• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis (Halaman 29-35)

Bagian I : Memahami Lingkup Bisnis Ritel

DAFTAR PUSTAKA

Pinson, Linda. (2003). Anatomy of a Business Plan, Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis. Edisi V. Canary, Jakarta.

Maragaretha, Farah.(2007). Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Whidiya, Christina Utami (2006). Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Kasali, Rhenald (2006). Tak Peduli Berapa Jauh Jalan Salah yang Anda Jalani, Putar Arah Sekarang juga (Manajemen Perubahan dan Manajemen Harapan). PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gresing, Lin Pophal (2008). Human Resources Book. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis. Prenada, Jakarta.

Kuncoro, Jede (2007). From Competing to Collaborating. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hasion, Bruno (2008). Fashion Branding. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Burhan, M.Bugin. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama. Cetakan ke 2. Kencana, Jakarta.

Umar, Husein.(2007). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 3. Pt Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Resume Tahap Awal Penulisan Skripsi

“Analisa Kelayakan dan Resiko Bisnis pada Rencana Bisnis Baru Fabaa Departement Store”

Latar Belakang

Ditengah persaingan yang semakin mengglobal di segala bidang, banyak pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari segi kesejahteraan hidupnya dan tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk didalam kelompok ini. mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang cukup bukan lagi hal yang melegakan untuk setiap orang, keadaan ekonomi yang serba sulit dan kompleks menjadikan kita tengah berada perlombaan dengan bayang-bayang kemiskinman yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.

Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit dipenuhi, baik sektor formal maupun informal! Masih saja dirasa belum membeirkan solusi berarti dalam permasalahan ekonomi yang ada. karena itu sebagai individu, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai sisi-sisi ekonomis yang optimal demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Kompetisi setiap saat kita lakukan baik secara sadar ataupun tidak, semua hal ditimbang menurut sisi ekonomis, bisnis, manfaat dan keutungannya. Seperti halnya sesuatu yang terlihat spektakuler (hebat) tetapi tidak layak memberikan keuntungan sehebat tampilannya tidak lagi popular. Inilah fase awal dari pembentukan paradigma kompetisi dan bisnis, bahwa harus ada kesadaran untuk

bergerak dan tidak tinggal diam melihat pergerakan global yang menyingkirkan semua pihak yang hidup tanpa kemampuan dan kreatifitas serta tidak bersikap kritis dengan kesejahteraan hidupnya.

Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk memenuhi tingkat kesejahteraan. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagian besar kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat banyak baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat lainnya dapat membantu mengatasi permasalahan tenaga kerja walaupun kadangkala hanya bersifat jangka pendek atau sekedar tenaga kerja musiman, akan tetapi cukup realistis jika diungkap bahwa berwirausaha memiliki banyak manfaat lain selain sekedar menyangkut nilai nominal, seperti kepuasan diri dan pencapaian tujuan personal yang dicapai oleh pengusaha tersebut.

Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreuner untuk berwirausaha, ketidakpastian kondisi menjadi wirausaha sebagai ajang pembuktian kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan modal dianalisir sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru ataupun menersukan kejayaan usaha yang sudah berjalan.

Entreprenuership yang berhasil setidaknya memiliki manfaat yang riil bagi dirinya sendiri, masyarakat luas, juga dalam ruang lingkup regional. Seorang pengusaha jelas saja tidak bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain (seperti tenaga kerja, pemasok, dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal perusahaan yang kondusif (keadaan ekonomi negara, regulasi, dan sebagainya). sinergi yang terjalin juga berasal dari internal perusahaan dalam perspektif mengenai kehandalan mengelola perusahaan, menciptakan strategi dan manajemen yang adaptif terhadap market trend, atau sekedar memanfaatkan peluang untuk menciptakan perubahan yang lebih baik diperusahaannya untuk mengoptimalkan potensi kemenangan dari sebuah bisnis.

Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang optimal, seseornag hendkanya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang akan dimasukinya melalui sebuah studi kelayakan bisnis. Dari pengkajian awal ini pual resiko kegagalan bisa diantisipasi (Umar,2007 dalam Studi Kelayakan Bisnis).

Perencaaan bisnis yang baik bagi seorang entrepreuner berguna sebagai dokumen untuk investor, tetapi yang lebih utama perencanaan bisnis yang baik akan menajdi sebuah jalan pembuka menuju laba. Dengan menggunakan langkah-langkah yang teruji dalam menysuun bisnis, pemilik dapat mengembangkan rencana bisnis yang matang, profesional, dan berorientasi hasil sejak awal hingga akhir. Penilaian investasi yang dilakukan para investor terhadap sebuah usaha dan pemiliknya haruslah menghasilkan nilai yang cukup setidaknya untuk kedua belah pihak.

Rencana bisnis “Fabaa Departement Store” adalah rencana bisnis aktual yang dibuat untuk perusahaan Fabaa pada awal tahuan 2008, konsep bisnis “mini departement store” khusus wanita yang akan menajdikan persuahaan ini sebagai perusahaa pertama yang bergerak dalam industri fashion dan kebutuhan wanita lainnya yang menyediakan produk secara retail dipandu dengan penjualan jasa designer secara langsung di lokasi yang sama.

Sisi inovatif Fabaa Dept. Store adalah konsep unik untuk mengimplemtasikan bentuk lain sebuah butik penyedia pakaian wanita. Differensiasi dari segi skala usaha yang tidak terlalu besar dan segmentasi yang mendalam terhadap konsumen wanita serta konsep penjualan yang multi profil yang menajdikan peruahaan ini kelak dikenal sebagai departement store penjualan barang dan jasa.

Di bawah naungan sebuah asosiasi designer lokal yang akan didirikan bersama sejalan dengan pembentukan perusahaan ini, Fabaa menyediakan semua kebutuhan busana wanita dan aksesorisnya yang didesain secara langsung oleh perancang muda yang masih sangat baru (fres graduate) akan tetapi mampu menampilkan koleksi yang menarik bagi konsumen.

Puluhan perancang baru yang merupakan anggota asosiasi akan menempatkan koleksinya masing-masing berdampingan layaknya sebuah pusat perbelanjaan berskala sedang, hanya saja Fabaa Dept. Store memusatkan perhatiannya khususn untuk kebutuhan wanita, setidaknya sampai tujuan perusahaan ditahun ke-tiga sudah terlaksana. Perusahaan ini berencana mematenkan konsep perusahaan yang inovatif, yaitu memadukan penjualan jasa designer bersamaan dengan pejualan produknya. Para pelanggannya didesain tidak

hanya mendapati pakaian ready to wear di Fabaa Dept. Store tetapi juga berhak menemui banyak perancang busana pilihannya untuk berkonsultasi, serta memesan pakaian yang mereka inginkan secara detail dengan penetapan harga yang paling optimal untuk kelas menengah.

Studi kelayakan bagi rencana bisnis Fabaa Dept. Store sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku pemrakarsa berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank selaku pemberi kredit berkepntingan mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, juga bagi pemerintah dan pihak industri terkait yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan.

Semakin berkembangnya suatu negara mengakibatkan industri jasa mulai mengimbangi nilai-nilai pertumbuhan industri manufactur. Maka dari itu, menjalankan satu unit bisnis yang terpusat saja belum tentu bisa mendapatkan market share yang significant. Hal yang perlu ditelaah lebih dalam yakni mengenai menjalankan proses bisnis produk dan jasa secara bersamaan memerlukan perencanaan yang matang dan menyeluruh.

Dalam konteks tersebut, secara garis besar penulis akan mencoba menganalisa perencanaan bisnis milik perusahaan Fabaa Dept. Store secara melalui analisa SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, and Threath), analisa pasar yaitu mengenai situasi pasar dan produsen serta yang terakhir yaitu menganalisa aspek internal perusahaan yang menyangkut pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen, sumber daya manusia, dan keuangan.

Dalam proses analisa aspek internal perusahaan, akan dibahas lebih mendalam lagi mengenai manajemen sumber daya manusia dan bagian perencanaan keuangan Fabaa Dept. Store berikut resiko-resiko bisnisnya, karena mengingat pada kedua aspek inilah proses pembentukan budaya perusahaan dimulai dan pengoptimalan operasional perusahaan akan dicapai jika manajemen memilik perencanaan keuangan yang terarah dan konsisten.

Mengingat banyaknya pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam studi kelayakan untuk sebuah perencanaan bisnis maka masalah yang akan dianalisa diantaranya adalah :

- Apakah startegi bisnis yang dilakukan Fabaa Dept. Store melalui merupakan bisnis yang inovatif ?

- Apakah bisnis yang dijalankan Fabaa Dept. Store dapat menghasilkan keuntungan yang optimal?

- Apakah rencana bisnis Fabaa Dept. Store layak jika dinilai dari berbagai aspek studi kelayakan bisnis ?

- Apakah perencanaan manajemen sumber daya manusia yang direncanakan oleh Fabaa Dept. Store sudah tepat?

- Apakah asumsi keuangan perusahaan yang direncanakan Fabaa Dept. Store kredibel?

- Apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dijalankan, ditunda atau dibatalkan? Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

- Agar dapat mengetahui strategi bisnis yang baik bagi perencanaan bisnis baru. - Agar dapat mengetahui cara menganalisa keuntungan yang optimal pada

rencana bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa perencanaan bisnis dari berbagai aspek kelayakan bisnis.

- Agar dapat menganalisa aspek pengelolaan sumber daya manusia secara optimal untuk suatu bisnis baru.

- Agar dapat menganalisa aspek keuangan dengan tepat untuk suatu bisnis baru. - Gar dapat memutuskan apakah bisnis Fabaa Dept. Store ini layak dijalankan,

ditunda, atau dibatalkan. Manfaat Penelitian

- Laporan studi bisnis pada akhirnya akan menyatakan rencana bisnis milik Fabaa Dept. Store layak untuk direalisasikan atau tidak.

- Merupakan rekomendasi kebijakan bagi pemilik Fabaa Dept. Store untuk memperbaiki dan menganalisa lebih lanjut mengenai ide bisnisnya.

- Sebagai bahan masukan utama dalam mengkaji ulang ide bisnis reviewer rencana bisnis Fabaa Dept. Store sebelumnya.

- Sebagai rekomendasi bagi investor, kreditor, pemerintah, masyarakat, bahkan bagi manaaajemen perusahaan Fabaa Dept. Store itu sendiri.

- Aspek prikomotorik bagi penulis yaitu mengenai memanfaatkan pengetahuan yang diterima selama masa kuliah serta berkaitan dengan peminatan kewirausahaan.

Dalam dokumen Proposal Skripsi - Studi Kelayakan Bisnis (Halaman 29-35)

Dokumen terkait