• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metode Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dan Mubiar, (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja (Tinjauan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: Refika Aditama. Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Anganthi dan Taufik. (2005). Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas antara Remaja yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual dan Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual. Jurnal penelitian Humaniora, vol.6, No.2, 2005: 115-129. Anonim. (2014). Seks Bebas Remaja Bandung Sudah Memprihatinkan [online]. Tersedia: m.bandungupdate.com/news/read/381-seks-bebas-remaja-bandung- sudah-meprihatinkan/html. [18 Februari 2014].

Anonim. (2014). Survei: Seks Bebas Remaja Tertinggi di Bandung [online]. Tersedia:www.jppn.com/read/2014/02/11/216015/survei:-seks-bebas-remaja- tertinggi-di-bandung.html.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Bethin, A., Slovic,P., & Severson, H. (1993). A psychometric study of adolescent risk perception. Journal of Adolescence, 16, 153-168.

Bobak, I.M, dkk. (1995). Maternity Nursing. Edisi IV. St.Louis: Mosby Year Book.

Cestac et al. (2011). Young Driver’s Sensation Seeking, Subjective Norms, and Perceived Behavioral Control and Their Roles in Predicting Speeding Intention: How Risk-taking Motivations Evolve with Gender and Driving Experience. Journal Safety Science, 49, 424-432.

Chen et al. (2013). Brief Sensation Seeking Scale for Chinese-Cultural Adaptation and Psychometric Assessment. Journal Personality and Individual Differences, 54, 604-609.

69

Daisy Mia Arifin, 2014

Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Collado, A., et al. (2014). Longitudinal trajectories of sensation seeking, risk taking propensity, and impulsivity across early to middle adolescence. Journal of Addictive Behavior.

Depkes Bandung, (2005). Modul Pelatihan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Bandung.

Duvall, E,M. dan Miller, B.C (1985). Marriage and Famili Development. (6th ed). New York: Harper & Row Publishers, Inc.

El-Idhami, Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fitria, Aida dkk. (2013). Persepsi Siswa Tentang Perilaku Seksual Remaja dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Negeri Padang. [Online]. Tersedia: http:// ejournal. unp.ac.id/index.php/konselor/article/viewFile/995/1038. [1 Maret 2013]. Frankenberger, Kristina D. (2004). “Adolescent Egocentrism, Risk Perception,

and Sensation Seeking Among Smoking and Non Smoking Youth”. Journal of

Adolescent Research [online]. Tersedia: http://jar.sagepub.com/content /19/5/576. [14 November 2011].

Hadjam, dan Mayasari. (2000). Perilaku Seksual Remaja dalam Berpacaran ditinjau dari Harga Diri Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada. No.2, 120-127.

Hurlock, E.B. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Imran, I. (1998). Perkembangan Seksualitas Remaja. Bandung: PKBI Jawa Barat. J.P. Chaplin. (2004). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Judarwanto, Widodo (2013). Video Mesum Anak SMP, Dampak Serbuan Media Pornografi? [online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/24/video- mesum-anak-smp-dampak-serbuan-media-pornografi-604 293.html.[24 October 2013.

70

Daisy Mia Arifin, 2014

Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lashyita, Anindiya. (2008). Hubungan Antara Tipe Kepribadian Opennes to Experience dengan Sensation Seeking Terhadap Pengguna Ipad. Skripsi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia [online]. Diterbitkan: http://repository.upi.edu/.

Liu et al. (2007). Personal Values and Involvement to Mother and Father in Late Childhood and Early Adolescence: A cross-sectional study. BMC Public Health, 7, 135.

Maslowsky, J., et al. (2011). Costs-benefits analysis mediation of the relationship between sensation seeking and risk behavior among adolescents. Journal of Personality and Individual Differences, 51, 802-806.

Masters, William. H, et all. (1992). Human Sexuality. New York: HarpersCollins Publishers Inc.

Mighwar. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Bandung: Pustaka Setia.

Noor, Juliansyah. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Ortin et al. (2012). Sensation Seeking as Risk Factor for Suicidal Ideation and Suicide Attempts in Adolescence. Journal of Affective Disorders, 143, 214-222. Papalia Diane. E, Sally Wendkos Olds , Ruth Duskin Feldman. (2001). Human Development eighth edition. New York : Mc Graw Hill

Pradipta, Anggita Septia. (2008). Gambaran Trait Sensation Seeking dan Perilaku Seksual Backpacker Jakarta. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. [online]. Tersedia: http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123794-155.33%20 PRA%20g%20-%20Gambaran%20Trait%20-%20HA.pdf.

Roth et al. (2007). Beyond a Youthful Behavior Style-Age and Sex Differences in Sensation Seeking based on Need Story. Journal Personality and Individual Differences, 43, 1839-1850.

Santrock, John W. (2003). Adolenscence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

71

Daisy Mia Arifin, 2014

Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sarracino, et al. (2011). Sex-specific Relationship among Attachment Security, Social Values, and Sensation Seeking in Early Adolescence: Implications for Adolescents’s Externalizing Problem Behavior. Journal of Adolescence, 34, 541- 554.

Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Siregar, Syofian. (2012). Stastika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Steinberg, Laurance. (2011). How Peers Affect the Teenage Brain. You and Your Adolescent [online]. Tersedia: http://www.psychologytoday.com/blog/you-and- your-adolescent/201102/how-peers-affect-the-teenage-brain.[14 November 2011]. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhendi, Adi (2010). 62,7 Persen Remaja SMP Tidak Perawan [online].

Tersedia:http://megapolitan.kompas.com/read/2010/06/13/08364170/62.7.Persen. Remaja.SMP.Tidak.Perawan-5. [13 Juni 2013].

Sukardi. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Susanti, F. (2008). Menuju Masa Akil Baligh. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka. Susanto, Cornelius Eko (2010). Angka Kehamilan Remaja Meningkat [online]. Tersedia: http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/05/28/913/ 15703 1/Angka-Kehamilan-Remaja-Meningkat. [28 Mei 2013].

72

Daisy Mia Arifin, 2014

Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suwarni, Linda. (2009). Monitoring Parental dan Perilaku Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Remaja SMA di kota Pontianak. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, vol.4, no.2.

Taniredja, dan Hidayati Mustafidah. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Yusuf LN, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zuckerman, M. (1979). Sensation Seeking: Beyond The Optimal Level Of Arausal. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

_____________. (2007). Sensation Seeking and Risky Behavior. Washington, DC: American Psychology Assosiation.

Dokumen terkait