtosis Cv = Koefisien variasi
tc = Waktu konsentrasi (jam)
L = Panjang sungai (m) S = Kemiringan sungai
I50 = Intensitas hujan rencana 50 tahun (mm/jam)
X24 = Curah hujan rencana harian (mm)
Q50 = Debit banjir rencana periode ulang 50 tahun (m3/s)
V = Kecepatan air (m/s)
H = Beda tinggi hulu ke hilir (m) A = Luas penampang sungai (m2)
Qall = Daya dukung ijin tanah (kN)
Ap = Luas penampang tiang pondasi (m2) qc = Tahanan konus pada uji sondir (kN/m2) Ast = Luas selimut tiang pondasi (m2)
Tf = Total friction pada uji sondir (kN/m) FK1 = Faktor keamanan tahanan ujung sebesar 3 FK2 = Faktor keamanan tanahan gesek sebesar 5 Qp = Daya dukung ujung tiang (kN)
Qs = Daya dukung selimut tiang (kN)
NSPT = Jumlah pukulan pada uji SPT (standard penetration test)
Lb = Panjang tiang pondasi (m) D = Diameter pondasi (m)
p = Keliling penampang tiang (m) Li = Panjang lapisan tanah (m) c = Nilai kohesi (kN/m3)
Nc = Faktor daya dukung untuk tanah dibawah tiang n = Faktor daya dukung, menurut Meyerhoff n= 1 q = Effective overburden pressures (kN/m2) Nq = Faktor daya dukung tanah
B = Lebar pondasi (m)
y = Berat isi tanah dibawah ujung tiang (kN/m3) Ny = Faktor daya dukung tanah
ay = Faktor penampang, bulat ay= 0,3 dan persegi ay = 0,4 = Faktor gesekan pada selimut tiang
As = Luas selimut tiang (m2) Eg = efisiensi grup tiang pondasi θ = arc tg (D/s) (derajat)
D = diamater tiang pondasi (m) s = jarak antar tiang as ke as (m) m = jumlah tiang dalam 1 kolom
42
n = jumlah tiang dalam 1 baris Pmaks = beban maksimum tiang (kN) Pu = gaya aksial yang terjadi (kN)
My = momen yang bekerja tegak lurus sumbu y (kNm) Mx = momen yang bekerja tegak lurus sumbu x (kNm) Xmax = jarak tiang arah sumbu x terjauh (m)
Ymax = jarak tiang arah sumbu y terjauh (m) ∑ = jumlah kuadrat X
∑ = jumlah kuadrat Y
nx = banyak tiang dalam satu baris arah sumbu x ny = banyak tiang dalam satu baris arah sumbu y np = jumlah tiang
Kh = modulus of horizontal subgrade reaction Bp = dimensi pondasi tiang (m)
Ep = modulus elastisitas dari pondasi tiang (MPa) Ip = momen inersia dari penampang pondasi tiang Rp = Diameter pondasi (m)
f = Kedalaman momen maksimum (m) Hu = Daya dukung lateral tanah (kN) cu = undrained strength
e = jarak pile cap terhadap permukaan tanah (m) zr = kedalaman tanah terhadap momen lentur,
untuk tanah berbutir halus lunak diambil 1,5 m untuk tanah berbutir halus keras diambil 3 m yo = Defleksi ujung tiang
β = Faktor defleksi
Kh = Modulus of horizontal subgrade reaction (kN/m3)
Mu = Momen ultimit yang bekerja (kNm) S = Penurunan tiang tunggal (mm) Pu = Beban aksial ultimit (kN) I = Faktor penurunan
Io = Faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang tidak mudah mampat
(incompressible) dalam massa semi tak terhingga
Rk = Faktor koreksi kemudahmampatan tiang untuk = 0,5
Rb = Faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung
R = Faktor koreksi angka poisson K = Faktor kekakuan
Es = Modulus elastisitas tanah
Ep = Modulus elastisitas tiang pondasi Sg = Penurunan grup pondasi (mm) Rs = Faktor penurunan pondasi tiang grup
R16,9 = Faktor penurunan 16 dan 9 pondasi tiang dalam 1 grup
n = jumlah tiang 42
44
Lampiran 3 Hasil perhitungan daya dukung tanah uji sondir Kedalaman (m) qc (kg/cm2) tf (kg/cm) Ast (cm) Ap (cm2) Qu (kg) Qu (kN) Qall (kN) 1 5 30 251,2 5024 32656 320,36 96,93 2 10 60 251,2 5024 65312 640,71 193,86 3 15 100 251,2 5024 100480 985,71 295,71 4 10 170 251,2 5024 92944 911,78 248,07 5 5 200 251,2 5024 75360 739,28 180,71 6 15 250 251,2 5024 138160 1355,35 369,64 7 15 300 251,2 5024 150720 1478,56 394,28 8 10 350 251,2 5024 138160 1355,35 336,78 9 10 400 251,2 5024 150720 1478,56 361,43 10 20 480 251,2 5024 221056 2168,56 565,14 11 30 550 251,2 5024 288880 2833,91 763,92 12 35 650 251,2 5024 339120 3326,77 895,35 13 70 750 251,2 5024 540080 5298,18 1519,63 14 150 900 251,2 5024 979680 9610,66 2907,84 44
46
Lampiran 5 Hasil perhitungan daya dukung tanah uji SPT (Standard Penetration Test)
Kedalaman (m) Lapisan Tanah jumlah pukulan (N) Cu (kN/m2) Adhesi (α) Tahanan Gesek (kN) Tahanan
Ujung (kN) Qult (kN) Qall (kN) N1 N2 N3 N terkoreksi local kumulatif
0 1 lempung 1,5 10,0 0,55 13,82 13,82 45,22 59,03 17,84 2 lempung 2 2 3 2,5 16,7 0,55 23,03 36,84 75,36 112,20 32,49 3 lempung 3 20,0 0,55 27,63 64,47 90,43 154,91 43,04 4 lempung 2 3 4 3,5 23,3 0,55 32,24 96,71 105,50 202,22 54,51 5 lempung 11 73,3 0,55 101,32 198,03 331,58 529,61 150,13 6 lempung 8 15 23 19 126,7 0,55 175,00 373,03 572,74 945,77 265,52 7 lempung 22 146,7 0,55 202,63 575,67 663,17 1238,83 336,19 8 lempung 10 20 30 25 166,7 0,55 230,27 805,93 753,60 1559,53 412,39 9 lempung 27 180,0 0,55 248,69 1054,62 813,89 1868,51 482,22 10 lempung 12 21 30 25,5 170,0 0,55 234,87 1289,49 768,67 2058,17 514,12 11 pasir 28 - - 140,67 1430,17 703,36 2133,53 520,49 12 pasir 25 45 15 30 - - 150,72 1580,89 1507,20 3088,09 818,58 13 pasir 30 - - 150,72 1731,61 2260,80 3992,41 1099,92 14 pasir 27 50 10 30 - - 150,72 1882,33 3014,40 4896,73 1381,27 15 pasir 30 - - 150,72 2033,05 3768,00 5801,05 1662,61 16 pasir 19 37 23 30 - - 150,72 2183,77 4521,60 6705,37 1943,95 17 pasir 30 - - 150,72 2334,49 5275,20 7609,69 2225,30 18 pasir 22 40 20 30 - - 150,72 2485,21 6028,80 8514,01 2506,64 19 pasir 30 - - 150,72 2635,93 6782,40 9418,33 2787,99 20 pasir 21 39 21 30 - - 150,72 2786,65 7536,00 10322,65 3069,33 21 lempung 28 186,7 0,55 257,90 3044,54 844,03 3888,58 890,25 22 lempung 17 25 30 27,5 183,3 0,55 253,29 3297,84 828,96 4126,80 935,89 23 lempung 28 186,7 0,55 257,90 3555,74 844,03 4399,77 992,49 24 lempung 18 24 33 28,5 190,0 0,55 262,50 3818,24 859,10 4677,34 1050,02 25 lempung 29 193,3 0,49 237,97 4056,21 874,18 4930,39 1102,63 26 lempung 20 27 33 30 200,0 0,49 246,18 4302,39 904,32 5206,71 1161,92 27 lempung 30 200,0 0,49 246,18 4548,56 904,32 5452,88 1211,15 28 lempung 22 35 25 30 200,0 0,49 246,18 4794,74 904,32 5699,06 1260,39 29 lempung 30 200,0 0,49 246,18 5040,91 904,32 5945,23 1309,62 30 lempung 25 40 20 30 200,0 0,49 246,18 5287,09 904,32 6191,41 1358,86 46
Lampiran 6 Hasil perhitungan uji laboratorium metode Meyerhoff, Terzaghi dan Tomlinson
Tabel 1. Perhitungan daya dukung tanah metode Meyerhoff
Kedalaman Deskripsi tanah c (kN/m2) Ap (m2) Nc' Qp (kN) berat vol tanah
(kN/m3) kedalaman
q'
(kN/m2) phi Nq* Qp (kN)
1-1,5 Lempung silt, merah coklat,
medium 203,067 0,5024 15,7 1,5 23,55 7,59 2,5 13 1355,85 203,067
3-3,5 silt lempung, abu-abu, medium 203,067 0,5024 15,4 4 61,6 7,59 2,5 13 1403,64 203,067
9-9,5 silt cemented hitam kehijauan 203,067 0,5024 16,5 6 99 7,59 2,5 13 1450,62 203,067
17-17,5 Silt pasir cemented, hijau, hard 1265,490 0,5024 17,7 8 141,6 7,59 2,5 13 8443,02 1265,490
21-21,5 Silt cemented, hijau, hard 423,792 0,5024 16,8 4 67,2 7,59 2,5 13 2852,27 423,792
Tabel 2. Perhitungan daya dukung tanah metode Terzaghi
Kedalaman Deskripsi tanah c
(kN/m2) Ap (m2) berat vol tanah (kN/m3) kedalaman (m) q' (kN/ m2) phi Nq Nc B=D ay Ny Qp (kN)
1-1,5 Lempung silt, merah
coklat, medium 5 0,5024 15,7 1,5 23,55 7,59 2 7,5 0,8 0,3 0 1018,37
3-3,5 silt lempung, abu-abu,
medium 5 0,5024 15,4 4 61,6 7,59 2 7,5 0,8 0,3 0 1056,60
9-9,5 silt cemented hitam
kehijauan 5 0,5024 16,5 6 99 7,59 2 7,5 0,8 0,3 0 1094,18
17-17,5 Silt pasir cemented, hijau,
hard 5 0,5024 17,7 8 141,6 7,59 2 7,5 0,8 0,3 0 6341,16
21-21,5 Silt cemented, hijau, hard 5 0,5024 16,8 4 67,2 7,59 2 7,5 0,8 0,3 0 2143,43
Tabel 3. Perhitungan daya dukung tanah metode Tomlinson
Kedalaman Deskripsi tanah c (kN/m2) Ap (m2) berat vol tanah (kN/m3) kedalaman (m) q' (kN/m2) phi Nq Nc Qp (kN)
1-1,5 Lempung silt, merah coklat, medium 203,067 0,5024 15,7 1,5 23,55 7,59 2 7,5 788,82
3-3,5 silt lempung, abu-abu, medium 203,067 0,5024 15,4 4 61,6 7,59 2 7,5 827,05
9-9,5 silt cemented hitam kehijauan 203,067 0,5024 16,5 6 99 7,59 2 7,5 864,63
17-17,5 Silt pasir cemented, hijau, hard 1265,490 0,5024 17,7 8 141,6 7,59 2 7,5 4910,65
21-21,5 Silt cemented, hijau, hard 423,792 0,5024 16,8 4 67,2 7,59 2 7,5 1664,37
48
Lampiran 7 Hasil perhitungan uji laboratorium metode lamda dan rekapan hasil uji
Tabel 1. Perhitungan daya dukung tanah metode Lamda
Kedalaman Deskripsi tanah berat vol tanah (kN/m3) Kedalaman q'
(kN/m2) As D Lamda c
(kN/m2) Qs
1-1,5 Lempung silt, merah coklat, medium 15,7 1,5 23,55 3,768 0,8 0,49 203,067 793,33
5-5,5 silt lempung, abu-abu, medium 15,4 4 61,6 10,048 0,8 0,34 203,067 2391,26
9-9,5 silt cemented hitam kehijauan 16,5 6 99 15,072 0,8 0,26 203,067 4370,74
13-13,5 Silt pasir cemented, hijau, hard 17,7 8 141,6 20,096 0,8 0,23 1265,490 16723,62
23-23,5 Silt cemented, hijau, hard 16,8 4 67,2 10,048 0,8 0,17 423,792 18286,22
Tabel 2. Rekapan hasil daya dukung tanah metode Meterhoff, Terzaghi dan Tomlinson
Kedalaman Deskripsi tanah MeyerHoff (kN) Terzaghi (kN) Thomlinson (kN)
1-1,5 Lempung silt, merah coklat, medium 1355,85 1018,37 788,82
3-3,5 silt lempung, abu-abu, medium 1403,64 1056,60 827,05
9-9,5 silt cemented hitam kehijauan 1450,62 1094,18 864,63
17-17,5 Silt pasir cemented, hijau, hard 8443,02 6341,16 4910,65
21-21,5 Silt cemented, hijau, hard 2852,27 2143,43 1664,37
Tabel 3. Rekapan hasil daya dukung ujung, selimut dan ijin
Kedalaman Deskripsi tanah Daya dukung
ujung Daya dukung selimut Daya dukung ijin
1-1,5 Lempung silt, merah coklat, medium 788,82 793,33 421,61
3-3,5 silt lempung, abu-abu, medium 827,05 2391,26 753,94
9-9,5 silt cemented hitam kehijauan 864,63 4370,74 1162,36
17-17,5 Silt pasir cemented, hijau, hard 4910,65 16723,62 4981,61
21-21,5 Silt cemented, hijau, hard 1664,37 18286,22 4212,03
Lampiran 8 Grafik Faktro Penurunan (Io), Faktor Kompresi (Rk), Faktor Kekakuan Lapisan pendukung (Rb) dan koreksi angka poisson, R
50
Lampiran 9 Tabel Perbandingan Penurunan (Rs)