• Tidak ada hasil yang ditemukan

66

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, B., Simon, H., Diniyati, D. dan Widyaningsih, T.S. 2012.Persepsi petani terhadap pengelolaan dan fungsi hutan rakyat di Kabupaten Ciamis.

Jurnal Bumi Lestari.12 (1):123–136.

Afrizon. 2009. Pengelolaan agroekosistem lahan kering. Jurnal Lingkungan. 3 (1):1–12.

Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Buku. Kanisius. Yogyakarta. 179 p. Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Buku. Rineka

Cipta. Jakarta. 370 p.

Ariyanto., Rachman, I. dan Toknok, B. 2014. Kearifan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan di Desa Rano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Jurnal Warta Rimba. 2 (2):84–91.

Asiah, N. 2009. Pengetahuan Lokal dalam Pengelolaan Hutan(Kasus di Desa Cijagang dan Desa Sukamulya Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 83 p.

Asysyifa. 2011. Kontribusi sistem agroforestri tradisional dalam mendukung eksistensi sosial ekonomi rumah tangga (studi di Desa Sungai Langsat, Kabupaten Banjar). Jurnal Hutan Tropis. 12 (32):201–209.

Aulia, T.O.S. dan Dharmawan, A.H. 2010. Kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya air di Kampung Kuta. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. 4 (3):345–355.

Awang, S.A. 2010. Perkembangan Kehutanan Sosial dan Kehutanan Masyarakat di Indonesia. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2015 pukul 11.20 WIB. http://sanafriawang.staff.ugm.ac.id/perkembangan-kehutanan-sosial-dan-kehutanan-masyarakat.html.

Azmi, Z. 2008.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Mengikuti Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Serta Pengaruhnya Terhadap Pendapatan dan Curahan Kerja (Studi Kasus Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.128 p.

67 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Menjadi

Produktif di Usia Produktif. Buku. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia. Jakarta. 53 p.

Badan Pusat Statistik. 2014. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Buku. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta. 136 p.

Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Departemen Pertanian. Bogor. 28p. Basir, B. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro.

Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 246 p.

Berkes. F., Colding, J. dan Folke, C. 2000. Rediscovery of traditional ecological knowledge as adaptive management. Journal of Ecological Applications. 10 (5):1251–1262.

Budiadi dan Ishii, H.T. 2010. Comparison of carbon sequestration between multiple-crop, single-crop and monoculture agroforestry systems of in Java, Indonesia. Melaleuca Journal of Tropical Forest Science. 22 (4):378–388.

Cesario, A.E. 2014. Partisipasi Kelompok Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Skripsi. Universitas Lampung.

Bandar Lampung. 62 p.

Damanik, S., Syakir, M., Tasma, M., dan Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca

Panen Karet. Buku. Penebar Swadaya. Bogor. 98 p.

Dixon, J.H. 2001. Agroecological Knowledge Toolkit For Windows (WinAKT): Methodological Guidelines, Computer Software and Manual. Bangor: School of Agricultural and Forest Science. University of Wales. Bangkok. 171 p

Erfandi. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Diakses pada tanggal 28 April 2016 pukul 11.15 WIB.

http:wwww.forbetterhealth.wordpress.com.

Esmiyati, C., Damayanti, N., Asfiah. dan Pamelasari, S.D. 2012. Pembudidayaan Bandeng Juwana berbasis kearifan lokal sebagai muatan lokal untuk menumbuhkan sikap konservasi siswa. Unnes Science Education Journal. 1 (1):22-33.

Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Buku. Gramedia. Jakarta. 280 p.

68 Ferdian, F., Maulina, I. dan Rosidah. 2012. Analisis permintaan ikan

Lele Dumbo (Clariasgariepinus) konsumsi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (4):93-98.

Fitri, R. 2011. Prediksi erosi pada lahan pertanian di sub DAS Krueng Simpo Provinsi Aceh. Jurnal Hidrolitan. 2 (3):96-102.

Ford, J. dan Martinez, D. 2000. Traditional Ecological Knowledge, Ecosystem Science, and Environmenttal Management. Ecological Applications Journal

10 (5):1249-1250.

Guthiga, P.M. 2008. understanding local communities, perceptions

of existing forest management regimes of a Kenyan Rainforest. International Journal of Social Forestry. 1 (2):145-166.

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Buku. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. 423p.

Hilmanto, R. 2009. Local Ecological Knowledge dalam Teknik Pengelolaan Lahan pada Sistem Agroforestri. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 90 p.

Huke, S. dan Plecan, J. 1992. Planning of Agroforestry. Book. Save the Children Federation. New York. 76 p.

Hulupi, R. dan Martini, E. 2013. Pedoman Budidaya dan Pemeliharaan Tanaman Kopi di Kebun Campuran. Buku. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.World Agroforestry Centre Southeast Asia

Regional Office. Bogor. 72 p.

Jose, S. 2009. Agroforestry for ecosystem services and environmental benefits: an overview. Journal of Agroforestry Systems. 76 (1):1-10.

Jung, C.G. 2010. Ecological Intelligence. Diakses pada 30 Agustus 2015 pukul 21.48 WIB. Http://Jungianwork.Worpress.Com/20110/02/10on-Alchemy-C-G-Jung-And-Ecological-Intelligence.

Juniarta, H.P., Susilo, E. dan Primyastanto, M. 2013. Kajian profil kearifan lokal masyarakat pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten

Probolinggo Jawa Timur. Jurnal ECSOFiM. 1 (1):11-25.

Kementrian Kehutanan. 1991. Peraturan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor : 67/Kpts-II/1991 tentang Rencana Penatagunaan Hutan Provinsi Lampung Tahun 1991. Jakarta.

. 1993. Peraturan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor : 408/Kpts-II/1993 tentang Penetapan Kawasan Pelestarian Alam Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Jakarta.

69 . 1998. Peraturan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor : 677/Kpts-II/1998 tentang

Hutan Kemasyarakatan. Jakarta.

. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P37/Kpts-II/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan. Jakarta.

. 2010. Social Forestry Menuju Restorasi Pembangunan Berkelanjutan. Buku. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Bogor. 134 p.

Kurniawan, A. 2011. Implementasi Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kawasan KPH Telawa (Studi Kasus di LMDH Sumber Rejeki, Makmur Sejati, Trubus Lestari Dan Yosowono). Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. 87 p.

Lestari, S. dan Premono, B.T. 2014. Penguatan agroforestri dalam upaya mitigasi perubahan iklim: kasus Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan. 11 (1):1-12.

Lewerissa, E. 2015.Interaksi masyarakat sekitar hutan terhadap pemanfaatan sumberdaya hutan di Desa Wangongira, Kecamatan Tobelo Barat. Jurnal Agroforestri. 9 (1):10-20.

Maruapey, A. 2013. Analisis black box sistem dusung (agroforestry) di Maluku. Jurnal Agroforestri. 8 (4):11-19.

Mukhtar., Soemarmo. dan Hidayat, K. 2010. Pengelolaan program hutan kemasyarakatan berbasis kearifan lokal:studi kasus di kawasan hutan lindung Sesaot Lombok Barat. Jurnal Wacana. 13(1):132-151.

Monde, A. 2015. Pengendalian aliran permukaan dan erosi pada lahan kakao di DAS Gumbasa Sulawesi Tengah. Media Litbang Sulteng. 3(2):131-136. Monografi Desa Bogorejo. 2015. Data Monografi Desa Bogorejo Kecamatan

Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Buku. Pesawaran. 40 p.

Nair, P.K.R. 1993. An Introduction to Agroforestry. Book. Kluwer Academic Publishers and International Centre for Research in Agroforestry. Dordrecht. 489 p.

Nashihun, M.U. 2014.Teknik Pengambilan Sampel dengan Metode Purposive Sampling. diakses pada 25 September 2015 pukul 13.40 WIB.

file:///E:/New%20folder/Teknik%20pengambilan%20sampel%20dengan% 20metode%20purposive%20sampling%20-%20Portal%20Statistik.html.

70 Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Buku. Rineka Cipta.

Jakarta. 210 p.

. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Buku. Rineka Cipta. Jakarta. 260 p.

Nugroho, A. 2011. Kearifan Lokal Masyarakat Adat dalam Pelestarian Hutan Adat di Pekon Bedudu Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 87 p.

Nurmayulis., Fatmawaty, A.A. dan Andini, D. 2014. Pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tegak (Phaseolus vulgaris l.) akibat pemberian pupuk kotoran hewan dan beberapa pupuk organik cair. Jurnal Agrologia. 3(2):91-96.

Pratama, A.R. 2015. Pengelolaan Hutan Rakyat Oleh Kelompok Pemilik Hutan Rakyatdi Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten

Lampung Selatan. Skripsi. Unversitas Lampung. Bandar Lampung. 89 p. Putri, A. 2011. Kearifan Lokal dalam Aplikasi Agroforestri di Kecamatan Belalau

dan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 76 p.

Ridwan, N. 2007. Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Diakses 22 Mei 2015 pukul 11:20 WIB.

http://ibda.files.wordpress.com/2008/04/2landasan-keilmuan-kearifan-lokal.pdf.

Sabila, A.N., Suryadi. dan Prasetyo, W.Y. 2015. Implementasi program pengelolaan hutan bersama masyarakat dalam mewujudkan sustainable development masyarakat desa hutan (studi kerjasama badan kesatuan pemangkuan hutan dengan masyarakat desa hutan Bate Kabupaten Tuban). Jurnal Administrasi Publik. 3(12):1975-1980.

Sardjono, M.A., Djogo. T., Arifin, H. dan Wijayanto, N. 2003. Klasifikasi dan Pola Kombinasi Agroforestri. Buku. World Agroforestry Centre

Southeast Asia Regional Office. Bogor. 38 p.

Sartini. 2004. Menggali kearifan lokal nusantara sebuah kajian filsafat. yogyakarta. Jurnal Filsafat. 37(2):191-201.

Satriawan, H. dan Fuady, Z. 2013. Karakteristik dan prospek ekonomi sistem agroforestri di Kabupaten Bireuen Aceh. Jurnal Lentera. 13(2):43–47.

Saihani, A. 2011. Analisis faktor sosial ekonomi terhadap pendapatan petani padi Ciherang di Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ziraa’ah. 31 (3):219-225.

71 Siswandi., Taruna, T. dan Purnaweni, H. 2011. Kearifan lokal dalam

melestarikan mata air (studi kasus di Desa Purwogondo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal). Jurnal Ilmu Lingkungan. 9(2):63-68.

Situmorang, R.O.P. dan Simanjuntak, E.R. 2015. Kearifan lokal pengelolaan hutan oleh mayarakat sekitar Taman Wisata Alam Sicike – cike

Sumatera Utara. Jurnal Widyariset. 18(1):145–154.

Soenyono. 2007. Metode Analisis Data Spasial. Buku. Jenggala Pustaka Utama. Kediri. 205 p.

Soraya, E. dan Fambayun, R.A. 2015. Analisis kemampuan lahan dan indeks kekeringan untuk arahan penggunaan lahan. Jurnal Manajemen Hutan. 1(3):4-20.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Buku. Alfabeta. Bandung. 380 p.

Suhartini. 2009. Kajian kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan

sumberdaya alam dan lingkungan. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta. 1(2):22-34.

Sumanto, S. E. 2009. Kebijakan pengembangan perhutanan sosial dalam perspektif resolusi konflik. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 6(1):13 – 25.

Sunaryo dan Joshi, L. 2003. Peranan Pengetahuan Ekologi dalam Sistem Agroforestri. Buku. World Agroforestry Centre Southeast Asia Regional Office. Bogor. 40 p.

Suprayitno, A.R., Sumardjo., Gani, D.S. dan Sugihen, B.G. 2012. Motivasi dan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan kemiri di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan. 8(2):184-199.

Suteja, P. 2014. Hubungan progam pengelolaan hutan bersama masyarakat terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi. 2(1):39-48.

Undang-Undang Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tentang Kehutanan. Jakarta.

Unit Pengelola Teknis Daerah Tahura Wan Abdul Rachman. 2011. Mengenal Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Buletin. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 4 p.

. 2013. Mengenal Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Buletin. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 23 p.

72 Wahanisa, R. 2015.Model pengelolaan hutan bersama masyarakat (phbm).

Jurnal Yustisia. 92 (1):104-114.

Wahyudi, A. 2013. Keanekaragaman Jenis Pohon di Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura Wan Abdul Rachman. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 52 p.

Wattimena, G.A. dan Papilaya, E. 2005. Sistem agroforestry di Maluku. Jurnal Lentera. 13 (1):43–47.

Widianto., Hairiah, K., Suharjito, D. dan Sardjono, M.A. 2003. Fungsi dan Peran Agroforestri. Buku. World Agroforestry Centre Southeast Asia

Regional Office. Bogor. 37 p.

Wijayanti, R. 2011. Studi identifikasi pengelolaan lahan berdasarkan tingkat bahaya erosi. Jurnal Ilmu Lingkungan. 9 (1):57 – 61.

Winata, A. dan Yuliana, E. 2012.Tingkat partisipasi petani hutan dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (phbm) Perhutani. Jurnal Mimbar. 18(1):65-76.

Dokumen terkait