5 g Pati Biji Alpukat
DAFTAR PUSTAKA
Afriyani, Farida. 2009. Perasan Gliserol sebagai Plastisiser dalam Film Pati Jagung dengan Pengisi Serbuk Halus Tongkol Jagung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
Arvanitoyannis, I. And Gorris, L.G.M. 1998. Edible and Biodegradable Polymeric Materials for Food Packaging and Coating in Processing Foods β Quality Optimization and Process Assesment. ed., F.A.R.
Oliveira, J.C. Oliveira, M.E. Hendrickx. D
Amita, Bajpaj, Shandu, Nitika, and Biswas, J. 2011. Cryogenic fabrication of savlon loaded macroporous blends of alginate and polyvinyl alcohol (PVA),swelling and antibacterial behaviours, carbohydrate, polymer. Vol 83, 876-882.
Ashogbon, A.O. Dan Akintayo E.T. 2012. Morpholigical,Functional and Pasting Properties of Starches Separated Cultivars Rice Grown in Nigeria.
International Food Research Journal 19(2): 665-671 (2012)
Ban, W., Song,J., Argyropoulus, D. S., & Lucial, A. 2005. Improving The Phisical and Chemical Functional of Starch-Derived Films with Biopolymers.
Journal of Applied Polimer Science 100:2542-2548 Buckle, K. A. 1985. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press
Coniwanti, Pamilia, dkk., 2014. Pembuatan Film Plastik Biodegradabel dari Pati Jagung dengan Penambahan Kitosan dan Pemplastis Gliserol. Jurnal Teknik Kimia No.4, Vol.20.
Erica Budina, 2012 dalam Selpiana., Riansyah, J. F., dan Yordan, K. 2013.
Pembuatan Plastik Biodegradable Dari Tepung Nasi Aking. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sriwijaya
Erlandsson, L. Ludin, T. Nilsson, Γ . Nilsson and J. Stendah. 2008. Organic Carbon Stocks in Swe-dish Podzol Soils in Relation to Soil Hydrology and Other Site Characteristics. Vol. 43, No. 2, 2009, pp. 209-222.
Gunawan., Budi. dan Azhari, Citra Dewi. 2010. Karakterisasi Spektrofometri IR dan Scanning Electron Microscopy (SEM) Sensor Gas dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol (PEG). ISSN : 1979-6870 : 1-17
Hasanah, 2012. Khasiat Buah Alpukat. Jakarta : Dunia Sehat
Hidayat, R.S., Napitupulu, R.M. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama.
Jakarta: AgriFlo
Jie,L., dkk. 2003. Polyvinyl Alcohol/Polyvinyl PyrrolidoneI interpenetrating polymer Network: Synthesis and Pervaporation Properties, Journal of Applied Polimer Science. Vol.89,2808-2814.
Kramer, H dan J. Scharnagl. 2009. Pengetahuan Bahan Untuk Industri. Jakarta:
Penebar Swadaya
Kroschwitz, J.I. 1998. Concise Encyclopedia of Polymer Science and Engineering. New York: John Willey & Sons Inc.
M.H, I Gede Sanjaya, dan Puspita T. 2011. Pengaruh Penambahan Kitosan Dan Plasticizer Gliserol Pada Karakteristik Plastik biodegradable Dari Pati Limbah Kulit Singkong. Jurnal Teknik Kimia ITS.
Mudzakir, A. 2008. Metode Spektroskopi Inframerah untuk Analisis Material.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ogur, E. 2005. Polyvinyl alcohol: materials, processing and applications. Volume 16, Number 12, 2005. ISSN: 0889-3144.
Owen, S.C., Rowe, R.C., Sheskey, P.J., 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Fifth edition, 718-721, Phamaceutical Press, London Chicago.
Perwitasari F.L.R,dkk. 2012. Jurnal Karakterisasi Invitro dan Invivo komposit Alginat-polivinil Alkohol-ZnO Nano sebagai Wound Dressing Antibakteri:
Universitas Airlangga.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Sagala, S. T. 2013. Karakterisasi Pembuatan Edible Film dari Tepung Rumput Laut (Eucheuma sp.) Kitosan dan Gliserin. Skripsi. Medan: USU.
Setyaningrum, L. 2015. Elektrolit Polimer Kitosan/PVA Sebagai energi Alternatif Batu Baterai. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Shalumon, K.T. et.al. 2010. Sodium Alginate / Poly(Vinyl Alcohol /) Nano ZnO Composite Nanofibers for Antibacterial Wound Dressings. Elsevier:
International Journal of Biological Macromolecules 49 (2011) 247-254.
Sinaga, R.F. 2014. Pengaruh Penambahan Gliserol Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Saat Putus Bioplastik dari Pati Umbi Talas.
Jurnal Teknik Kimia. USU, Vol.3, No.2.
Subowo, W.S dan Pujiastuti, S., 2003. Plastik Yang Terdegradasi Secara Alami (Biodegradable) Terbuat Dari LDPE Dan Pati Jagung Terlapi., Prosiding Simposium Nasional Polimer IV. Bandung: Pusat Penelitian Informatika-LIPI, pp. 203-208
Ulyarti. 1997. Mempelajari Sifat-Sifat Amilografi pada Amilosa, Amilopektin dan Campurannya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor..
Whistler, R. L. 1984. Starch Chemistry and Technology. Second Edition. New York: Academic Press, Inc. Ltd
Winarti dan Purnomo. 2006. Olahan Biji Alpukat. Surabaya: Trubus Agrisarana Wirjosentono, B. 1996.Analisis dan Karakterisasi Polimer.Medan: USU Press.
Zohrotun, Ade. 2007. Aktivitas Anti Diabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Bentuk Bulat. Universitas Padjajaran Fakultas Farmasi. Jatinangor.
Lampiran 1. Tabel Hasil Karakterisasi Film
Lampiran 2. Perhitungan Penentuan Ketebalan
Penentuan ketebalan pada film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid dapat dihitung dengan menggunakan jangka sorong. Penentuan dilakukan pada lima sisi yang berbeda.
1. Penentuan Ketebalan Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 1 Adapun perhitungan ketebalan rata-rata film film : Uji ketebalan (X1) = 0,35 mm
Uji ketebalan (X2) = 0,35 mm Uji ketebalan (X3) = 0,35 mm Uji ketebalan (X4) = 0,35 mm Uji ketebalan (X5) = 0,35 mm
Uji ketebalan rata-rata = 0,35 mm + 0,35 mm + 0,35 mm + 0,35 mm + 0,35 mm
5
= 0,35 mm
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2β8 Lampiran 1 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Uji ketebalan rata-rata (variabel 2) = 0,28 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 3) = 0,60 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 4) = 0,70 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 5) = 0,40 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 6) = 0,29 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 7) = 0,62 mm Uji ketebalan rata-rata (variabel 8) = 0,72 mm
Lampiran 3. Perhitungan Kuat Tarik (Tensile Strength)
Perhitungan kuat tarik film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid dapat dihitung dengan menggunakan alat Torse (Autograph).
1. Perhitungan Kuat Tarik Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 1 Adapun perhitungan kuat tarik film film :
Load = 1,67 KgF
Lebar spesimen = 15 mm Tebal Spesimen = 0,35 mm
Ao = Lebar spesimen x Tebal spesimen = 15 mm x 0,35 mm
= 5,25 mm2 Kekuatan tarik (Ο) = πΏπππ
π΄π = 1,67 πΎππΉ
5,25 ππ2= 0,318 πΎππΉ ππ2
β
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2-8 Lampiran 1 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Kekuatan tarik (Ο) (variabel 2) = 0,485 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 3) = 0,123 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 4) = 0,018 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 5) = 0,84 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 6) = 1,048 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 7) = 0,213 KgF/mm2 Kekuatan tarik (Ο) (variabel 8) = 0,120 KgF/mm2
Lampiran 4. Perhitungan Kemuluran (Elongasi at Break)
Perhitungan kemuluran film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan regangan terhadap panjang mula-mula (Io).
1. Perhitungan Kemuluran Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 1 Adapun perhitungan kemuluran film film :
Stroke = 17,149 mm
Panjang spesimen mula-mula (Io) = 60 mm
Kemuluran (Ξ΅) = ππ‘ππππ
πΌπ π₯ 100% = 17,149 ππ
60 ππ π₯ 100%
= 28,58 %
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2-8 Lampiran 1 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Kemuluran (Ξ΅) (variabel 2) = 8,730 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 3) = 5,860 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 4) = 1,690 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 5) = 49,47 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 6) = 21,25 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 7) = 10,12 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 8) = 2,725 %
Lampiran 5. Perhitungan Elastisitas (Modulus Young)
Perhitungan elastisitas film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid dapat dihitung dengan membandingkan antara kuat tarik (Ο) dengan kemuluran (Ξ΅).
1. Perhitungan Elastisitas Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 1 Adapun perhitungan elastisitas film film :
Kuat tarik (Ο) = 0,318 KgF/mm2 Kemuluran (Ξ΅) = 28,58 %
Elastisitas (MoE) = πΎπ’ππ‘ π‘ππππ (π)
πΎπππ’ππ’πππ (π)= 0,318
28,58 = 0,011
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2-8 Lampiran 1 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Elastisitas (MoE) (variabel 2) = 0,055 Elastisitas (MoE) (variabel 3) = 0,020 Elastisitas (MoE) (variabel 4) = 0,010 Elastisitas (MoE) (variabel 5) = 0,016 Elastisitas (MoE) (variabel 6) = 0,049 Elastisitas (MoE) (variabel 7) = 0,021 Elastisitas (MoE) (variabel 8) = 0,044
Lampiran 6. Perhitungan Pembuatan Larutan Glutaraldehid 2%
Perhitungan pembuatan larutan glutaraldehid 2% dari larutan glutaraldehid 25%
menggunakan metode pengenceran, dapat dihitung dengan rumus berikut : V1 . N1 = V2 . N2
Dimana : V1 = Volume zat terlarut (glutaraldehid)
V2 = Volume zat pelarut (aqua bidestilat) = 100 ml N1 = Konsentrasi zat terlarut (glutaraldehid) = 25%
N2 = Kosentrasi zat pelarut (aqua bidestilat) = 2 %
Sehingga, adapun perhitungan banyaknya zat terlarut (glutaraldehid) 25% yang dibutuhkan untuk membuat konsentrasi zat terlarut (glutaraldehid) 2% :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 = 100 ml x 2 % = 8 ml 25 %
Lampiran 7. Perhitungan Ketahanan Air
Perhitungan % ketahanan air film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid yang terbaik dapat dihitung berdasarkan berat awal dikurangi berat film basah dibagi berat awal dikali 100%.
1. Perhitungan % Ketahanan Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Adapun perhitungan % ketahanan air film film:
Berat awal Film (Wo) : 0,1173 g Berat rata-rata Film basah (W) : 0,1890 g Daya Serap Air (%) = πβππ
ππ π₯ 100%
= 0,1890 π β 0,1173 π
0,1173 π π₯ 100 %
= 61,1 %
2. Perhitungan % Ketahanan Air Film Perbandingan 95 ml PVA : 5 gram Pati Biji Alpukat
Adapun perhitungan % ketahanan air film : Berat awal Film (Wo) : 0,198
3. Perhitungan % Ketahanan Air Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 gram Pati Biji Alpukat : 10 ml Glutaraldehid
Adapun perhitungan % ketahanan air Film:
Berat awal Film(Wo) : 0,489
4. Perhitungan % Ketahanan Air Film Perbandingan 100 ml PVA : 5 gram Pati Biji Alpukat : 10 ml Glutaraldehid
Adapun perhitungan % ketahanan air Film:
Berat awal Film(Wo) : 0,158
Lampiran 8. Hasil Karakterisasi Film Film Sebelum dan Sesudah Soil Burial Test selama 2 minggu
No. Variasi
Sebelum Soil Burial Test Sesudah Soil Burial Test Penurunan Nilai Kuat Tarik (%) Stroke
(mm/menit)
Ο (KgF/mm2)
Ξ΅ (%) Stroke (mm/menit)
Ο (KgF/mm2)
Ξ΅ (%)
1. 100:0:0 17,149 0,318 28,58 12,37 0,28 20,6 3,8
2. 95:5:0 5,238 0,485 8,730 4,056 0,44 6,76 4,5
3. 100:0:10 29,682 0,84 49,47 19,040 0,78 31,7 6
4. 95:5:10 7,229 1,048 21,25 3,316 0,912 5,52 13,6
Keterangan : Ο : Kuat Tarik Film (KgF/mm2) Ξ΅ : Kemuluran (%)
Lampiran 9. Perhitungan Kuat Tarik (Tensile Strength)Film Film Sesudah Soil Burial Test selama 2 minggu
Perhitungan kuat tarik film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid setelah soil burial test dapat dihitung dengan menggunakan alat Torse (Autograph).
1. Perhitungan Kuat Tarik Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 8 Adapun perhitungan kuat tarik film film :
Load = 1,4 7 KgF
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2 Lampiran 8 Adapun perhitungan kuat tarik film film :
Load = 1,86 KgF
3. Perhitungan Kuat Tarik Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 10 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 3 Lampiran 8 Adapun perhitungan kuat tarik film film :
Load = 4,73 KgF
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 4 Lampiran 8 Adapun perhitungan kuat tarik film film :
Load = 3,9 7 KgF
Lampiran 10. Perhitungan Kemuluran (Elongasi at Break) Film Sesudah Soil Burial Test selama 2 minggu
Perhitungan kemuluran film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid setelah soil burial test dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan regangan terhadap panjang mula-mula (Io).
1. Perhitungan KemuluranFilm Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 8 Adapun perhitungan kemuluran film film :
Stroke = 12,37 mm
Panjang spesimen mula-mula (Io) = 60 mm
Kemuluran (Ξ΅) = ππ‘ππππ
πΌπ π₯ 100% = 12,37 ππ
60 ππ π₯ 100%
= 20,616 %
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2 β 8 Lampiran 1 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Kemuluran (Ξ΅) (variabel 2) = 6,76 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 3) = 31,7 % Kemuluran (Ξ΅) (variabel 4) = 5,52 %
Lampiran 11. Perhitungan % Penurunan Kuat Tarik Film Sesudah Soil Burial Test selama 2 minggu
Perhitungan % penurunan kuat tarik film film dari pati biji alpukat (Persea americana mill) dan polivinil alkohol dengan crosslink agent glutaraldehid setelah soil burial test dapat dihitung dengan mengurangkan nilai kuat tarik sebelum soil burial test dengan setelah dilakukan soil burial test kemudian dikali 100%.
1. Perhitungan% Penurunan Kuat Tarik Film Film Perbandingan 100 ml PVA : 0 g Pati : 0 ml Glutaraldehid
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 1 Lampiran 8 Adapun perhitungan % penurunan kuat tarik film film :
Nilai kuat tarik sebelum soil burial test (Οo) = 0,318 KgF/mm2 Nilai kuat tarik setelah soil burial test (Ο) = 0,28 KgF/mm2 Penurunan Nilai Kuat Tarik (%) = ( Οo - Ο ) x 100%
= (0,318 β 0,28) x 100%
= 3,8 %
Untuk perhitungan formulasi pada variabel 2 β 4 Lampiran 8 dihitung menggunakan rumus seperti diatas
Penurunan Kuat Tarik (%) (variabel 2) = 4,5 % Penurunan Kuat Tarik (%) (variabel 3) = 6 % Penurunan Kuat Tarik (%) (variabel 4) = 13,8 %
Lampiran 12. Spektrum Hasil Analisa FT-IR
1. Spektrum FT-IR Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill)
2. Spektrum FT-IR Polivinil Alkohol
3. Spektrum FT-IR 95 ml PVA : 5 g Pati biji Alpukat : 0 ml glutaraldehid
4. Spektrum FT-IR 100 ml PVA : 0 g Pati biji Alpukat : 10 ml glutaraldehid
5. Spektrum FT-IR 95 ml PVA : 5 g Pati biji Alpukat : 10 ml glutaraldehid
Lampiran 13. Pati yang dihasilkan dari biji alpukat
Lampiran 14. Hasil Pembuatan Film