• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Addis, H. K and A. Klik, 2015. Predicting the spatial distribution of soil erodibility factor using USLE nomograph in an agricultural watershed, Ethiopia. International Soil and Water Conservation Research. 3:282-290.

Afandi, 2005. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Agus F, Yusrial, dan Sutono. 2006. Penetapan Tekstur Tanah. Diakses darihttp://repository.ipb.ac.id [15 januari 2017].

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press, Yogyakarta.

Banuwa, I. S., 2013. Erosi. Kencana, Jakarta.

Baver, L.D. 1956. Soil Physics. John Wiley and Sons Inc, New York.

Baver, L.D. 1959. Soil Physics. John Wiley and Sons Inc, New York. USA.

Borelli, P., P. Panagos., M. Marker., S. Modugno and B. Schutt, 2016. Assesment of the impacts of clear-cutting on soil loss by water erosion in Italian forests: First comprehensive monitoring and modelling approach. Catena.

147: 770-241.

Craig, R.F., 1987. Mekanika Tanah. Erlangga, Jakarta.

Devatha,C.P., VaibhavDeshpande, and M.S. Renukaprasad. 2015. Estimation Of Soil Loss Using USLE Model for Kulhan Watershed. Chattisgarh- A case study:1429-1439.

Foth, H.D. 1951. Fundamental Of Soil Science. Sixth Edition. John Willey &

Sons, New York.

Foth, H.D. 1978. Fundamental Of Soil Science. Eight Edition. John Willey &

Sons, New York.

Foth HD. 1984. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi VI. Jakarta: Erlangga.

Foth, H. D., dan S. Adisumarto, 1999. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Edisi Keenam.

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hakim, N, M. Y. Nyakpa, S. G. Nugroho, A. M. Lubis, M. R. Saul, M. A. Diha, G. B. Hong, dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung:

Universitas Lampung.

Haridjaja, O., D. P. T. Baskoro, dan M Setianingsih, 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, Dan Pressure Plate Pada Berbagai Tekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus, L.). Jurnal Tanah Lingkungan. 15:52-59.

Hammer, W. I. 1981. Soil Conservation Consultant Report Center For Soil Research. LPT Bogor. Indonesia.

Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Grafindo Persada, Jakarta.

Hasibuan, B. A. 2006. Ilmu Tanah. Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Medan.

Hardiyatmo, H.C. 2006. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hillel D. 1981. Soil and Water. Academic Press, New York.

Kohnke, H. 1989. Fisika Tanah. Terjemahan B.D. Kertonegoro. Jurusan Tanah Fak. Pertanian UGM. Yogyakarta. 264 p.

Kohnke, H. and A.H. Kassam. 1959. Soil Conservation. Mc. Graw Hill Book, New York.

Kurnia, U., dkk., 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.

Mawardi. 2011. Azas Irigasi dan Konservasi Air. Bursa Ilmu, Yogyakarta.

Monde, A., 2010. Pengendalian Aliran Permukaan Erosi Pada Lahan Berbasis Kakao di DAS Gumbasa, Sulawesi Tenggara. Media Litbang Sulteng, Palu.

Morgan, R.P.C. 1979. Soil Erosion. National College Agricultural Engineering.

Bedfordshire, Longman. London and New York.

Mukhlis, 2007. Analisis Tanah dan Tanaman. USU Press, Medan. 155 Hal.

Nurpilihan, B dkk., 2011. Buku Ajar Sistem Informasi Geografis. Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD, Bandung.

Pusat Penelitian Tanah, 1983. Kriteria Penilaian Data Sifat Analisis Kimia Tanah.

Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Rahim, S. E. 2003. Pengendalian erosi tanah: dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Ed. 1, cet. 2.Bumi Aksara, Jakarta.

Rahim, S. E. 1995b. Erosi Tanah dan Pemodelan Pendugaannya. Dalam Dinamka Lingkungan Hidup Sumatera Selatan. PPLH Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya.

Rahim, S.E. 1996. Perlunya Kebijakan Nasional Buku Mutu Erosi Guna Pelestarian Produktivitas Lahan. Prosiding Seminar Ilmiah F.P. Unsri dalam rangka Dies Unsri ke-36, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Rohmat, D. Dan Soekarno, I. 2006. Formulasi Efek Sifat Tanah Terhadap Permeabilitas dan Suction Head Tanah (Kajian Empirik Untuk Meningkatkan Laju Infiltrasi). Jurnal Bionatura. 8:12-17.

Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Schwab, G.O., Frevert, R.K., Edminster, T.V., and K. Barnes. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. John Willey & Sons, Inc. New York, USA

.

Simanjuntak, T. P. S, 1987. Pengaruh Penutupan Mulsa Jerami Terhadap Konsentrasi Sedimen dan Beberapa Unsur Hara Dalam Aliran Permukaan. Diakses dari http:repository.ipb.ac.id [20 Januari 2017]

Sinukaban, N. 1986. Dasar-dasar Konservasi Tanah dan Perencanaan Pertanian Konservasi. Bogor; Jurusan Tanah, IPB.

Sinulingga, A. B. 1990. Prediksi Erosi dengan Metode USLE untuk Penerapan Konservasi Tanah di Kebun Tanaman A Kecamatan Salapian. Lembaga Penelitian USU, Medan.

Sofyan, R., Sukarman dan Ropik, 2004. Petunjuk Pengamatan Tanah, BPT-Press, Bogor.

Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry. Jhon Wiley and Sons, New York.

Sudiane, N., 2012. Analisis Erosi dan Sedimentasi Waduk (Studi Kasus Waduk Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur). Diakses dari http://digilib.unila.ac.id [23 Januari 2017].

Sukmana, S. 1995. Teknik Konservasi Tanah Dalam Penanggulangan Degradasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Susanto, T. Dan B. Saneto, 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya.

Uhland, R.E. and A.M. O’neal, 1951. Soil Permeability Determination For Use In Soil and Water Conservation. United State Of Agriculture, Washington.

Utomo, W.H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia: Suatu Rekaman dan Analisa oleh Wani Hadi Utomo. Edisi Pertama Cetakan Pertama CV Rajawali, Jakarta.

Wang, B., Zheng, F. L., and Romkens, M. J. M. 2013b. Comparison Of Soil Erodibility Factors USLE, RUSLE2, EPIC and Dg models based on a Chinese soil erodibility. Agriculture Scandinavica, Section B – Soil &

Plant Science. 63(1): 69-79.

Wang, B., F. Zheng and Y. Guan, 2016. Improved USLE-K factor prediction: A case study on water erosion areas in China. International Soil and Water Conservation Research. 4:168-176.

Wischmeier, W.H. and D.D. Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses. A guide to Conservation Planning, USDA Hand Book.

Yunus, Y. 2004. Tanah dan Pengolahannya, Alphabeta, Bandung.

Zachar, D. 1982. Soil Erosion. Elseiver Scientific Publishing. Amsterdam, Oxford, New York.

Lampiran 1. Flowchart penelitian metode USLE

Hujan Tanah Topografi Vegetasi

Volume

Hujan Tekstur Panjang

lereng

Konservasi Lahan

Lampiran 2. Tekstur tanah berdasarkan segitiga USDA untuk lahan bervegetasi pakis

Tekstur di Lahan bervegetasi Pakis adalah Pasir Berlempung.

Tekstur tanah berdasarkan segitiga USDA untuk lahan bervegetasi rumput

Teksur di Lahan bervegetasi Rumput adalah Pasir Berlempung.

Tekstur tanah berdasarkan segitiga USDA untuk lahan bervegetasi ilalang

Tekstur di Lahan bervegetasi Ilalang adalah Pasir Berlempung.

Lampiran 3. Perhitungan nilai kerapatan massa, kerapatan partikel dan Porositas Lahan bervegetasi pakis

Pakis (U1)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(49,03mm)2(49,58mm)

= 93562,101 mm3

= 93,57 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 98 gr ρb =MsVt

= 98 g/cm

3

93,57g cm⁄ 3 = 1,05 g/cm3

Pakis (U2)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(49,34mm)2(49,08mm)

= 93793,447 mm3

= 93,79 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 104 gr

ρb =MsVt

= 104 g/cm

3

93,80 g cm⁄ 3 = 1,11 g/cm3

Pakis (U3)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(48,83mm)2(53,50mm)

= 99763,18696 mm3

= 99,77 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 112 gr Ρb =Ms

Vt

= 112 g/cm

3

99,77 g cm 3

= 1,12 g/cm3

Rata-rata ρb pakis = 1,05 g/cm

3+ 1,11 g/cm3+1,12 g/cm3 3

= 1,09 g/cm3

Kerapatan Partikel Pakis (U1) Berat tanah (Ms) = 98 g Volume padatan (Vs) = 45 ml

Pd = Ms

Vs

= 98

45 g/cm3

= 2,18 g/cm3

Kerapatan Partikel Pakis (U2) Berat tanah (Ms) = 104 g Volume padatan (Vs) = 50 ml

Pd = Ms

Vs

= 104

50 g/cm3

= 2,08 g/cm3

Kerapatan Partikel Pakis (U3) Berat tanah (Ms) = 112 g Volume padatan (Vs) = 40 ml

Pd = Ms

Vs

= 112

40 g/cm3

= 2,8 g/cm3

Rata-rata ρd pakis = 2,18 g/cm

3+ 2,08 g/cm3+2,8 g/cm3 3

= 2,35 g/cm3

Porositas Pakis (U1)

Porositas Pakis (U2) Porositas = (1- ρb Porositas Pakis (U3)

Porositas = (1- ρb

Lahan bervegetasi rumput Rumput (U1)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(48,67mm)2(52,34mm)

= 97325,37092 mm3

= 97,33 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 131 gr ρb =MsVt

= 131 g/cm

3

97,33g cm⁄ 3 = 1,35 g/cm3

Rumput (U2)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(48,61mm)2(52,21mm)

= 96844,41768 mm3

= 96,84 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 121 gr ρb =Ms

Vt

= 121 g/cm

3

96,84 g cm⁄ 3 = 1,25 g/cm3

Rumput (U3)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(48,34mm)2(51,17mm)

= 93863,85048 mm3

= 93,86 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 119 gr Ρb =Ms

Vt

= 119 g/cm

3

93,86 g cm⁄ 3

= 1,27 g/cm3

Rata-rata ρb rumput = 1,35 g/cm3+ 1,25 g/cm3+1,27 g/cm3 3

= 1,29 g/cm3

Kerapatan Partikel rumput (U1) Berat tanah (Ms) = 131 g Volume padatan (Vs) = 55 ml

Pd = Ms Vs

= 131

55g/cm3

= 2,38 g/cm3

Kerapatan Partikel rumput (U2) Berat tanah (Ms) = 121 g Volume padatan (Vs) = 54 ml

Pd = Ms

Vs

= 121

54 g/cm3

= 2,24 g/cm3

Kerapatan Partikel rumput (U3) Berat tanah (Ms) = 119 g Volume padatan (Vs) = 45 ml

Pd = Ms Vs

= 119

45 g/cm3

= 2,64 g/cm3

Rata-rata ρd rumput = 2,38 g/cm3+ 2,24 g/cm3+2,64 g/cm3 3

= 2,42 g/cm3 Porositas lahan bervegetasi rumput (U1)

Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,35g cm

3

2,38 g cm⁄ 3) x 100%

= 43,49 %

Porositas lahan bervegetasi rumput (U2) Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,25 g cm

3

2,24g cm⁄ 3) x 100%

= 44,24 %

Porositas lahan bervegetasi rumput (U3) Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,27g cm

3

2,64 g cm⁄ 3) x 100%

= 52,06 %

Rata-rata Porositas rumput = 43,49 % + 44,24 % + 52,06 % 3

= 46,60 % Lahan vegetasi Ilalang

Pada lahan bervegetasi ilalang (U1) Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(48,22mm)2(54,81mm)

= 100042,3468 mm3

= 100,04 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 123 gr

ρb =Ms Vt

= 123 g/cm

3

100,04 g cm⁄ 3 = 1,23 g/cm3

Ilalang (U2)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(49,48mm)2(47,35mm)

= 91001,5987 mm3

= 91 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 118 gr ρb =MsVt

= 118 g/cm

3

91 g cm⁄ 3 = 1,3 g/cm3

Ilalang (U3)

Volume total = volume ring sample Volume total = 1

4πd2t

= 1

4(3,14)(49,14mm)2(50,78mm)

= 96257,07436 mm3

= 96,26 cm3 Kerapatan massa (Bulk Density)

Ms = 118 gr

Kerapatan Partikel ilalang (U1) Berat tanah (Ms) = 123 g Volume padatan (Vs) = 50 ml

Pd = Ms

Kerapatan Partikel ilalang (U2) Berat tanah (Ms) = 118 g Volume padatan (Vs) = 40 ml

Pd = Ms

Vs

3

= 2,36 g/cm3

Kerapatan Partikel ilalang (U3) Berat tanah (Ms) = 118 g Volume padatan (Vs) = 45 ml

Pd = Ms

Vs

= 118

50 g/cm3

= 2,36 g/cm3

Rata-rata ρd ilalang = 2,41 g/cm3+ 2,36 g/cm3+2,36 g/cm3 3

= 2,39 g/cm3

Porositas pada lahan bervegetasi Ilalang (U1) Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,23 g cm

3

2,41g cm⁄ 3) x 100%

= 49,06 %

Porositas Ilalang (U2) Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,30g cm

3

2,36 g cm⁄ 3) x 100%

= 45,06 %

Porositas Ilalang (U3) Porositas = (1- ρb

ρs) x 100%

= (1- 1,23 g cm

3

2,36 g cm⁄ 3) x 100%

= 48,06 %

Rata-rata Porositas ilalang = 49,02 % + 45,06 % + 48,06 % 3

= 47,38 %

Lampiran 4. Hasil Pengujian Struktur Tanah di Laboratorium PPKS.

Lampiran 5. Hasil Pengujian Tekstur, C-organik dan Permeabilitas di Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian USU.

Lampiran 6. Data Curah Hujan Bulanandi Lahan Afd 3 PTPN II Tanjung Garbus selama 10 tahun.

Tahun Data curah hujan bulanan (mm)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

2007 28 80 256 309 432 223 345 295 158 414 358 442

2008 42 144 218 281 252 92 314 - 104 95 45 134

2009 223 25 188 83 417 52 132 138 176 387 149 32

2010 91 15 32 68 143 262 236 61 151 69 285 201

2011 122 69 242 154 63 97 130 245 136 279 152 220

2012 103 49 76 236 181 60 88 159 177 236 246 59

2013 132 179 9 44 40 187 65 143 175 338 140 226

2014 113 17 36 33 131 32 49 152 248 378 160 325

2015 53 13 12 53 160 9 98 101 215 120 187 46

2016 40 102 42 8 63 87 242 161 298 202 74 64

Jumlah 947 663 1111 1269 1882 1101 1699 1455 1838 2518 1796 1749

Rata-rata CH

94,7 66,3 111,1 126,9 188,2 110,1 169,9 145,5 183,8 251,8 179,6 174,9

Data Hari Hujan di Lahan Afd 3 PTPN II Tanjung Garbus selama 10 tahun.

Tahun Data hari hujan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

2007 3 6 6 10 14 3 13 7 7 11 18 19

2008 2 3 9 8 12 5 8 - 4 12 6 11

2009 6 4 13 10 20 4 6 7 8 16 10 4

2010 9 5 4 6 10 9 9 10 9 6 12 10

2011 11 6 14 8 4 8 5 13 9 20 14 8

2012 7 7 4 10 12 5 10 11 12 11 12 8

2013 5 14 2 6 5 8 8 12 10 15 13 13

2014 8 3 6 4 7 5 5 10 11 17 12 17

2015 8 2 4 4 7 3 9 9 10 12 14 6

2016 3 7 2 4 7 9 13 15 14 17 11 11

Rata-rata

HH 6,2 5,7 6,4 7,0 9,8 5,9 8,6 9,4 9,4 13,7 12,2 10,7

Data Curah Hujan Maksimum Bulanan (mm)di Lahan Afd 3 PTPN II Tanjung Garbus selama 10 tahun.

Tahun Data curah hujan max bulanan (mm)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

2007 14 25 115 41 112 160 230 178 56 150 40 52

2008 32 39 57 150 70 37 200 - 57 40 20 53

2009 62 12 31 18 35 15 30 30 55 133 40 14

2010 21 6 15 34 67 72 130 15 43 20 94 105

2011 38 22 87 57 54 39 49 48 23 69 27 65

2012 45 20 36 82 38 24 24 48 29 79 123 18

2013 45 46 7 15 15 96 32 58 69 106 61 55

2014 45 8 11 9 85 14 16 52 142 98 53 110

2015 15 10 6 35 58 4 48 26 64 35 52 29

2016 34 74 37 3 36 37 55 45 74 58 26 21

Rata-rata

Pmax 35,1 26,2 40,2 44,4 57 49,8 81,4 50 61,2 78,8 53,6 52,2

Nilai erosivitas hujan (R) selama 10 tahun

Data Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des

Curah hujan (cm)

9,47 6,63 11,11 12,69 18,82 11,01 16,99 14,55 18,38 25,18 17,96 17,49 Hari

hujan 6,2 5,7 6,4 7 9,8 5,9 8,6 9,4 9,4 13,7 12,2 10,7

P max

(cm) 3,51 2,62 4,02 4,44 5,7 4,98 8,14 5 6,12 7,88 5,36 5,22

EI30 76,67 44,37 98,47 116,89 183,53 113,36 208,27 127,88 188,86 264,76 151,44 153,81

R = ∑ (𝐸𝐸𝐸𝐸12𝑖𝑖=1 30)𝑖𝑖

= 1728,365cm/tahun

Lanjutan. Perhitungan nilai erosivitas (R) selama 10 tahun.

= 113,,36 cm

= 153,81 cm R

= ∑ (𝐸𝐸𝐸𝐸

10𝑖𝑖=1 30

)𝑖𝑖

= 1728,365 cm/tahun

Lampiran 7. Perhitungan Erodibilitas Tanah Entisol pada lahan bervegetasi pakis, rumput dan ilalang di Lahan Afd 3 PTPN II Tanjung Garbus.

Lahan vegetasi pakis c = kode permeabilitas tanah

= 4

K = 2,713 (3028,45)1,14 x 10-4 x (12-2,33) + 3,25(3-2) + 2,5(4-3) 100

= 0,30

Lahan vegetasi rumput c = kode permeabilitas tanah

= 2

K = 2,713 (2952,46)1,14 x 10-4 x (12-1,41) + 3,25(3-2) + 2,5(2-3) 100

= 0,27

Lahan vegetasi ilalang

K =

M = (% debu + % pasir sangat halus) (100-% liat)

% debu = 8,92

% pasir sangat halus = 24,44

% liat = 9,6

Maka :

M = (8,92 + 24,44) x (100- 9,6)

= 3015,74

a = c-organik x 1,724

= 1,37x 1,724

= 2,36

b = kode struktur tanah

= granular sedang dan kasar = 3 c = kode permeabilitas tanah

= 2

K = 2,713 (3015,74)1,14 x 10-4 x (12-2,36) + 3,25(3-2) + 2,5(2-3) 100

= 0,25

Lampiran 8. Perhitungan nilai LS pada lahan vegetasi pakis, rumput dan ilalang Vegetasi Pakis

Stasiun BM BS FS K P Elevasi

0 1,23m 7,01

5 1,23m 1,19m 0,04 7,05

10 1,44m 1,24m -0,01 7,04

15 1,05m 1,05m 0,39 7,43

20 1,45m 1,24m -0,19 7,24

25 1,37m 1,42m 0,03 7,27

30 1,44m -0,07 7,20

Rata-rata 7,77m 7,58m 0,19 0,19

= ƩBS - ƩFS

= 7,77m – 7,58m

= 0,19m

Garis horizontal = �(panjang jarak)2- (nilai K-P)2

= �(30m)2-(0,19)2

= 29,96m

Kemiringan = (K-P)

garis horizontal

×100%

= 0,19m

29,96m

×100%

S = 0,63%

Jadi nilai LS pada lahan bervegetasi pakis adalah,

LS = �L(0,00138)S2+ 0,00965 S+0,0138

= �30m(0,00138)(0,63)2+ 0,00965 (0,63)+0,0138

=�0,0363111

= 0,190029

Lahan bervegetasi rumput

Stasiun BM BS FS K P Elevasi

0 1,46m 7,01

5 1,52m 1,32m 0,14 7,15

10 1,25m 1,50m 0,02 7,17

15 1,40m 1,34m 0,09 7,08

20 1,53m 1,45m 0,05 7,03

25 1,49m 1,45m 0,08 7,11

30 1,50m 0,01 7,10

Rata-rata 8,65m 8,56m 0,09 0,09

= ƩBS - ƩFS

= 8,65m – 8,56m

= 0,09m

Garis horizontal = �(panjang jarak)2-(nilai K-P)2

= �(30m)2- (0,09)2

= 29,99m

Kemiringan = (K-P)

garis horizontal

×100%

= 0,09m

29,99m

×100%

S = 0,3 %

Jadi nilai LS pada lahan bervegetasi rumput adalah,

LS = �L(0,00138)S2+ 0,00965 S+0,0138

= �30m(0,00138)(0,30)2+ 0,00965 (0,30)+0,0138

=�0,020421

= 0,142902

Lahan bervegetasi ilalang

Stasiun BM BS FS K P Elevasi

0 1,48m 7,01

5 1,44m 1,32m 0,16 7,17

10 1,45m 1,50m 0,06 7,11

15 1,45m 1,34m 0,11 7,22

20 1,32m 1,45m 7,22

25 1,45m 1,45m 0,13 7,09

30 1,50m 0,05 7,04

Rata-rata 8,59m 8,56m 0,03 0,03

= ƩBS - ƩFS

= 8,59m – 8,56m

= 0,03m

Garis horizontal = �(panjang jarak)2-(nilai K-P)2

= �(30m)2- (0,03)2

= 29,99m

Kemiringan = (K-P)

garis horizontal

×100%

= 0,03m

29,99m

× 100%

= 0,1%`

Jadi nilai LS pada lahan bervegetasi ilalang adalah,

LS = �L(0,00138)S2+ 0,00965 S+0,0138

= �30m(0,00138)(0,1)2+ 0,00965 (0,1)+0,0138

=�0,015179

= 0,123203

Lampiran 9. Pendugaan nilai laju erosi dengan menggunakan metode USLE - Lahan vegetasi pakis

Lahan dengan kemiringan 0,15%, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor P adalah satu. Nilai C diambil dari literatur Arsyad (2010)

A = R x K x LS x C x P

= 1728,365 x 0,30 x 0,19 x 0,3 x 1 = 29,55 ton/(ha.tahun)

- Lahan vegetasi rumput

Lahan dengan kemiringan 0,13 %, tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor P adalah satu. Nilai C diambil dari literatur Arsyad (2010) A = R x K x LS x C x P

= 1728,365 x 0,27 x 0,14 x 0,3 x 1

= 19,60 ton/(ha.tahun) - Lahan vegetasi ilalang

Lahan dengan kemiringan 0,12 %,tanpa tindakan konservasi memiliki nilai faktor P adalah satu Nilai C diambil dari literatur Arsyad (2010)

A = R x K x L x S x C x P

= 1728,365 x 0,25 x 0,12 x 0,01 x 1 = 0,52 ton/(ha.tahun)

Lampiran 10. Perhitungan nilai erosi yang diperbolehkan (T) untuk lahan bervegetasi pakis, rumput dan ilalang

- Lahan vegetasi pakis T = de x fd

- Lahan vegetasi rumput .tahun

= 0,15 x10

8

106

= 15,21 ton/ha.tahun

T = de x fd

= 0,20 x10

8

106

= 19,74 ton/ha.tahun - Lahan vegetasi ilalang

T = de x fd W x BD

de = Kedalaman efektif = 64 cm fd = faktor kedalaman tanah = 0,9 W = umur guna tanah = 400 tahun BD = bulk density = 1,25 gr/cm3 T = 64 x 0,9

400 x 1,25

= 0,18 gr/cm2.tahun

= 0,18 x 10

8

106

= 18 ton/ha.tahun

Lampiran 11. Perhitungan tingkat bahaya erosi pada lahan bervegetasi pakis, rumput dan ilalang.

Metode USLE dengan erosivitas 10 tahun - Pada lahan bervegetasi pakis

TBE = A

T

= 29,55 ton/(ha.thn) 15,21 ton/(ha.thn)

= 1,94 (sedang)

- Pada lahan bervegetasi rumput TBE = A

T

= 19.60 ton/(ha.thn) 19,74 ton/(ha.thn)

= 0,99 (rendah)

- Pada lahan bervegetasi ilalang TBE = A

T

= 0,52 ton/(ha.thn) 18 ton/(ha.thn)

= 0,02 (rendah)

Lampiran 12. Gambar penelitian

Gambar 2. Lahan Afd 3 PTPN II Tanjung Garbus Lahan vegetasi pakis

Lahan vegetasi rumput Lahan vegetasi ilalang

Gambar 3. Pengambilan sample bulk density, permeabilitas tanah di lahan penelitian

Gambar 4. Pengukuran panjang dan lereng.

Gambar 5. Pengukuran kedalaman efektif tanah.

Gambar6. Uji sample tanah di laboratorium Sentral Fakultas Pertanian USU.

i

Dokumen terkait