• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 1999. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 760/kpts/TP.240/6/99 tentang Pelepasan Jeruk Keprok Garut sebagai Varietas Unggul. Jakarta (ID): Balitbangtan Departemen Pertanian.

[Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk. Jakarta (ID): Balitbangtan Departemen Pertanian.

[Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 2006. Pelepasan Jeruk Keprok Batu 55 sebagai Varietas Unggul. Jakarta (ID): Balitbangtan Departemen Pertanian.

[Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk. Jakarta (ID): Balitbangtan Departemen Pertanian.

[Balitjestro] Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. 2013. Ciri-ciri Batu 55 dan Garut [internet]. [diunduh 2013 Jun 6]. Tersedia pada: http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/183.html.

Ball JS. 1997. Fruit Growing. New Delhi (IN): Kalyani Publishers.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Data Statistik Produksi Nasional dan Impor Buah Jeruk [internet]. [diunduh 2013 Jun 18]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/exim-frame.php?kat=2.

Carimi F, De Pasquale F, Puglia AM. 1998. In Vitro rescue of zygotic embryos of sour orange, Citrus aurantium L. and their detection based on RFLP analysis. Plant Breed. 117: 261-266.

Chapot H. 1975. Citrus Technical Monograph. Ciba-Geigy: Agrochemical.

D’Onghia AM, Carimi F, Pasquale FD, Djeoluah K, and Martelli GP. 2001. Elimination of citrus sporosis virus by somatic embryogenesis from stigma and style cultures. Plant Panthol. 50:266-269.

Egertsdotter U. 1999. Somatic embryogenesis in picea suspensions culture, p.51-60. In: Hall DR (Ed.), Plant Cell Culture Protocols. New Jersey: Humana Press.

Gunawan LW. 1992. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman. PAU Bioteknologi Tanaman. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 165 hal.

Hendaryono DPS, Wijayani A. 1994. Teknik Kultur Jaringan Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif Modern. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Husni A. 2010. Fusi Interspesies antar Jeruk Siam Simadu (Citrus nobilis L.) dengan Mandarin Satsuma (Citrus unshiu Marc.) [Disertasi]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Husni A, Purwito A, Mariska I, Sudarsono. 2010. Regenerasi jeruk Siam melalui embriogenesis somatik. Jurnal Agrobiogen 6(2):75-83.

21 Karyanti, Purwito A, Husni A. 2012. Pengaruh Induksi Mutasi Sinar Gamma pada Regenerasi Kalus Embriogenik Keprok Garut (Citrus reticulata L.). Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTI-PERIPI-HIGIMendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan. Khan I. 2007. Citrus Genetics, Breeding, and Biotechnology. London (GB):

Oxfordshire.

Khan SRA. 2008. Citrus quality to meet global demand (Agri Overview) [internet]. [diunduh 2013 September 10]. Tersedia pada: http://Pakissan.Com.

Kosmiatin M. 2013. Pembentukan Tanaman Triploid Jeruk Siam Simadu (Citrus nobilis Lour) melalui Kultur Endosperma [Disertasi]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Lestari EG. 2008. Kultur Jaringan: Menjawab Persoalan Pemenuhan Kebutuhan akan Peningkatan Kualitas Bibit Unggul dan Perbanyakannya secara Besar-Besaran. Bogor (ID): Ganang Dwi Kartika Pr.

Mendes-da-Gloria FJ, Maurao Filho FA, Camargo LEA, Mendes BMJ. 2000. Caipira sweet orange Rangpur lime: a somatic hybrid with potential for use as rootstock in the Barzilian citrus industry. Genetic MolecularBiology 23: 661-665.

Menegristek. 2000. Jeruk. Jakarta (ID): Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Merigo JA. 2011. Studi Regenerasi Tanaman Jeruk Keprok Batu 55 (Citrus

reticulate L) melalui Jalur Embriogenesis Somatik [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ozcan S, Babaoglu, Saancak M. 2001. Somatic embryogenesis, Bitki Biyoteknoloji. Doku Kulturu ve Uygulamari, Selcuk Univ. S:71-88.

Pardal SJ, Wattimena GA, Aswidinnoor H, Herman M, Listanto E, Slamet. 2004. Transfer gen proteinase inhibitor II pada kedelai melalui vektor Agrobacterium tumefaciens untuk ketahanan terhadap hama penggerek polong (Etiella zinckenella Tr.). J. Biotek. Pertanian 9:20-28.

Permana AAM. 2006. Populasi Jeruk Menurun [internet]. [diunduh 2013 Juni 12]. Tersedia pada: http://garut_co_id.mht.

Pierik RLM. 1987. In Vitro Culture of Higher Plants. Netherland (NL): Martinus Nijhoof of Pub.

Rangan TS, Murashige T, Bitters WP. 1969. In vitro initiation of nucellar embryos in monoembryonic citrus. Hort. Science 3: 226-227.

Reinert J. and Bajaj YPS. 1989. Applied and Fundamental Ascept of Plant Cell Tissue, and Organ Culture. New Delhi (IN): Narosa Pub House.

Renukdas NN, Mohan ML, Khuspe SS, and Rawal SK. 2006. Influence of phytohormones, culture conditions, ethylene antagonist on somatic embryo maturation and plant regeneration in papaya. International Journal of Agricultural Research 1 (2): 15-160.

Suganthi M, Arvinth S, Raj KR. 2012. Impact of osmotica and abscisic acid on direct somatic embryogenesis in tea. International Journal of Plant Research. 2(2): 22-27.

Tang Y, Huanxiu L, Bin L, Hong L. 2007. Callus formation from anther culture in balsam pear (Momordica charantia L.). Agriculture Science 6: 308-312.

22

Vahdati K, Jariteh M, Niknam V, Mirmasoumi M, Ebrahimzadeh H. 2006. Somatic embryogenesis and embryo maturation in Persian walnut. Acta Hortic 705:199-205.

Van Steenis CG. 1975. Flora Voor de Scholen. New York (GB): Haworth Press. Wattimena GA, Gunawan LW, Mattjik NA, Syamsudin E, Wiendi NMA,

Ernawati A. 1992. Bioteknologi Tanaman. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wattimena G.A. 1998. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wattimena GA, Mattjik NA, Wiendi NMA, Purwito A, Efendi D, Purwoko BS, Khumaida N. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hlm. 46-47.

Wetter LR, Constabel F. 1992. Plant Tissue Culture Methods. Praire Regional Laboratory, Saskatoon, Saskatcchewan, Canada.

Wulandari S, Syafii W, Yossilia. 2004. Respon eksplan daun tanaman jeruk manis (Citrus sinensis L.) secara in vitro akibat pemberian NAA dan BA. Jurnal Biogenesis 1(1): 21-25.

Yeoman MM. 1986. Plant Cell Culture Technology. London (GB): Blackwell Scientific-Publications.

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman secara Efisien. Cetakan Pertama. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Yuwono T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta (ID): Universitas Gajah Mada Pr.

23

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nurul Anisa Budiyastuti, dilahirkan di Batang pada tanggal 18 Agustus 1987 sebagai anak pertama dan dari pasangan Bapak Drs Untung Slamet dan Ibu Bodoriyah. Tanggal 26 September 2009 penulis menikah dengan Slamet Prayitno, MBA dan dikarunia seorang putri bernama Falisha Zahiya Hunaifa.

Penulis lulus pada tahun 2006 dari pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Bojonegoro. Penulis diterima sebagai mahasiswi Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2006. Penulis pada tahun 2007 memasuki Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh ABA dalam Pendewasaan Embrio Somatik Jeruk Keprok Batu 55 dan Garut” Dr Ir Agus Purwito, MScAgr dan Dr Ali Husni, MSi.

Dokumen terkait