• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adha A. 2008. Pengaruh buku bambu terhadap sifat fisis dan mekanis bambu lapis dari bambu andong (Gigantochloa verticillata (Willd.)Murno) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor).

Atiningsih NKA. 2012. Pemanfaatan bambu pada konstruksi bangunan berdampak positip bagi lingkungan.ejournal.undip.ac.id [Internet]. [diunduh 2014 Okt 10];vol 8, no 01 (2012). Tersedia pada: http: //ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/5117.

Bachtiar G. 2008. Pemanfaatan buluh bambu Tali sebagai komponen pada konstruksi rangka batang ruang [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Basri E, Saefudin.2011. Sifat kembang susut dan kadar air keseimbangan (KAK) bambu Tali (Gigantochloa apus Kurtz) pada berbagai umur dan tingkat kekeringan. Bogor (ID): Pusat penelitian bagian Hasil Hutan Bogor. Chanowana P. 2013. Bamboo: An alternative raw material for wood and

wood-based composites. Journal of Material Science Research: Vol.2.No.2. Correal D. JF, Arbelaez J. 2010. Influence of age and height position on

colombian Guadua angustifolia bamboo mechanical properties.Maderas Ciencia Y Technologia. Vol 12 (2):105-113.

Diastiara DL. 2012. Sambungan tradisional pada bambu Tali (Gigantochloa apus Kurz). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dransfield EA. Wijaya. 1995. Plant Resources of South Asia ((PROSEA) No 7:Bamboos. Lieden (NL): Bachhyus Publishers.

Hakim AR. 2003. Pengaruh sambungan terhadap sifat mekanis laminasi bambu lengkung untuk tujuan penggunaan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Haris A. 2008.Pengujian sifat fisis dan mekanis buluh bambu sebagai bahan konstruksi menggunakan ISO 22157-1:2004. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

19

Idris AA, Anita F, Purwito. 1980. Penelitian bambu untuk bahan bangunan. dalam: Pengujian sifat fisis dan mekanis buluh bambu sebagai bahan konstruksi menggunakan ISO 22157-1:2004. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Iremonger MJ. 1990. Dasar Analisis Tegangan. Sandy S, Penerjemah. Depok [ID]: Penerbit UI-Press..

[ISO] International Standar Organization 22157-1. 2004. Laboratory manual on testing methods for determination of physical and mechanical properti of bamboo. Published Switzerland.

Janssen JJA. 1981. The relationship between the mechanical properties and the biological and chemical composition of bamboo. Dalam: Rekayasa rancangan bangun laminasi lengkung bambu. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kurniady WR. 2007. Pemanfaatan material bambu sebagai material bangunan sederhana didaerah rawan gempa [skripsi]. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Noermalicha. 2001. Rancangan bangun laminasi bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f)backer ex Heyne). [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mardikanto TR, Karlinasari L, Bahtiar ET. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press.

Masdar A, Zufrimar, Noviarti, Putri D. 2013. Penggunaan ranting bambu ori (Bambusa arundinacea) sebagai connector pada struktur truss bambu. Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS)-Surakarta.

Maya C, Narasimhamurthy, Pandey CN. 2013. A Study on anatomical and physical properties of cultivated bamboo (Oxytenanthera monostigama). International Journal CURR SCI 2013, 5: 62-66.

Morisco. 2006. Pemberdayaan bambu untuk kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan [Pidato pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Teknik UGM]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Ristinah S, Anggraini R, Satryawan W. 2012. Pengaruh variasi model terhadap respon beban dan lendutan pada rangka kuda-kuda beton komposit tulang bambu. Jurnal Rekayasa Sipil/ Volume 6, No 1-2012 ISSN 1978-5658. Schodek DL. 1991. Struktur. Suryoatmono B, penerjemah. Bandung (ID):

Penerbit PT. Refika Aditama. Terjemahan dari : Structures.

Suwarno. 2009. Rancangan alat uji beban dinamik untuk sistem sambungan konstruksi bambu: a kaldorian approach. JIEB.

Widodo AB, Panunggal E, Widjaja S, Rasyid DM, Soegiono. 2013. Effect of bamboo node for construction application. The Journal for Technology and Science, vol.18, No.3.

20

21

Lampiran 1 Diameter dan tebal contoh uji kuda-kuda sambungan tali ijuk

No Kode DL1 DL2 DD1 DD2 Σ DL ΣDD tebal 1 AT1a 8.28 8.4 9.2 8.3 8.34 8.75 0.6 2 AT1b 11.4 12 7.25 9.7 11.70 8.475 1.3 3 AT1c 9.75 10.6 8.15 8 10.18 8.075 0.9 4 AT2a 7.32 8.3 9.5 9 7.81 9.25 0.6 5 AT2b 11 9.5 9.25 10.5 10.25 9.875 0.8 6 AT2c 13.2 12 9.4 10.15 12.58 9.775 1 7 AT3a 9.14 8.85 6.5 6 9.00 6.25 1 8 AT3b 11.02 10.2 8 8 10.61 8 0.5 9 AT3c 12.5 11 9.5 9.6 11.73 9.55 0.8 Σ 10.24 8.67 0.83 No Kode DL1 DL2 DD1 DD2 Σ DL ΣDD tebal 10 TT1a 8.18 10.16 6 5.75 9.17 5.87 0.6 11 TT1b 7.85 8.65 5.2 6.6 8.25 5.9 0.9 12 TT1c 8 7.5 5.2 6.5 7.75 5.85 0.7 13 TT2a 11.15 9.75 5.5 5 10.45 5.25 0.7 14 TT2b 7.75 7.75 5.75 4.75 7.75 5.25 1.2 15 TT2c 7.5 7.45 4.5 5.65 7.48 5.07 1.5 16 TT3a 8.44 19.75 6 6 14.09 6 1 17 TT3b 8.60 9.2 5.7 6 8.90 5.85 0.9 18 TT3c 10.9 9.9 8.85 8.05 10.38 8.45 1.2 Σ 9.36 5.94 0.97

22

Lampiran 2 Diameter dan tebal contoh uji kuda-kuda sambungan baut

No Kode DL1 DL2 DD1 DD2 Σ DL1 Σ DL2 tebal 1 AB1a 9.85 9.3 7.5 7.8 9.6 7.65 1.2 2 AB1b 10 9.05 7.75 7.5 9.5 7.63 0.9 3 AB1c 8.5 10.6 7.55 8.45 9.6 8.00 0.7 4 AB2a 9.4 8.7 7.5 7.3 9.1 7.40 1.2 5 AB2b 9.05 9.4 7.35 7.1 9.2 7.23 1.1 6 AB2C 9.25 10.05 7.75 6.75 9.7 7.25 1.15 7 AB3a 10.35 10.45 8.35 7.75 10.4 8.05 1.2 8 AB3b 10.15 9.05 7.9 7.5 9.6 7.70 1 9 AB3c 7.45 7 4.8 5.7 7.2 5.25 0.9 Σ 9.3 7.35 1.03 No Kode DL1 DL2 DD1 DD2 Σ DL1 ΣDL2 tebal 10 TB1a 6.7 6 4.55 4.95 6.4 4.75 0.95 11 TB1b 7.65 7.7 5.9 6.45 7.7 6.18 0.85 12 TB1c 9.05 9.95 7.3 7.45 9.5 7.38 1.2 13 TB2a 9.4 8.85 7.3 7.2 9.1 7.25 0.95 14 TB2b 9.7 10.35 7.8 7.8 10.0 7.80 1.05 15 TB2c 7.25 7.45 5.2 6.15 7.4 5.68 1.05 16 TB3a 9.05 8.45 7.15 6.4 8.8 6.78 0.95 17 TB3b 7.3 8.3 6 6.75 7.8 6.38 1.4 18 TB3c 8.45 8.15 7.25 6.65 8.3 6.95 0.8 Σ 8.3 6.57 1.02

23

Lampiran 3 Identifikasi kerusakan contoh uji kuda-kuda sambungan tali ijuk

Kode contoh uji keterangan

AT1a Terdapat 4 retak pada ujung batang horizontal

AT1b Tali ijuk kendur, komponen antar sambungan bergeser namun tidak pecah, rangka kuda-kuda melengkung.

AT1c Terdapat 6 retak dan pecah pada ujung 1 dan 2, tali kendur dan bunyi akibat pergeseran pada titik 6

AT2a Terdapat 4 pecah pada ujung batang horizontal

AT2b Terdapat 9 retak dan belah pada ujung 1 dan 2 batang horizontal.

AT2c Tali kendur, belah pada ujung horizontal yang tidak ada buku AT3a Tali kendur akibat pergeseran batang pada setiap titik buhul,

jumlah retak 1 pada ujung yang tidak memiliki buku. AT3b 4 retak pada ujung batang horizontal dan tali kendur

AT3c Tali kendur pada ujung 1 dan 2, terdapat buku pada ujung 1 dan retak,pecah pada ujung 2 dengan panjang retak 31 cm TT1a Retak pada kedua ujung batang horizontal, 3 retak pada ujung

1 dan 2 retak pada ujung 2.

TT1b Pecah dan bergeser pada titik sambungan sehingga menyebabkan tali kendur namun tidak putus.

TT1c 6 retak pada ujung batang horizontal yang tidak terdapat buku dan tali kendur.

TT2a 6 Retak pada ujung yang tidak memiliki buku terdiri dari 2 pada ujung 2 dan 4 pada ujung 2

TT2b Kedua sisi terdapat buku, pecah ujung1 batang horizaontal, terdapat bunyi bergeser antar sambungan sehingga tali ijuk mengalami kendur pada setiap titik buhul.

TT2c Tali pada setiap titik buhul kendur akibat pergeseran sambungan, retak pada ujung 2 yang tidak terdapat buku. TT3a Tali pada titik buhul kendur dan terdapat 4 retak pada ujung

batang horizontal.

TT3b Tidak ada masalah pada tali pada setiap titik buhul, terdapat 2 retak pada ujung batang horizontal.

TT3c Terdapat buku pada kedua ujung horizontal, tali kendur pada titik buhul 1 dan 2 batang horizontal, namun tidak sampai pecah, diduga terjadi pergeseran pada setiap titik buhul.

24

Lampiran 4 Identifikasi kerusakan contoh uji kuda-kuda sambungan baut

Kode contoh uji Keterangan

AB1a Ujung horizontal tidak ada buku dan terjadi 10 pecah pada titik sambung 1,3 dan 4

AB1b Terdapat buku pada salah ujung horizontal 1, plat sambung melengkung dan pecah dan terjadi 3 pecah pada bagian yang tidak berbuku pada ujung horizontal 2

AB1c Terdapat buku pada kedua ujung horizontal dan terjadi pecah sebanyak 17 pada ujung-ujung tersebut

AB2a Tidak terdapat buku pada kedua ujung batang horizontal, plat pada ujung 1 dan 2 hancur dan terjadi 7 kerusakan yang terdiri dari 5 pecah-retak pada ujung 1 dan 2 pecah-retak pada ujung 2.

AB2b Kedua ujung horizontal memiliki buku, tidak sampai terjadi pecah

AB2c Ujung 1 pada batang horizontal memiliki buku sedangkan ujung lainnya tidak terdapat buku.tidak terdapat kerusakan namun terdapat bunyi-bunyi pada titik buhul yang bergeser AB3a Kedua ujung tedapat buku, terjadi 8 pecah yang terdapat 4

pecah pada titik buhul 5 dan 4 pada ujung 2 batang horizontal. AB3b Terdapat buku dikedua ujung horizontal, terjadi 12 pecah pada

titik 1 dan2 serta 1 pada titik 4

AB3c Terdapat buku pada kedua ujung horizontal, tidak terdapat pecah pada bambu namun baut pada plat sambung bergeser 1 cm

TB1a Terdapat buku pada ujung 2, ujung 2 dan 1 pecah pada ujung 2,

TB1b Terdapat 1 buku pada ujung 1, ujung 2 tidak ada kerusakan pada sambungan dan 3 baut melengkung

TB1c Ujung 1 terdapat buku, tidak ada pecah namun baut bergeser dan bengkok

TB2a Tebal ujung 2 lebih besar dari ujung 1, terjadi bentuk silindris namun kembali kebentuk semula

TB2b Tidak terdapat buku pada kedua ujungnya, plat pada titik 1 dan 3 hancur, pecah 5 pada titik 1 dan 2 pecah 2 pada titik 3 TB2c Ujung 1 terdapat buku, 3 pecah pada titik 6

TB3a Ujung 2 terdapat buku dan terjad pecah sebanyak 2 pada titik 5 dan pecah 2 pada titik 1 pada aksen sambung

TB3b Ujung 1 terdapat buku, ujung 2 sudah terdapat bubuk, 5 pecah pada titik 4

TB3c Tidak ada buku pada kedua ujung, 14 retak dan retak pada titik1,3 dan 5, 5 baut bergeser pada ujung 2

25

Lampiran 5 Beban maksimum contoh uji kuda-kuda

Kuda-kuda bambu Andong Kuda-kuda bambu Tali

Kode Ulangan Beban (kg) Kode Ulangan Beban (kg)

AB 1 a 1098.21 TB1 a 1037.56 b 1110.20 b 1089.06 c 1964.23 c 1909.61 AB2 a 1906.59 TB2 a 1969.63 b 1900.53 b 1890.44 c 1884.47 c 1906.59 AB3 a 1241.97 TB3 a 1964.23 b 1655.06 b 1245.00 c 1658.05 c 1180.54 AT1 a 1568.40 TT1 a 1323.36 b 1341.28 b 1341.29 c 1332.32 c 1580.45 AT2 a 1344.27 TT2 a 501.28 b 1046.76 b 1581.35 c 1580.35 c 1580.35 AT3 a 668.39 TT3 a 501.28 b 389.936 b 668.39 c 1089.09 c 668.39

26 Lampiran 6 Pengujian sifat fisis contoh uji kuda-kuda bambu Andong

Uji KA Bambu Berat Awal BKT

Σ BB ΣBKT KA Kerapatan BJ kode Urutan 1 2 3 1 2 3 Volume

AB1 a 4.36 4.29 4.3 3.76 3.71 3.7 5.7 4.02 3.72 8.0 0.71 0.66 b 2.87 2.94 2.87 2.5 2.55 2.5 3.9 2.71 2.52 7.5 0.69 0.65 c 3.14 3.19 3.15 2.73 2.78 2.73 3.9 2.95 2.75 7.5 0.76 0.70 AB2 a 3.42 3.38 3.39 2.95 2.97 2.95 5.2 3.18 2.96 7.4 0.61 0.57 b 4.62 4.7 4.67 4.05 4.06 4.02 6.0 4.35 4.04 7.7 0.72 0.67 c 3.66 3.66 3.38 2.95 3.18 3.16 6.0 3.33 3.10 7.6 0.56 0.52 AB3 a 3.53 3.55 3.53 3.09 3.09 3.09 4.6 3.31 3.09 7.2 0.72 0.67 b 2.35 2.36 2.39 2.04 2.05 2.06 4.2 2.21 2.05 7.7 0.52 0.49 c 4.4 4.53 4 3.46 3.81 3.91 5.7 4.02 3.73 7.8 0.71 0.66 AT1 a 3.52 3.67 3.7 3.18 3.07 3.18 6.5 3.39 3.14 7.7 0.52 0.48 b 4.45 4.47 4.53 3.87 3.94 3.96 5.4 4.20 3.92 7.1 0.77 0.72 c 3.34 3.33 3.34 2.9 2.92 2.92 4.2 3.13 2.91 7.3 0.75 0.70 AT2 a 3.47 3.52 4.17 3.05 3.02 3.04 5.6 3.38 3.04 11.3 0.60 0.54 b 2.67 2.61 2.68 2.35 2.27 2.31 6.0 2.48 2.31 7.4 0.41 0.39 c 6.19 6.51 6.35 5.39 5.5 5.54 5.3 5.91 5.48 8.0 1.12 1.04 AT3 a 2.73 2.74 2.76 2.37 2.37 2.38 5.7 2.56 2.37 7.8 0.45 0.42 b 3.95 3.99 3.89 3.48 3.38 3.43 6.2 3.69 3.43 7.5 0.59 0.55 c 3.02 3.08 3.06 2.54 2.56 2.56 5.2 2.80 2.55 9.8 0.54 0.49 Σ 3.42 3.17 7.9 0.65 0.61

2

27

Lampiran 7 Pengujian sifat fisis contoh uji kuda-kuda bambu Tali

Uji KA Bambu Berat Awal BKT

Urutan 1 2 3 1 2 3 Volume Σ BB ΣBKT KA Kerapatan BJ

TT1 a 3.72 3.77 3.63 3.16 3.27 3.21 5.3 3.46 3.21 7.7 0.66 0.61 b 2.47 2.56 3.01 2.14 2.17 2.5 6.4 2.48 2.27 9.0 0.39 0.36 c 3.91 3.94 3.93 3.42 3.41 3.4 5.1 3.67 3.41 7.6 0.72 0.67 TT2 a 3.98 3.6 4.06 3.5 3.1 3.41 7.7 3.61 3.34 8.1 0.47 0.43 b 5.13 5.19 5.02 4.34 4.49 4.46 7.4 4.77 4.43 7.7 0.65 0.60 c 6.18 6.02 5.88 5.35 5.2 5.08 9.6 5.62 5.21 7.8 0.59 0.54 TT3 a 3.44 3.43 3.48 2.97 3 2.96 8.0 3.21 2.98 8.0 0.40 0.37 b 5.3 5.23 3.48 2.95 4.58 4.57 6.6 4.35 4.03 7.9 0.66 0.61 c 3.38 3.49 3.5 3.03 3.04 2.94 4.0 3.23 3.00 7.5 0.81 0.75 TB1 a 4.44 4.52 4.46 3.9 3.96 3.92 8.4 4.20 3.93 7.0 0.50 0.47 b 3.1 3.1 2.47 2.7 2.59 2.21 4.1 2.70 2.50 7.8 0.66 0.61 c 2.78 2.88 2.78 2.42 2.44 2.4 3.6 2.62 2.42 8.1 0.72 0.66 TB2 a 6.3 6.18 6.17 5.33 5.41 5.43 8.8 5.80 5.39 7.7 0.66 0.61 b 5.73 5.85 5.79 4.99 5.03 4.95 7.0 5.39 4.99 8.0 0.77 0.71 c 3.12 3.07 3.11 3.09 2.72 2.57 3.6 2.95 2.79 5.5 0.83 0.79 TB3 a 2.46 2.5 2.36 2.16 2.14 2.05 4.5 2.28 2.12 7.6 0.51 0.47 b 3.4 4.15 3.4 2.96 3.01 4.03 5.2 3.49 3.33 4.8 0.67 0.64 c 4.37 4.36 3.57 3.78 3.77 3.58 5.5 3.91 3.71 5.3 0.71 0.68 Σ 3.76 3.50 7.39 0.63 0.59

28

Dokumen terkait