• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alami, S., & Elbeqqali, O. (2015). Cybercrime profiling: Text mining techniques to detect and predict criminal activities in microblog posts. 2015 10th International Conference.

Anto, R. (2018). Kasus-Kasus Cyber Crime sebagai Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi yang Meresahkan Masyarakat. Pusat Studi Perencanaan Dan Pembangunan Masyarakat, July, 0–12.

Bai, Y., & Wang, J. (2015). News classifications with labeled LDA. IC3K 2015 - Proceedings of the 7th International Joint Conference on Knowledge Discovery, Knowledge Engineering and Knowledge Management, 1(Ic3k), 75–83.

Bian, W., & Tao, D. (2009). Dirichlet mixture allocation for multiclass document collections modeling. Proceedings - IEEE International Conference on Data Mining, ICDM, 711–715.

Gani, H. A., & Gani, A. W. (2019). Penyelesaian Kasus Kejahatan Internet ( Cybercrime ) dalam Perspektif UU ITE No . 11 TAHUN 2008 dan UU No . 19 Tahun 2016. Peran Penelitian Dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia, 11, 121–129.

Griffiths, T.L.; Steyvers, M. Finding Scientific Topics. In Proceedings of the National Academy of Sciences, Irvine, CA, USA, 9–11 May 2004; pp. 5228–5235.

Guthals, A., & Larson, D. (2013). Topic Classification using Latent Dirichlet Allocation. 2, 1–5.

Heinrich, G. (2008). Parameter estimation for text analysis.

Herwanto, B. G. (2018). DOCUMENT CLUSTERING DENGAN LATENT DIRICHLET ALLOCATION DAN WARD. V(September).

Hsu, C. (2017). A Hybrid Latent Dirichlet Allocation Approach for Topic Classification.

0–3.

Jing, F. A. N. (2010). The Classification for E-Government Document Based on SVM.

3–6.

Jumeilah, F. S. (2017). Penerapan Support Vector Machine (SVM) untuk Pengkategorian Penelitian. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 1(1), 19.

Kominfo.2016.”Perubahan UU Tahun 2008”. [online]. Tersedia:

https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/4761/UU%2019%20Tahun%2 02016.pdf

Kusumaningrum, R., Adhy, S., & Wiedjayanto, I. A. (2016). Classification of Indonesian News Articles based on Latent Dirichlet Allocation. 1–5.

Li, K., Xie, J., Sun, X., Ma, Y., & Bai, H. (2011). Multi-class text categorization based on LDA and SVM. Procedia Engineering, 15, 1963–1967.

Li, X., Ma, Z., Peng, P., Guo, X., Huang, F., Wang, X., & Guo, J. (2018). Supervised latent Dirichlet allocation with a mixture of sparse softmax. Neurocomputing, 312, 324–335.

Lin, Y., Jiang, J., & Lee, S. (2014). A Similarity Measure for Text Classification and Clustering. 26(7), 1575–1590.

Najjichah, H., Syukur, A., & Subagyo, H. (2019). Pengaruh Text Preprocessing Dan Kombinasinya. Jurnal Teknologi Informasi, 15(1), 1–11.

Nanayakkara, P., & Ranathunga, S. (2018). Clustering Sinhala News Articles Using Corpus- Based Similarity Measures. 2018 Moratuwa Engineering Research Conference (MERCon), 437–442.

Perplexity-Wikipedia. [online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Perplexity (diakses 30 Januari 2021).

Ramage, D., Hall, D., Nallapati, R., & Manning, C. D. (2009). Labeled LDA: A supervised topic model for credit attribution in multi-labeled corpora. EMNLP 2009 - Proceedings of the 2009 Conference on Empirical Methods in Natural Language Processing: A Meeting of SIGDAT, a Special Interest Group of ACL, Held in Conjunction with ACL-IJCNLP 2009, 248–256.

Romsaiyud, W., Na Nakornphanom, K., Prasertsilp, P., Nurarak, P., & Konglerd, P.

(2017). Automated cyberbullying detection using clustering appearance patterns.

2017 9th International Conference on Knowledge and Smart Technology:

Crunching Information of Everything, KST 2017, 242–247.

Saputra, P. Y., Yunianto, D. R., & Arissandy, S. S. (2016). Pencarian Pasal Pada UU ITE Berdasarkan Kasus Cyber Crime Dengan Metode Latent Semantic Indexing ( LSI ). 126–130.

Setiawan, I., & Nursantika, D. (2017). Klasifikasi Artikel Berita Menggunakan Metode Text Mining Dan Naive Bayes Classifier. Prosiding SENIATI, 1–6.

Supanto. (2016). PERKEMBANGAN KEJAHATAN TEKNOLOGI INFORMASI ( CYBER CRIME ) DAN ANTISIPASINYA DENGAN PENAL POLICY.

Syed, S., & Spruit, M. (2017). Full-Text or Abstract ? Examining Topic Coherence Scores Using Latent Dirichlet Allocation.

Tung, K. T., Hung, N. D., Thi, L., & Hanh, M. (2015). A Comparison of Algorithms used to measure the Similarity between two documents.

Wang, X., Wang, J., Yang, Y., & Duan, J. (2017). Labeled LDA-Kernel SVM: A short Chinese text supervised classification based on Sina Weibo. Proceedings - 2017 4th International Conference on Information Science and Control Engineering, ICISCE 2017, 428–432

Yang, Defin et al., (2018). Discovering research topics from library electronic references using latent Dirichlet allocation.

Zhang, J. (2009). Web Document Classification Based on Fuzzy k-NN Algorithm Computer and Information Computer and Information. 193–196.

Zibran, M. F. (2016). On the effectiveness of labeled latent dirichlet allocation in automatic bug-report categorization. Proceedings - International Conference on Software Engineering, 713–715.

Lampiran 1: Data Uji (Testing)

 Pasal 27 ayat 1

video berdurasi 10 detik tersebut isinya adalah persenggamaan atau persetubuhan antara terdakwa dengan saksi korban dimana terdapat foto saksi korban dengan baju warna merah dinaikkan ke dada dengan posisi dibawah dan terdakwa dengan posisi alat kelaminnya (penis) masuk ke dalam kemaluan (Vagina) saksi korban. - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 27 April 2019 sekitar pukul 17.52 WIB terdakwa menyebar luaskan video pornografi yang di dalamnya memuat adegan persenggamaan antara terdakwa dengan saksi korban EVA ROSALINA dengan cara mengirimkan video pornografi tersebut kepada saksi ANITA MARIA TAMBA disertai pesan SI EVA TERCIDUK melalui Messenger Facebook dengan nama akun REGI GBU. Selain itu terdakwa juga menyebarluaskan video pornografi kepada saksi KIKI RISKI ANANDA SITANGGANG dengan pesan yang berisi TEMAN LU JUAL DIRI menggunakan akun REGI GBU. - Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 29 April 2019 sekitar pukul 13.00 wib terdakwa mengirimkan kembali video dan foto yang di dalamnya terdapat adegan persenggamaan/persetubuhan antara saksi korban dengan terdakwa kepada saksi korban melalui WA terdakwa dengan nomor : 082112615313 dan dikirim ke no WA saksi korban yaitu 081312426892. Kemudian terdakwa juga mengirimkan video dan foto tersebut kepada saksi JACKSON HUTAPEA melalui Messenger Facebook dengan nama akun REGI GBU dan juga akun JODI TOBA-TOBA. HP Saksi mendapatkan pesan yang berisi TEMAN LU JUAL DIRI selanjutnya dikirim lagi video fotodengan gambar depan perempuan dengan baju yang dinaikkan ke dada dengan posisi dibawah dan pria yang Saksi tidak melihat dengan jelas apakah menggunakan baju atau tidak dengan posisi alat kelaminnya (penis) masuk ke dalam vagina. Selanjutnya Saksi memberitahukan kepada teman Saksi yaitu ANITA MARIA TAMBA melalui WA sekitar pukul 18.03 WIB dan mengatakan NIT, MASA SI BOCAH KIRIM FOTO PP (EVA) TELANJANG, Bahwa benar pada tanggal 27 April 2019 sekitar pukul 17.52 WIB. Terdakwa mengirimkan video foto pornografi tersebut kepada saksi ANITA MARIA TAMBA dan kepada saksi KIKI RIZKI ANANDA SITANGGANG melalui messenger Facebook dengan pesan SI EVA TERCIDUK dan TEMAN LU JUAL DIRI dan menggunakan akun REGI GBU; - Bahwa Terdakwa selain mengirim pesan ke saksi ANITA dan KIKI, pada bulan April 2019 pernah juga mengirim video pornografi

tersebut ke saksi JACKSON HUTAPEA (kakak kandung saksi EVA ROSALINA) dengan akun FB Jodi Toba-Toba;

Berawal dari rasa penasaran terdakwa untuk melihat video-video anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (GAY), kemudian terdakwa melakukan pencarian melalui media sosial Facebook dan google dengan kata kunci VGK lalu muncul nama Grup Facebook VGKShare, lalu terdakwa masuk kedalam Group Facebook VGKShare tersebut, dalam VGKShare tersebut terdakwa melihat banyak video-video anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (GAY) melalui group media sosial tersebut terdakwa merasakan kepuasan tersendiri. Kemudian terdakwa masuk bergabung dalam Grup Facebook VGKShare. Setelah terdakwa masuk masuk bergabung selanjutnya ada yang menyebarkan Link dan promo untuk masuk grup Whatsapp ANAK INDONESIA yang didalamnya juga banyak terdapat video dan foto anak yang sedang melakukan hubungan intim sesama jenis (Gay). Setelah terdakwa masuk dalam grup Whatsapp tersebut kemudian terdakwa sebagai member aktif bertukar video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay) dengan member lainnya. Dengan membayar Rp. 10.000.- sampai Rp. 50.000.- dengan aktifnya terdakwa sebagai member yang sering mengirim/ mengunggah/ bertukar video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay) di media sosial Whatsapp VGKSale membuat group member lain sering meminta kepada terdakwa video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay) dengan memberikan keuntungan berupa uang ataupun pulsa Handphone. Atas dasar adanya keuntungan berupa uang dan pulsa Handphone tersebut, pada bulan Juli 2017 terdakwa membuat akun Twitter sendiri dengan nama akun Twitter @VGKSale menggunakan email hanya [email protected]. Terdakwa membuat Akun Twitter dengan nama @VGKSale dengan menggunakan Handphone merk XIAOMI tipe RedMI 3S warna Gold. Akun Twitter VGKSale tersebut sengaja terdakwa buat sebagai tempat/wadah untuk memperjual belikan video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (GAY) kepada follower terdakwa, dimana pada twitter VGKSale terdakwa mencantumkan nomor Handphone terdakwa Nomor : 0823-2412- 0864 tujuannya agar pembeli dapat dengan mudah menghubungi terdakwa. Dari hasil postingan terdakwa di Twitter dengan nama Akun VGKSale ada anggota yang berminat lalu membeli video melalui Chat Whatsapp terdakwa yang

bernama kemudian terdakwa melakukan percakapan dengan para pembeli dengan mentarifkan / harga setiap satu kali permintaan antara Rp. 10.000.- sampai Rp.

50.000.- . Dengan membayar Rp. 10.000.- sampai Rp. 50.000.- maka para pembeli akan mendapatkan 50 Video. Setiap pembeli yang berminat maka cara 2 (dua) pembayarannya, yang pertama adalah dengan Mentransfer Pulsa untuk kartu Axis ke nomor : 083842878436 sedangkan kartu Simpati ke nomor : 0823 24120864

Bahwa awalnya pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2019 sekitar pukul 12.00 wita terdakwa mendapatkan video yang memiliki muatan kesusilaan atau video porno berupa video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dari media sosial WhatsApp milik seorang bernama MAHNUN Alias ALEX, selanjutnya pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 sekitar jam 08.30 Wita bertempat di Kantor IKADIN NTB, Jalan Bung Karno Kota Mataram terdakwa membuka dan masuk ke media sosial WhatsApp dengan menggunakan akun WhatsApp milik terdakwa dengan nama akun ARSHA melalui handphone merk OPPO A57 warna silver dengan nomor IMEI 1 : 866348036986137 dan IMEI 2 : 866348036986129 menggunakan sim card XL dengan nomor 087865771270, kemudian terdakwa dengan akun ARSHA mendistribusikan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan cara mengirimkan atau mengunggah video yang memiliki muatan kesusilaan atau video porno tersebut dengan menambahkan kata-kata atau kalimat ke Grup WhatsApp DPD IKADIN NTB, yaitu video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dengan kata-kata atau kalimat promosi alat bantu sederhana dengan cara kerja yg sangat mudah bagi pemesan 10 pertama akan mendapat potongan harga hingga 30 persen hubungi pak alex dan lalu putrana dapatkan segera persediaan terbatas. Bahwa postingan video disertai dengan tulisan yang dikirim atau diunggah oleh terdakwa tersebut selanjutnya dapat diakses oleh semua anggota yang berada dalam Grup WhatsApp DPD IKADIN NTB sehingga semua anggota dalam kelompok atau group WhatsApp itu bisa mengetahuinya, melihatnya serta memberikan komentar. Bahwa terdakwa mengetahui perbuatan mengirim atau mengunggah postingan video disertai dengan tulisan yang memiliki muatan kesusilaan tersebut kepada publik melalui Grup WhatsApp DPD IKADIN NTB adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan budi bahasa, adab, sopan santun, tingkah laku dan tata krama yang baik yang tersirat maupun diatur di masyarakat, dan

terdakwa tidak memiliki hak untuk melakukan perbuatan demikian. Bahwa Terdakwa mengirimkan konten video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dan tulisan kata kata/kalimat promosi alat bantu sederhana dengan cara kerja yg sangat mudah bagi pemesan 10 pertama akan mendapat potongan harga hingga 30 persen hubungi Pak Alex dan Lalu Putrana dapatkan segera persediaan terbatas yang ditujukan kepada saksi dan saksi LALU PUTRANA, SH terjadi melalui group WhatsApp DPD IKADIN NTB, namun saksi tidak ingat/tidak mengetahui pasti waktunya dikarenakan saksi tidak bergabung di group WhatsApp DPD IKADIN NTB; - Bahwa saksi kenal dengan saksi LALU PUTRANA, SH sejak sekitar bulan Mei 2019 dan saksi LALU PUTRANA, SH merupakan pengacara/Advokat yang berkantor di DPD IKADIN NTB dan saksi tidak memiliki hubungan keluarga dengannya; - Bahwa yang mengunggah/mengirimkan konten video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dan tulisan kata-kata/kalimat tersebut yang ditujukan kepada saksi dan saksi LALU PUTRANA, SH melalui group WhatsApp DPD IKADIN NTB adalah Terdakwa AKHMAD SAUFI, SH Alias ARSHA; Bahwa Terdakwa mengunggah video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dan tulisan kata-kata/kalimat promosi alat bantu sederhana dengan cara kerja yg sangat mudah bagi pemesan 10 pertama akan mendapat potongan harga hingga 30 persen hubungi pak alex dan lalu putrana dapatkan segera persediaan terbatas tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 sekitar pukul 08.30 Wita melalui group WhatsApp DPD IKADIN NTB yang bertempat di Kantor IKADIN NTB, Jalan Bung Karno Kota Mataram- Bahwa group WhatsApp DPD IKADIN NTB dibentuk oleh FANDI SANJAYA, SH pada tanggal 10 Juli 2017 dengan jumlah anggota 89 orang dan yang menjadi Admin grup adalah FANDI SANJAYA, SH dan terdakwa masuk menjadi anggota grup tersebut dimasukkan oleh Admin group; - Bahwa maksud tulisan atau kata-kata/kalimat yang Terdakwa kirimkan di grup WhatsApp DPD IKADIN NTB bahwa ALEK dan LALU PUTRANA, SH seolah-olah sebagai penjual alat bantu sex sesuai yang ada dalam video tersebut;

Pada hari sabtu tanggal 20 september 2014 Aras Alias Andrew melalui akun media sosial facebook miliknya dengan nama TIPE X dan ARAS RASTAFANIA BERDARAH MERAH KUNING HIJAU mengunggah atau mengupload atau

menshare 2 (dua) buah foto telanjang korban bernama Seniwati yang merupakan mantan kekasih terdakwa sendiri. Kejadian ini berawal pada saat terdakwa dan korban menjalani hubungan pacaran dan pada saat itu terdakwa melamar korban Seniwati dan diabaikan hingga kemudian terdakwa juga sudah memberitahu orang tuanya. Namun belakangan, korban membatalkannya hingga terdakwa sakit hati. Lalu pada saat terdakwa berada di depan Mall Ratu Indah Makassar sebagaimana disebutkan di atas, terdakwa yang pada saat pacaran dengan korban Seniwati sempat meminta korban untuk difoto telanjang dengan alasan untuk koleksi pribadi. Namun, karena sakit hati terdakwa melalui media sosial facebook miliknya dengan nama profil TIPE X dan ARAS RASTAFARA BERDARAH MERAH KUNING HIJAU lalu mengunggah atau mengupload atau menshare 2 (dua) buah foto telanjang korban tersebut ke dalam foto profilnya yakni foto telanjang korban dengan buah dada dan kemaluan korban kelihatan dan yang kedua foto kemaluan korban. Sehingga, akibat perbuatan terdakwa seluruh teman-teman dalam pertemanan di facebook mengetahui dan melihat foto tersebut. Adapun foto-foto tersebut terdakwa upload mulai tanggal 20 September 2014 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2014. Namun, setiap terdakwa mengupload foto apabila diblokir maka terdakwa kembali menguploadnya. Bahwa akibat perbuatan tersebut. Korban maupun keluarganya merasa malu dan juga akibat kejadian tersebut korban telah dikeluarkan dari kampusnya dan tidak dapat lagi melanjutkan kuliahnya

Whatsapp (WA) milik saksi MARTA PUTRI 085273719938, dengan ancaman akan menyebarkan foto-foto dan Video milik saksi MARTA PUTRI yang memperlihatkan alat genital berupa adegan tanpa mengenakan pakaian alias telanjang dengan memperlihatkan payudara dan juga kemaluan yang yang bermuatan asusila ke media sosial bila saksi MARTA PUTRI tidak mau milik terdakwa, foto-foto dan video yang bermuatan asusila milik saksi MARTA PUTRI tersebut terdakwa kirim ke akun Facebook Messenger atas nama Anggi milik saksi NUZLI TRI ANGGI PRISKA yang merupakan suami dari Saksi MARTA PUTRI, terdakwa mengirimkan foto-foto dan video telanjang mlik Saksi MARTA PUTRI yang yang bermuatan asusila kepada saksi NUZLI TRI ANGGI PRISKA dengan maksud agar Saksi NUZLI TRI ANGGI PRISKA sebagai suami saksi MARTA PUTRI menceraikan Saksi MARTA PUTRI dan Saksi MARTA PUTRI bisa kembali menjalin hubungan dengan terdakwa

MARTA PUTRI sedang melakukan Video Call Whatsapp (WA) dengan memperlihatkan alat genital berupa adegan tanpa mengenakan pakaian alias telanjang dengan memperlihatkan payudara dan juga kemaluan milik Saksi MARTA PUTRI, pada saat sedang melakukan Video Call tersebut terdakwa melakukan screenshot sehingga adegan telanjang yang dilakukan pada saat Video Call tersimpan dalam bentuk foto-foto di dalam Handphone merek ALCATEL warna putih milik terdakwa, bahwa terdakwa melakukan screenshot pada saat berlangsungnya Video Call dengan saksi MARTA PUTRI tersebut terdakwa tidak ada meminta izin terlebih dahulu kepada saksi MARTA PUTRI, sedangkan 1 (satu) video yang bermuatan asusila milik Saksi MARTA PUTRI yang berdurasi kurang lebih 10 (sepuluh) menit terdakwa dapat dari Saksi MARTA PUTRI yang sebelumnya terdakwa meminta saksi MARTA PUTRI membuat video masturbasi untuk terdakwa dan terdakwa barzanj tidak akan menyebarkannya, sehingga saksi MARTA PUTRI mau membuat video masturbasi dan dikirimkan kepada terdakwa melalui media sosial Whatsapp (WA). Bahwa jumlah foto pribadi (bugil) korban saksi MARTA PUTRI tersebut berjumlah 13 buah yang memperlihatkan bagian intim (seksual) dan 1 video dengan adegan telanjang(bugil) saksi MARTA PUTRI; Bahwa Terdakwa sering mengajak saksi Martha Putri untuk melakukan phone seks melalui pesan dan panggilan suara serta video, dan saksi Martha menuruti permintaan Terdakwa untuk melakukan phone seks, dengan cara saksi Martha Putri membalas pesan dari Terdakwa yang berisi rayuan dan kata-kata yang merangsang perasaan seksual biologis serta saksi Martha Putri beradegan telanjang (bugil) pada saat panggilan video berlangsung dengan saya. Saksi Martha Putri juga pernah mengirimkan video pribadi miliknya yang beradegan telanjang (bugil) kepada Terdakwa karena Terdakwa meminta kepada saksi Martha Putri

 Pasal 27 ayat 3

pada 13 agustus 2013 muhammad arsyad menulis status pada media sosial BlackBerry Messenger (BBM)-nya. isi status tersebut adalah No Fear Nurdin Halid Koruptor!!!

Jangan pilih adik koruptor!!!. secara umum status tersebut berarti jangan takut nurdin halid adalah koruptor. jangan pilih adik koruptor

pada 19 maret 2014 haris mushroomer membuat komentar pada grup facebook mengenai masalah kemiskinan di kutai timur. haris membuat komentar Banyak

omong kosong saja itu Bupati, koar-koar di mana-mana bodoh Bupati no akhlak.

secara umum status tersebut berarti bupati bodoh banyak omong kosong, berkoar-koar di mana saja bupati bajingan. Kalimat tersebut dapat mencemari nama bupati pada 29 januari 2014 adhan dambea membuat status pada media sosialnya. isi status tersebut adalah Pukat harimau itu, bila Marten Taha jadi walikota maka proyek-proyek masuk ke Gubernur. secara umum status tersebut menyatakan marten taha jika jadi presiden maka akan jadi pukat harimau bagi warga karena dana proyek akan masuk ke rekening gubernur. kalimat terdapat pencemaran Gubernur.

pada 4 februari 2013 Budiman mengomentari foto mantan Bupati Pangkep, almarhum Syafruddin Nur. isi komentarnya adalah Sbg bupati yg selalu dikenang, tidak seperti bupati sekarang bupati terbodoh di Indonesia. secara umum status tersebut berarti Syafruddin Nur Sebagai bupati yg selalu dikenang , tidak seperti bupati sekarang yang adalah Syamsuddin A Hamid adalah bupati terbodoh di Indonesia.

nur wenny chintiany mengirimkan pesan melalui media sosial facebook kepada imelda wiguna. isi pesan tersebut adalah “ Uda bisa Anak ibuk periksa perawan ya jangan-jangan uda dtidurin si ihsan oke Jangan-jangan ibu takut ya anak ibu gak laku lagi gara-gara perawannya uda di ambil iksan Kasihan kali “. secara umum pesan tersebut berarti mengatakan bahwa anak dari ibu imelda sudah tidak perawan dan anaknya tidak laku.

 Pasal 27 ayat 4

Kemudian sekitar bulan September 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018 Terdakwa mulai mengancam secara tertulis melalui media sosial di HP dengan maksud agar korban SRIANI tetap mau diajak berhubungan intim layaknya suami istri. Selanjutnya dengan Foto-Foto telanjang korban SRIANI dan Terdakwa tersebut Terdakwa mengancam korban SRIANI, baik melalui pesan singkat SMS, Pesan WhatsApps (WA) dan melalui Facebook kepada Handphone (HP) milik korban SRIANI dengan kata-kata Nek sampek ninggalno aku, foto karo rahasiamu tak omongi bojomu karo neng facebook (kalau sampai meninggalkan saya, foto dan rahasiamu saya beritahukan kepada suamimu dan saya sebar di facebook). Namun oleh korban SRIANI tidak balas baik SMS, WA dan Facebook tersebut. Karena tidak dibalas ancaman tertulis Terdakwa tersebut oleh korban SRIANI, lalu Terdakwa selalu mengancam lagi korban SRIANI yang isinya mengancam akan mengirimkan

foto dan rahasianya kepada suaminya dan akan menyebarkannya di sosial media facebook. Antara lain lagi ancaman Terdakwa yaitu : - Kurang lima belas menit lagi, demi Allah aku akan Inbox Ayahe Dengan maksud apabila korban SRIANI dalam tempo lima belas menit tidak menerima, merespon telepon Terdakwa maka Terdakwa akan mengirimkan foto hubungan intim dengan yang bersangkutan ke inbox suami saya. - Ayahe wis tak inbox saiki gak iso turu, sampai sesuk ayahe urung buka inbox terpaksa tak upload nek wall mu koncomu SMP ben weruh kabeh Dengan maksud apabila korban SRIANI tidak merespon permintaan Terdakwa, yang mana saat itu Terdakwa meminta korban SRIANI untuk menerima teleponnya, maka foto hubungan intim korban SRIANI dengan Terdakwa akan dikirimkan/diunggah di dinding facebook milik korban SRIANI sehingga teman-teman SMP Korban mengetahui. Maksud Terdakwa mengamcam tersebut agar korban SRIANI tidak meninggalkan Terdakwa dan mau diajak berhubungan badan layaknya suami istri.Sedangkan korban SRIANI sudah tidak mau melakukan karena mempunyai suami.

Bermula pada han Senin tanggal 05 Agustus 2019 sekitar pukul 07.00 WIB terdakwa AGUS RIYAN SYAHPUTRA Ais RYAN yang merupakan mantan pacar dan saksi korban DITA PERMATA SARI menghubungi saksi korban melalui akun instagram miliknya lalti meminta nomor Whatsapp milik saksi korban, setelah memperoleh nomor Whatsapp saksi korban yaitu nornor 081260838962, lalu terdakwa memulai

Bermula pada han Senin tanggal 05 Agustus 2019 sekitar pukul 07.00 WIB terdakwa AGUS RIYAN SYAHPUTRA Ais RYAN yang merupakan mantan pacar dan saksi korban DITA PERMATA SARI menghubungi saksi korban melalui akun instagram miliknya lalti meminta nomor Whatsapp milik saksi korban, setelah memperoleh nomor Whatsapp saksi korban yaitu nornor 081260838962, lalu terdakwa memulai

Dokumen terkait