• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdurracman S, Sembiring H. 2007. Komparatif berbagai metode penetapan kebutuhan pupuk pada tanaman padi. Apresiasi hasil penelitian padi. 115-125

Adiningsi JS. 2006. Peranan bahan/pupuk organik dalam menunjang peningkatan produktivitas lahan pertanian, hal.37-48. Dalam A. Sulaeman A, Mahdi AK, Seta R, Prihandarini, Soedjais Z (Eds.). Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA):Jakarta.

Amilia Y. 2010. Penggunaan pupuk organik cair untuk mengurangi dosis penggunaan pupuk anorganik pada padi sawah (Oryza sativa L.) [Skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Balai Penelitian Tanah. 2009. Jerami dapat mensubtitusi pupuk KCl. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 31(1):3-5.

Bird JA, Horwath WR, Eagle AJ, Kessel CV. 2001. Immobilization of fertilizer Nitrogen in rice: Effect of straw management practices. Soil. Sci. Soc AM. J. 65: 1143-1152.

BPS [Badan Pusat Statistik]. 2013. Produksi padi di Indonesia [internet]. Tanggal akses [2014 April 20]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/ tnmn_pgn.php? kat=3&id_subyek=53&notab=0.

BPS [Badan Pusat Statistik]. 2012. Produksi Padi di Indonesia. Jakarta(ID): Badan Pusat Statistik.

Deptan [Departemen Pertanian]. 2011. Produksi beras tanaman pangan [internet]. Tanggal akses [2013 November 15]. Tersedia pada: produksi beras tanaman pangan. deptan.go.id/doc.../44_ BAB%20I%20 dan%20II. pdf,komsumsi beras perkapita.

Doberman A, Fairhurst T. 2000. Rice Nutrient Disorders and Nutrient Management. Canada: Oxford Geographic Printers Pte Ltd.

Fadiluddin N. 2009. Evektivitas formula pupuk hayati dalam memacu serapan hara, produksi dan kualitas hasil jagung dan padi Gogo di Lapang [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fatwiwati AY, Mario MD, Anasiru RH, Zubair A, Antu Y. 2008. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Hibrida. Bone (ID): Balai Pengkajian Teknologi Gorontalo. Gusnidar, Yasin S, Burbey, Ezrari R. 2011. Aplikasi kompos titonia dan jerami

terhadap pengurangan pupuk buatan dan pengaruhnya terhadap produksi padi. J. Solum. 8(1): 19-26

Hanafi EM, El Khadrawy HH, Ahmed WM, Zaabal MM. 2012. Some Observations on rice straw with emphasis on updates of its management.

WA Scien Journal. 16(3): 354-361.

[KEMENTAN] Kementerian Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembena Tanah. No 70/Permentan/SR.130/5/2011. Jakarta (ID): KEMENTAN. Kariada IK, Aribawa IB. 2006. Pengaruh residu jenis dan dosis pupuk organik

22

http://www.ntb.litbang.deptan.go.id/ ind/ 2006/ TPH/ pengaruh residu.doc. (2013 Maret 14).

Luu HM, Khang VT, Watanabe T. 2008. Improvement of soil fertility by rice straw manure. monrice. 16:71-80.

Mousavi SF, Moazzeni M, Mostafazadeh-Fard B, Yazdani MR. 2012. Effects of rice straw incorporation on some physical characteristics of paddy soils. J. Agr.Sci. Tech. 14:1177-1183.

Najata E. (2011) Pembenaman Jerami, Aplikasi Pupuk Kandang Dan Hayati Terhadap Ketersediaan Hara, Populasi Mikroba, Dan Hasil Padi Sawah DiIndramayu [Tesis]: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. PPTP. 2011. Bagan Warna Daun Menghemat Penggunaan Pupuk N pada Padi

Sawah. Bogor(ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Rochmah HF, Sugiyanta. 2008. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap

pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa). Makalah Seminar.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Saidah, Bulo D, Syafruddin. 2006. Pemanfaatan pupuk kandang dan anorganik pada padi sawah dalam system Integrasi padi-ternak di Sulawesi Tengah.

J.Agribisnis. 7(2): 95-100.

Saraswati R. 2007. Peran pupuk hayati dalam meningkatkan efisiensi pemupukan menunjang keberlanjutan produktivitas tanah. J Sumberdaya Lahan. 1(4): 51-56.

Setyorini D, Widowati LR, Rochayati S. 2004. Teknologi Pengelolaan Hara Lahan Sawah Intensifikasi. Agus F, Adimihardja A, Harjdjowigeno A, Fagi AM, Hartatik W, editor. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Shidu BS, Beri P. 2008. Rice residue management: Farmers Perspective. Indian Journal of Air Pollution Control. 8(1): pp 61-67

Sinha MK. 1971. Effect of straw application on yield and phosphorus nutrition of crops. Plant and Soil. 43(1-3):537-545.

Sugiyanta. 2007. Peran jerami dan pupuk hijau terhadap efisiensi dan kecukupan hara lima varietas padi sawah [Desertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Sugiyanta, Rumawas F, Chozin MA, Mugnisyah WQ, Ghulamahdi M. 2008. Studi serapan hara N, P, K dan potensi hasil lima varietas padi sawah (Oryza sativa L.) pada pemupukan anorganik dan organik. Bul Agron. 36 (3): 196 -203

Suprihatno B, Daradjat AA, Satoto, Baehaki N, Suprihanto, Setyono A, Indrasari SD, Wardana IP, Sembiring H. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Subang (ID): Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Syaiful SA, Sennang NS, Yasin M. 2012. Growth and yield of hybrid rice on biofertilizer application and seeds number per hill. J. Agrivigor. 11(2): 202-213.

Tran QT, Pham ST. 2001. Effects of straw management, tillage practices on soil fertility and grain yield of rice. Omonrice. 9: 74-78.

Wahid AS. 2003. Peningkatan efisiensi pupuk Nitrogen pada padi sawah dengan metode bagan warna daun. Jurnal litbang pertanian. 22(4): 156-161

Yoshida S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. Los Banos (PH): The International Rice Research Institut.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah petak percobaan

P3V1 P3V2 P7V2 P7V1 P1V1 P1V2 P10V1 P10V2 P2V2 P2V1 P8V1 P8V2 P1V1 P1V2 P10V2 P10V1 P10V1 P10V2 P9V1 P9V2 P9V2 P9V1 P9V1 P9V2 P7V1 P7V2 P4V2 P4V1 P7V1 P7V2 P4V1 P4V2 P3V2 P3V1 P6V1 P6V2 P8V1 P8V2 P1V2 P1V1 P3V1 P3V2 P6V1 P6V2 P6V2 P6V1 P5V1 P5V2 P5V1 P5V2 P8V2 P8V1 P4V1 P4V2 P2V1 P2V2 P5V2 P5V1 P2V1 P2V2

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Keterangan

: P1 : Jerami + 50% Dosis NPK

P2 : Jerami + 50% Dosis NPK + POP + POC P3 : Jerami + 50% Dosis NPK + POP

P4 : Jerami + 50% Dosis NPK + POP + PH 1 P5 : Jerami + 50% Dosis NPK + PH 2

P6 : Tanpa Jerami + Tanpa Pupuk P7 : Jerami + 50% Dosis NPK + PH 1

P8 : Jerami + 50% Dosis NPK + POP + PH 2 P9 : Tanpa Jerami + 50% Dosis NPK

P10 : Tanpa Jerami + 100% Dosis NPK V1 : Varietas Ciherang

24

Lampiran 2 Deskripsi varietas Ciherang

No Seleksi : S3383-Id-Pn-41-3-1

Asal : Persilangan IR18349-53-1-3-1-3/3* IR19661-131- 3-1//4*IR 64

Golongan : Cere

Umur tanaman : 115-125 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi Tanaman : 107-115 cm Anakan Produktif : 14-17 batang Warna kaki daun : Hijau

Warna telingan daun : Tidak berwarna Daun bendera : Tegak

Warna batang : Hijau Kerebahan : Sedang Tipe Malai : Intermediet Leher malai : Terbuka Kerontokan : Sedang Bentuk gabah : Ramping Warna gabah : Kuning bening Rata-rata hasil : 6 ton ha-1 GKG Potensi hasil : 8 ton ha-1 GKG Bobot 1 000 butir : 28 gr

Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 23%

Keterangan : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah ampai ketinggian 500 mdpl

Ketahanan terhadap hama : Tahan wereng biotipe 2, agak tahan wereng coklat biotipe biotipe 3

Ketahanan terhadap penyakit : Tahan bakteri hawar daun strain III dan IV Sumber : Suprihatno et al.(2010)

Lampiran 3 Deskripsi varietas Hipa 9

No Seleksi : S3383-Id-Pn-41-3-1 Asal : A1/ PK 12

Golongan : Cere Umur tanaman : 115 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi Tanaman : 103 cm Anakan Produktif : 14 batang Warna kaki daun : Hijau

Warna telingan daun : Tidak berwarna Daun bendera : Tegak

Warna batang : Hijau Kerebahan : Tahan Tipe Malai : Intermediet Leher malai : Terbuka

Kerontokan : Sedang

Bentuk gabah : panjang ramping Warna gabah : Kuning jerami Rata-rata hasil : 8.1 ton ha-1 GKG Potensi hasil : 10.4 ton ha-1 GKG Bobot 1 000 butir : 27.3 gr

Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 23%

Keterang : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai setinggian 500 mdpl

Ketahanan terhadap hama : Rentam terhadap wereng coklat biotipe 2

Ketahanan terhadap penyakit : Agak tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri Strain III, agak rentan terhadap hawar daun bakteri strain VIII, rentan terhadap penyakit tungro.

Sumber: Suprihatno et al. (2010) Lampiran 4 Kandungan POP

Parameter Satuan Hasil pengukuran

pH - 5.1

C-Organik % 30.68

N-Total % 0.48

P2O5 total % 0.47

K2O % 0.95

Lampiran 5 Kandungan POC

Hara Satuan Kandungan

Nitrogen (N) % 18.70 Phospat (P2O5) % 35.50 Kalium (K2O) % 18.70 Magnesium (MgO) % 9.80 Kalsium (CaO) % 36.70 Sitokinin ppm 365.65 IAA ppm 285.37

Lampiran 6 Kandungan Pupuk Hayati 1

Jenis Mikroba Satuan Kandungan

Azospirillum sp. Mpn / ml 2.4 x 108

Azotobacter sp. Cfu / ml 3.2 x 108

Bakteri Pelarut Fospat Cfu / ml 4.0 x 107

Rhizobium Mpn / ml 7.2 x 105 Pseudomonas sp. Cfu / ml 5.0 x 106 Bacillus sp. Cfu / ml 2.7 x 105 pH - 5.9 Salmonella - 0 E-col - 0 Patogenisitas - Negatif

26

Lampiran 7 Kandungan Pupuk Hayati 2

Jenis Mikroba Satuan Kandungan

Azospirillum sp. Mpn / ml 1.10 x 1011

Azotobacter sp. Cfu / ml 7.5 x 107

Bakteri Pelarut Fospat Cfu / ml 6.0 x 107

pH - 6.6 Salmonella - 0 E-col - 0 Patogenisitas - Negatif Etilen ppm 78.69 Auksin ppm 145.06 Giberelin ppm 208.47 Sitokinin ppm 105.20

Lampiran 8 Analisis Usaha Tani Semua Perlakuan Uraian Perlakuan (x 1000) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 A. Inflow Hasil GKG 4.58 5.13 5.61 5.48 4.98 4.07 5.03 4.84 4.96 4.96 Harga per kg 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 6.2 Total Inflow 28 396 31 806 34 782 33 976 30 876 25 234 31 186 30 008 30 752 30 752 Sewa Lahan 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 7 000 B. Outflow Tenaga kerja Pengolahan lahan 750 750 750 750 750 750 750 750 750 750 Pembenamanjerami 150 150 150 150 150 150 150 Penanaman 750 750 750 750 750 750 750 750 750 750 Pemupukan a. NPK 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 b.PH 1 300 300 c. PH 2 300 300 d. POP 300 300 300 300 e. POC 50 Panen 280 280 280 280 280 280 280 280 280 280 Benih 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 Pupuk a. NPK 500 500 500 500 500 500 500 500 500 1 000 b. PH 1 540 540 c. PH 2 720 720 d. POP 300 300 300 300 e. POC 420 C. Total Biaya 9 780 10 850 10 380 11 220 10 800 9 630 10 620 11 400 9 630 10 130 D. Keuntungan 18 616 20 956 24 402 22 756 20 076 15 604 20 566 18 608 21 122 20 622 Net B/C 1.90 1.93 2.35 2.02 1.85 1.62 1.93 1.63 2.19 2.03

28

Lampiran 9 Analisis usaha tani varietas Hipa 9 dan Ciherang

Uraian Varietas Hipa 9 Ciherang A. Inflow Hasil GKG 5 150 4 770 Harga per kg 6 200 6 200 Total Inflow 31 930 000 29 574 000 Sewa Lahan 7 000 000 7 000 000 B. Rincian outflow Tenaga kerja 1. Pengolahan lahan 750 000 750 000 2. Pembenaman jerami 150 000 150 000 3. Penanaman 750 000 750 000 4. Pemupukan a. NPK 150 000 150 000 b.PH 1 300 000 300 000 c. PH 2 300 000 300 000 d. POP 300 000 300 000 e. POC 50 000 50 000 5. Panen 280 000 280 000 6. Benih 1 000 000 200 000 7. Pupuk a. NPK 500 000 500 000 b. PH 1 540 000 540 000 c. PH 2 720 000 720 000 d. POP 300 000 300 000 e. POC 420 000 420 000 C. Total Biaya 13 510 000 12 710 000 D. Keuntungan 18 420 000 16 864 000 Net B/C 1.36 1.32

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan pada tanggal 7 September 1991 dari ayah Alm Sakro Aminoto dan ibu Siti Ainun Marliah. Penulis adalah putra ketujuh dari 9 bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Kikim Selatan dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur beasiswa utusan daerah (BUD) Lahat dan diterima di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Penulis menjadi asisten praktikum Ilmu Tanaman Pangan pada tahun ajaran 2013/2014, asisten praktikum Ekologi Tanaman tahun ajaran 2013/2014, dan asisten Tanaman Karbohidrat Non Biji dan Pemanis selama mengikuti perkuliahan. Selain menjadi asisten penulis juga membantu kegiatan berjalannya praktikum di Departemen Agronomi dan Hortikultura pada tahun 2014. Penulis juga pernah aktif pada organisasi Forum Komunikasi Rohis Departemen (FKRD) Fakultas Pertanian, dan staf Departemen Lembaga Penelitian Pertanian (Litbangtan) Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (HIMAGRON).

Dokumen terkait