• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen NEGARA MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL VERSUS (Halaman 167-181)

Ali, Madekhan. 2007. Orang Desa Anak Tiri Perubahan. Penerbit Averso Press Malang.

Bocock, Robert. 2007, Cetakan Pertama. Pengantar Komprehensif

Untuk Memahami Hegemoni. Penerbit Jalasutra, Bandung.

Faisal, Sanapiah, 1999, Format­Format Peneliteian Sosial, Raja Grafindo Persada ,Jakarta

Fisher, Simon, 2001, Mengelola Konflik ; Ketrampilan Dan Strategi Untuk Bertindak, The British Council Indonesia, Jakarta Gaffar, Afan. 2006, Cetakan Keenam. Politik Indonesia Transisi

Menuju Demokrasi. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hamidi. 2004, Cetakan Pertama. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit UMM Press Malang.

Hadi Krishno. Laporan Penelitian 2006 dibiayai DPPM UMM. Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Rencana

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 154

Ibrahim, Anis. 2008, Cetakan Pertama. Legislasi dan Demokrasi. Penerbit In­Trans Publishing, Malang.

Ilham Nurrochmaddani, Muhammad, 2012 (skrispsi), Resistensi Warga Atas alih fungsi Pasar Dinoyo Menjadi Dinoyo Mall Center, FISIP, Malang

Islamy Irfan, 1997, Prinsip­Prinsip Perumusan Kebijakan Negara, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Jones, Charles O. 1994, Cetakan Kedua. Pengantar Kebijakan Publik

(Public Policy). Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

Utara.

J.Kurniawan, Luthfi. 2005. Panduan Memahami APBD.Diterbitkan Atas Kerjasama Malang Corruption Watch (MCW), YAPPIKA, Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi, Institute for Strengthening Transition Society Studies (In­ TRANS), Jurusalan Ilmu Pemerintahan­Laboratorium Ilmu Pemerintahan –FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Kantaprawira, Rusadi. 2004, Cetakan Kesembilan. Sistem Politik

Indonesia. Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung.

Manheim, Jarol B, dan C Rich, Richard C, 1981, Empirical Political Analysis : Research Methods In Political Science, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Mahfud, Chairul. 2009, Cetakan Pertama. 39 Tokoh Sosiologi Politik

Dunia Dari Socrates Sampai Barack Obama. Penerbit PT.

Temprina Media Grafika, Surabaya.

Manan, Munafrizal. 2005, Cetakan Pertama. Gerakan Rakyat

Melawan Elit. Penerbit Resist Book, Yogyakarta.

Puspitosari, Hesti dkk. 2006. Marginalisasi Rakyat Dalam Anggaran

Publik, Partisipasi Rakyat Dalam Menyusun Anggaran Publik di Daerah. Jakarta. Diterbitkan atas kerjasama Malang

Corruption Watch (MCW), YAPPIKA, Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.

Risalah, Persatuan Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang, 2010, Permasalahan Pasar Dinoyo dan Rencana Pendirian Mall di lokasi Pasar Dinoyo oleh Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan investor

RM.A.Bharata SH.dkk,kamus lengkap, Penerbit karya ilmu, Surabaya, hal 508.

Syafiie, Inu Kencana, 1996, Al-Qur’an dan Ilmu Politik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Suharmawijaya, Dadan S., dkk. 2007, Cetakan Pertama.

Membangunan Inisiatif Mendorong Perubahan, 10 Inisiatif Pelibatan Organisasi Islam-Ornop Dalam Mendorong Good Governance dan Anti Kemiskinan. Diterbitkan dan Disponsori

oleh The Asia Foundation.

Simon, Roger. 1999, Cetakan Pertama. Gagasan-Gagasan

Politik Gramsci. Penerbit INSIST dengan Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Salahudin. 2012, Cetakan Pertama. Korupsi Demokrasi dan

Pembangunan Daerah. Penerbit Litera Jogjakarta.

Tim Simpul Demokrasi. 2006, Cetakan Pertama. Reformasi Birokrasi

dan Demokratisasi Kebijakan Publik. Penerbit PlaCID Averros

dan KID (Komunitas Indonesia untuk Demokrasi)

Unaradjan, Dolet. 2000, Cetakan Pertama. Pengantar Metode

Penelitian Ilmu Sosial. Penerbit PT Gramedia Jakarta.

Widodo, Joko, 2009, Analisis Kebikan Publik : Konsep dan Aplikasi

Analisis Proses Kebijakaan Publik, BayuMedia, Malang

Yuwono, Sony, dkk. 2008. Memahami APBD dan Permasalahanya

(Panduan Penelolaan Keuangan Daerah) Dilengkapi dengan Analisis Permendagri No.59/2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Malang: Penerbit Bayumedia Publishing.

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 156

Zakaria, Yando, 2004, Merebut Negara : Beberapa catatan Reflektif

Tentang upaya-upaya Pengakuan, Pengembalian dan pemulihan otonomi Desa, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta

Sumber lain

www.pppodbrawijaya.com, PPOTD, 8 (delapan) Daerah di Jawa Timur Belum Sahkan APBD, diakses 01 Oktober 2012.

www.setnasfitra.com, “Kemampuan Pemerintahan Daerah Dalam Pengelolaan Anggaran”, diakses 01 Oktober 2012

Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang­Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Undang­Undang Nomor 17 Tahun 2001 Tentang Keuangan Negara

http://www.Komnasham.go.id/diakses tanggal 9 Pebruari 2012 http/jurnalberita.com/2011/04 tanggal 4 april 2011

http://ppotoda.org/berita/siaran­pers/diakses tanggal 10 Januari 2012

http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/04/modernisasi­ pasar­tradisional /diakses 10 Januari 2012

GLOSARIUM

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Antonio Gramsci : Seorang Ilmuwan Sosiologi Politik Itali yang memiliki gagasan politik tentang teori hegemoni, dan dominasi.

Advokasi : upaya masyarakat sipil dalam membangun opini publik yang dapat mempengaruhi pemerintah Kota Malang untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Civil Society : Organisasi masyarakat atau yang sering disebut masyarakat sipil.

Dominasi : Kekuatan penuh negara terhadap rakyat atau masyarakat yang dimpimpinya.

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 158

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Fungsi pengawasan : fungsi yang dimiliki DPRD untuk mengawasi kinerja pemerintah daerah

Fungsi anggaran : fungsi yang dimiliki DPRD untuk menyusun, menetapkan, dan mengevaluasi kebijakan APBD

Fungsi legislasi : fungsi yang dimiliki DPRD untuk menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah

Gerakan Masyarakat Sipil : Upaya­upaya masyarakat sipil dalam

mewujudkan kebijakan APBD Pro Poor.

Hegemoni : Kekuatan politik negara dalam mengarahkan atau memerintah rakyat atau masyarakatnya, dan atau sebaliknya kekuatan politik masyarakat dalam mengarahkan dan mengawasi negara.

Hablum Minannas : Menyatukan hubungan manusia dengan manusia

Hablum Minallah : Menyatukan hubungan manusia dengan Tuhan Nya

Ideologi Politik : Pedoman politik yang dimiliki oleh suatu negara atau masyarakat sipil.

Itsigotsah : pedagang pasar tradisional Dinoyo meminta pertolongan kepada tuhan

Kebijakan Kompromi : Kebijakan yang dibuat memperhatikan berbagai kepentingan stakeholder

Kebijakan elitis : regulasi hanya diperuntukkan bagi kepentingan elit tertentu

Kebijakan populis : Berupa regulasi diperuntukkan atau untuk kepentingan orang banyak

Kompetisi Politik : Persaingan politik antara negara dan masyarakat sipil dalam proses politik atau penentuan kebijakan publik.

Kolusifitas struktur negara : Kerjasama struktur negara seperti

Kepala Daerah, Kepala SKPD­SKPD, Politisi, Pengusaha, dan Anggota DPRD Kota Malang dalam penyusunan dan mengarahkan kebijakan APBD sesuai kepentingan masing­masing.

Kekuatan Kolektif : Kekuatan bersama yang dimiliki masyarakat sipil untuk melawan dan mengotrol negara.

Kebijakan Publik : Keputusan pemerintah yang terkait dengan kepentingan public

KUA : Kebijakan Umum Anggaran

LSM : Lembaga swadaya Masyarakat

Musrenbang : Musyawarah Rencana Pembangunan

Manipulatif : Kebohongan negara terhadap rakyat atau masyarakat yang dipimpinya.

Masyarakat Sipil : Organisasi masyarakat yang berada diluar struktur negara, dan berfungsi sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat, mengawasi dan mengontrol negara sehingga negara dapat membuat kebijakan public termasuk kebijakan APBD yang berpihak kepada kepentingan masyarakat kecil.

Mediasi : Menengahi perselisihan pemerintah Kota Malang dan Pedagang

Negara : Institusi politik yang memiliki otoritas dalam mengatur dan melayani rakyat atau masyarakat yang diperintahnya.

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 160

Politik : Kekuasaan yang dimiliki negara dan atau masyarakat

Perda APBD : Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Pendidikan Kritis : Pendidikan yang menyadarkan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Proo Poor : Berpihak kepada masyarakat kecil (masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, pendidikan, dan politik)

Pemerintah Daerah : Kepala daerah beserta bawahannya hingga ditingkat kelurahan.

Pasar Tradisional : pasar rakyat yang mereka bebas menjalankan jual­beli tanpa sekat­ sekat yang ketat.

Perlawanan : semua tindakan yang menolak atau melawan baik itu bersifat formal atau non formal jika tidak menyetujui apa yang sudah berjalan bisa dikatakan resistensi.

Pasar Modern : Pasar yang dikelola secara terorganisir oleh pemilik modal

Pendampingan : LSM mendampingi pedagang pasar tradisional Dinoyo dalam resistensinya terhadap kebijakan pemerintah Kota Malang.

RAPBD : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Relasi Negara dan : Hubungan negara dan masyarakat

Masyarakat Sipil sipil dalam penyusunan kebijakan APBD Kota Malang, dan penyusunan kebijakan tentang Perubahan Pasar Tradisional Dinoyo menjadi Pasar Modern.

Relasi kolusif : hubungan kerjasama antara pembuat kebijakan (negara di aras local) dengan pihak­pihak yang merasa diuntungkan (privat sektor) dan atas kesepakatan itu mereka masing­ masing memperoleh konsesi­konsesi tertentu yang tidak semua orang tahu.

Resistensi : Perlawanan atau menentang

Resolusi konflik : penyelesaian konflik antar berbagai stakeholder pasar Dinoyo

RKPD : Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah

Stakeholder : pihak­pihak yang berkepentingan

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 162

INDEKS

A

advokasi 27, 104, 107, 114, 138, 139, 144, 149

agencie of the state 27

Antonio Gramsci ix, 1, 3, 6, 8, 157 APBD i, iii, iv, ix, x, xi, xii, 6, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 40, 41, 42, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 60, 64, 65, 66, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 93, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 104, 106, 108, 109, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 160, 167, 168, 169

B

base and super structure 4 Belanja langsung 85, 91 Belanja tidak langsung 85 block historis 103, 106 blok historis 18, 23 buruh 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 18

C

Citizen of Sweet 107 Civil right movement 4

Civil society 1, 4, 6, 10, 24, 25, 26, 28, 40, 41, 42, 47, 49, 54, 116 Counter-hegemony 11

D

deliberatif 105, 106 de-proletarisasi 5 Determinisme 4 developmentalisme 6 Dialog 22, 131, 134 Dominasi ix, 76, 84, 157

E

Ekonomi 4

G

good governance 39, 40, 49 good will 53, 101, 102, 103 Gramsci ix, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 164 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 30, 32, 37, 97, 98, 99, 104, 155, 157 Guest house 147

H

Hearing 131 Hegemoni 1, 3, 7, 8, 10, 15, 18, 30, 32, 97, 153, 158 historic bloc 18

I

Ideologi 1, 19, 21, 23, 158 independen 5, 26, 31 independent states 31 institusional 36, 37

K

Kapitalisasi x, 118, 119, 121, 122 Karl Marx 1 kebijakan integratif 149 kebijakan kompromi 118, 149 kesadaran kolektif 99, 103 kolusifitas 49, 67, 68, 70, 71, 83, 93, 95, 96, 99, 100 Konflik x, xiii, 115, 145, 148, 151, 153

L

legislatures 36

M

mandatory 58 masyarakat kecil 49, 93, 159, 160 Masyarakat Sipil i, iii, iv, ix, x, xii,

1, 3, 4, 10, 24, 29, 30, 32, 33, 38, 44, 55, 64, 93, 97, 100, 109, 154, 158, 159, 160, 169 Modernisasi 126

Money Follow Funtion 76 moral force 101

Musrenbang ix, xii, 50, 55, 57, 58,

62, 63, 64, 66, 68, 71, 72, 76, 159

Mussolini 5

N

Negara i, iii, iv, ix, x, xii, 3, 7, 11, 14, 17, 23, 24, 26, 29, 30, 31, 32, 33, 38, 39, 44, 51, 55, 76, 84, 95, 109, 113, 115, 119, 154, 156, 159, 160

P

participatory training 5

Pasar Modern i, iii, iv, xiii, 6, 30, 32, 111, 142, 145, 150, 160 pekerja 6, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 17,

18, 19, 20

pengusaha 39, 78, 79, 80, 83, 96, 99 Perda 48, 49, 52, 57, 105, 106, 160 Perlawanan i, iii, iv, x, 6, 30, 31,

111, 113, 116, 118, 128, 160, 161 popular education 5 press realease 114, 130, 144 Prison Notebook 11, 12 Profit sharing 122 pro poor 54, 93 publik 10, 15, 24, 26, 27, 28, 30, 33, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 50, 59, 66, 77, 78, 83, 99, 101, 104, 105, 106, 107, 113, 136, 140, 143, 150, 157, 159

R

RAPBD 48, 50, 57, 77, 96, 108, 160 Relasi kolusif 160 Relasi negara 44, 47 Resistensi 116, 119, 131, 139, 149, 154, 161 Resolusi 148, 161 revolusi 5, 6, 7, 8, 9, 16, 17, 20 RKPD 48, 50, 52, 53, 57, 58, 60,

61, 62, 64, 74, 75, 77, 80, 96, 108, 161

S

site plan 125, 128, 129, 131, 135, 136, 137, 139, 140, 141, 142, 143, 145, 146, 147,148 societal support for the state 31 sosialisme 4, 9, 10, 11, 16, 17, 18, 19, 20 Space of engagement 42 stakeholder 38, 39, 45, 46, 47, 58, 64, 83, 113, 114, 149, 150, 158, 161 state autonomy 31 strong states 31

T

Tata letak 125

W

weak states 31 women movement 4 World Bank 39

NEGARA VERSUS MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL 166

Dalam dokumen NEGARA MASYARAKAT SIPIL DI ARAS LOKAL VERSUS (Halaman 167-181)