• Tidak ada hasil yang ditemukan

25 DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 (Halaman 33-60)

Daradjat, A.A., Agus S., A.K. Makarim, A. Hasanuddin. 2008. Padi – Inovasi Teknologi Produksi. Buku 2. LIPI Press. Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

BPS. 2011. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?eng=0.

BPS Provinsi Bengkulu. 2011. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu Nomor 43/11/17/Th. V, 1 November 2011. BPS Provinsi Bengkulu.

Hanizar, M. dan Barianto. 2011. Persyaratan dan Tatacara Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan. Makalah disampaikan dalam Temu Lapang Penangkaran Padi di Kota Bengkulu tanggal 12 Desember 2011. BPSB-TPH Provinsi Bengkulu.

Irawan, B. 2011. Prosedur Penangkaran Benih Padi. Makalah disampaikan dalam Sosialisasi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) di Kabupaten Bengkulu Utara tanggal 13 Desember 2011. BPSB-TPH Provinsi Bengkulu.

Ishak, A., Afrizon, Z. Efendi, Yartiwi, dan Yahumri. 2011. Laporan Hasil Survei Perbenihan kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS). BPTP Bengkulu. Nugraha, U.S, Sri Wahyuni, M.Y. Samaullah, dan A. Ruskandar. 2007. Perbenihan

di Indonesia. Prosiding Hasil Penelitian Padi Tahun 2007. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Sri Wahyuni. 2011. Teknik Produksi Benih Sumber Padi. Makalah disampaikan dalam Workshop Evaluasi Kegiatan Pendampingan SL-PTT 2001 dan Koordinasi UPBS 2012 tanggal 28-29 November 2011. Balai Besar Penelitian Padi.

Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, Baehaki SE, Suprihanto, A. Setyono, S.D. Indrasari, IP Wardana, dan H. Sembiring. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Wibawa, W. dan A. Ishak. 2011. Peran UPBS BPTP Bengkulu dalam Penyediaan VUB Padi. Makalah disampaikan dalam Temu Usaha Perbenihan dan Sosialisasi UPBS BPTP Bengkulu tanggal 22 Desember 2011. BPTP Bengkulu.

26

Lampiran 1. Luas panen, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* Kebutuhan benih (kg)* Distribusi BLBU** Ketersediaan Balai Benih benih berlabel Ketersediaan (kg) Jumlah benih

(kg) Luasan lahan (ha) Jumlah poktan Padi

sawah ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi

1 Taba Penanjung 2.396 364 59.900 9.100 6.250 250 10 -48.650 -9.100 2 Pagar Jati 562 127 14.050 3.175 6.875 500 275 11 2.820 1.825 3 Pematang Tiga 855 912 21.375 22.800 6.250 13.125 250 525 10 21 -15.125 -9.675 4 Talang Empat 879 21.975 6.250 250 10 -15.725 5 Karang Tinggi 1.397 225 34.925 5.625 11.875 475 19 -23.050 -5.625 6 Pondok Kelapa 2.487 379 62.175 9.475 21.250 8.125 850 325 34 13 -40.925 -1.350 7 Merigi Sakti 75.000 4.375 3.000 175 120 7 75.000 4.375 8 Bang Haji 5.625 225 9 5.625 9 Merigi Kelindang 4.375 13.125 175 525 7 21 4.375 13.125 10 Pondok Kubang 6.250 3.750 250 325 10 13 6.250 3.750 Jumlah 8.576 2.007 214.400 50.175 174.375 53.125 5.775 2.300 231 92 14.995 -70.025 2.950

Sumber: * BPS Kabupaten Bengkulu Tengah (2010).

27

Lampiran 2. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Bengkulu Tengah.

No Keragaan Penangkar Keterangan

1 Jumlah penangkar 3 orang

2 Umur rata-rata 39,67 tahun

3 Pendidikan rata-rata 11 tahun

4 Keikutsertaan dalam pelatihan

penangkaran padi -

66,67% tidak pernah ikut pelatihan - 33,33% pernah ikut pelatihan

5 Pengalaman rata-rata 0,83 tahun

6 Asal benih sumber BBI Kelobak

7 Luas lahan penangkaran rata-rata 2 ha

8 Produksi benih rata-rata 5 ton per tahun

9 Varietas yang ditangkarkan Inpari 1, Inpari 13 10 Kelas benih yang ditangkarkan Benih pokok

11 Harga benih Rp. 5.000/kg

12 IP penangkaran 200

13 Peralatan pendukung yang dimiliki Power thresher, traktor

14 Mitra penangkaran BPSB-TPH

15 Faktor pendorong penangkaran

padi - - Kepemilikan lahan (100%) Irigasi mendukung (100%) - Benih sumber tersedia (100%)

- Harga benih sumber terjangkau (100%) - Mengetahui prosedur penangkaran (100%) - Dapat berkoordinasi dengan PBT (100%) - Kestabilan harga benih (66,67%)

- Adanya kemitraan (66,67%) - Kebutuhan benih petani (100%) - Daya beli petani (66,67%) - Kualitas produksi benih (66,67%) - Permintaan benih (100%)

- Kesinambungan produksi benih (100%) - Belum ada persaingan penangkar (100%) 16 Faktor penghambat penangkaran

padi - - Permodalan kurang (66,67%) Ketersediaan pupuk dan pestisida (66,67%) - Kemampuan prosesing benih (66,67%) - Sarana/prasarana pendukung (66,67%) - Pemasaran (66,67%)

- Produktivitas benih sumber (100%) - Serangan hama penyakit (100%) - Sistem informasi perbenihan (66,67%)

28

Lampiran 3. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Bengkulu Tengah terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 25,81% persepsi baik 74,19% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 44,16 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8,68 tahun

4 Pengalaman rata-rata 20,74 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 35,48% pengurus - 64,52% anggota

6 Luas lahan rata-rata 0,74 ha

7 Status kepemilikan lahan 100% milik sendiri

8 Tanggungan keluarga rata-rata 2,81 jiwa

9 Pekerjaan utama 100% petani

10 Pekerjaan sampingan - 29,03% buruh tani

- 51,61% pekebun karet/kopi - 19,35% dagang

11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 1,92 km

12 Varietas yang digunakan - Silugonggo (25,81%)

- Cigeulis (22,58%) - Inpari 1 (22,58%) - Ciherang (19,35%) - Inpari 6 (6,45%) - Inpari 13 (3,23%) 13 Kelas benih yang digunakan 100% label biru

14 Informasi benih unggul - Petugas (80,65%)

- Petani (19,35%)

15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (100,00%) - Harga jual tinggi (25,81%) - Rasa nasi disukai petani (64,52%) - Rasa nasi disukai konsumen (35,48%) - Tahan HPT (74,19%)

- Umur genjah (74,19%) - Tahan rebah (41,94%)

- Benih mudah diperoleh (58,06%) - Anakan banyak (93,55%)

- Malai panjang (61,29%) - Gabah bernas (83,87%) - Tahan kekeringan (41,94%) - Aromatik (38,71%)

- Mutu gabah baik (96,77%) - Daun bendera tegak (70,97%)

29

Lampiran 4. Luas panen, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2011.

No Kecamatan

Luas panen (ha)*

Kebutuhan benih

(kg)* Jumlah benih Distribusi BLBU** SLPTT*** Distribusi Ketersediaan penangkar Ketersediaan benih berlabel (kg) (kg) Luasan lahan (ha)

Padi

sawah ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi

1 Enggano 128 157 3.200 3.925 2.500 2.500 100 100 -700 -1.425 2 Kerkap 5.827 120 145.675 3.000 12.500 4.375 500 175 125 -133.050 1.375 3 Air Napal 1.874 15 46.850 375 15.000 5.000 600 200 -31.850 4.625 4 Air Besi 1.430 50 35.750 1.250 13.125 3.750 525 150 -22.625 2.500 5 Arga Makmur 4.947 429 123.675 10.725 29.375 1.250 1.175 50 375 -93.925 -9.225 6 Lais 1.336 249 33.400 6.225 12.500 625 500 25 -20.900 -5.600 7 Batik Nau 1.226 26 30.650 650 12.500 1.250 500 50 -18.150 600 8 Giri Mulya 227 34 5.675 850 1.250 2.500 50 100 -4.425 1.650 9 Padang Jaya 1.565 5 39.125 125 20.000 2.500 800 100 -19.125 2.375 10 Ketahun 1.507 314 37.675 7.850 12.500 8.750 500 350 -25.175 900 11 Putri Hijau 2.528 253 63.200 6.325 15.625 625 -47.575 -6.325 12 Napal Putih 367 280 9.175 7.000 8.750 10.000 350 400 -425 3.000 13 Air Padang 6.875 6.875 275 275 6.875 - 14 Hulu Palik 12.500 625 500 25 12.500 625 Jumlah 22.962 1.932 574.050 48.300 175.000 50.000 7.000 2.000 500 644 250 -397.906 -4.925

Sumber: * BPS Kabupaten Bengkulu Utara (2010).

** Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

30

Lampiran 5. Keragaan penangkaran benih padi di Kabupaten Bengkulu Utara.

No Uraian Penangkar Mandiri PT. Pertani

1 Nama Taslim Agus Riyanto, SE

2 Umur 64 tahun 42 tahun

3 Pendidikan terakhir SLTP S1

4 Nomor telepon 085268968508 081367771880

5 Pengalaman menangkar padi 7 tahun -

6 Alamat Kelurahan Kemumu Jl. Pramuka No. 85 Rama Agung, Sido Urip Bengkulu Utara

7 Sumber benih BBI Kelobak BB Padi Subang Jawa Barat dan BBI Kelobak Kepahiang

8 Kelas benih sumber Benih Dasar

9 Harga benih sumber per kg Rp. 7.000 10 Luas hamparan sawah

kelompok 60 ha

11 Luas lahan penangkaran 5 ha 735 ha yang tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara 440 ha,

Lebong 155 ha, Mumomuko 125 ha, dan Kepahiang 15 ha

12 Produksi benih 5 ton 2.000 ton

13 Tujuan pemasaran - PT. Pertani

- Petani -

Medan, Lampung, Jambi, Padang, Palembang - Kelompok tani (benih BLBU)

14 Harga jual benih per kg Rp. 7.000

15 Fasilitas yang dimiliki kelompok - Lantai jemur (100 m2) - Gudang kapasitas 30 ton - Power thresher 1 unit - Traktor 2 unit

- Timbangan duduk 500 kg 1 unit

- Lantai jemur (1.975 m2) - Gudang kapasitas 1.000 ton - Power thresher 1 unit

- Alat pengering gabah 8 unit, kapasitas 4 ton/unit - Seed cleaner 1 unit

- Alat pengukur kadar air 2 bh - Penjahit karung 2 bh

- Timbangan duduk 500 kg 4 unit

16 IP penangkaran 200

17 Tujuan penangkaran Penyebaran benih bermutu kepada petani di

31

No Uraian Penangkar Mandiri PT. Pertani

18 Stok benih Bestari 1.450 kg (BP)

Mira 400 kg (BP) Cigeulis 474 kg (BR) Situbagendit 250 kg (BR) Inpari 1 170 kg (BR)

170 ton (Silugonggo, IR 42, Inpari 13, Inpari 10, Inpari 6, Situbagendit)

19 Permasalahan dalam

penangkaran Modal opkup benih terbatas, lantai jemur terbatas 20 Varietas yang diinginkan Umur genjah, anakan banyak, gabah baik, rasa

nasi pulen Yang ditangkarkan saat ini Cigeulis, Mekongga, Inpari 13

21 Alasan petani bekerjasama dengan PT. Pertani untuk menangkar benih

- Tidak repot dibandingkan produksi beras - Harga jual gabah lebih tinggi

- Kerjasama terjamin

- Diberikan pinjaman saprodi dengan sistem yarnen - Syaratnya mudah (RDKK, lahan tersedia)

- PT. Pertani melakukan pemindahtanganan penangkaran dari petani kepada PT. Pertani (PIN)

22 Alasan petani tidak melakukan kerjasama dengan PT. Pertani untuk menangkar benih

- Tidak punya modal - Petani tidak tahu 23 Jenis gabah yang dibeli dari

petani - - Calon Benih Kering Sawah (CPKS) kadar air 20-22% Calon Benih Kering Kotor (CPKK) KA 14-15%

- Calon Benih Kering Benih (CPKB) KA 11% - Benih Lulus Uji (BLU) KA 11%

- Gabah yang dibeli ditingkatkan Rp. 200 lebih tinggi daripada harga gabah konsumsi

32

Lampiran 6. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Bengkulu Utara terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 94,12% persepsi baik 5,88% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 48,74 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8 tahun

4 Pengalaman rata-rata 23,09 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 47,06% pengurus - 52,94% anggota

6 Luas lahan rata-rata 1,05 ha

7 Status kepemilikan lahan - 97,06% milik sendiri - 2,94% bagi hasil 8 Tanggungan keluarga rata-rata 3,41 jiwa

9 Pekerjaan utama - 91,18% petani padi

- 2,94% peternak - 2,94% PNS - 2,94% pedagang

10 Pekerjaan sampingan - 5,88% buruh tani

- 23,53% peternak/kolam ikan - 2,94% dagang

- 26,47% pekebun - 2,94% tukang - 8,82% tani padi 11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 2,37 km

12 Varietas yang digunakan - Inpari 3 (20,59%)

- Cigeulis (11,76%)

- Mekongga, Inpari 6, Inpari 10 (8,82%) - Lokal, IR64, Intani 3, Ciherang, Bernas,

Bengawan (5,88%) - Sadang, Inpari 13 (2,94%) 13 Kelas benih yang digunakan - Tidak berlabel (14,71%)

- Label biru (47,06%) - Label ungu (17,65%) - Label putih (20,59)

14 Informasi benih unggul - Petani (26,47%)

- Petugas (55,88%) - Kios saprodi (2,94%) - Penangkar (14,71%)

15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (79,41%) - Harga jual tinggi (67,65%) - Rasa nasi disukai petani (88,24%) - Rasa nasi disukai konsumen (64,71%) - Tahan HPT (58,82%)

- Umur genjah (64,71%) - Tahan rebah (58,82%)

- Benih mudah diperoleh (64,71%) - Anakan banyak (64,71%)

- Malai panjang (47,06%) - Gabah bernas (67,65%) - Tahan kekeringan (44,12%) - Aromatik (47,06%)

- Mutu gabah baik (67,65%) - Daun bendera tegak (61,76%)

33

Lampiran 7. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)*

Kebutuhan

benih (kg)* Jumlah benih (kg) Distribusi BLBU** Luasan lahan (ha) SLPTT*** Distribusi Ketersediaan benih berlabel (kg)

1 Manna 639 15.975 -15.975 2 Bunga Mas 478 11.950 -11.950 3 Kota Manna 338 8.450 -8.450 4 Pasar Manna 143 3.575 2.500 100 -1.075 5 Kedurang 3.063 76.575 11.875 475 -64.700 6 Kedurang Ilir 1.517 37.925 6.875 275 125 -30.925 7 Seginim 3.324 83.100 21.250 850 550 -61.300 8 Air Nipis 3.659 91.475 16.250 650 -75.225 9 Pino 1.399 34.975 9.375 375 -25.600 10 Ulu Manna 868 21.700 5.000 200 -16.700 11 Pino Raya 2.038 50.950 6.250 250 -44.700 Jumlah 17.466 436.650 79.375 3.175 -356.600

Sumber: * BPS Kabupaten Bengkulu Selatan (2010).

** Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

34

Lampiran 8. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Bengkulu Selatan.

No Keragaan Penangkar Keterangan

1 Jumlah penangkar 3 kelompok

2 Umur rata-rata 41 tahun

3 Pendidikan rata-rata 12 tahun

4 Keikutsertaan dalam pelatihan penangkaran padi

100,00% pernah ikut pelatihan

5 Pengalaman rata-rata 8,33 tahun

6 Asal benih sumber PT. SHS, Jawa Barat

7 Luas lahan penangkaran rata-rata 17,33 ha

8 Produksi benih rata-rata 48,33 ton per tahun 9 Varietas yang ditangkarkan Mekongga, Cigeulis 10 Kelas benih yang ditangkarkan Benih pokok

11 Harga benih Rp. 8.000/kg

12 IP penangkaran 200

13 Peralatan pendukung yang dimiliki Lantai jemur, gudang, power thresher, pengukur kadar air, pengering gabah, traktor, timbangan

14 Mitra penangkaran BPSB-TPH, PT. SHS

15 Faktor pendorong penangkaran

padi - - Permodalan (50%) Kepemilikan lahan (100%) - Irigasi (0%)

- Benih sumber tersedia (100%)

- Harga benih sumber terjangkau (50%) - Mengetahui prosedur penangkaran (50%) - Dapat berkoordinasi dengan PBT (100%) - Ketersediaan pupuk dan pestisida (0%) - Ketersediaan tenaga kerja dalam

penanganan benih (100%)

- Sarana/prasarana pendukung produksi benih (0%)

- Pemasaran (100%)

- Kestabilan harga benih (0%) - Adanya kemitraan (100%) - Kebutuhan benih petani (50%) - Daya beli petani (0%)

- Tingkat kepercayaan petani terhadap hasil produksi benih (0%)

- Serangan hama penyakit (50%) - Kualitas produksi benih (100%) - Permintaan benih (50%)

- Kesinambungan produksi benih (50%) - Persaingan antar penangkar (100%) - Sistem informasi manajemen (100%)

35

Lampiran 9. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Bengkulu Selatan terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 65,22% persepsi baik 34,78% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 43,39 tahun

3 Pendidikan rata-rata 9,91 tahun

4 Pengalaman rata-rata 17,52 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 8,70% pengurus - 56,52% anggota

- Bukan anggota/pengurus 34,78%

6 Luas lahan rata-rata 0,67 ha

7 Status kepemilikan lahan - 73,91% milik sendiri - 21,74% bagi hasil 8 Tanggungan keluarga rata-rata 4,04 jiwa

9 Pekerjaan utama - 100% petani padi

10 Pekerjaan sampingan - 13,04% buruh tani

- 26,09% dagang - 4,35% tukang - 17,39% pekebun 11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 4,65 km

12 Varietas yang digunakan - Cigeulis (43,48%)

- Ciherang (17,39%)

- Mekongga, Inpari 1, Mandailing, Cisantana (8,70%)

- IR64 (4,35%)

13 Kelas benih yang digunakan - Tidak berlabel (8,70%) - Label biru (86,96%) - Label ungu (4,35%)

14 Informasi benih unggul - Petani (43,48%)

- Petugas (56,52%)

15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (86,96%) - Harga jual tinggi (56,52%) - Rasa nasi disukai petani (82,61%) - Rasa nasi disukai konsumen (52,17%) - Tahan HPT (26,09%)

- Umur genjah (47,83%) - Tahan rebah (30,43%)

- Benih mudah diperoleh (34,78%) - Anakan banyak (21,74%)

- Malai panjang (30,43%) - Gabah bernas (34,78%) - Tahan kekeringan (17,39%) - Aromatik (13,04%)

- Mutu gabah baik (30,43%) - Daun bendera tegak (17,39%)

36

Lampiran 10. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Kaur tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* benih (kg)* Kebutuhan Distribusi BLBU** SLPTT*** Distribusi benih berlabel Ketersediaan (kg) Jumlah benih (kg) Luasan lahan (ha)

1 Nasal 576 14.400 6.250 250 -8.150 2 Maje 666 16.650 6.250 250 -10.400 3 Kaur Selatan 431 10.775 3.750 150 -7.025 4 Tetap 421 10.525 3.750 150 150 -6.625 5 Kaur Tengah 450 11.250 5.000 200 -6.250 6 Kinal 937 23.425 6.875 275 -16.550 7 Semidang Gumay 461 11.525 6.250 250 -5.275 8 Muara Sahung 532 13.300 3.125 125 -10.175 9 Luas 787 19.675 7.500 300 -12.175 10 Tanjung Kemuning 663 16.575 8.125 325 -8.450 11 Lungkang Kule 122 3.050 1.875 75 -1.175 12 Kaur Utara 598 14.950 6.875 275 -8.075

13 Padang Guci Hulu 520 13.000 6.875 275 -6.125

14 Padang Guci Hilir 756 18.900 6.875 275 -12.025

15 Kelam Tengah 664 16.600 7.500 300 -9.100

Jumlah 8.584 214.600 86.875 3.475 -127.575

Sumber: * BPS Kabupaten Kaur (2010).

** Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kaur (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

37

Lampiran 11. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Kaur terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - 100% persepsi baik

2 Umur rata-rata 46,10 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8,90 tahun

4 Pengalaman rata-rata 17,07 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 36,67% pengurus - 63,33% anggota

6 Luas lahan rata-rata 0,55 ha

7 Status kepemilikan lahan - 60% milik sendiri

- 26,67% bagi hasil - 13,33% sewa 8 Tanggungan keluarga rata-rata 4,17 jiwa

9 Pekerjaan utama - 86,67% petani padi

- 13,33% PNS/TNI/Polri

10 Pekerjaan sampingan - 13,33% petani padi

- 40% buruh tani - 6,675% supir - 6,67% nelayan - 23,33% dagang - 10% tukang 11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 1,1 km

12 Varietas yang digunakan - Inpari (73,33%)

- Mekongga (3,33%) - Ciherang (13,33%) - Situ Bagendit (10%) 13 Kelas benih yang digunakan 100% label biru

14 Informasi benih unggul - Petani (6,67%)

- Petugas (86,67%) - Kios saprodi (6,67%) 15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (100%)

- Harga jual tinggi (29,67%) - Rasa nasi disukai petani (96,67%) - Rasa nasi disukai konsumen (80%) - Tahan HPT (90%)

- Umur genjah (100%) - Tahan rebah (90%)

- Benih mudah diperoleh (56,67%) - Anakan banyak (96,67%)

- Malai panjang (43,33%) - Gabah bernas (56,67%) - Tahan kekeringan (80%) - Aromatik (16,67%)

- Mutu gabah baik (96,67%) - Daun bendera tegak (33,33%)

38

Lampiran 12. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Kepahiang tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* benih (kg)* Kebutuhan Jumlah benih (kg) Distribusi BLBU** Luasan lahan (ha) SLPTT*** Distribusi Ketersediaan benih berlabel (kg)

1 Kepahiang 1.648 41.200 6.250 250 -34.950 2 Bermani Ulu 704 17.600 5.000 200 -12.600 3 Ujan Mas 1.967 49.175 7.500 300 -41.675 4 Tebat Karai 1.666 41.650 6.250 250 150 -35.250 5 Muara Kemumu 162 4.050 1.875 75 -2.175 6 Seberang Musi 337 8.425 4.375 175 -4.050 7 Kabawetan 471 11.775 2.500 100 5 -9.270 8 Merigi 743 18.575 3.750 150 -14.825 Jumlah 7.698 151.250 37.500 1.500 -113.750

Sumber: * BPS Kabupaten Kepahiang (2010).

** Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Kepahiang (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

39

Lampiran 13. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Kepahiang.

No Keragaan Penangkar Keterangan

1 Jumlah penangkar 6 orang

2 Umur rata-rata 43,5 tahun

3 Pendidikan rata-rata 10,50 tahun

4 Keikutsertaan dalam pelatihan

penangkaran padi -

16,67% belum pernah ikut pelatihan - 83,33% pernah ikut pelatihan

5 Pengalaman rata-rata 1,50 tahun

6 Asal benih sumber BBI Kelobak

7 Luas lahan penangkaran rata-rata 1,17 ha

8 Produksi benih rata-rata 2,42 ton per tahun

9 Varietas yang ditangkarkan Cigeulis, Inpari 13 10 Kelas benih yang ditangkarkan Benih pokok

11 Harga benih Rp. 6.000/kg

12 IP penangkaran 200

13 Peralatan pendukung yang dimiliki Lantai jemur, gudang, power thresher, timbangan

14 Mitra penangkaran PT. SHS, PT. Pertani

15 Faktor pendorong penangkaran

padi - - Permodalan (0%) Kepemilikan lahan (100%) - Irigasi (100%)

- Benih sumber tersedia (100%)

- Harga benih sumber terjangkau (50%) - Mengetahui prosedur penangkaran

(83,33%)

- Dapat berkoordinasi dengan PBT (50%) - Ketersediaan pupuk dan pestisida (0%) - Ketersediaan tenaga kerja dalam

penanganan benih (0%)

- Sarana/prasarana pendukung produksi benih (16,67%)

- Pemasaran (33,33%) - Kestabilan harga benih (0%) - Adanya kemitraan (50%) - Kebutuhan benih petani (100%) - Daya beli petani (83,33%)

- Tingkat kepercayaan petani terhadap hasil produksi benih (0%)

- Serangan hama penyakit (0%) - Kualitas produksi benih (50%) - Permintaan benih (100%)

- Kesinambungan produksi benih (100%) - Persaingan antar penangkar (66,67%) - Sistem informasi manajemen (66,67%)

40

Lampiran 14. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Kepahiang terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 20,80% persepsi baik 80,00% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 45,30 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8,47 tahun

4 Pengalaman rata-rata 17,90 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 26,67% pengurus - 73,33% anggota

6 Luas lahan rata-rata 0,85 ha

7 Status kepemilikan lahan - 90% milik sendiri

- 10% bagi hasil 8 Tanggungan keluarga rata-rata 3,1 jiwa

9 Pekerjaan utama 100% petani

10 Pekerjaan sampingan - 6,67% dagang

- 13,33% tukang - 6,67% buruh tani - 10% pekebun kopi - 3,33% tukang ojek - 20% peternak - 40% serabutan 11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 2,55 km

12 Varietas yang digunakan - Ciherang (46,67%)

- Cigeulis (43,33%) - IR64 (6,67%) - Lokal (3,33%) 13 Kelas benih yang digunakan - 90% label biru

- 10% tidak berlabel

14 Informasi benih unggul - Petani (10%)

- Petugas (70%) - Penangkar (20%)

15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (87,10%) - Harga jual tinggi (6,45%)

- Rasa nasi disukai petani (58,06%) - Rasa nasi disukai konsumen (19,35%) - Tahan HPT (51,61%)

- Umur genjah (48,39%) - Tahan rebah (9,68%)

- Benih mudah diperoleh (48,39%) - Anakan banyak (54,84%)

- Malai panjang (9,68%) - Gabah bernas (38,71%) - Tahan kekeringan (0%) - Aromatik (12,90%)

- Mutu gabah baik (64,52%) - Daun bendera tegak (9,68%)

41

Lampiran 15. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Lebong tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* Kebutuhan benih (kg)* Jumlah benih Distribusi BLBU** SLPTT*** Distribusi Ketersediaan penangkar Ketersediaan benih berlabel (kg) (kg) Luasan lahan (ha)

Padi

sawah ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi sawah Padi ladang Padi

1 Bingin Kuning 13.850 554 5.000 18.850 2 Lebong Tengah 1.798 44.950 13.825 553 20 9.995 -21.110 3 Lebong Sakti 14.375 575 14.375 4 Lebong Utara 3.768 107 94.200 2.675 7.500 300 -86.700 -2.675 5 Amen 11.625 465 11.625 6 Uram Jaya 75.000 3.000 75.000 7 Rb. Pengadang 1.435 60 35.875 1.500 2.500 100 35.875 1.000 8 Topos 2.500 100 2.500 9 Lebong Selatan 4.483 112.075 23.850 1.875 954 75 75 -88.150 1.875 10 Lebong Atas 1.572 71 39.300 1.775 1.250 50 1.015 -38.285 -525 11 Pelabai 2.500 100 2.500 12 Pinang Belapis 13.675 625 547 25 13.675 625 13 Padang Bano 27.475 1.250 1.099 50 27.475 1.250 Jumlah 13.056 238 326.400 5.950 201.175 12.500 8.047 500 -124.115 6.550

Sumber: * BPS Kabupaten Lebong (2010).

** Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

42

Lampiran 16. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Lebong.

No Keragaan Penangkar Keterangan

1 Jumlah penangkar 9 orang

2 Umur rata-rata 45,11 tahun

3 Pendidikan rata-rata 7,67 tahun

4 Keikutsertaan dalam pelatihan penangkaran padi

100% pernah ikut pelatihan

5 Pengalaman rata-rata 3,11 tahun

6 Asal benih sumber BBI Kelobak, BB Lebong

7 Luas lahan penangkaran rata-rata 4,78 ha

8 Produksi benih rata-rata 9,56 ton per tahun

9 Varietas yang ditangkarkan Cigeulis 10 Kelas benih yang ditangkarkan Benih pokok

11 Harga benih Rp. 6.000/kg

12 IP penangkaran 200

13 Peralatan pendukung yang dimiliki Lantai jemur, gudang, power thresher,

pengering gabah, seed cleaner, pengukur kadar air, traktor, timbangan

14 Mitra penangkaran PT. Pertani

15 Faktor pendorong penangkaran

padi - - Permodalan (11,11%) Kepemilikan lahan (88,99%) - Irigasi (88,89%)

- Benih sumber tersedia (77,78%)

- Harga benih sumber terjangkau (77,78%) - Mengetahui prosedur penangkaran

(33,33%)

- Dapat berkoordinasi dengan PBT (33,33%) - Ketersediaan pupuk dan pestisida (11,11%) - Ketersediaan tenaga kerja dalam

penanganan benih (77,78%)

- Sarana/prasarana pendukung produksi benih (44,44%)

- Pemasaran (0%)

- Kestabilan harga benih (0%) - Adanya kemitraan (11,11%) - Kebutuhan benih petani (66,67%) - Daya beli petani (11,11%)

- Tingkat kepercayaan petani terhadap hasil produksi benih (0%)

- Serangan hama penyakit (33,33%) - Kualitas produksi benih (22,22%) - Permintaan benih (22,22%)

- Kesinambungan produksi benih (33,33%) - Persaingan antar penangkar (0%) - Sistem informasi manajemen (100%)

43

Lampiran 17. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Lebong terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 40,00% persepsi baik 60,00% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 46,13 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8 tahun

4 Pengalaman rata-rata 20,90 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 36,67% pengurus - 63,33% anggota

6 Luas lahan rata-rata 0,92 ha

7 Status kepemilikan lahan - 80% milik sendiri

- 16,67% bagi hasil - 3,33% sewa 8 Tanggungan keluarga rata-rata 3,48 jiwa

9 Pekerjaan utama 100% petani

10 Pekerjaan sampingan - 13,33% dagang

- 3,33% tukang - 36,67% buruh tani - 33,33% kebun kopi/karet - 3,33% ojek

- 10,00% beternak 11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 2,95 km

12 Varietas yang digunakan - Mira (16,67%)

- Cigeulis (20,00%) - Inpari 6 (3,33%) - Silugonggo (6,67%) - Ciherang (50,00%) - Lokal (3,33%)

13 Kelas benih yang digunakan - Ungu (20%)

- Biru (60,00%)

- Tidak berlabel (20%)

14 Informasi benih unggul - Petugas (26,67%)

- Petani (73,33%)

15 Alasan memilih varietas unggul - Produktivitas tinggi (93,55%) - Harga jual tinggi (48,39%) - Rasa nasi disukai petani (80,65%) - Rasa nasi disukai konsumen (61,29%) - Tahan HPT (61,29%)

- Umur genjah (61,29%) - Tahan rebah (54,84%)

- Benih mudah diperoleh (35,48%) - Anakan banyak (74,19%)

- Malai panjang (64,52%) - Gabah bernas (83,87%) - Tahan kekeringan (25,81%) - Aromatik (19,35%)

- Mutu gabah baik (67,74%) - Daun bendera tegak (35,48%)

44

Lampiran 18. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Mukomuko tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* benih (kg)* Kebutuhan Jumlah benih (kg) Distribusi BLBU** Luasan lahan (ha) Ketersediaan penangkar Ketersediaan benih berlabel (kg)

1 Ipuh 1.007 25.175 9.925 397 -15.250 2 Air Rami 96 2.400 -2.400 3 Malin Deman 78 1.950 -1.950 4 Pondok Suguh 484 12.100 -12.100 5 Sungai Rumbai 6 Teramang Jaya 109 2.725 2.500 100 -225 7 Teras Terunjam 100 2.500 -2.500 8 Penarik 132 3.300 -3.300 9 Selagan Raya 2.544 63.600 23.850 954 -39.750 10 Kota Mukomuko 227 5.675 -5.675 11 Air Dikit 24 600 -600 12 XIV Koto 977 24.425 13.675 547 -10.750 13 Lubuk Pinang 2.761 69.025 27.475 1.099 -41.550 14 Air Manjunto 633 15.825 7.575 303 4.500 -3.750 15 V Koto 169 4.225 2.500 100 -1.725 Jumlah 9.351 233.525 87.500 3.500 4.500 -141.525

Sumber: * BPS Kabupaten Mukomuko (2011).

45

Lampiran 19. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Mukomuko.

No Uraian Keterangan

1 Nama Triyono

2 Alamat Kelompok Tani Mekar Sari, Desa Tirta Mulya,

Kecamatan Air Manjunto

3 Umur 50 tahun

4 Pendidikan terakhir SLTP

5 Nomor telepon 081367509745

6 Pengalaman menangkar padi 1 MT

7 Varietas Inpari 1

8 Sumber benih PT. Pertani

9 Kelas benih sumber Benih pokok

10 Harga benih sumber per kg Rp. 7.000 11 Luas hamparan sawah

kelompok 20 ha

12 Luas lahan penangkaran 5 ha

13 Produksi benih 11 ha

14 Tujuan pemasaran - PT. Pertani (6,5 ton)

- Petani (4,5 ton)

15 Harga jual benih per kg Rp. 6.000

16 Fasilitas yang dimiliki kelompok - Lantai jemur (1.000 m2) - Gudang kapasitas 50 ton - Power thresher 1 unit - Traktor 3 unit

46

Lampiran 20. Deskripsi dan adopsi petani padi di Kabupaten Mukomuko terhadap varietas unggul.

No Deskripsi responden Keterangan

1 Persepsi petani terhadap benih

unggul - - 93,75% petani persepsi baik 6,25% persepsi kurang baik

2 Umur rata-rata 39,44 tahun

3 Pendidikan rata-rata 8,69 tahun

4 Pengalaman rata-rata 14,5 tahun

5 Status keanggotan dalam poktan - 12,5% pengurus - 87,5% anggota

6 Luas lahan rata-rata 0,83 ha

7 Status kepemilikan lahan - 81,25% milik sendiri - 6,15% pengurus - 12,5% sewa 8 Tanggungan keluarga rata-rata 3,69 jiwa

9 Pekerjaan utama - 93,75% bertani padi

- 6,25% pns

10 Pekerjaan sampingan - 62,5% buruh tani

- Lainnya (guru ngaji, peternak, pekebun, tani padi) 37,75% pns

11 Jarak ke kios saprodi rata-rata 0,93 km

12 Varietas yang digunakan - 43,75% IR-64

- 31,25% Ciherang - 6,25% Inpari 1 - 6,25% Cilamaya - 6,25% Mekongga - 6,25% lokal 13 Kelas benih yang digunakan - 87,5% label biru

- 6,25% label ungu - 6,25% tidak berlabel

14 Informasi benih unggul - 25% dari petani

- 56,25% dari petugas - 12,5% dari kios

15 Alasan memilih varietas unggul - 25% produktivitas tinggi - 37,5% harga jual tinggi

- 81,25% rasa nasi disukai petani - 31,25% rasa nasi disukai konsumen - 18,75% tahan HPT

- 25% umur genjah - 6,25% tahan rebah

- 18,75% benih mudah diperoleh - 31,25% anakan banyak

- 6,25% malai panjang - 43,75% mutu gabah baik

47

Lampiran 21. Luas panen padi sawah, distribusi BLBU per kecamatan, dan ketersediaan benih berlabel di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2011.

No Kecamatan Luas panen

(ha)* benih (kg)* Kebutuhan Jumlah benih (kg) Distribusi BLBU** Luasan lahan (ha) SLPTT*** Distribusi Ketersediaan benih berlabel (kg)

1 Curup 467 11.675 175 7 -11.500 2 Curup Timur 518 12.950 200 8 -12.750 3 Curup Tengah 950 23.750 75 3 -23.675 4 Curup Utara 1.944 48.600 360 14 410 -47.830 5 Curup Selatan 1.190 29.750 200 8 220 -29.330 6 Bermani Ulu 3.693 92.325 450 18 -91.875

7 Bermani Ulu Raya 1.126 28.150 375 15 -27.775

8 Sindang Kelingi 769 19.225 200 8 -19.025

9 Sindang Dataran 8 200 -200

10 Binduriang 139 3.475 50 2 -3.425

11 Sindang Beliti Ulu 588 14.700 200 8 -14.500

12 Padang Ulak Tanding 1.102 27.550 300 12 -27.250

13 Sindang Beliti Ilir 653 16.325 200 8 -16.125

14 Kota Padang 531 13.275 300 12 -12.975

15 Selupu Rejang 1.065 26.625 300 12 -26.325

Jumlah 14.743 368.575 3.385 135 630 -364.560

Sumber: * BPS Kabupaten Rejang Lebong (2010).

** Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong (2011). *** BPTP Bengkulu (2011).

48

Lampiran 22. Keragaan penangkar benih padi di Kabupaten Rejang Lebong.

No Keragaan Penangkar Keterangan

1 Jumlah penangkar 4 orang

2 Umur rata-rata 44,25 tahun

3 Pendidikan rata-rata 12 tahun

4 Keikutsertaan dalam pelatihan penangkaran padi

100% pernah ikut pelatihan

5 Pengalaman rata-rata 4 tahun

6 Asal benih sumber BBI Kelobak, BB Lebong

7 Luas lahan penangkaran rata-rata 4 ha

8 Produksi benih rata-rata 4 ton per tahun

9 Varietas yang ditangkarkan Cigeulis 10 Kelas benih yang ditangkarkan Benih pokok

11 Harga benih Rp. 6.000/kg

12 IP penangkaran 200

13 Peralatan pendukung yang dimiliki Power thresher, penjahit karung, traktor

14 Mitra penangkaran -

15 Faktor pendorong penangkaran

padi - - Permodalan (0%) Kepemilikan lahan (100%) - Irigasi (100%)

- Benih sumber tersedia (50%)

- Harga benih sumber terjangkau (50%) - Mengetahui prosedur penangkaran (25%) - Dapat berkoordinasi dengan PBT (50%) - Ketersediaan pupuk dan pestisida (0%)

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 (Halaman 33-60)

Dokumen terkait