• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adie, M.M. dan A. Krisnawati. 2007. Biologi tanaman kedelai, hal. 45-73. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim (Eds.). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Adisarwanto, T. 2006. Kedelai : Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan

Pengoptimalan Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta. 107 hal.

Adisiswoyo, R.P. 2001. Pengaruh Pemupukan Nitrogen Dosis Tinggi Terhadap Produksi Dua Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lamk). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 41 hal.

Agrios, G.N. 1997. Plant Pathology 4th edition. Academic Press. London.

Andrianto, T.T. dan N. Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani : Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Cetakan Pertama. Absolut. Yogyakarta. 92 hal.

Asiah, A. 2005. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Panen Muda dengan Budidaya Organik. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 41 hal.

Badan Pusat Statistik. 2011. Luas panen-produktivitas-produksi tanaman kedelai Indonesia. http://www.bps.go.id. [21 April 2011].

Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2008. Deskripsi varietas unggul kedelai tahun 1918-2008. http:www. balitkabi.litbang.deptan.go.id. [19 Mei 2011].

Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2011. Perbaikan genetik kedelai. http://www. balitkabi.litbang.deptan.go.id. [19 Mei 2011].

Balai Penelitian Tanah. 2011. Pupuk Kandang.

http://www.balittanah.litbang.deptan.go.id. [26 Mei 2011].

Bintoro, M.H., D. Manurung, I. Tan, H. Djawahir, dan W. Sujatmiko. 2007. Peran Bahan Organik dalam Meningkatkan Produksi Pertanian. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian yang Dibiayai oleh Hibah Kompetitif. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor, 1-2 Agustus 2007.

Buckman, O.H. and N.C Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 721 hal.

Fachruddin, L. 2000. Budi Daya Kacang-Kacangan. Penerbit Kanisius. IKAPI. Yogyakarta.

Ghulamahdi, M. 2007. Mekanisme Fisiologi Tanaman Kedelai pada Kondisi Jenuh Air dan Kering serta Kaitannya dengan Biosintesis Etilen. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian yang Dibiayai oleh Hibah Kompetitif.

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor, 1-2 Agustus 2007.

Hunter, M.N., P.L.M. De Fabrun, and D.E. Byth. 1980. Respone of nine soybean lines to soil moisture conditions close to soil saturation. Austral. J. Exp. Agric. Anim. Husb. 20:339-345.

Indriani, Y.H. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. 62 hal.

Irianto, E.W., dan B. Machbub. 2004. Pengaruh multiparameter kualitas air terhadap parameter indikator oksigen terlarut dan daya hantar listrik (studi kasus Citarum hulu). JLP. 18(54):59-65.

Jama, B., C.A. Palm, R.J. Buresh, A. Niang, C. Gachengo, G. Nziguheba, and B. Amadalo. 2000. Tithonia diversifolia as a green manure for soil fertility improvement in Western Kenya: A review. Agroforestry Syst. 49:201-221. Kurniansyah, D. 2010. Produksi Kedelai Organik Panen Kering dari Dua Varietas Kedelai dengan Berbagai Jenis Pupuk Organik. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 60 hal.

Kusheryani, I. dan S.A. Aziz. 2006. Pengaruh jenis tanaman penolak organisme pengganggu tanaman terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr) yang diusahakan secara organik. Bul. Agron. 34(1):39-45.

Lawn, B. 1985. Saturated soil culture expanding the adaptation of soybean. Food legumes Newsletter 3:23-31.

Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 163 hal. Mac Donald, J. 1994. The Ornamental Kitchen Garden. The Bridgewater Book.

Italy. 144p.

Marsono dan P. Sigit. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasinya. Penebar Swadaya. Jakarta. 96 hal.

Melati, M., A. Asiah, dan D. Rianawati. 2008. Aplikasi pupuk organik dan residunya untuk produksi kedelai panen muda. Bul. Agron. 36(3):204-213. Nathanson, K., R.L. Lawn, P.L.M. De Jabrun, and D.E. Byth. 1984. Growth

nodulation and nitrogen accumulation by soybean in saturated soil culture. Field Crop Res. 8:73-92.

Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Kanisius. Jakarta. 83 hal.

Pratiwi, A.H. 2010. Uji Efektivitas Pupuk Organik Cair terhadap Produksi dan Serapan Hara Tanaman Caisim (Brassica juncea) Varietas Tosakan pada Latosol Darmaga. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 37 hal.

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.

43

Reksohadiprodjo, S. 1981. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropika. Fakultas Ekonomi, Universitas Gajahmada Yogyakarta. Yogyakarta. 53 hal.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 (diterjemahkan dari: Plant Physiology, penerjemah: D.R. Lukman dan Sumaryono. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 173 hal.

Sinaga, Y.A.S. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi kedelai (Glycine max (L.) Merr) Panen Muda yang Diusahakan Secara Organik. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 42 hal.

Smith, A.C. 1985. Flora vitensis nova: a new flora of fiji. Lawai, Kauai, Hawai National Tropical Botanical Garden 3:231-232.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 591 hal.

Sudaryanto, Y.P. 2004. Prinsip-prinsip Pertanian Organik. Yayasan Bina Sarana Bakti. Bogor.

Sugito, Y., Nuraini dan E. Nihayati. 1995. Sistem Pertanian Organik. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sumarno. 1985. Teknik pemuliaan kedelai, hal.263-294. Dalam: S. Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S.O. Manurung, dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Sumarno dan A.G. Manshuri. 2007. Persyaratan tumbuh dan wilayah produksi kedelai di Indonesia, hal.74-103. Dalam: Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim (Eds.). Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Suprapto, H. 2002. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta. 74 hal.

Suriadikarta , D.A., dan R.D.M. Simanungkalit. 2006. Pupuk organik dan pupuk

hayati, p. 1-9. Dalam R.D.M. Simanungkalit, D.A.Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds.). Pupuk Organik dan

Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta. 219 hal.

Sutedjo, M.M. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Cetakan ke-4. Rineka Cipta. Jakarta. 179 hal.

Suwena, M. 2002. Peningkatan Produktivitas Lahan dalam Sistem Pertanian Akrab Lingkungan. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 160 hal.

Troedson, R.J., R.J. lawn, D.E. Byth and G.L. Wilson. 1983. Saturated soil culture in innovated water management option for soybean in the tropics and sub

tropics, p:171-180. In S. Shanmugasundaran and E.W. Sulzberger (Eds.) Soybean in Tropical and Subtropical System. Proc. Symp. Tsukuba. Japan. Vitosh, M.L., J.W. Johnson, and D.B. Mengel. 1995. Tri-state recommendations for corn, soybean, wheat and alfalfa. Bulletin E-2567. East Lansing Michigan. Michigan State University.

Widiwurjani dan H. Suhardjono. 2006. Respon Dua Varietas Sawi terhadap Pemberian Biofertilizer Tithonia (Tithonia diversifolia) sebagai Pengganti Pupuk Anorganik. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor, 1-2 Agustus 2006.

Widiyanti, E. 2009. Pengaruh Residu Pupuk Kandang Sapi dan Guano terhadap Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Panen Muda dengan Budidaya Organik. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 63 hal.

Winarno, F.G., A.K. Anto, dan Surono. 2003. Pertanian dan Pangan Organik: Sistem dan Sertifikasi. M-BRIO Press. Bogor.

Wuryaningsih, S. 1994. Pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bunga mawar kultivar Cherry Brandy. Jurnal Hortikultura 4(2):41-47.

Lampiran 1. Layo Keterangan A : Anjasmoro W : Wilis P : Pupuk kandang C : Centrocema pub T : Tithonia diversi 1, 2 ,3 : Ulangan : Tagetas erecta : Serai wangi (Cy

: Eceng gondok : Aliran air

yout Petak Percobaan

ng ayam ubescens rsifolia

47

Lampiran 2. Kriteria Penilaian Analisis Tanah Ciri-ciri Tanah Sangat

rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi C-organik < 1.00 1.00 – 2.00 2.01 – 3.00 3.01 – 5.00 > 5.00 N-total Kjeldhal (%) < 0.10 0.10 – 0.20 0.21 – 0.50 0.51 – 0.75 > 0.75 P Bray 1 (ppm) < 10 10 – 15 16 – 25 26 – 35 > 35 Ca (me/100g) < 2 2 – 5 6 – 10 11 – 20 > 20 Mg (me/100g) < 0.4 0.5 – 1.0 1.1 – 2.0 2.1 – 8.0 > 8.0 K (me/100g) < 0.1 0.1 – 0.2 0.3 – 0.5 0.6 – 1.0 > 1.0 Na (me/100g) < 0.1 0.1 – 0.3 0.4 – 0.7 0.8 – 1.0 > 1.0 KTK (me/100g) < 5 5 – 16 17 – 24 25 – 40 > 40 KB (me/100g) < 20 20 – 35 36 – 50 51 – 70 > 70 pH (H2O) Sangat Masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkali Alkali < 4.5 4.5 – 5.5 5.6 – 6.5 6.6 – 7.5 7.6 – 8.5 > 8.5 Sumber : Pusat Penelitian Tanah (PPT), 1983.

Lampiran 3. Deskripsi Kedelai Varietas Wilis dan Anjasmoro

Varietas WILIS ANJASMORO

Dilepas tahun : 21 Juli 1983 22 Oktober 2001

SK Mentan : TP240/519/Kpts/7/1983 537/Kpts/TP.240/10/2001

Nomor galur : B 3034 Mansuria 395-49-4

Asal : Hasil seleksi keturunan persilangan Orba x No. 1682

Seleksi massa dari populasi galur murni Mansuria

Produktivitas : 1.6 ton/ha 2.03–2.25 ton/ha

Warna hipokotil : Ungu Ungu

Warna daun : Hijau - hijau tua Hijau

Warna bulu : Coklat tua Putih

Warna bunga : Ungu Ungu

Warna kulit biji : Kuning Kuning

Warna polong masak : Coklat tua Coklat muda

Warna hylum : Coklat tua Kuning kecoklatan

Tipe tumbuh : Determinit Determinit

Umur berbunga : ± 39 hari 35,7–39,4 hari Umur polong masak : 85–90 hari 82,5–92,5 hari

Tinggi tanaman : ± 50 cm 64 - 68 cm

Bobot 100 biji : ± 10 g 14,8–15,3 g

Kandungan protein : 37,0% 41,8–42,1%

Kandungan lemak : 18,0% 17,2–18,6%

Kerebahan : Tahan rebah Tahan rebah

Ketahanan penyakit : Agak tahan karat daun dan virus

Moderat terhadap karat daun

Pemulia : Sumarno, Darman M

Arsyad., Rodiah, dan Ono Sutrisno

Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya,

Jamaluddin M., Susanto, Darman M.A., dan M. Muchlish Adie.

49

Lampiran 4. Hama yang Menyerang Pertanaman Kedelai

Spodoptera litura Valanga sp. Valanga sp.

Chrysodeixis chalcites Riptortus linearis Pomacea canaliculata

Malanagromiza sojae Anoplocnemis phasiana

Lampiran 5. Perbandingan Kondisi Tanaman Kedelai pada 7 MST

120 cm

51

Lampiran 6. Perbandingan Kondisi Tanaman Kedelai pada 13 MST

150 cm

Lampiran 7. Centrocema pubescens (kiri) dan Tithonia diversifolia (kanan)

Lampiran 8. Polong dan Biji Kedelai Varietas Anjasmoro (kiri) dan Wilis (kanan)

Lampiran 9. Perbandingan 100 Butir Biji Kering Kedelai

PENGARUH R

Dokumen terkait