Ali, Madekhan. 2007. Orang Desa Anak Tiri Perubahan. Penerbit Averso Press Malang.
Bocock, Robert. 2007, Cetakan Pertama. Pengantar Komprehensif
Untuk Memahami Hegemoni. Penerbit Jalasutra, Bandung.
Faisal, Sanapiah, 1999, FormatFormat Peneliteian Sosial, Raja Grafindo Persada ,Jakarta
Fisher, Simon, 2001, Mengelola Konflik ; Ketrampilan Dan Strategi Untuk Bertindak, The British Council Indonesia, Jakarta Gaffar, Afan. 2006, Cetakan Keenam. Politik Indonesia Transisi
Menuju Demokrasi. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hamidi. 2004, Cetakan Pertama. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit UMM Press Malang.
Hadi Krishno. Laporan Penelitian 2006 dibiayai DPPM UMM. Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Rencana
NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 154
Ibrahim, Anis. 2008, Cetakan Pertama. Legislasi dan Demokrasi. Penerbit InTrans Publishing, Malang.
Ilham Nurrochmaddani, Muhammad, 2012 (skrispsi), Resistensi Warga Atas alih fungsi Pasar Dinoyo Menjadi Dinoyo Mall Center, FISIP, Malang
Islamy Irfan, 1997, PrinsipPrinsip Perumusan Kebijakan Negara, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Jones, Charles O. 1994, Cetakan Kedua. Pengantar Kebijakan Publik
(Public Policy). Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta
Utara.
J.Kurniawan, Luthfi. 2005. Panduan Memahami APBD.Diterbitkan Atas Kerjasama Malang Corruption Watch (MCW), YAPPIKA, Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi, Institute for Strengthening Transition Society Studies (In TRANS), Jurusalan Ilmu PemerintahanLaboratorium Ilmu Pemerintahan –FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Kantaprawira, Rusadi. 2004, Cetakan Kesembilan. Sistem Politik
Indonesia. Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung.
Manheim, Jarol B, dan C Rich, Richard C, 1981, Empirical Political Analysis : Research Methods In Political Science, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Mahfud, Chairul. 2009, Cetakan Pertama. 39 Tokoh Sosiologi Politik
Dunia Dari Socrates Sampai Barack Obama. Penerbit PT.
Temprina Media Grafika, Surabaya.
Manan, Munafrizal. 2005, Cetakan Pertama. Gerakan Rakyat
Melawan Elit. Penerbit Resist Book, Yogyakarta.
Puspitosari, Hesti dkk. 2006. Marginalisasi Rakyat Dalam Anggaran
Publik, Partisipasi Rakyat Dalam Menyusun Anggaran Publik di Daerah. Jakarta. Diterbitkan atas kerjasama Malang
Corruption Watch (MCW), YAPPIKA, Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Risalah, Persatuan Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang, 2010, Permasalahan Pasar Dinoyo dan Rencana Pendirian Mall di lokasi Pasar Dinoyo oleh Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan investor
RM.A.Bharata SH.dkk,kamus lengkap, Penerbit karya ilmu, Surabaya, hal 508.
Syafiie, Inu Kencana, 1996, Al-Qur’an dan Ilmu Politik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Suharmawijaya, Dadan S., dkk. 2007, Cetakan Pertama.
Membangunan Inisiatif Mendorong Perubahan, 10 Inisiatif Pelibatan Organisasi Islam-Ornop Dalam Mendorong Good Governance dan Anti Kemiskinan. Diterbitkan dan Disponsori
oleh The Asia Foundation.
Simon, Roger. 1999, Cetakan Pertama. Gagasan-Gagasan
Politik Gramsci. Penerbit INSIST dengan Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Salahudin. 2012, Cetakan Pertama. Korupsi Demokrasi dan
Pembangunan Daerah. Penerbit Litera Jogjakarta.
Tim Simpul Demokrasi. 2006, Cetakan Pertama. Reformasi Birokrasi
dan Demokratisasi Kebijakan Publik. Penerbit PlaCID Averros
dan KID (Komunitas Indonesia untuk Demokrasi)
Unaradjan, Dolet. 2000, Cetakan Pertama. Pengantar Metode
Penelitian Ilmu Sosial. Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Widodo, Joko, 2009, Analisis Kebikan Publik : Konsep dan Aplikasi
Analisis Proses Kebijakaan Publik, BayuMedia, Malang
Yuwono, Sony, dkk. 2008. Memahami APBD dan Permasalahanya
(Panduan Penelolaan Keuangan Daerah) Dilengkapi dengan Analisis Permendagri No.59/2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Malang: Penerbit Bayumedia Publishing.
NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 156
Zakaria, Yando, 2004, Merebut Negara : Beberapa catatan Reflektif
Tentang upaya-upaya Pengakuan, Pengembalian dan pemulihan otonomi Desa, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta
Sumber lain
www.pppodbrawijaya.com, PPOTD, 8 (delapan) Daerah di Jawa Timur Belum Sahkan APBD, diakses 01 Oktober 2012.
www.setnasfitra.com, “Kemampuan Pemerintahan Daerah Dalam Pengelolaan Anggaran”, diakses 01 Oktober 2012
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2001 Tentang Keuangan Negara
http://www.Komnasham.go.id/diakses tanggal 9 Pebruari 2012 http/jurnalberita.com/2011/04 tanggal 4 april 2011
http://ppotoda.org/berita/siaranpers/diakses tanggal 10 Januari 2012
http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/04/modernisasi pasartradisional /diakses 10 Januari 2012
GLOSARIUM
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Antonio Gramsci : Seorang Ilmuwan Sosiologi Politik Itali yang memiliki gagasan politik tentang teori hegemoni, dan dominasi.
Advokasi : upaya masyarakat sipil dalam membangun opini publik yang dapat mempengaruhi pemerintah Kota Malang untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Civil Society : Organisasi masyarakat atau yang sering disebut masyarakat sipil.
Dominasi : Kekuatan penuh negara terhadap rakyat atau masyarakat yang dimpimpinya.
NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 158
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Fungsi pengawasan : fungsi yang dimiliki DPRD untuk mengawasi kinerja pemerintah daerah
Fungsi anggaran : fungsi yang dimiliki DPRD untuk menyusun, menetapkan, dan mengevaluasi kebijakan APBD
Fungsi legislasi : fungsi yang dimiliki DPRD untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah
Gerakan Masyarakat Sipil : Upayaupaya masyarakat sipil dalam
mewujudkan kebijakan APBD Pro Poor.
Hegemoni : Kekuatan politik negara dalam mengarahkan atau memerintah rakyat atau masyarakatnya, dan atau sebaliknya kekuatan politik masyarakat dalam mengarahkan dan mengawasi negara.
Hablum Minannas : Menyatukan hubungan manusia dengan manusia
Hablum Minallah : Menyatukan hubungan manusia dengan Tuhan Nya
Ideologi Politik : Pedoman politik yang dimiliki oleh suatu negara atau masyarakat sipil.
Itsigotsah : pedagang pasar tradisional Dinoyo meminta pertolongan kepada tuhan
Kebijakan Kompromi : Kebijakan yang dibuat memperhatikan berbagai kepentingan stakeholder
Kebijakan elitis : regulasi hanya diperuntukkan bagi kepentingan elit tertentu
Kebijakan populis : Berupa regulasi diperuntukkan atau untuk kepentingan orang banyak
Kompetisi Politik : Persaingan politik antara negara dan masyarakat sipil dalam proses politik atau penentuan kebijakan publik.
Kolusifitas struktur negara : Kerjasama struktur negara seperti
Kepala Daerah, Kepala SKPDSKPD, Politisi, Pengusaha, dan Anggota DPRD Kota Malang dalam penyusunan dan mengarahkan kebijakan APBD sesuai kepentingan masingmasing.
Kekuatan Kolektif : Kekuatan bersama yang dimiliki masyarakat sipil untuk melawan dan mengotrol negara.
Kebijakan Publik : Keputusan pemerintah yang terkait dengan kepentingan public
KUA : Kebijakan Umum Anggaran
LSM : Lembaga swadaya Masyarakat
Musrenbang : Musyawarah Rencana Pembangunan
Manipulatif : Kebohongan negara terhadap rakyat atau masyarakat yang dipimpinya.
Masyarakat Sipil : Organisasi masyarakat yang berada diluar struktur negara, dan berfungsi sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat, mengawasi dan mengontrol negara sehingga negara dapat membuat kebijakan public termasuk kebijakan APBD yang berpihak kepada kepentingan masyarakat kecil.
Mediasi : Menengahi perselisihan pemerintah Kota Malang dan Pedagang
Negara : Institusi politik yang memiliki otoritas dalam mengatur dan melayani rakyat atau masyarakat yang diperintahnya.
NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 160
Politik : Kekuasaan yang dimiliki negara dan atau masyarakat
Perda APBD : Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pendidikan Kritis : Pendidikan yang menyadarkan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Proo Poor : Berpihak kepada masyarakat kecil (masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, pendidikan, dan politik)
Pemerintah Daerah : Kepala daerah beserta bawahannya hingga ditingkat kelurahan.
Pasar Tradisional : pasar rakyat yang mereka bebas menjalankan jualbeli tanpa sekat sekat yang ketat.
Perlawanan : semua tindakan yang menolak atau melawan baik itu bersifat formal atau non formal jika tidak menyetujui apa yang sudah berjalan bisa dikatakan resistensi.
Pasar Modern : Pasar yang dikelola secara terorganisir oleh pemilik modal
Pendampingan : LSM mendampingi pedagang pasar tradisional Dinoyo dalam resistensinya terhadap kebijakan pemerintah Kota Malang.
RAPBD : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Relasi Negara dan : Hubungan negara dan masyarakat
Masyarakat Sipil sipil dalam penyusunan kebijakan APBD Kota Malang, dan penyusunan kebijakan tentang Perubahan Pasar Tradisional Dinoyo menjadi Pasar Modern.
Relasi kolusif : hubungan kerjasama antara pembuat kebijakan (negara di aras local) dengan pihakpihak yang merasa diuntungkan (privat sektor) dan atas kesepakatan itu mereka masing masing memperoleh konsesikonsesi tertentu yang tidak semua orang tahu.
Resistensi : Perlawanan atau menentang
Resolusi konflik : penyelesaian konflik antar berbagai stakeholder pasar Dinoyo
RKPD : Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah
Stakeholder : pihakpihak yang berkepentingan
NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 162
INDEKS
A
advokasi 27, 104, 107, 114, 138, 139, 144, 149
agencie of the state 27
Antonio Gramsci ix, 1, 3, 6, 8, 157 APBD i, iii, iv, ix, x, xi, xii, 6, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 40, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 60, 64, 65, 66, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 93, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 104, 106, 108, 109, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 160, 167, 168, 169
B
base and super structure 4 Belanja langsung 85, 91 Belanja tidak langsung 85 block historis 103, 106 blok historis 18, 23 buruh 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 18
C
Citizen of Sweet 107 Civil right movement 4Civil society 1, 4, 6, 10, 24, 25, 26, 28, 40, 41, 42, 47, 49, 54, 116 Counter-hegemony 11
D
deliberatif 105, 106 de-proletarisasi 5 Determinisme 4 developmentalisme 6 Dialog 22, 131, 134 Dominasi ix, 76, 84, 157E
Ekonomi 4G
good governance 39, 40, 49 good will 53, 101, 102, 103 Gramsci ix, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 164 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 30, 32, 37, 97, 98, 99, 104, 155, 157 Guest house 147
H
Hearing 131 Hegemoni 1, 3, 7, 8, 10, 15, 18, 30, 32, 97, 153, 158 historic bloc 18I
Ideologi 1, 19, 21, 23, 158 independen 5, 26, 31 independent states 31 institusional 36, 37K
Kapitalisasi x, 118, 119, 121, 122 Karl Marx 1 kebijakan integratif 149 kebijakan kompromi 118, 149 kesadaran kolektif 99, 103 kolusifitas 49, 67, 68, 70, 71, 83, 93, 95, 96, 99, 100 Konflik x, xiii, 115, 145, 148, 151, 153L
legislatures 36M
mandatory 58 masyarakat kecil 49, 93, 159, 160 Masyarakat Sipil i, iii, iv, ix, x, xii,1, 3, 4, 10, 24, 29, 30, 32, 33, 38, 44, 55, 64, 93, 97, 100, 109, 154, 158, 159, 160, 169 Modernisasi 126
Money Follow Funtion 76 moral force 101
Musrenbang ix, xii, 50, 55, 57, 58,
62, 63, 64, 66, 68, 71, 72, 76, 159
Mussolini 5
N
Negara i, iii, iv, ix, x, xii, 3, 7, 11, 14, 17, 23, 24, 26, 29, 30, 31, 32, 33, 38, 39, 44, 51, 55, 76, 84, 95, 109, 113, 115, 119, 154, 156, 159, 160
P
participatory training 5Pasar Modern i, iii, iv, xiii, 6, 30, 32, 111, 142, 145, 150, 160 pekerja 6, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 17,
18, 19, 20
pengusaha 39, 78, 79, 80, 83, 96, 99 Perda 48, 49, 52, 57, 105, 106, 160 Perlawanan i, iii, iv, x, 6, 30, 31,
111, 113, 116, 118, 128, 160, 161 popular education 5 press realease 114, 130, 144 Prison Notebook 11, 12 Profit sharing 122 pro poor 54, 93 publik 10, 15, 24, 26, 27, 28, 30, 33, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 50, 59, 66, 77, 78, 83, 99, 101, 104, 105, 106, 107, 113, 136, 140, 143, 150, 157, 159
R
RAPBD 48, 50, 57, 77, 96, 108, 160 Relasi kolusif 160 Relasi negara 44, 47 Resistensi 116, 119, 131, 139, 149, 154, 161 Resolusi 148, 161 revolusi 5, 6, 7, 8, 9, 16, 17, 20 RKPD 48, 50, 52, 53, 57, 58, 60,61, 62, 64, 74, 75, 77, 80, 96, 108, 161
S
site plan 125, 128, 129, 131, 135, 136, 137, 139, 140, 141, 142, 143, 145, 146, 147,148 societal support for the state 31 sosialisme 4, 9, 10, 11, 16, 17, 18, 19, 20 Space of engagement 42 stakeholder 38, 39, 45, 46, 47, 58, 64, 83, 113, 114, 149, 150, 158, 161 state autonomy 31 strong states 31T
Tata letak 125W
weak states 31 women movement 4 World Bank 39NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 166