• Tidak ada hasil yang ditemukan

berpengaruh pada diri seseorang dalam menanamkan kesadaran belajar. Pada intinya motivasi instrinsik adalah dorongan untuk mencapai suatu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Departemen pendidikan Nasional, 2003, Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,Jakarta.

Anonim, Departemen pendidikan dan Kebudayaan,1992, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indbnesia Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Burton, E, Swanson, 1984. Agricurturar Extension, A Reference Manual. Second Edition, Food and Adricrrlture organization of the United Nations,Rome.

Boediono, 1996, pelaksanaan wajib belajar sebagai proses pembangunan Masyarakat Ekonomi, pusat penelitian Saini dan Teknoiogi, Lembaga Penelitian, Universitas Indonesia, Jakarta. Dahama, O.P, dan O.P. Bhatnagar. 1980. Eclucarional and Con;municatirtn For Development.

New Delhi: Oxford & IBH publishing, Co.

Dinas Pendidikan Dasar, http.//www.Jakartago.id/pemrintas/dinas daerah detail asp?1id=55, diakses tanggal 7 februari 2005.

Departemen Pendidikan Nasional, sub Bagian Perencanaan Perencanaan, Cross Cult Isue, Cross

Sectoral Isues Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah,.

http:/www.dikdasmen.depdiknas.go.id/html/setditjen/perencanaan/ditjen-cros.htm, diakses tanggal 7 Februari 2005

Fasli Jalal dan Dedi supriadi, 200l, Reformasi pendidikandi dalam konteks otonomi Daerah, penerbit Adicita Karya Nusa, yogyakarta.

Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1994, Kebijakan pendidikan di Indonesia, Ditinjau Dari Sudut Hukum, UGM press, Yogyakarta.

Hill, F.F., 1982. Education in the Developing Countries, International Development Review, 4, No.4.

Ibrahim.Musa, http://psi.ut.ac.id/jp/22ibrahim.htm, Otonomi penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah, diakses tanggal 7 Februari 2005

Jurnal Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Mewujudkan Sekolah-Sekolah yang Mandiri & Otonom, http://www.alkausar.org/detail-artikel.php?id=82, diakses dari internet tanggal 5 Januari 2005.

Jurnal Pemberian subsidi: peningkatan Mutu pendidikan Melalui pemberdayaan Masyarakat,

http://www.dikdasmen.depdiknas.go.id/html/info_Dikdasmen/03-2/08- SUBSIDI.htm, diakses dari internet tanggal 5 Januari 2005

Kompas, Tanggal: 4 Januari 2005, Renungan Hardikanas 2004 oleh A Malik Fadjar Menteri

Pendidikan, http:// www.polarhome. Com/pipermail/nasional-m/2002-december/005

18.html., diakses dari internet 7 Februari 2005.

Mardiasmo, Otonomi daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis Perekonomian Daerah,

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/artikrl_3.htm, Artikrl Th I-No. 4 – Juni 2002, diakses dari internet tanggal 5 Januari 2005

Mudzakir, Metode Penelitian Hukum, Universitas Islam Indonesia, 1998

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah Dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 2000.

Riant Nugroho D, 2000. Otonomi Daerah : Desentralisasi Tanpa Revolusi Kajian dan Kritik atas Kebijakan Desentralisasi di Indonesia. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survai, Penerbit Pustaka LP3ES

Sumadi Suryabrata, 2002, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sutopo, HB, Pengatar Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta, 1988

Tampubolon, D,P 2001, Perguruan tinggi Bermutu, Paradigma Baru manajemen pendidikan Tinggi Menghadapi tantangan Abat ke-21. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Tilaar, 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, PT. Remaja Rosdaka Ofset, Bandung.

Wahab, S. Abdul, Analisis Kebijaksanaan Negara , Rineka Cipta, jakarta, 1990. Westra, Prieta, Manajemen Pembangunan daerah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983. Winardi, 1977, Organisasi Perkantoran Modern, Alumni, Bandung.

Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

No.l8/kep/Mekno/Kersa/x/1994 tentang Koordinasi Pelaksanaan Pendidikan Dasar yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan pengentasan Kemiskinan No.07/Kep/Menko/Kesra/III/1999 tentang Pedoman Umum Koordinasi Pelaksanaan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.

Keputusan Bersama Menteri Sosial, Menteri Dalam Negari, Menteri Pendidikan dan Kebudayarn serta Menteri Agama No.34/HUK/l996, No.88 Tahun 1996, No.0l29l/U/1996 dan No.l95 Tahun 1996 tentang Bantuan terhadap Anak Kurang Mampq Anak Cacat dan Anak yang bertempat tinggal di Daerah Terpencil dalam rangka. Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0306/U/1995 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.

Keputusan Menteri Sosial RI No.52/HUK/1996 tentang Pembentukan Lembaga Gerakan Orang tua Asuh (GNOTA).

Instruksi Menteri Dalara Negeri No.8 Tahun 1997 tentang Pembentukan Lembaga Gerakan Oqng Tua Asuh (GN-OTA).

Instruksi Menteri Dalam negeri No.8 Tahun 1997 tentqng Pembentukan Lembaga Gerakn Orang Tua asuh (GN-OTA)

Kesepakatan Bersarna Menteri Pendidikan Nasional RI dan Menteri Agama RI No.No. 1/KU/KB/200 dan Nomor MA/86/2000 tentang Pondok Pesantren Salafiah seoagai Pola Walib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Jakarta.

Anonim, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

As’ad, Moh, 2004, Psikologi Industri, Liberty, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, Yogyakarta. Beratha, I. Nyoman, 1982, Masyarakat Dan Pembangunan, Ghalia Indonesia.

Burton, E, Swanson, 1984. Agricultural Extension, A Reference Manual. Second Edition, Food and Agriculture Organitation of The United Nations.

Boediono, 1996, Pelaksanaan Wajib BELAJAR Sebagai Proses Pembangunan Masyarakat Ekonomi, Pusat Penelitian Sains dan Teknologi, Lembaga Penelitian, Universitas Indonesia, Jakarta.

Dahama, O.P, dan O.P. Bhatnagar. 1980. Educational and Communication For Development. New Delhi: Oxford & IBH Publishing, Co.

Dedi Supriadi dan Fasli Jalal, 2001, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi daerah, Penerbit Adicita Karya Nusa, Yogyakarta.

Dessler, Gary, 2002. Manajemen Personalia, Teknik & Konsep Moden, Erlangga, Jakarta

Etzoni.H and Levit. Harlord. 1997. Manajerial Psikologi Psycology, Fouth Edition (terjemahan), Jakarta : Erlangga.

Fandy Ciptono. 1998. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Gomes, F.C., 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset Yogyakarta

Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1994, Kebijakan Pendidikan di Indonesia, Ditinjau Dari Sudut Hukum, UGM Press, Yogyakarta.

Hall. Hoy. Charles. 2000. Imporving Quality In Education, London, Falmer Press

Hatry Singer, MG. 2001. Human Resources Manajement, PWS-Kent Publishing Company; Boston.

Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik. Gramedia Jakarta.

Hill, F.F., 1982. Education in the Developing Countries, International Development Review, 4,

No.4.

Jurnal Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Mewujudkan Sekolah-sekolah yang Mandiri & Otonom,

Kotler, Philip, 1994 .Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, Prentice-Hall, Inc.

Lawton, Richard E., 2007. Managing Productivity in Organization ; A Practical People Oriented Perspective, New York, Mc. Graw Hill Inc

Mc. Mohan. Phillip. 1999. Managing Productivity in Organization ; A Practical People Oriented Perspective, New York, Mc. Graw Hill Inc

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mangkunegara, AP. 2005. Manajemen Saumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Roosdakarya. Bandung:

Mudzkir,1998. Metode Penelitian Hukum, Universitas Islam Indonesia. Jakarta

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pememrintah Dan Peradilan Tata

Usaha Negara di Indonesia, Liberty, Yogayakrta, 2002.

Ratminto S dan Atik Sutedjo. 2007. Perilaku Keorganisasian, BPFE, Yogyakarta

Riant Nugroho D, 2000. Otonomi Daerah: Desentralisasi Tanpa Revolusi Kajian dan Kritik atas

Kebijakanm Desentralisasi di Indonesia. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media

Komputindo.

Robert Mac. Calland, 2002. Manajemen Personalia, Teknik & Konsep Moden, Erlangga, Jakarta Simamora, Henry., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE, YKPN, Yogyakarta

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Steers. Richard.M. 2002. Organization Behavior Csott. Foresman and Co., New York.

Suharsimi Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Edisi Rewvisi III. Rineka Cipta. Jakarta:

Soeprihanto. John. 2006. Penilaian Kinerja dan Pembangunan karyawan.BPFE Edisi Pertama.Cetakan Kedua. Yogyakarta.

Soeprihanti. 2006. Perencanaan dan Implementasi Sumber Daya Manusia. BPFE-UGM. Yogyakarta.

Sutopo, HB, 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta.

Suyadi.P. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang

Perdagangan Bebas Dunia. BPFE_UGM. Edisi 1 Yogyakarta.

Tilaar, 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, PT. Remaja Rosdaka Offset, Bandung. Wibowo. S.A. 1994. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta Winardi, 1977. Organisasi Perkantoran Modern, Alumni, Bandung.

Internet :

Ashir Kumar dan David J & Kallen maupun Thomas Mathew dari Universitas East Lansing, Michigan-USA

Departemen Pendidikan Nasional, Sub Bagian Perencanaan, Cross Cult Issue, Cross Sectoral Issues Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah,

http://www.dikdasmen.depdiknas.go.id/html/setditjen/apaerencanaan/ditjen-cross.htm, diakses tanggal 7 Februari 2005.

Dinas Pendidikan Dasar, http.//jakarta.go.id/pemerintahan/dinas daerah/detail asp?iid=55, diakses tanggal 7 februarui 2005.

Ibrahim Musa, http://psi.ut.ac.id/ip/22ibrahim.htm, Otonomi Penyelenggaraan Penddikan Dasar dan Menengah, diakses tanggal 7 Februarui 2005.

____________, http://psi.ut.ac.id/jp/22 ibrahim,htm, diakseskan dari internet tanggal 15 Desember 2009.

Jurnal Pemberian Subsidi: Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Pemberdayaan .

Mardiasmo, Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis Perekonomian Daerah, http://www. Ekonomirakyat.org/edisi_4/artikel_3.html, Artikel Th I-No.4-Juni 2002, diakses adari internet tanggal 5 Desember 2009.

Masyarakat,http://www.dikdasmen.depdiknas.go.id/html/Info_Dikdasmen/03-2/09-SUBSIDI.htm,

diakses dari internet tangggal 12 Desember 2009.

Program penuntasan wajib belajar sembilan tahun adalah Dinas Pendidikan Dasar (Dinas Pendidikan Dasar,

http://www.jakarta.go.id/pemerintahan/dinasdaerah/detail asp/ii=55, diakses dari internet tanggal 7 September 2009).

Rynes Gerhart an Parks E. Thompson, 2007, Performen Evaluation, http://www.bpsjournals.co.uk

diakses dari internet tanggal 20 Desember 2009 ___________, 2007, Performance Evaluation

DAFTAR PUSTAKA

Bernadin, R., 1998. Human Resorurces Management, An Experiental Approach, Second. ed. Mc. Graw-Hill.

Chance, Paul, 1999, Learning and Behavior, Wodsworth Publishing

Company, Inc., California.

Gomes, F.C., 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset Yogyakarta

Handoko, H., 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Ilyas, Y., 1999. Teori, Penilaian dan Penelitian. Pusat Kajian Ekponomi Kesehatan, FKM-UI,

Jakarta

Kushadiwidjaya, 1996. Modul Kuliah Sumber Daya Manusia. UGM, Yogyakarta Notoadmodjo, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta

Singer, MG., 1990. Human Resources Management, PWS-Kent Publishing Company, Boston Suparman, M.A., 2005, Desaian Instruksional, PAU-PPAI, UT, Jakarta

Suyadi, P., 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan ; Kiat Membangun Organisasi Kompetitif

Menjelang Perdangaangan Bebas Dunia, BPFE, Edisi I, Yogyakarta

Timpe A.D., 1999. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. Elek Media Komputindo, Jakarta Gibson, 2000, Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Jilid I, Erlangga, Jakarta

Kopelman, Richard E., 1986. Managing Productivity in Organization ; A Practical People Oriented Perspective, New York, Mc. Graw Hill Inc

Monica, E., 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Terjemahan EGC, Jakarta

Mahsun, D.F. 2006. Managing People At Work. Concepts and Cases In