[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Hasil sensus pertanian 2013. [internet]. [diunduh 2015 23 Jan]. Bogor (ID): BPS. Tersedia pada: http:// st2013.bps.go.id/Booklet ST2013.pdf.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Bogor dalam Angka. Bogor (ID): BPS.
[BPT PEMKAB] Badan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Bogor. 2015. Geografis kabupaten Bogor. [internet]. [diunduh 2015 Mei 12]. Bogor (ID): Kabupaten Bogor. Tersedia pada http://lipse.bpt.bogorkab.go.id/invest/ geografis.php.
[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. 2010. Petunjuk teknis budidaya ternak domba. [internet]. [diunduh 2016 Jan 9]. Bandung (ID): Lembang. Tersedia pada http://bptp.jabar.go.id/juk_domba.pdf.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2009. Buku Peternakan Tahun 2009. Bogor (ID): Disnakan.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2010. Buku Peternakan Tahun 2010. Bogor (ID): Disnakan.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2011. Buku Peternakan Tahun 2011. Bogor (ID): Disnakan.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2012. Buku Peternakan Tahun 2012. Bogor (ID): Disnakan.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2013. Buku Peternakan Tahun 2013. Bogor (ID): Disnakan.
[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan. 2014. Buku Peternakan Tahun 2014. Bogor (ID): Disnakan.
[DISPERTAN] Dinas Pertanian dan Kehutanan. 2009. Monografi Pertanian dan Kehutanan Bogor Tahun 2009. Bogor (ID): Dispertan.
[DISPERTAN] Dinas Pertanian dan Kehutanan. 2010. Monografi Pertanian dan Kehutanan Bogor Tahun 2010. Bogor (ID): Dispertan.
[DISPERTAN] Dinas Pertanian dan Kehutanan. 2011. Monografi Pertanian dan Kehutanan Bogor Tahun 2011. Bogor (ID): Dispertan.
[DISPERTAN] Dinas Pertanian dan Kehutanan. 2012. Monografi Pertanian dan Kehutanan Bogor Tahun 2012. Bogor (ID): Dispertan.
[DISPERTAN] Dinas Pertanian dan Kehutanan. 2013. Monografi Pertanian dan Kehutanan Bogor Tahun 2013. Bogor (ID): Dispertan.
[DITJENNAK] Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2008. Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional 2008. Statistik Kesehatan Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015. Jakarta (ID): Ditjennak.
[DITJENNAK] Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2010. Blue Print Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014. Jakarta (ID): Ditjennak. [DITJENNAK] Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Pendataan Sapi
Potong, Sapi Perah dan Kerbau tahun 2011 (PSPK2011). Statistik Kesehatan Peternakan dan Kesehatan Hewan 2015. Jakarta (ID): Ditjennak. [KEMENTAN-BPS] Kementrian Pertanian – Badan Pusat Statistik. 2011. Rilis
Akhir Hasil PSPK 2011. [internet]. [diunduh 2015 Juni 6]. Jakarta (ID): Kementatn-BPS.
17 [KEMENTAN] Kementrian Pertanian. 2010. Penetapan rumpun sapi bali. [internet]. [diunduh 2016 Januari 10]. Jakarta (ID): ditjennak. Tersedia pada http://bibit.ditjennak.pertanian.go.id/ Sapi Bali.pdf.
[KEMENTAN] Kementrian Pertanian. 2014. Penetapan rumpun kerbau simeulue. [internet]. [diunduh 2016 Januari 10]. Jakarta (ID): ditjennak. Tersedia pada http://bibit.ditjennak.pertanian.go.id/Kerbau simeuleu.pdf.
[KEMENTAN] Kementrian Pertanian. 2012. Penetapan rumpun kambing kacang. [internet]. [diunduh 2016 Januari 10]. Jakarta (ID): ditjennak. Tersedia pada http://bibit.ditjennak.pertanian.go.id/sites/Kambing kacang.pdf.
[STTP] Sekolah Tinggi Teknologi Pertanian. 2015. Metodologi HMT. [internet]. [diunduh 2015 Juni 23]. Tersedia pada http://www.sttp.ac.id.
Ashari Ej, Sumanto B, Wibowo, Suratman. 2000. Petunjuk Teknis Identifikasi dan Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan. Jakarta (ID): Direktorat Pengembangan Peternakan.
Arief H, Achmad F, Lizah K, Romi ZI. 2012. Inventarisasi dan pemetaan lokasi budidaya dan lumbung pakan sapi potong. J Ilmu Ternak. 2(2):1-9
Daryanto A. 2011. Penataan Impor Demi Swasembada Daging Sapi. Trobos edisi Maret 2011. [internet]. [diakses 2016 Jan 2]. Tersedia pada http://www.trobos.com
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor (ID): IPB Pr.
Fajarini R. 2014. Dinamika perubahan penggunaan lahan dan perencanaan tata ruang di Kabupaten Bogor. [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Haryanto ET. 2014. Koefisien air larian berdasarkan penutupan vegetasi dan
pengukuran debit aliran sungai cekungan pengaliran sungai (CPS) citarik hulu. Bulletin of Scientific Contribution. 12 (1):40-53
Irawan B, Friyatno S. 2002. Dampak konversi lahan sawah di jawa terhadap produksi beras dan kebijakan pengendaliannya. J Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA. 2 (2):79-9.5
Kim S, BE Dale. 2004. Global potential bioethanol production from wasted crops and crop residue. J Biomass and Bioenergy. 26:361-375
Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. [internet]. [diakses 2015 Nov 14]. Jakarta (ID): Rajawali Grafindo. Tersedia pada http://nailahsalsa. wordpress.com.
Makridakis S, Wheelwright SC, McGee VE. 1991. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta (ID): Erlangga.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I. Bogor (ID): IPB Pr.
Nell AJ, DH Rollinson. 1974. TheRequirent and Availability of Livestock Feed In Indonesia. Jakarta (ID): Jakarta.
Pribadi DO, Shiddiq D, Ermyanyla M. 2006. Model perubahan tutupan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. J Teknologi Lingkungan. 7:35-51. Purwawangsa H, Putera BW. 2014. Pemanfaatan lahan tidur untuk penggemukan
sapi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 1(2):92-96.
Rustiadi E, Panuju DR, Trisasongko BH. 2008. Environmental impacts of urbanization in Jabodetabek area. Joint JIRCAS-ICALRD Symposium.
18
Saragi MP. 2014. Potensi dan kualitas limbah pertanian sebagai pakan di Kabupaten Bandung dan Bogor untuk pengembangan budidaya ternak sapi perah. [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Setiana MA. 2014. Peran strategis hijauan pakan domestik. Prosiding Seminar Nasional III HIPTI. Padang (ID): Himpunan Ilmuan Pakan Ternak Indonesia.
Somantri AS, Machfud. 2006. Analisis sistem dinamik untuk kebijakan penyediaan ubi kayu. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. 2:36-48.
19 Lampiran 1 Jenis lahan berpotensi produksi hijauan di Kabupaten Bogor
No Jenis lahan Luas lahan(ha)
2009 2010 2011 2012 2013
1 Lahan sawah irigasi 39 094 39 331 38 236 38 874 38 722
2 Tadah Hujan 9 389 9 153 9 949 9 058 8 491 3 Tegal/ Kebun 51 952 60 404 58 383 56 737 55 137 4 Ladang/ Huma 0 0 3 233 3 177 3 122 5 Penggembalaan/ Padang Rumput 767 767 899 855 813 6 Perkebunan 13 886 14 461 14 558 14 295 14 251
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor
Lampiran 2 Produksi tanaman pertanian di Kabupaten Bogor
No. Tanaman Produksi (ton tahun-1)
2009 2010 2011 2012 2013 1 Padi 513 292 552 121 526 767 549 154 596 727 2 Jagung 7 148 3 926 2 711 2 213 2 415 3 Kedele 35 16 22 33 34 4 Ubi Kayu 163 211 166 522 154 453 159 670 141 494 5 Ubi Jalar 55 195 57 677 50 558 56 255 50 180
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor
Lampiran 3 Populasi ternak ruminansia di Kabupaten Bogor
Jenis Ternak Populasi (ekor tahun
-1 ) 2009 2010 2011 2012 2013 Sapi Potong 17 422 18 068 27 086 25 802 34 392 Sapi Perah 7 131 7 288 8 973 9 487 9 526 Kerbau 17 867 19 908 23 696 23 561 24 088 Kambing 114 732 119 337 123 986 130 849 114 192 Domba 278 608 280 789 221 873 214 408 203 373
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor
Lampiran 4 Parameter angka kelahiran dan kematian ternak ruminansia
Parameter Jenis ternak
Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kambing Domba
Kelahiran 21.50%(1) 20.40%(1) 19.10%(1) 45.52%(1) 25.67%(1)
Kematian 2.25%(1) 0.16%(1) 2.62%(1) 4.71%(1) 3.30%(1)
Betina Produktif 38.88%(2) 62.28%(2) 47.04%(2) 47.83%(1) 71.67%(1) Sumber : (1) Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional 2008 Badan Pusat Statistik dan
Direktorat JenderalPeternakan ( Provinsi Jawa Barat)
(2)
Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau tahun 2011 (PSPK2011) Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Provinsi Jawa Barat)
20
Lampiran 5 Bobot badan ternak ruminansia
No. Jenis Ternak Dewasa (kg) Muda (kg)
Jantan Betina Jantan Betina
1 Sapi Potong 260* 225* 185* 165*
2 Sapi Perah 300** 414** 142** 142**
3 Kerbau 352a 318a 185* 165*
4 Kambing 55b 30c 24d 22d
5 Domba 55c 30c 13c 12c
Sumber : *) Keputusan menteri pertanian nomor 325/kpts/ot.140/1/2010 tentang penetapan rumpun sapi bali
**)Performans pertumbuhan dan bobot badan sapi perah betina fries holland umur 0-18 bulan
a) Keputusan menteri pertanian republik Indonesia nomor 579/kpts/sr.120/4/ 2014 tentang penetapan rumpun kerbau simeulue
b) Ternak Kambing. Kantor Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi c) Petunjuk teknis budidaya ternak domba. 2010.balai pengkajian teknologi pertanian jawa barat
d) Keputusan menteri pertanian nomor 2840/kpts/lb.430/8/2012 tentang penetapan rumpun kambing kacang
21 Lampiran 6 Struktur ternak ruminansia Jawa Barat
Jenis Ternak
Dewasa (%) Muda (%) Anak (%) Jumlah (%)
Jantan Betina
Jml Jantan Betina Jml Jantan Betina Jml Jantan Betina Jml 2th<umur<4th 4th<umur<6th umur>6th
Sapi Potong 15.33 16.53 12.53 4.81 49.20 24.90 9.82 34.72 9.49 6.59 16.08 49.72 50.28 100 Sapi Perah 2.75 27.04 19.97 3.82 53.58 8.29 15.27 23.56 9.82 13.03 22.85 20.86 79.13 100 Kerbau 15.08 17.64 18.52 12.86 64.10 10.20 10.88 21.08 7.75 7.08 14.83 33.03 66.98 100
Sumber : PSPK 2011 BPS dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Jenis Ternak Dewasa
Jumlah Muda Jumlah Anak Jumlah Jumlah Jumlah
Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina
Kambing 14.38% 32.42% 46.80% 11.13% 15.41% 26.54% 12.17% 14.49% 26.66% 37.68% 62.32% 100.00%
Domba 14.42% 30.84% 45.26% 12.26% 14.15% 26.41% 12.97% 15.36% 28.33% 39.65% 60.35% 100.00%
Sumber : Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional 2008 BPS dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
22
Lampiran 7 Diagram alir model ketersediaan hijauan di Kabupaten Bogor
23 Lampiran 8 Diagram alir model produksi hijauan pakan di Kabupaten Bogor
lahan_saw ah_irigasi
perubahan lahan saw ah irigasi
laju perubahan lahan saw ah irigasi
periode_time lahan_tadah_hujan perubahan lahan tadah hujan periode_time laju perubahan
lahan tadah hujan
lahan_tegalan
perubahan lahan tegal_kebun
periode_time
laju perubahan lahan tegal kebun lahan huma perubahan lahan huma laju perubahan lahan huma periode_time lahan_padang_rumpu t perubahan lahan padang rumput
periode_time laju perubahan lahan padang
rumput
lahan perkebunan perubahan lahan
perkebunan
periode_time laju perubahan lahan perkebunan
produksi rumput lapang per hektar
produksi rumput lapang 38,722.00 ha 3,122.00 ha 813.00 ha 8,491.00 ha 55,137.00 ha 14,251.00 ha 380,970.16 to n 23
24
Lampiran 9 Diagram alir model perkembangan populasi ternak sapi potong dan sapi perah
Diagram Alir Ternak Sapi Potong di Wilayah Kabupaten Bogor
Diagram Alir Ternak Sapi Perah di Wilayah Kabupaten Bogor jumlah ternak sapi
potong Kelahiran
sapi_potong
betina sapi potong siap bunting - Copy
persen betina produktif sapi potong persen kelahiran sapi_potong kematian sapi_potong persen kematian sapi_potong laju kelahiran sapi_potong laju kematian sapi_potong
jumlah ternak sapi perah kelahiran
sapi_perah
betina sapi perah siap_bunting
persen betina sapi perah produktif persen kelahiran sapi_perah kematian sapi_perah persen kematian sapi_perah laju kelahiran
sapi_perah laju kematian
25 Lampiran 10 Diagram alir model perkembangan populasi ternak kerbau
Diagram Alir Ternak Kerbau di Wilayah Kabupaten Bogor jumlah ternak kerbau
kelahiran ternak kerbau kematian ternak kerbau betina kerbau siap_bunting persen kerbau betina_dew asa persen kelahiran
ternak kerbau persen kematian
ternak kerbau laju kelahiran
ternak kerbau
laju kematian ternak kerbau
26
Lampiran 11 Diagram alir model perkembangan populasi ternak domba dan kambing
Diagram Alir Ternak Domba di Wilayah Kabupaten Bogor
Diagram Alir Ternak Kambing di Wilayah Kabupaten Bogor populasi ternak domba kelahiran domba betina_domba siap bunting persentase domba betina produktif persentase kelahiran domba kematian domba persen_kematian domba laju_kelahiran domba laju_kematian dombay 179,028.72 e k or jumlah ternak_kambing kelahiran ternak_kambing kematian ternak_kambing persen kematian ternak_kambing betina siap bunting
ternak kambing persen betina kambing_produktif persen kelahiran ternak_kambing laju kematian_kambing laju kelahiran_kambing
27 Lampiran 12 Diagram alir model kebutuhan hijauan pakan untuk ternak sapi potong dan sapi perah
jumlah ternak sapi potong konsumsi hijauan
sapi potong betina dewasa konsumsi hijauan
sapi potong betina dewasa per ekor
per tahun
konsumsi hijauan sapi potong jantan
dewasa
konsumsi hijauan sapi potong jantan
dewasa per ekor per tahun
total konsumsi sapi potong konsumsi hijauan
sapi potong betina muda konsumsi hijauan
sapi potong betina muda per ekor per
tahun
konsumsi hijauan sapi potong jantan
muda
konsumsi hijauan sapi potong jantan muda per ekor per
tahun 260,866.56 ton 40,076.76 e k or 111,476.47 ton 8.21 ton/e k or 6.02 ton/e k or 58,304.35 ton 23,701.78 ton 67,383.96 ton 9.49 ton/e k or 6.75 ton/e k or
jumlah ternak sapi perah konsumsi hijauan
sapi perah betina dewasa konsumsi hijauan
sapi perah betina dewasa per ekor
per tahun
total konsumsi ternak sapi perah konsumsi hijauan
sapi perah betina muda konsumsi hijauan
sapi perah betina muda per ekor per
tahun
konsumsi hijauan sapi perah jantan
dewasa
konsumsi hijauan sapi pearh jantan
muda
konsumsi hijauan sapi perah jantan dewasa per ekor
per tahun
konsumsi hijauan sapi perah jantan muda per ekor per
tahun 87,669.31 ton 9,526.00 e k or 73,168.46 ton 15.11 ton/e k or 5.18 ton/e k or 10.95 ton/e k or 2,868.52 ton 4,093.04 ton 5.18 ton/e k or 27
28
Lampiran 13 Diagram alir model kebutuhan hijauan pakan untuk ternak kerbau
jumlah ternak kerbau konsumsi hijauan
betina kerbau dew asa konsumsi hijauan
betina kerbau dew asa per ekor
per tahun
konsumsi hijauan jantan kerbau
dew asa
konsumsi hijauan jantan dew asa per
ekor per tahun
total konsumsi hijauan ternak
kerbau konsumsi hijauan
betina kerbau muda konsumsi hijauan
betina kerbau muda per ekor per tahun
konsumsi hijauan
jantan kerbau muda konsumsi hijauan jantan muda per ekor per tahun 11.61 ton/e k or 6.02 ton/e k or 12.85 ton/e k or 6.75 ton/e k or 49,602.77 ton 17,633.31 ton 25,601.71 e k or 223,795.19 ton 16,775.47 ton 139,783.64 ton 28
29 Lampiran 14 Diagram alir model kebutuhan hijauan pakan untuk ternak kambing dan domba
jumlah ternak_kambing konsumsi hijauan betina kambing dew asa total konsumsi hijauan ternak kambing konsumsi hijauan betina kambing muda konsumsi hijauan jantan kambing dew asa konsumsi hijauan jantan kambing muda konsumsi hijauan betina kambing dew asa per ekor
per tahun
konsumsi hijauan betina kambing muda per ekor per
tahun
konsumsi hijauan jantan dew asa per
ekor per tahun
konsumsi hijauan jantan muda per ekor per tahun
2.01 ton/e k or 1.10 ton/e k or 0.80 ton/e k or 0.88 ton/e k or 33,044.36 ton 40,635.91 ton 11,160.46 ton 114,467.67 e k or 14,164.49 ton 99,005.22 ton populasi ternak domba komsusi ternak domba dewasa jantan per ekor per
tahun
konsumsi ternak domba muda per ekor per tahun konsumsi hijauan
domba jantan dewasa
konsumsi ternak domba jantan muda konsumsi hijauan
domba betina dewasa kosumsi hijauan
domba dewasa betina per ekor per
tahun
konsumsi hijauandomba
betina muda konsumsi hijauan
domba betina muda
per ekor per tahun total konsumsidomba
110,839.01 ton 2.01 ton/e k or 1.10 ton/e k or 88,726.10 ton 12,020.30 ton 0.47 ton/e k or 0.44 ton/e k or 20,709.29 ton 232,294.70 ton 179,028.72 e k or 29
30
Lampiran 15 Perhitungan model
Perhitungan perubahan lahan sawah irigasi perubahan lahan sawah irigasi
= laju perubahan lahan sawah irigasi x luas lahan sawah irigasi laju perubahan lahan sawah irigasi
= rataan perubahan luasan lahan sawah irigasi tahun 2009-2013 Perhitungan perubahan lahan tadah hujan
perubahan lahan tadah hujan
= laju perubahan lahan tadah hujan x luas lahan sawah laju perubahan lahan tadah hujan
= rataan perubahan luasan lahan tadah hujan tahun 2009-2013 Perhitungan perubahan lahan tegalan
perubahan lahan tegal_kebun
= laju perubahan lahan tegal kebun x luas lahan tegalan laju perubahan lahan tegal kebun
= rataan perubahan luasan lahan tegalan tahun 2009-2013 Perhitungan perubahan lahan huma
perubahan lahan huma
= laju perubahan lahan huma x luas lahan huma laju perubahan lahan huma
= rataan perubahan luasan lahan huma tahun 2009-2013 Perhitungan perubahan lahan padang rumput
perubahan lahan padang rumput
= laju perubahan lahan padang rumput x luas lahan padang rumput laju perubahan lahan padang rumput
= rataan peruabahan luasan lahan padang rumput tahun 2009-2013 Perhitungan perubahan lahan perkebunan
perubahan lahan perkebunan
= laju perubahan lahan perkebunan x luas lahan perkebunan laju perubahan lahan perkebunan
= rataan perubahan luasan lahan perkebunan tahun 2009-2013 Perhitungan produksi rumput lapang
produksi rumput lapang
= ( luas lahan sawah irigasi x % potensi rumput x 30 ton/ha) + ( luas lahan tadah hujan x % potensi rumput x 30 ton/ha) + ( luas lahan tegalan x % potensi rumput x 30 ton/ha) + ( luas lahan huma x % potensi rumput x 30 ton/ha) +
( luas lahan padang rumput x % potensi rumput x 30 ton/ha) + ( luas lahan perkebunan x % potensi rumput x 30 ton/ha)
31 Perkembangan setiap jenis ternak ruminansia
kelahiran ternak ruminansia
= betina siap bunting x % kelahiran ternak ruminansia x % laju kelahiran ternak ruminansia betina siap bunting
= jumlah ternak ruminansia x % betina produktif ternak ruminansia kematian ternak ruminansia
= jumlah ternak ruminansia x % kematian ternak ruminansia x % laju kematian ternak ruminansia
Perhitungan kebutuhan hijauan setiap jenis ternak ruminansia total kebutuhan jenis ternak ruminansia
= kebutuhan hijauan ternak ruminansia betina dewasa + kebutuhan hijauan ternak ruminansia betina muda + kebutuhan hiauan ternak ruminansia jantan dewasa + kebutuhan hijauan ternak ruminansia jantan muda kebutuhan hijauan ternak ruminansia betina dewasa
= (% betina dewasa x jumlah ternak ruminansia x
(bobot badan ternak ruminansia betina dewasa x 10%)/1000 x 365 hari
kebutuhan hijauan jenis ternak ruminansia betina muda = (% betina muda x jumlah ternak ruminansia x
(bobot badan ternak ruminansia betina muda x 10%)/1000 x 365 hari
kebutuhan hijauan jenis ternak ruminansia jantan dewasa = (% jantan dewasa x jumlah ternak ruminansia x
(bobot badan ternak ruminansia jantan dewasa x 10%)/1000 x 365 hari
kebutuhan hijauan jenis ternak ruminansia jantan muda = (% jantan muda x jumlah ternak ruminansia x
(bobot badan ternak ruminansia jantan muda x 10%)/1000 x 365 hari
32
Lampiran 16 Hasil analisis hubungan antar variabel ketersediaan hijauan dengan kebutuhan hijauan pakan untuk ternak ruminansia
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Ketersedian_hijauana . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kebutuhan_konsumsi_hijauan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .810a .656 .633 19.80617
a. Predictors: (Constant), Ketersedian_hijauan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 11217.734 1 11217.734 28.596 .000a
Residual 5884.266 15 392.284
Total 17102.000 16
a. Predictors: (Constant), Ketersedian_hijauan b. Dependent Variable: Kebutuhan_konsumsi_hijauan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 538.529 65.715 8.195 .000
Ketersedian_hijauan .508 .095 .810 5.348 .000
33