• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aldira CF. 2014 Hubungan aktifitas fisik dan stress dengan sindrom pramenstruasi pada remaja putri di SMA Bina Insani Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama

Apriadji, WH. 2008. Makanan Sehat untuk Mengatasi Stress dan Depresi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Barnard N, Anthony R, Scialli, Donna Hurlock, Patricia Bertron. 2000. Diet and sex-hormone binding globulin, dysmenorrhea, and premenstrual symptoms. Obstetrics & Gynecology. Vol. 95, No. 2

Baziad A. 2005. Menopause dan Andropause. Jakarta (ID): EGC. Bobak L. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta (ID): EGC.

Carwill JL, Willet WC, Spegelman D, Hertzmark E, Rich-Edwards J, Frazier AL, Michels KB. 2015. Sugar-sweetened beverage consumption and age at menarche in a prospective study of US girls. Human Reproduction. Vol 30(3), 675-683.

Connolly M. 2001. Premenstrual syndrome: an update on definitions, diagnosis and Management. Adv Psychiatr Treat. 7:469-477.doi: 10.1192/apt.7.6.469.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Pedoman Praktis

Pemantauan Gizi Orang Dewasa. Jakarta (ID): Depkes RI.

Devi M. 2009. Suplementasi kapsul serbuk daun torbangun (Coleus amboinicus lour) untuk menanggulangi keluhan sindrom pramenstruasi pada remaja putri [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dickerson LM, Pharm D, Pamela J, Mazyck, Melissa H. 2003. Premenstrual syndrome. American Family Physicians. 67:1743:1752.

Elisa PA, Sofwan I. 2012. Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar. Jurnal

Kesehatan Masyarakat. 7(2):122-126.

Ernawati A. 2006. Hubungan faktor sosial ekonomi, higiene sanitasi lingkungan, tingkat konsumsi, dan infeksi dengan status gizi anak usia 2-5 tahun di Kabupaten Semarang tahun 2003 [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

FAO/WHO/UNU. 2001. Human Energy Requirement. Rome (IT): FAO/WHO/UNU.

Freeman. 2007. Epidemiology and etiology of premenstrual syndromes [internet].

[diunduh 2015 Maret 11]. Tersedia pada:

http://medscape.org/viewarticle/553603.

Giannini, A.J., Price, W.A., Loiselle, R.H. and Giannini, M.C. Hyperphagia in premenstrual tension syndrome. J. Clin. Psychiat., 1985;46, 436–437.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New York (US): Oxford University Press.

Harfika A. 2015. Hubungan aktivitas fisik dan konsumsi pangan sumber lemak dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada mahasiswa IPB [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hurlock EB. 2004. Developmental Psychology. Jakarta (ID): Erlangga.

Indusekhar R, SB Usman, S O’Brien. 2007. Psychological aspects of premenstrual syndrome. Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynecology. Vol. 21, No. 2, pp. 207-220.

Jones L, Derek, Abraham, Suzane. 1996. Every Girl. London (UK): Oxford University Press Inc.

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Standar

Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta (ID): Departemen Bina

Gizi.

Khomsan A. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta (ID): PT Rajagrafindo Persada.

Kiess W, Marcus C, Wabitsch M. 2004. Obesity in Childhood and Adolescence. Basel (CH): Karger AG.

Lemeshow S, David J. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan (terjemahan). Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Lusiana dan Dwiriani CM. 2007. Status gizi, konsumsi pangan, dan usia menarche anak perempuan sekolah dasar di Bogor. Jurnal Gizi dan

Pangan: 2(3), 26-35.

Luthfiah V. 2007. Hubungan konsumsi pangan sumber kalsium dengan keluhan menstruasi pada remaja [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Macdougall. 2000. Research digest west. Journal of Medicine. Vol 233.

Mira M, P. M Stewart, S. Abraham. 1988. Vitamin and trace element status in premenstrual syndrome. American Journal Clinical Nutrition; 47:636-651 Monks FJ, Konoeks AMP, Haditono SR. 2000. Psikologi Perkembangan dalam

Berbagai Bagiannya. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.

Nagata C, Hirokawa K, Shimizu N, Shimizu H. 2004. Soy, fat and other dietary factors in relation to premenstrual symptoms in Japanese women.

International J Obstetr Gynecol. 111: 594–599. doi: 1 0

.1111/j.1471-0528.2004.00130.x

Napitu N. 1994. Perilaku jajan di kalangan siswa SMA di kota dan pinggiran Jakarta Kota DKI Jakarta [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Nurlaela E, Widyawati, Prabowo T. 2008. Hubungan aktivitas olahraga dengan

kejadian sindrom pramenstruasi. Jurnal Ilmu Keperawatan. 3(1):1,5. Rahayu MB. 2012. Hubungan tingkat konsumsi energi, protein, dan iodium

dengan kejadian menarche pada remaja putri di SMP 1 Tegalrejo Kabupaten Magelang [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Rahmadi. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian fast food di restoran waralaba ayam goreng di Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rajikin MH. 2007. Haid Antara Suka dan Duka. Jakarta (ID): UI Press.

Reed SC, Levin SR, Evans SM. 2008. Changes in mood, cognitive performance and appetite in the late luteal and follicular phases of the menstrual cycle in woman with and without PMDD (premenstrual dysphoric disorders). PMC.54 (1): 185-193.

Riyadi H. 2003. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri [diktat]. Bogor (ID): Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Robert BSW, Williams SR. 2000. Nutrition Throughout The Life Cycle. 4th

Edition. Singapore (SG): Tim McGraw-Hill Book Companies. Inc

Ruhana A. 2005. Upaya mengurangi keluhan menstruasi oleh mahasiswa putri TPB IPB tahun 2003/2004 [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Samadi Z, Taghian F, Valiani M. 2013. The effect of 8 weeks of regular aerobic

exercise on the symptoms of premenstrual syndrome in non-athlete girls.

Iran J Nurs Midwifery Res. 18(1): 14-19

Sarwono SW. 2008. Psikologi Remaja Edisi I. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.

Silverthorn DU. 2006. Human Physiology. United States of America (US): Benjamin Cumming.

Simanjuntak, P. 2007. Gangguan Haid dan Siklusnya. Jakarta (ID): Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Simon H. 2003. Premenstrual Syndrome. Associate Professor of Medicine, Harvard Medical School; Physician, Massachusetts General Hospital (US): A.D.A.M. Inc.

Smith MA, Shimp LA. 2000. Common Problems in Women’s Health Care

International Edition. Singapore (SG): Tim McGraw-Hill Book

Companies. Inc

Stephenson J. 2001. Fruit extract for PMS. Journal American Medical

Association. Vol. 285 No. 6.

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Sylvia D. 2010. Sindrom Pra-Menstruasi. Jakarta (ID): Balai Penerbit FKUI. Tambing Y. 2012. Physical activity and premenstrual syndrome in teenagers

[tesis]. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University.

Utari D. 2013. Hubungan asupan gizi dengan sindrom pramenstruasi pada remaja putrid di SMA Bina Insani Bogor [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor

Widyastuti et al. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta (ID): Fitramaya. Wirakusumah ES. 2007. Jus Buah dan Sayuran untuk Menjaga Kesehatan dan

Kebugaran. Jakarta (ID): Penebar Plus.

Wyatt KP Dimmock, P Jones, M Obhrain, S O’Brien. 2001. Efficacy of estrogen and progesterone in management of premenstrual syndrome: systematic review. British Medical Journal. Vol. 323: 776-780.

Lampiran 1 Tabel kategori aktivitas berdasarkan nilai PAR

Tabel 20 Kategori aktivitas berdasarkan nilai PAR

Kegiatan PAR

Tidur (tidur siang dan malam)

Tidur-tiduran (tidak tidur), duduk diam dan membaca Duduk sambiil menonton TV

Berdiri diam, beribadah, menunggu (berdiri), berhias Makan dan minum

Jalan santai

Berbelanja (membawa beban) Mengendarai kendaraan Menjaga anak

Melakukan pekerjaan rumah (bersih-bersih) Setrika pakaian (duduk)

Kegiatan berkebun

Office worker (duduk di depan meja, menulis, dan mengetik) Office worker (berjalan-jalan mondar-mandir membawa arsip)

Olahraga (badminton)

Olahraga (jogging, lari jarak jauh) Olahraga (bersepeda)

Olahraga (aerobik, berenang, sepak bola, dan lain-lain

1 1.2 1.72 1.5 1.6 2.5 5 2.4 2.5 2.75 1.7 2.7 1.3 1.6 4.85 6.5 3.6 7.5 Lampiran 2 Tabel frekuensi konsumsi fast food berdasarkan jenisnya

Tabel 21 Frekuensi konsumsi fast food berdasarkan jenisnya

Jenis fast food n %

Fried Chicken >1 kali/hari 1 1.92

1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 2 3.85 1-2 kali/minggu 15 28.85 2 kali/bulan 30 57.69 Tidak pernah 4 7.69 Total 52 100.00 Burger >1 kali/hari 0 0.00 1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 1 1.92 1-2 kali/minggu 8 15.38 2 kali/bulan 22 42.31 Tidak pernah 21 40.38 Total 52 100.00

Tabel 21 Frekuensi konsumsi fast food berdasarkan jenisnya (lanjutan)

Jenis fast food n %

Spaghetti >1 kali/hari 0 0.00 1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 1 1.92 1-2 kali/minggu 9 17.31 2 kali/bulan 22 42.31 Tidak pernah 20 38.46 Total 52 100.00

French Fries >1 kali/hari 0 0.00

1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 3 5.77 1-2 kali/minggu 18 34.62 2 kali/bulan 19 36.54 Tidak pernah 12 23.08 Total 52 100.00 Pizza >1 kali/hari 0 0.00 1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 0 0.00 1-2 kali/minggu 5 9.62 2 kali/bulan 25 48.08 Tidak pernah 22 42.31 Total 52 100.00 Hotdog >1 kali/hari 0 0.00 1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 0 0.00 1-2 kali/minggu 2 3.85 2 kali/bulan 12 23.08 Tidak pernah 38 73.08 Total 52 100.00

Chicken nugget >1 kali/hari 0 0.00

1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 2 3.85 1-2 kali/minggu 4 7.69 2 kali/bulan 2 3.85 Tidak pernah 44 84.62 Total 52 100.00

Ice Cream >1 kali/hari 0 0.00

1 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 2 3.85 1-2 kali/minggu 10 19.23 2 kali/bulan 3 5.77 Tidak pernah 37 71.15 Total 52 100.00

Tabel 21 Frekuensi konsumsi fast food berdasarkan jenisnya (lanjutan)

Jenis fast food n %

Salad >1 kali/hari 0 0.00 kali/hari 0 0.00 3-6 kali/minggu 0 0.00 1-2 kali/minggu 2 3.85 2 kali/bulan 0 0.00 Tidak pernah 50 96.15 Total 52 100.00

Lampiran 3 Uji korelasi Spearman antara frekuensi konsumsi fast food dengan PMS Correlations Frekuensi Konsumsi Fast Food Tingkat Keluhan PMS Spearman's rho Frekuensi Konsumsi

Fast Food Correlation Coefficient 1.000 .013 Sig. (2-tailed) . .927 N 52 52 Tingkat Keluhan PMS Correlation Coefficient .013 1.000 Sig. (2-tailed) .927 . N 52 52 Correlations Frekuensi Konsumsi

Fast Food Jumlah PMS

Spearman's rho Frekuensi Konsumsi

Fast Food

Correlation Coefficient 1.000 .005

Sig. (2-tailed) . .971

N 52 52

Jumlah PMS Correlation Coefficient .005 1.000

Sig. (2-tailed) .971 .

Lampiran 4 Uji korelasi Spearman antara tingkat aktivitas fisik dengan PMS

Correlations

Aktifitas Fisik Tingkat Keluhan PMS

Spearman's rho Aktifitas Fisik Correlation Coefficient 1.000 -.014

Sig. (2-tailed) . .922 N 52 52 Tingkat Keluhan PMS Correlation Coefficient -.014 1.000 Sig. (2-tailed) .922 . N 52 52 Correlations

Aktifitas Fisik Jumlah PMS

Spearman's rho Aktifitas Fisik Correlation Coefficient 1.000 -.051

Sig. (2-tailed) . .719

N 52 52

Jumlah PMS Correlation Coefficient -.051 1.000

Sig. (2-tailed) .719 .

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 17 Agustus 1994. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan ayahanda Dadang Hidayat dan ibunda Nina Rahmawati. Penulis menempuh pendidikan formal, yaitu di RA Ad-Da’wah dan lulus pada tahun 2000, kemudian melanjutkan ke SD Negeri Cisaat Gadis dan lulus pada tahun 2006. Penulis menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cisaat dan lulus pada tahun 2009. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas pada tahun 2012 di SMA Negeri 3 Sukabumi dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) dan diterima di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi, yaitu sebagai pengurus HIMAGIZI Divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa periode 2013/2014 dan 2014/2015. Penulis juga sempat mengikuti kepanitian di bidang gizi yaitu pada acara Nutrition Fair 2014 yang diselenggarakan oleh HIMAGIZI. Pada bulan Juli-Agustus 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata berbasis Profesi (KKN-P) di Desa Cijolang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penulis juga mengikuti Praktik Kerja Lapang (PKL) di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada bulan September-Oktober 2015.

Dokumen terkait