• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Hardi Rahman A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada batita di Wilayah Kerja Puskesmas Baranglompo Kecamatan Ujung Tanah Tahun 2012. Makassar: FKM UNHAS; 2012.

2. Parashar DC. Methane emission estimate from Indian paddy fields. Presented at the International Workshop Methane and Nitrous Oxide, Amersfoort. The Netherlands, 3-5 February 1993

3. Kementerian Kesehatan RI. Buletin jendela data dan informasi kesehatan, situasi diare di Indonesia. Jakarta; 2011.

4. Dinas Kesehatan Sumut.Profil kesehatan sumatera utara tahun 2012. Sumatera Utara. Medan; 2012.

5. Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, Profil kesehatan kabupaten langkat, Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat. Stabat; 2012.

6. Wijoyo Y. Diare pahami penyakit dan obatnya. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama; 2013.

7. Soegijanto S. Ilmu penyakit anak. Edisi I. Jakarta: Medika; 2002.

8. DepKes RI.Pedoman pemberantasan penyakit diare. Edisi ke 5. Jakarta: Dep.Kes. R.I; 2007.

9. Wangohara. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tana Rara Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat Provinsi NTT; 2008.

10. Umiati. Hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di puskesmas Nogosari kabupaten Byolali: Tesis; 2010.

11. Sinthamurniwaty.Faktor-faktor risiko kejadian diare akut pada balita (Studi Kasus di Kabupaten Semarang). Semarang: Program Studi Epidemiologi Pascasarjana, Universitas Diponegoro; 2006.

12. WHO.WHO recommended surveillance standards, second edition. Genewa; 1999.

13. DepKes RI. Pedoman pemberantasan penyakit diare. Jakarta; 2005.

14. Sasongko. Rahadiyan.Petunjuk modern kesehatan keluarga. Yogyakarta: Panji Pustaka; 2009.

15. Wulandari AP. Hubungan antara faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi dengan kejadian diare pada balita di desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009 (Skripsi). Surakarta:Universitas Muhammadiyah; 2009.

16. Ngastiyah. Perawatan anak sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC Kedokteran; 2005. 17. Suharyono.Diare akut. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia; 1986.

19. Nasry N. N.Pengantar epidemiologi penyakit menular. Jakarta: Rineka Cipta; 1997.

20. Sanropie D. AR, Sumini, Margono, Sugiharto, Purwanto S. Ristanto, B.Pedoman bidang studi penyediaan air bersih APK-TS. Jakarta: Pusdiklat Depkes RI; 1984. 21. Soemirat. J.Kesehatan lingkungan. Yogyakarta:UGM; 1996.

22. Andrianto P.Penatalaksanaan dan pencegahan diare akut. Jakarta: EGC; 1995. 23. Haryoto K.Kesehatan lingkungan. Jakarta: Depkes RI; 1983.

24. Notoatmodjo S.Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Renika Cipta; 2003. 25. Wibowo TA Sunarto S.S., Pramono D., Faktor-faktor resiko kejadian diare

berdarah pada balita di Kabupaten Sleman. BKM/XX/01/1-48. Sleman; 2004. 26. Entjang Indan.Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti;

2000.

27. Notoatmodjo S.Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

28. Irianto J. Dkk.Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak balita.Buletin Penelitian Kesehatan. No. 24: 494-499. Jakarta; 1996.

29. Gibson RS. 1990. Principles of nutritional assessment. New York: Oxford University Press; 1990.

30. Howard G. & Bartram J.Domestic water quantity, service level and health. 2003 [diunduh 3 April 2011]. Tersedia dari: http://www.who.int/water sanitation_health/document.pdf, 2003.

31. Fahrial Syam A, Pengobatan diare yang tepat. [diunduh 13 April 2010]. Tersedia dari http: //www. Medicastore.Com. 2006.

32. WHO. Pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit, Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Jakarta; 2009.

33. Kliegman R.M. Marcdante K.J., and Behrman R.E., Nelson essentials ofpediatric. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2006.

34. Sutoto. Pemberantasan penyakit diare dalam Repelita V. Jakarta: DepKes; 1992. 35. Suharyono. Diare akut klinik dan laboratorik. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. 36. Suriadi.Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta; 2001.

37. Erial B, Rusdi I. Hubungan antara penanganan feses anak dan kejadian diare pada anak balita di pedesaan dataran rendah berawa Kecamatan Rambutan Sumatera Selatan. Jakarta: Pusaka UI; 1994.

38. Giyantini T. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diare pada balita. Depok: IKM UI; 2000.

39. Simatupang M. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita Di Kota Sibolga Tahun 2003. Medan; Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara; 2004.

40. Brotowasisto. Diare, Penanggulangan dan hasil-hasilnya. Seminar Dehidrasi II. Jakarta: Dirjen P3M DepKes; 1997.

41. Kamalia D. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 1-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Kedungwuni I.[Skripsi]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNS; 2005.

42. Erfandy M. Hasil penyelidikan lapangan KLB penyakit diare di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Seribu. DKI Jakarta; 1990.

43. Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 44. Gunawan I. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara; 2013.

45. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

46. Syuraidah. Hubungan penggunaan jamban terhadap kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Balang Lompo Kabupaten Pangkep: Journal from e-library STIKES Nani Hasanuddin; 2013.

47. Dya Candra M. Hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian diare di desa Karangagung Kecamatan palang Kabupaten Tuban tahun 2009.[Tesis].Surabaya: FKM Unair; 2009.

48. Avicena. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia < 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kedungmudi Kota Semarang; 2013.

49. Sulistyowati Anggraeni. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di RS Griya Bukateja Baru Kabupaten Purbalingga Tahun 2004. [Undergraduate thesis]. Semarang: Diponegoro University; 2004.

DAFTAR PUSTAKA

Hardi Rahman A.2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada batita di Wilayah Kerja Puskesmas Baranglompo Kecamatan Ujung Tanah Tahun 2012. Makassar: FKM UNHAS.

Parashar DC. 1993. Methane emission estimate from Indian paddy fields. Presented at the International Workshop Methane and Nitrous Oxide, Amersfoort. The Netherlands.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Buletin jendela data dan informasi kesehatan, situasi diare di Indonesia. Jakarta.

Dinas Kesehatan Sumut. 2012. Profil kesehatan sumatera utara tahun 2012. Sumatera Utara. Medan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, 2012. Profil kesehatan kabupaten langkat, Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat. Stabat.

Wijoyo Y. 2013. Diare pahami penyakit dan obatnya. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.

Soegijanto S. 2002. Ilmu penyakit anak. Edisi I. Jakarta: Medika.

DepKes RI.2007. Pedoman pemberantasan penyakit diare. Edisi ke 5. Jakarta: Dep.Kes. R.I.

Sudarmoko. 2011. Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Gangguan Kesehatan pada Balita. Yogyakarta: Titano

Hertina Kalay, 2012. Hubungan antara Tindakan Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Irawati F. 2013. Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Pertahanan Tubuh terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Punggung Kecamatan Punggung Mojokerto. Unimus.

Lampiran 1

Dokumen terkait