• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN DENGAN INDIKATOR EAFM DI WPPNRI

DAFTAR PUSTAKA

Abyss. 2001. Portunus pelagicus . http://www.abyss.com.au/crab.html. Download 16 April 2013.

Adrianto, L. 2010. Konsep Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan. Kertas Kerja disampaikan pada Workshop Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan. Bogor , 22-23 September 2010.

Adrianto, L. et.al. (eds). 2010. Laporan Lokakarya Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan. Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP, WWF-Indonesia dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.

Adrianto, L. 2007. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Perikanan Skala Kecil. Bappenas RI.

Adrianto, L, Y. Matsuda and Y. Sakuma. 2005. Assessing Local Sustainability of Fisheries System : A Participatory Qualitative System Approach to the Case of Yoron Island, Kagoshima Prefecture, Japan. Marine Policy 29 : 9-23 pp . Elsevier Sciences

Afriani, I. 2009. Metode penelitian kualitatif. 30 April 2011. Makasar: Universitas Negeri Makasar. http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikelnalar/ penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html.

Bengen, D.G. 2005. Merajut Keterpaduan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Timur Indonesia Bagi Pembangunan Kelautan Berkelanjutan. Disajikan pada Seminar Makassar Maritime Meeting, Makassar.

Charles, Anthony T. 2001. Sustainable fishery system. Blackwell Scientific Publications. Oxford. UK

Cochrane KL. 2002. Fisheries management. In: A Fishery manager’s guide books, Manegement measures and their application. Rome (IT): FAO Fisheries Technical Paper No. 424. p1-20.

Campbell, G.R. and Fielder, D.R. 1986. Size at Sexual Maturity and Occurrence of Ovigerous Females in Three Species of Commercially Exploited Portunid Crabs in SE Queensland. Proceedings of The Royal Society of Queensland, 97:79-87.

CIESM. 2000. Portunidae, Portunus pelagicus . http://www.ciesm.org/ atlas/portunus pelagicus.html. Download 3 Oktober 2013.

Degnbol, P. 2002. The ecosystem approach and fisheries management institutions: the noble art of addressing complexity and uncertainty with all onboard and on a budget. Proceeding IIFET 2004.

Direktorat Sumberdaya Ikan-DJPT-KKP, WWF-Indonesia, dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB. 2011. Kajian Awal Keragaan Pendekatan Ekosistem dalam Pengelolaan Perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia. PKSPL – IPB. Bogor. 176 hal.

Effendie, M. J. 2002. Tingkat Pemanfaatan dan Pola Musim Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 73 hal.

Ernawati, T. 2013. Metode Pengkajian Stok dan Rekomendasika Pengelolaan Perikanan Rajungan. Makalah Workshop Pengelolaan Rajungan di Pantura Jawa. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.

Ernawati T. 2013. Dinamika populasi dan pengkajian stok sumberdaya rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus) di perairan Kabupaten Pati dan sekitarnya [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, Sekolah Pascasarjana. 79hlm. Ernawati T. 2015 Biologi dan Harvest Strategy Perikanan Rajungan Di Laut

Jawa. Makalah Seminar dan Lokakarya Perikanan Rajungan di Indonesia Kerjasama APRI dan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI). IPB Convention Center. Bogor 25 Februari 2015. 21hlm.

FAO. 2003. Ecosystem Approach to Fisheries. FAO Technical Paper.

FAO. 2001. Indicator for Sustainable Development of Marine Capture Fisheries. FAO Technical Guidelines for Responsible Fisheries No. 08. Food and Agriculture Organization (FAO)-Roma [serial online]. www.fao.org/fi/agreem/codecond/gdlines/guide8/guide8a. [accessed : 25-07- 001].

FishSA. 2000. Blue Swimming Crab. http://www.fishsa.com. Download 3 April 2013.

Hart, Maureen. 1998. Guide to sustainable community indicators. 2nd edition. Hart Environmental Data. North Andover - USA

Hartoto, D.I., L. Adrianto., D. Kaliwoski., T. Yunanda. 2009. Mainstraiming Fisheries Co-Management in Indonesia. FAO Technical Papers. FAO-Roma. Gracia, S.M. and Cochrane, K.L 2005. Ecosystem Approach to Fisheries : A

Review of Implementation Guidelines. ICES Journal of Marine Sciences (62). Gaichas, S.K. 2008. A Context of Ecosystem Based Fisheries Management :

Developing Concepts of Ecosystem and Sustainability. Marine Policy (32) Gardenia, Y.T. 2002. Studi Tentang Pengaruh Perbedaan Tinggi Jaring Kejer

Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan ( Portunus pelagicus ) di Perairan Bondet, Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Petanian Bogor. Bogor. 83 hal.

Gardenia, Y.T. 2006. Studi Tentang Teknologi Penangkapan Pilihan Untuk Perikanan Rajungan Di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon. Tesis (Tidak dipublikasikan). Sekolah Pasca Sarjana. Institut Petanian Bogor. Bogor. Jennings, S. 2005. Indicators to support and ecosystem approach to fisheries. Fish

and Fisheries 6 (3): 212-232.

Josileen J, Menon NG. 2007. Fishery and growth parameters of the blue swimmer crab Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) along the Mandapam coast, India. Journal of the Marine Biological Association of India 49 (2): 159 – 165.

Juwana S. 1997. Produksi massal benih rajungan (Portunus pelagicus) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI, Jakarta: II. Sumber induk, pengelolaan salinitas dan ransum makanan. Dalam: Praseno DP, Atmadja WS, Supangat I., Ruyitno, Sudibjo BS, Riyono SH (eds.) Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Laut – Pesisir II. Geologi, Kimia, Biologi dan Ekologi. Jakarta (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI. hlm 112–122.

Juwana S. 2004. Budidaya rajungan dan kepiting di Indonesia. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama, Bidang Marikultur. Jakarta (ID): 14 September 2004. P2O-LIPI. 41 hlm.

Juwana, S. dan Romimohtarto. 2000. Rajungan, Perikanan, Budidaya dan Menu Masakan. Djambatan, Jakarta. 47 hal.

Juwana S, Aziz A, Ruyitno. 2009. Evaluasi Potensi Ekonomis Pemacuan Stok Rajungan di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35(2): 107-128.

Kangas MI. 2000. Synopsis of the biology and exploitation of the blue swimmer crab, Portunus pelagicus Linnaeus, in Western Australia. Fisheries Western Australia, Perth, Western Australia. Fisheries Research Report No. 121.

Kembaren DD, Ernawati T, Suprapto. 2012. Biologi dan parameter populasi rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Bone dan Sekitarnya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI) 18(4):273-281.

Kembaren, D. Tri Ernawati, Ali Suman. 2013. Stok dan Tingkat Pemanfaatan Rajungan di Perairan Utara Jawa. Makalah Workshop Pengelolaan Rajungan di Pantura Jawa. BPPL. Jakarta.

Kumar, M., Ferguson, G., Xiao, Y., Hooper, G., and Venema, S. 2000. Studies on Reproductive Biology and Distribution of The Blue SwimmingCrab (Portunus pelagicus) in South Australian Waters. SARDI Research Report Series No. 47. South Australia. Australia.

Link. J.S. 2005. Translating Ecoysstem Indictors into Decision Criteria. ICES Journal of Marine Science 62. 569-576 pp. Pomeroy, R. 2003. Marine Protected Areas: an Ecosystem-Based Fisheries Management Tool. Wrack Line Vol 3 No 1.

Mexfish. 1999. Blue Swimming Crab. http://www.mexfish.com/fish/sscrab/ sscrab. Download 16 April 2013.

Moosa, M, K., Burhanuddin dan H Razak. 1980. Beberapa Catatan Mengenai Rajungan dari Teluk Jakarta dan Pulau-Pulau Seribu dalam Sumberdaya Hayati Bahari. Rangkuman Hasil Penelitian Pelita II. Lembaga Oseanologi Nasional. Jakarta. 19 hal.

Moosa, M, K., dan Juwana. 1996. Kepiting Suku Portunidae dari Perairan Indonesia (Decapoda, Branchyura). Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. 75 hal.

Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. 372 hal. Nontji A. 2007. Laut Nusantara. Edisi Revisi. Penerbit Gedia, Jakarta.

Nitiratsuwan T, Nitithamyong C, Chiayvareesajja S, Somboonsuke B. 2010. Distribution of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) in Trang Province. Songklanakarin J. Sci. Technol. 32 (3): 207-212.

Oemarjati, B. S dan Wardhana. 1990. Taksonomi Avertebrata. UI-Press. Jakarta. Pomeroy, RS dan Rivera-Guieb, R. 2006. Fishery co-management: a practical

handbook. International Development Research Centre, Ottawa, Canada, 232 pp

Potter, I.C. de Lestang, S. And Young G.C. 1998. Influence of The Dawesville Channel on The Recriutment, Distribution and Emigration of Crustaceans and Fish in The Peel-Harvey Estuary. FRDC Final Report, Project 95/042, 61 pp. Rounsefell, G.A. 1975. Ecology, utilization and Management of Marine Fisheries.

Sparre, P. and S.C. Venema. 1992. Introduction to Tropical Fish Stock Assessment. Part 1. Manual. FAO Fish. Tech. Pap., (306/1) Rev. 1 : 376pp. Sparre P, Venema SC. 1998. Introduction to tropical fisheries stock assessment,

Part I: Manual. Rome (IT): FAO Fisheries technical paper 306/1, Rev. 2. 407p.

Stephenson, W and Chambell, W. 1959. The Australians Portunids (crustacea portunidae). IV. Remaining Genera.

Suadela P. 2004. Analisis tingkat keramahan lingkungan unit penangkapan jarring rajungan (studi kasus di Teluk Banten) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 109 hlm.

Sukumaran KK, Neelakantan B. 1997a. Sex Ratio, Fecundity and Reproductive Potential in Two Marine Portunid Crabs, Portunus (Portunus) sanguinolentus (Herbst) and Portunus (Portunus) pelagicus (Linnaeus) along the Soutwest Coast India. Indian J. Fish. 26(2): 43-48.

. 1997b. Age and Growth in Two Marine Portunid Crabs, Portunus (Portunus) sanguinolentus (Herbst) and Portunus (Portunus) pelagicus (Linnaeus) along the Soutwest Coast India. Indian J. Fish. 44(2): 111-131. . 1997c. Length-weight Relationship in Two portuni Crabs, Portunus

(Portunus) sanguinolentus (Herbst) and Portunus (Portunus) pelagicus (Linnaeus) from The Karnataka Coast. Indian J. Of Marine Sciences. 26: 39- 42.

Sumiono, B. 2015. Status Perikanan Rajungan (Portunus pelagicus) Di Laut Jawa. Makalah Seminar dan Lokakarya Perikanan Rajungan di Indonesia Kerjasama APRI dan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (P4KSI). IPB Convention Center. Bogor 25 Februari 2015. 21hlm.

Surjadi, P. 2009. Toward Sustainable Fisheries of Indonesia Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus). Materi seminar “Save Our Crabs” dengan Tema: Eksploitasi Sumber Daya Rajungan yang Berkelanjutan. Universitas Indonesia. Depok, 28 April 2009.

Susilo. 1993. Pengaruh Hari Bulan (Moon’s cycle) Terhadap Hasil Tangkapan Pukat Rajungan di Desa Tanjung Tikar, Kecamatan Tanjung Pandan, Belitung [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. 2012. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. 2013. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Statistik Perikanan Tangkap Indonesia. 2014. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Sukumuran, K.K. and Neelakantan, B. 1996a. Relative Growth and Sexual Maturity in The Marine Crabs, Portunus (Portunus) sanguinolentus (Herbts) and Portunus (Portunus) pelagicus (Linnaeus) along The South-West Coast of India. Indian Journal of Fisheries, 43 :225-240.

Sutinen JG and Soboil M. (2003).The performance of fisheries management systems and the ecosystem challenge. In: Sinclair M&Valdimarsson G (eds) Responsible fisheries in the marine ecosystem, pp. 291-309. Rome, Italy, and Wallingford, UK. FAO and CAB International.

Thomson, J. M. 1974. Fish of The Ocean and Shore. Collins Sydney, London. Tim Peneliti BPPL. 2011. Penelitian stok dan Pengusahaan sumberdaya udang

penaeid dan krustasea lainnya di WPP Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk Bone. Laporan Akhir. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta

Tim Peneliti BPPL. 2013. Penelitian stok dan Pengusahaan sumberdaya udang penaeid dan krustasea lainnya di WPP Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk Bone. Laporan Akhir. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta

Turner, R. Kerry. 2000. Integrating natural and socio-economic science in coastal management. Journal of marine systems. 25:447-460

United Nations. 2004. World Summit on Sustainable Development (WSSD) Johannesburg 2002, Plan of Implementation, Chapter IV no 30 (d). Diakses pada halaman http://www.un.org/esa/sustdev/documents/ WSSD_POI_PD/English/ POIChapter4.htm.

Ward, T., Tarte, D., Hegerl, E., dan Short, K. 2002. Policy Proposals and Operational Guidance for Eosystem-Based Management of Marine Capture Fisheries. World Wide Fund for Nature Australia.

Williams, M.J. 1982. Natural Food and Feeding in The Commercial Sand Crab P. pelagicus Linnaeus, 1766 (Crustacea: Decapoda:Portunidae) in Moreton Bay, Queensland. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 59:165- 176.

Zairion, 2015. Pengelolaan Berkelanjutan Perikanan Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Lampung Timur [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor, Sekolah Pascasarjana. 175hlm.

Zarochman, A. Purnomo, dan B. Candra Pratiwi. 2013 Bubu Kubah Pintu Samping. Makalah Worshop Pengelolaan Rajungan di Pantura Jawa. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.

Dokumen terkait