• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abbas, M. H. 1989. Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid Ke-1. Universitas Andalas. Padang.

Abubakar, A. R., A. Setioko., Lasmini dan A. P. Sinurat. 1992. Pengujian Kualitas dan Daya Tetas Telur Itik yang Berasal dari Itik Gembala dan Terkurung. Majalah Ilmu dan Peternakan. 5(2): 70-72.

Argo. L. B. dan Mangisah. 2013. Kualitas Fisik Telur Ayam Arab Petelur Fase I Dengan Berbagai Level Azolla Microphylla. Animal Agricultural Journal. Vol. 2 No 1: 445-457.

Austic, R. E. and M. C. Nesheim. 1990. Poultry Production. 4Th Ed. Lea and Febiger. Philadelphia. London.

Belitz, H. D. dan W. Grosch. 1999. Food Chemistry. Springer. Germany.

Dini, S. 1996. Pengaruh Pelapisan Parafin Cair terhadap Sifat Fisik dan Kimia Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan. Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardini, S. Y. P. K. 2000. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Telur Konsumsi dan Telur Biologis terhadap Kualitas Interior Telur Ayam Kampung. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Terbuka. Jakarta.

Haryono. 2000. Langkah-Langkah Teknis Uji Kualitas Telur Konsumsi Ayam Ras. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Balai Penelitian Ternak. Bogor. Hintono, A. 1997. Kualitas Telur yang Disimpan dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi. Jurnal Sainteks. Vol. IV No. 3 Juni 1997. Halaman 45-51.

Indratiningsih. 1984. Pengaruh Flesh Head pada Telur Ayam Konsumsi selama Penyimpanan. Laporan Penelitian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Jasin. 1990. Pengaruh Pengawetan dengan Bahan Penyamak Nabati terhadap Pertumbuhan beberapa Mikroorganisme Pembusuk selama Penyimpanan Telur Ayam Segar. Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Jazil, N., A. Hintono., S. Mulyani. 2012. Penurunan Kualitas Telur Ayam Ras dengan Intensitas Warna Cokelat Kerabang Berbeda selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas Diponogoro. Semarang.

Juliambarwati, M. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Udang dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Itik. http://peternakan.fp.uns.ac.id/media/sains. Diakses tanggal 20 Januari 2012.

Kartasudjana, R. dan Suprijatna. E. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kamaluddin. 2008. Lembaga dan Saluran Pemasaran. www. jurnalistik. co.id. Di akses pada tanggal 12 Mei 2009.

Kurtini, T., K. Nova., dan D. Septinova. 2011. Produksi Ternak Unggas. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Kurtini, T. dan K. Nova. 2006. Pengaruh Strain dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Internal Telur dari Ayam yang Mendapat Tambahan Zeolit dalam Ransumnya. Jurnal Penelitian. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Lampung.

Malik, A., 2003. Dasar Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Mampioper, A., S. D. Rumetor, dan F. Pattiselanno. 2008. Kualitas Telur Ayam Petelur yang Mendapat Ransum Perlakuan Substitusi Jagung dengan Tepung Singkong. Jurnal Penelitian. Ternak Tropika. 2(9): 42-51.

Mc Donald, P, R. A. Edwards, J. F. D. Greenhalgh and C. A. Morgan. 2002. Animal Nutrition. 5th Ed. Longman Scientific and Technical. New York.

Muharlien. 2010. Meningkatkan Kualitas Telur Melalui Penambahan Teh Hijau dalam Pakan Ayam Petelur. http://jitek.ub.ac.id/index.php/jitek/ article/download/154/-147. Diakses tanggal 25 Oktober 2013.

Mountney, G. I. 1976. Poultry Technology. 2nd Ed. The AVI Publishing Inc. Westport.

Ningsih, I dan Setiyono. 1983. Pengaruh Warna Kerabang dan Kemasan Plastik Penyimpanan terhadap Kualitas Isi Telur Konsumsi. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Nurhartanti, I. F. 2005. Pengaruh Pemberian Zeolit dalam Ransum dan Lama Penyimpanan Telur terhadap Kualitas Internal Telur Ayam Strain Lohmann Brown Fase Produksi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung

North, M. O. and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual 4th Edition. Ithaca. New York.

Nesheim, M, C., R. E. Austic., and L. E. Card. 1997. Poultry Production. Lea and Febiger. Fhiladelphia.

Powrie, W.D. 1997. Chemistry of Egg and Egg Product. In Stadelman, W.J. and O.J. Cotterill (eds). Egg Science and Technology. Avi Publishing Company. New York.

Priadi, W. 2002. Pengaruh Jenis Telur dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Internal Telur yang diawetkan dengan Parafin Cair. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rasyaf, M. 2001. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Romanoff, A. L. and A. J. Romanoff. 1963. The Avian Eggs. John Willey and Sons. Inc. New York.

Sahara, E. 2011. Penggunaan Kepala Udang sebagai Sumber Pigmen dan Kitin dalam Pakan Ternak. Agrinak. Vol. 01 No. 1: 31-35.

Sarwono. 1997. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Cetakan ke-4. Penebar Swadaya. Bandung.

Scanes, C. G., G. Brant, and M. E. Esminger. 2004. Poultry Science. 4th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey.

Scott, M. L., M. C. Nesheim and R. J. Young. 1982. Nutrition of The Chicken. 3rd Edition. M. L. Scott and Associates. Ithaca. New York.

Sirait, C. H. 1986. Telur dan Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Stadelman, W. J. and O. J. Cotteril. 1995. Egg Science and Technology. 4th Edition. Food Products Press. An Imprint of the Haworth Press, Inc. New York. Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu

Pendekatan Biometrik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya, Jakarta

Sudarmono. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius. Yogyakarta.

Suprijatna, E., U. Atmowarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suksombat, S. Samitayotin, and P. Lounglawan. 2006. Effects of conjugated linoleic acid supplementation in layer diet on fatty acid compositions of egg yolk and layer performances. Poultry Sci. 85:1603-1609.

USDA Food Safety Inspection Service. 2000. Shell Eggs from Farm to Table. http://www.fsis.usda.gov/PDF/Shell_Eggs_from_Farm_to_Table.pdf (20 Februari 2011).

Wahyu. J. 1992. IImu Nutrisi Ternak Unggas. UGM-Press. Cetakan ke-1

Yogyakarta.

Wahyu. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-4. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Widiyanto, D. 2003. Pengaruh Bobot Telur dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Ayam Strain CP 909 yang ditambahkan Zeolit pada Ransumnya. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winarno, F. G. dan S. Koswara. 2002. Telur : Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya. M-Brio Press. Bogor.

Winarno, F. G dan Jennie, L. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Pencegahannya. Ghalia Indonesia. IPB Press. Bogor.

Yamamoto, T., L. R. Juneja, R. Hatta, and M. Kim. 2007. Hen Eggs Basic and Applied Science. University of Alberta. Canada.

Yuwanta, T. 2010. Pemanfaatan Kerabang Telur. Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

P

1

U

3

P

0

U

5

P

3

U

4

P

3

U

2

P

2

U

5

P

0

U

1

P

1

U

1

P

0

U

4

P

3

U

1

P

1

U

4

P

0

U

2

P

2

U

4

P

1

U

2

P

2

U

1

P

2

U

3

P

3

U

5

P

1

U

5

P

2

U

2

P

0

U

3

P

3

U

3

Gambar 2.Lay out penelitian Keterangan:

P0: perlakuan penyimpanan 1 hari; P1: perlakuan penyimpanan 5 hari; P2: perlakuan penyimpanan 10 hari; P3: perlakuan penyimpanan 15 hari; U1-5: ulangan 1 sampai 5.

Tabel 7. Data penurunan berat telur selama penyimpanan 5, 10, dan 15 hari

setelah ditransformasi arcsin √y

Perlakuan Ulangan P1 P2 P3 ---%--- 1 9,46 7,71 9,81 2 5,74 8,13 10,63 3 7,27 8,72 14,89 4 5,74 7,92 9,63 5 5,44 4,80 16,00 Jumlah 33,65 37,28 60,96 Rata-rata 6,73 7,46 12,19

Keterangan : P1 : penyimpanan telur selama 5 hari P2 : penyimpanan telur selama 10 hari P3 : penyimpanan telur selama 15 hari

Tabel 8. Analisis ragam pengaruh lama simpan terhadap penurunan berat telur

SK Db JK KT F hitung F tabel 0,05

Perlakuan 2 67, 983 43,991 9,23* 0,0037 Galat 12 57, 212 4,767

Total 14 145, 196 kk: 7,35%

Keterangan : SK : Sumber keragaman

DB : Derajat bebas JK : Jumlah kuadrat KT : Kuadrat tengah Faktor koreksi C = = = = 1159,65 JK(T) = – C= (9,462+5,742+....+16,002) – 1159,65 = 1304,86 – 1159,65 = 145,19 JK(P) = 1/r – C = 1/5 (6238,24) – 1159,65 = 87,98 JK(g) = JK(T) – JK(P) = 145,19 – 87,98 = 57,21 KT(P) =JK(P)/(p-1) = 87,98/(3-1) = 87,98/2 = 43,97 KT(G) = JK(G)/p(r-1) = 57,21/3(5-1) = 57,21/12 = 4,76 KK = = x 100% = 7,35%

Fhit = =

=

9,23

F hitung > F tabel maka lama simpan bepengaruh nyata terhadap penurunan berat telur ayam ras fase kedua

Berdasarkan analisis ragam data penurunan berat telur diperoleh perhitungan uji lanjut jarak berganda Duncan sebagai berikut :

Sx = √KT (g)/r = √4,767/6 = 0,89 LSR = SSR . Sx P SSR* LSR 2 3,01 2,29 3 3,16 2,40 4 3,25 2,47

Tabel 9. Uji lanjut berganda Duncan penurunan berat telur

P1 P2 P3

6,73b 7,45b 12,19a

P3 12,19b 5,46* 4,74*

P2 7,45b 0,72*

P1 6,73a

Keterangan : * : taraf nyata 5%

Tabel 10. Analisis ragam pengaruh lama simpan terhadap nilai HU

SK Db JK KT F hitung F tabel 0,05

Perlakuan 3 10.572,80 3.524,26 127,59* 0,001 Galat 16 441,95 27,62

Total 19 11.014,76 kk: 69,99%

Keterangan : SK : Sumber keragaman

JK : Jumlah kuadrat KT : Kuadrat tengah

F hitung > F tabel maka lama simpan bepengaruh nyata terhadap nilai HU telur ayam ras fase kedua

Berdasarkan analisis ragam data nilai HU telur diperoleh perhitungan uji lanjut jarak berganda Duncan sebagai berikut :

Sx = √KT (g)/r = √27,62/6 = 2,14 LSR = SSR . Sx P SSR* LSR 2 3,01 2,29 3 3,16 2,40 4 3,25 2,47

Tabel 11. Uji lanjut berganda Duncan nilai HU

P0 P1 P2 P3 95, 20a 55, 38b 41, 00c 37, 08c P3 37, 08c 58,12* 18,30* 3,92* P2 41,00c 54,20* 14,38* P1 55, 38b 39,82* P0 95, 20a

Tabel 12. Data pH telur selama penyimpanan 1, 5, 10, dan 15 hari setelah ditransformasi arcsin √y

pH Telur Ulangan P0 P1 P2 P3 1 2,50 2,70 2,80 2,80 2 2,50 2,70 2,80 2,80 3 2,50 2,70 2,80 2,80 4 2,50 2,70 2,70 2,80 5 2,50 2,70 2,70 2,80 Jumlah 12,50 13,50 13,80 14,00 Rata-rata 2,50 2,70 2,76 2,80

Keterangan : P0 : penyimpanan telur selama 1 hari P1 : penyimpanan telur selama 5 hari P2 : penyimpanan telur selama 10 hari P3 : penyimpanan telur selama 15 hari

Tabel 13. Analisis ragam pengaruh lama simpan terhadap pH telur

SK Db JK KT F hitung F tabel 0,05

Perlakuan 3 0,266 0,088 118,22* 0,001 Galat 16 0,012 0,0007

Total 19 0,278 kk: 1,67%

Keterangan : SK : Sumber keragaman

DB : Derajat bebas JK : Jumlah kuadrat KT : Kuadrat tengah

F hitung > F tabel maka lama simpan bepengaruh nyata terhadap pH telur telur ayam ras fase kedua

Berdasarkan analisis ragam data pH telur diperoleh perhitungan uji lanjut jarak berganda Duncan sebagai berikut :

Sx = √KT (g)/r = √0,0007/6

= 0,01

LSR = SSR . Sx P SSR* LSR

2 3,01 2,29 3 3,16 2,40 4 3,25 2,47

Tabel 14. Uji lanjut berganda Duncan pH telur

P0 P1 P2 P3 2,50d 2,70c 2,76b 2,80a P3 2,80a P2 2,76b 0,04* P1 2,70c 0,06* 0,1* P0 2,50d 0,2* 0,26* 0,3*

Keterangan : * : taraf nyata 5%

Tabel 15. Data warna kuning telur selama penyimpanan 1, 5, 10, dan 15 hari setelah ditransformasi arcsin √y

Warna kuning telur

Ulangan P0 P1 P2 P3 1 2,60 2,60 2,60 2,50 2 2,70 2,60 2,60 2,60 3 2,50 2,60 2,60 2,50 4 2,70 2,60 2,60 2,50 5 2,70 2,60 2,60 2,50 Jumlah 13,20 13,00 13,00 12,60 Rata-rata 2,64 2,60 2,60 2,52

Keterangan : P0 : penyimpanan telur selama 1 hari P1 : penyimpanan telur selama 5 hari P2 : penyimpanan telur selama 10 hari P3 : penyimpanan telur selama 15 hari

Tabel 16. Analisis ragam pengaruh lama simpan terhadap warna kuning telur

SK Db JK KT F hitung F tabel 0,05

Perlakuan 3 0,038000 0,012667 5,07* 0,0118 Galat 16 0,040000 0,002500

Keterangan : SK : Sumber keragaman DB : Derajat bebas JK : Jumlah kuadrat KT : Kuadrat tengah

F hitung > F tabel maka lama simpan bepengaruh nyata terhadap warna kuning telur ayam ras fase kedua

Berdasarkan analisis ragam data warna kuning telur diperoleh perhitungan uji lanjut jarak berganda Duncan sebagai berikut :

Sx = √KT (g)/r = √0.002500/6 = 0,02 LSR = SSR . Sx P SSR* LSR 2 3,01 2,29 3 3,16 2,40 4 3,25 2,47

Tabel 17. Uji lanjut berganda Duncan warna kuning telur

P0 P1 P2 P3 2,64a 2,60a 2,60a 2,52b P3 2,52b 0,12* 0,08* 0,08* P2 2,60a 0,04* P1 2,60a 0,04* P0 2,64a

Tabel 18. Data tebal kerabang selama penyimpanan 1, 5, 10, dan 15 hari sebelum ditransformasi arcsin √y

Ulangan P0 ---mm--- 1 0,20 2 0,20 3 0,20 4 0,20 5 0,20 Jumlah 1,01 Rata-rata 0,20

Keterangan : P0 : penyimpanan telur selama 1 hari P1 : penyimpanan telur selama 5 hari P2 : penyimpanan telur selama 10 hari P3 : penyimpanan telur selama 15 hari

Tabel 19. Data suhu dan kelembapan ruangan pada saat penelitian

No. Tanggal Suhu (oC) Kelembapan (%) Pukul (WIB) 02.00 06.00 13.00 18.00 02.00 06.00 13.00 18.00 (oC) (oC) (oC) (oC) (%) (%) (%) (%) 1 25/09/2013 29 29 29 30 66 66 57 58 2 26/09/2013 29 30 30 30 68 67 64 60 3 27/09/2013 30 30 30 31 59 57 60 60 4 28/09/2013 30 30 31 31 59 55 60 59 5 29/09/2013 30 30 30 30 59 59 58 60 6 30/09/2013 30 30 29 30 57 58 58 60 7 1/10/2013 29 29 29 30 58 55 60 60 8 2/10/2013 30 30 29 29 57 62 65 65 9 3/10/2013 29 29 29 30 58 64 62 61 10 4/10/2013 29 29 29 30 59 62 60 60 11 5/10/2013 29 29 30 30 55 68 67 66 12 6/10/2013 29 30 30 29 50 67 67 68 13 7/10/2013 29 30 30 31 58 59 58 56 14 8/10/2013 30 30 30 31 53 55 57 55 15 9/10/2013 29 29 30 30 57 65 67 66 Jumlah 441 444 445 452 873 919 920 914 Rata-rata 29,40 29,60 29,67 30,13 58,20 61,27 61,33 60,93

Dokumen terkait