• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdurachman A, Sutono. 2005. Teknologi pengendalian erosi lahan berlereng. Hlm. 103-145 dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Agustina K, Sopandie D, Trikoesoemaningtyas, Wirnas D. 2010. Tanggap fisiologi akar sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) terhadap cekaman aluminium dan defisiensi fosfor di dalam rhizotron. J Agron Indonesia. 38(2):88-94.

Almodares AR, Taheri, S Adeli. 2008. Stalk yield and carbohydrate composition of sweet sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) cultivars and lines at different growth stages. J Malesian Appl. Biol. 37: 31-36.

Atklistiyanti C. 2014. Evaluasi karakter agronomi galur-galur generasi awal sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) hasil persilangan B-69 x Numbu [skripsi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor.

[Balitsereal] Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2012. Varietas sorgum [Internet].

[diunduh 2014 Juli 8]. Tersedia pada: http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/kawali-sorgum=database-varietas.

19 [Ditjen Tanaman Pangan] Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2007. Sorgum

Sebagai Bahan Baku Etanol. Jakarta: Direktorat Budidaya Serealia.

[DEPKES RI] Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara.

Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Jakarta (ID): UI Pr.

House LR. 1985. A Guide to Sorghum Breeding. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics. Andhra Pradesh, India. 206p.

Human S, Carkum, Sihono, Parno. 2001. Pengujian galur mutan sorgum generasi M4 terhadap kekeringan di Gunung Kidul. Risalah Pertemuan Ilmiah dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi. Jakarta.

Human S. 2002. Prospek dan Potensi Sorgum Sebagai Bahan Baku Bioetanol. Jakarta Selatan: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Human S. 2007. Peluang dan potensi pengembangan sorgum manis. Makalah pada workshop “Peluang dan Tantangan Sorgum Manis sebagai Bahan Baku Bioetanol”. Dirjen Perkebunan, Departemen Pertanian. Jakarta.

Human S, Sihono. 2010. Sorghum breeding improved drought tolerance using induced mutation with gamma irradiation. J Agron Indonesia. 38(2):95-99. IAEA. 1977. Manual on Mutation Breeding. Tech Rep Ser. No 119 Second

Edition. Join FAO/IAEA Div. of Atomic Energy in Food and Agriculture. ISBN 92-0-115077-6.

Maluszynski M, Nichterlein A, Van Zanten K. 2000. Officially released mutant varieties – The FAO/IAEA Database. Mutation Breeding Revien No 12, December 2000. ISSN 1011-2618.

Martin JH. 1970. History and classification of sorghum In JS Wall and WM Ross (Eds). Sorghum production and utilization. The Avi Publishing Co. Inc. Westport Connecticut, 702p.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID):Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor.

Puspitasari G. 2012. Pertumbuhan dan hasil sorgum manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) tanam baru dan ratoon pada jarak tanam berbeda [skripsi]. Yogyakarta (ID):Universitas Gadjah Mada.

Rahmi S. 2007. Teknologi Budidaya Gandum. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Roesmarkam S, Subandi E, Muchlis. 1985. Hasil Penelitian Pemuliaan Sorgum. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Reddy BVS, WD Dar. 2007. Sweet sorghum for bioethanol. Makalah pada workshop “Peluang dan Tantangan Sorgum sebagai Bahan Baku Bioetanol”. Ditjen Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta.

Rismunandar. 1989. Sorgum Tanaman Serba Guna. Bandung (ID): Sinarbaru. Sihono, Wijaya MI, Human S. 2010. Perbaikan kualitas sorgum manis melalui

teknik mutasi untuk bioetanol. Prosiding Pekan Serealia Nasional. ISBN : 978-979-8940-29-3. 438-445.

Sirappa MP. 2003. Prospek pengembangan sorgum di Indonesia sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan dan industri. J. Litbang Pertanian.

20

Sungkono, Trikoesoemaningtyas, Wirnas D, Sopandie D, Human S, Yudiarto MA. 2009. Pendugaan parameter genetik dan seleksi galur mutan sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di tanah masam. J Agron Indonesia. 37(3):220-225.

Sungkono. 2010. Seleksi galur mutan (Sorghum bicolor (L.) Moench) untuk produktivitas biji dan bioetanol tinggi di tanah masam melalui pendekatan participatory plant breeding [disertasi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Supriyanto. 2010. Pengembangan Sorgum di Lahan Kering untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan, Pakan, Energi dan Industri. Simposium Nasional. Bogor.

22

Lampiran 1 Deskripsi varietas Kawali (Balai Penelitian Tanaman Serealia 2012)

Karakteristik Kawali

Tanggal dilepas 22 Oktober 2001 Asal India

Umur berbunga 50% ± 70 hari

Panen ± 100 - 110 hari Tinggi tanaman ± 135 cm Sifat tanaman Tidak beranak Kedudukan malai Di pucuk Bentuk daun Pita Jumlah daun 13 helai Sifat malai Kompak Bentuk malai Ellips Panjang malai 28-29 cm

Sifat sekam Menutup sepertiga bagian biji Warna sekam Krem

Bentuk/sifat biji Bulat, mudah dirontok Ukuran biji 3.2; 3.0; 3.4 mm Warna biji Krem

Bobot 1000 biji 30 g Rata-rata hasil 2.96 t/ha Potensi hasil 4.0-5.0 t/ha Kerebahan Tahan rebah

Ketahanan Agak tahan hama aphids, tahan penyakit karat dan bercak daun

Kadar protein 8.81% Kadar lemak 1.97% Kadar karbohidrat 87.87%

Daerah sebaran Dapat ditanam di lahan sawah dan tegalan

Pemulia Sumarny Singgih, Muslimah Hamdani, Marsum Dahlan, Roslina Amir, Syahir Mas’ud

23 Lampiran 2 Deskripsi varietas Mandau (Balai Penelitian Tanaman Serealia 2011)

Karakteristik Mandau

Tanggal dilepas 9 Maret 1991

Asal Introduksi dari IRRI, Filipina Umur berbunga 50% 65 hari

Panen 91 hari Tinggi tanaman 153 cm

Sifat tanaman Kadang-kadang beranak dan bercabang Kedudukan malai Tegak pada pucuk batang

Bentuk daun Pita Jumlah daun 10-12 helai Sifat malai Semi kompak Bentuk malai Piramida Panjang malai 23 cm

Sifat sekam Menutup sepertiga bagian biji dan berbulu halus Warna sekam Coklat kehitaman

Bentuk/sifat biji Bulat, memipih bagian lembaga Warna biji Coklat muda

Bobot 1000 biji 25-30 g Kerebahan Tahan rebah

Ketahanan Tahan terhadap penyakit karat, Anthracnose dan penggerek batang

Kadar protein 12.0% Kadar lemak 3.0% Kadar karbohidrat 76.0% Kadar tanin 0.16%

Daerah sebaran Dapat ditanam pada lahan sawah dan tegalan

Pemulia Soegiatni Slamet, Yayuk Aneka Bety, Sukarno Rusmarkan dan Solihin

24

Lampiran 3 Deskripsi varietas Pahat (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional)

Karakteristik Pahat

Tahun dilepas 2013

Asal Varietas Zhengzu dari China, iradiasi 300 Gy Umur berbunga 50% ± 58-71 hari

Panen ± 88 - 101 hari Tinggi tanaman ± 142.71-151.58 cm

Sifat tanaman Tidak beranak, dapat diratoon

Kedudukan malai Di pucuk

Bentuk daun Agak lebar memanjang Jumlah daun 10 helai

Sifat malai Setengah kompak Bentuk malai Ellips

Panjang malai 30.41-34.32 cm

Sifat sekam Menutup sepertiga bagian biji Warna sekam Putih

Bentuk/sifat biji Mudah dirontok dan mudah disosoh Ukuran biji Relatif kecil

Warna biji Putih

Bobot 1000 biji 27.19-28.83 g

Rata-rata hasil 4.71 t/ha (di musim kering) Potensi hasil 5.03 t/ha

Kerebahan Tahan rebah

Ketahanan Tahan penyakit karat daun, sangat disukai burung Kadar protein 12.80%

Kadar lemak 2.42% Kadar karbohidrat 72.86% Kadar tanin 0.011%

Daerah sebaran Dapat ditanam di lahan sawah dan tegalan

Pemulia Prof Dr Soeranto Human MSi, Sihono SP, Tarmizi SP, Parno, Wijaya Murti Indriatama SP

25

Dokumen terkait