• Tidak ada hasil yang ditemukan

Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ariefiani R. 2009. Pola asuh makan dan kesehatan pada rumah tangga yang

tahan dan tidak tahan pangan serta kaitannya dengan status gizi anak balita di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Atmarita & Tatang SF. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Di dalam Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2005. Pendataan keluarga. www.bkkbn.go.id [terhubung berkala 20 Oktober 2011]

[BPPD & BPS] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik]. 2009. Data Sosial Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2009.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2000. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Badan Pusat Statistika.

_______. 2010. Kabupaten Sukabumi dalam Angka 2010. www.bps.go.id [14 Desember 2011]

_. 2011. Penduduk Sukabumi Hasil Sensus Penduduk Sukabumi 2010. www.bps.go.id [17 Desember 2011]

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2002. Perjalanan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

_______. 2004. Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

_______. 2007a. KEPMENKES RI Nomor: 747/Menkes/SK/VI/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

_______. 2007b. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia

. 2008. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia

_______. 2008a. RISKESDAS Provinsi Jawa Barat Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia

. 2008b. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Diana FM. 2004. Hubungan pola asuh dengan status gizi anak balita di Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang Tahun 2004. Jurnal Kesehatan Mayarakat.

Dompet Dhuafa. 2011. DD-Sari Husada Luncurkan Program Warung Anak Sehat. http://ddhongkong.org [05 Mei 2011]

Fitriadini N A. 2010. Perilaku KADARZI serta PHBS ibu kaitannya dengan status gizi dan status kesehatan balita BGM di Kabupaten Sukabumi [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Gabriel A. 2008. Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) serta hidup bersih dan sehat ibu kaitannya dengan status gizi dan kesehatan balita di Desa Cikarawang, Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Gibson R. 1993. Nutritional Assesment, A Laboratory Manual. New York: Oxford University.

Gibney MJ, Margett BM, Kearney JM, Arab L. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat.

Hartono A, penerjemah. Oxford : Blackwell Publishing Ltd. Terjemahan dari : Public Health Nutrition.

Hardinsyah. 2007. Inovasi Gizi dan Pengembangan Modal Sosial Bagi Peningkatan Kualitas Hidup Manusia dan Pengentasan Kemiskinan. Orasi Ilmiah Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Hastuti D. 2008. Pengasuhan: Teori dan Prinsip serta aplikasi di Indonesia.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Herdhiati. 2010. Perilaku Gizi, Status Gizi, dan Morbiditas pada Anak SD di Kota Bogor [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Hidayat AA. 2004. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Hurlock EB. 1998. Perkembangan Anak Jilid 2. M. Tjandrasa, M. Zajarsih, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Child Development. Khomsan. 1999. Studi Pola Pengasuhan Anak, Stimulasi, Psikososial,

Perkembangan Psikomotor dan Mental Anak Baduta. Media Gizi dan Keluarga. XII (2): 1-7, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga : Institut Pertanian Bogor.

_______. 2000. Tekhnik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

_______. et al. 2007. Studi Implementasi Program Gizi :Pemanfaatan, Cakupan, Keefektifan, dan Dampak Terhadap Status Gizi. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

. et al. 2009. Studi Peningkatan Gizi Ibu dan Kader Posyandu serta Perbaikan Gizi Balita. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kurniawan H. 2010. Launching Pre-Pilot Warung Anak Sehat. www.masyarakatmandiri.org [26 April 2011]

Latifah et al. 2002. Rumah Sehat. Bogor: Pusat Kurikulum Balitbang, Departemen Pendidikan Nasional & Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor.

Madanijah S. 2003. Model Pendidikan “GI-PSI-SEHAT” bagi ibu serta dampaknya terhadap perilaku ibu,lingkungan pembelajaran, konsumsi pangan dan status gizi anak usia dini [Disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Masyarakat Mandiri. 2011. Blue Print Program Warung Anak Sehat. Bogor: Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa.

Mittal A, Singh J, Ahluwalia SK. 2007. Effect of maternal factors on nutritional status of 1-5 years old children in urban slum population. Indian Journal of Community Medicine 32:4

Notoatmodjo S. 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta. . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Papalia DE, Old SW. 1986. Human Development USA: Mc. Draw-Hill.

Pramuditya SW. 2010. Kaitan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Ibu, Serta Pola Asuh Dengan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dan Status Gizi Anak [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawati D. 2006. Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia Dini di Taman Pendidikan Karakter Sutera Alam Desa Sukamantri Bogor [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

_______. 2001. Metode Penilaian Status Gizi Secara Antropometri. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga.

_______. 2006. Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka. Roedjito D. 1989. Kajian Penelitian Gizi. Jakarta: Mediatama Sarana Perkasa. Sediaoetama A D. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta:

Dian Rakyat.

Singarimbun M. & Effendy. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Soemirat J. 2000. Epidemiologi Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University Press.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta.

Suhardjo. 1989. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Bogor: Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor.

. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukandar D. 2007. Studi Sosial Ekonomi, Aspek Pangan, Gizi dan Sanitasi Daerah Lahan Kering Di Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Sukarni. 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta : Kanisius. Supariasa et al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Thoha. 2004. Asam Lemak Essential untuk Optimalisasi Fungsi Otak Balita

Bogor: Sekolah Pasca Sarjana,Program Studi Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Tussodiyah W. 2010. Pola asuh, kondisi lingkungan dan status kesehatan balita BGM di Kabupaten Sukabumi [Skripsi]. Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Yulianti R. 2010. Hubungan pengetahuan gizi ibu, PHBS, dan konsumsi balita dengan status gizi balita (TB/U) di perdesaan dan perkotaan [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Winarno. 1995. Gizi dan Makanan bagi Bayi dan Anak Sapihan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Widyati R, Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: PT. Grasindo.

Wiryo Hananto. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.

[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta: LIPI

Vannais C & Perkins S. 2004. Breeastfeeding for Dummies. Indiana : John Wiley and Sons Inc.

SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

RIZA AULIA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

RIZA AULIA.

Parenting Pattern of Healthy Lifestyle and Eating Behavior, Family’s Nutritional Behavior Awarness (KADARZI), and Nutritional Status of Children Under Five Participants of The Healthy Kids Kiosk (WAS) in Sukabumi District. Supervised by DADANG SUKANDAR and KATRIN ROOSITA.

The general objective of this study was to study maternal nutritional knowledge, parenting pattern of healthy lifestyle and eating behavior, family’s nutritional behavior awarness (KADARZI), and nutritional status of children under five participants of the Healthy Kids Kiosk (Warung anak sehat=WAS) in Sukabumi District. The cross-sectional study design was used in this study that was conducted in five subdistricts of Sukabumi District i.e. Cicurug, Cisaat, Kadudampit, Kebon Pedes, and Warung Kiara on June to October 2011. The subjects in this study were chosen base on on inclusion criteria, i.e. children 1 to 5 years old, stay near by and having access to Healthy Kids Kiosk (WAS). Respondents of this study were the mothers of children under five who were choses as the subject of research. The number of samples in the study was as many as 79 children. The primary data was included the family characteristics, toddler’s characteristics, nutritional knowledge of toddler’s mother, parenting pattern of healthy lifestyle and eating behavior , consumption and KADARZI behavior and anthropometric. The consumption behavior data was collected by Food Frequency Questionair(FFQ). The results show the nutrition knowledge of mothers are good , meanwhile, healthy lifestyle and eating behavior of parenting pattern is fairly good. Mostly, KADARZI behavior is good, but the frequency of vegetables and fruits consumption is low. Availability of health facilities to support sanitation and higine in the family is fairly good. Meanwhile, we found a lack of availability of sewage disposal facilities (SPAL) since only 55.7% having SPAL. The nutritional status of children underfive was mostly normal, but still, there are undernutrition toddlers, i.e. 46.8% stunting (according to height/age index) and and 6.3% underweight (according to wight/age index). The parenting pattern of eating behavior was significantly correlated with Kadarzi behavior (p<0.01). The healthy behavior was significantly correlated (p<0.01) with parenting pattern, environment condition, and healthy status.

Key words: maternal nutritional knowledge, family’s nutritional behavior awareness (KADARZI), nutritional status of children under five.

Riza Aulia. Pola asuh, Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), dan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Warung Anak Sehat Kabupaten Sukabumi. Dibimbing Oleh Dadang Sukandar, Katrin Roosita.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan dan kesehatan, perilaku KADARZI dan status gizi pada balita peserta program Warung Anak Sehat di kabupaten Sukabumi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : (1) Mengideintifikasi karakteristik balita (jenis kelamin, umur dan karakteristik keluarga contoh (umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu); (2) Menilai pola asuh makan dan kesehatan; (3) Menilai perilaku KADARZI ibu dan status gizi balita; (4) Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan dan kesehatan dengan perilaku KADARZI; (5) Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi balita; (6) Menganalisis hubungan perilaku KADARZI dengan status gizi balita.

Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2011. Lokasi penelitian meliputi seluruh kecamatan yang menjadi tempat pelaksanaan program WAS di Kabupaten Sukabumi, yaitu Kecamatan Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kecamatan Warung Kiara, Kecamatan Kebon Pedes, dan Kecamatan Cicurug.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah balita usia 1-5 tahun yang berdomosili dekat dan memiliki akses terhadap WAS. Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita yang terpilih sebagai contoh dalam penelitian. Penarikan contoh dilakukan dengan cara simple random sampling dari data Posyandu. Sampling dilakukan pada 14 Warung Anak Sehat dan diperoleh ukuran contoh sebanyak 80 balita berdasarkan data posyandu dan proporsional terhadap jumlah balita dari masing-masing WAS. Berdasarkan jumlah contoh yang telah ditentukan, terdapat satu contoh yang memiliki data tidak lengkap, sehingga contoh yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini menjadi 79 contoh.

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dan observasi secara langsung. Data primer meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik contoh, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan dan kesehatan, perilaku KADARZI, data konsumsi pangan dengan metode Food Frequency Quantity (FFQ), dan antropometri. Data sekunder penelitian ini adalah data identitas balita yang diperoleh dari posyandu. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan program

Microsoft Excel dan SPSS for Windows versi 16,0. Analisis deskriptif disajikan dalam bentuk persentase, nilai minimum dan maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji Korealasi Speraman untuk melihat hubungan antar variabel.

S

ebagian besar contoh pada penelitian ini berumur 12-23 bulan (34,18%). Dengan rata-rata dan standar deviasi umur contoh adalah 33,32 ± 14,42 bulan. Berdasarkan jenis kelamin perbandingan persentase antara laki- laki dan perempuan adalah 53,15% : 46,84%.

standar deviasi umur ayah adalah 35,3 ± 7,1 tahun dan rata-rata umur ibu adalah 29,5 ± 5,4 tahun. Sebagian besar tingkat pendidikan ayah (32,9%) tamat SMA/Sederajat sementara pendidikan ibu (35,4%) tamat SMP/sederajat. Masih terdapat ayah contoh (6,3%) dan ibu contoh (7,6%) yang tidak tamat SD. Mayoritas pekerjaan ayah contoh adalah wiraswasta (41,7%), dan terdapat satu orang ayah (1,2%) yang tidak bekerja. Sementara sebagian besar ibu contoh (72,1%) tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan garis kemiskinan Kabupaten Sukabumi tahun 2009 sebanyak 82,3% keluarga contoh termasuk kedalam kategori tidak miskin. Sisanya sebanyak 17,7% termasuk kategori keluarga miskin.

Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan gizi yang termasuk kategori baik dan sedang yaitu sebesar 54,4% dan 41,7%. Hanya sedikit ibu yang memiliki pengetahuan gizi dengan kategori kurang yaitu 3,8%.

Sebagian besar ibu memiliki tingkat pola asuh makan yang termasuk kategori sedang (41,8%). Hanya 39,2% ibu yang memiliki kategori pola asuh makan baik dan sisanya sebesar 18,9% memiliki kategori pola asuh makan yang rendah. Pola asuh kesehatan yang dimiliki ibu sebagian besar (70,8%) termasuk kategori baik namun terdapat 2,5% yang termasuk kategori rendah.

Perilaku KADARZI diukur dari aspek penimbangan berat badan, konsumsi makanan beragam, konsumsi garam beryodium, Air Susu Ibu (ASI), dan suplementasi zat gizi pada balita dan ibu hamil/nifas. Sebagian besar ibu balita (72,5%) memiliki perilaku KADARZI yang baik. Namun masih terdapat 3,8% ibu balita yang memiliki perilaku KADARZI yang rendah.

Indikator KADARZI yang paling rendah pelaksanaannya adalah konsumsi makanan beragam. Rendahnya skor tersebut karena masih rendahnya konsumsi sayuran dan buah. Indikator pemberian ASI ekslusif juga perlu diperhatikan karena masih terdapat balita yang tidak mendapatkan ASI ekslusif sebesar 24,1%.

Kelompok pangan yang sering dikonsumsi contoh adalah pangan hewani (4,9 kali/hr), serealia (3,5 kali/hr), pangan nabati (1,4 kali/hr), buah-buhan (1,4 kali/hr) dan sayur-sayuaran 1,3 kali/hr). Sedangkan frekuensi konsumsi kelompok pangan umbi-umbian dan kacang-kacangan < 1 kali/hr. Pangan hewani yang sering dikonsumsi adalah susu sebanyak 2,7 kali/hr. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar contoh dalam penelitian ini adalah balita yang berusia < 2 tahun dan masih mengkonsumsi susu.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar keluarga contoh memiliki ketersediaan sarana fisik yang sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari >80% keluarga contoh sudah memiliki jamban sehat/WC, tempat sampah, sumber air bersih, lantai yang terbuat bukan dari tanah, dan ventilasi udara yang baik. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan sarana pembuangan air limbah (SPAL). Hasil penelitian menunjukkan hanya 55,7% keluarga contoh yang memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL) pada rumahnya. Sisanya menggunakan selokan, kali, sungai, dan kolam untuk membuang limbah.

Status gizi contoh diukur berdasarkan indeks BB/U termasuk kategori normal (88,6%) dan kurang (11,4%), dengan rata-rata dan standar deviasi (SD) nilai-z (z-score) sebesar -0,9 ± 0,9. Berdasarkan indeks TB/U status gizi contoh termasuk normal (53,2%) dan stunting (46,8%) dengan rata-rata dan SD nilai-z (z-score) sebesar -1,8 ± 2,3. Berdasarkan indeks BB/TB sebagain besar contoh (77,2%) termasuk kategori normal, namun masih terdapat contoh dengan status

sakit selama dua minggu terakhir (55,7%), sedangkan contoh yang tidak mengalami sakit selama dua minggu terakhir sebesar 44,3%. Sebanyak 65,8% contoh mempunyai skor status kesehatan dengan kategori tinggi, 26,6% contoh mempunyai skor status kesehatan kategori sedang, dan 7,6% contoh mempunyai skor status kesehatan kategori rendah. Penyakit pilek mempunyai prevalensi tertinggi diantara penyakit yang lain yaitu 54,5. Prevalensi demam dan batuk berturut-turut 45,5% dan 40,9%. Diare, gatal-gatal, dan sakit gigi juga dialami contoh salama dua minggu terakhir, dengan prevalensi 11,4%, 9,1%, dan 2,3%.

Hasil uji stastistik menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh makan dengan perilaku KADARZI (p<0.01, r=0.281). Hal ini menunjukkan semakin baik pola asuh makan maka perilaku KADARZI juga semakin baik. Variabel yang berkorelasi dengan pola asuh kesehatan adalah pola asuh makan (p<0.01, r=0.269), sarana fisik (p<0.01, r=0.416), dan status kesehatan (p<0.01, r=0.366). Hal tersebut menunjukkan semakin baik pola asuh kesehatan maka pola asuh makan, sarana fisik, dan status kesehatan juga semakin baik.

SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

RIZA AULIA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia IPB

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Nama Mahasiswa : Riza Aulia

NIM : I14070100

Judul Penelitian : Pola asuh, perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) dan status gizi anak balita di wilayah warung anak sehat (WAS) Kabupaten Sukabumi.

Menyetujui,

Mengetahui :

Ketua Departemen Gizi Masyarakat,

(Dr. Ir. Budi Setiawan, MS) NIP : 19621218 198703 1 001

Tanggal Disetujui:

Pembimbing II,

(Katrin Roosita, SP, M.Si) NIP : 19710201 199903 2 001 Pembimbing I,

(Prof. Dr. Ir. Dadang Sukandar, M.Sc) NIP : 19590725 198609 1 001

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola asuh, perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) dan status gizi anak balita di wilayah warung anak sehat (WAS) Kabupaten Sukabumi”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Gizi pada Program Mayor Ilmu Gizi Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr, Ir Dadang Sukandar, M.Sc dan Katrin Roosita, SP, M.Si selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran meluangkan waktu dan pikirannya, memberikan arahan, saran, kritikan, semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS selaku dosen pemandu seminar dan penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

3. Tim pelaksana program Warung Anak Sehat PT. Sari Husada dan Dompet Dhuafa yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di wilayah program Warung Anak Sehat.

4. Tim Nutritionist program Warung Anak Sehat PT. Sari Husada dan Dompet Dhuafa sekaligus rekan-rekan satu penelitian (Erida Ersiyoma, Muthe Rahman, dan Novi Erliyani).

5. Seluruh kader Posyandu peserta program Warung Anak Sehat di Kecamatan Sukabumi dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas kerjasamanya dalam pencarian data awal untuk penelitian. 6. Seluruh staf dosen dan pegawai Departemen Gizi Masyarakat atas segala

kesabaran dan keikhlasannya dalam membimbing, membagi ilmu, dan membantu dalam segala urusan akademik.

7. Bapak, ibu, adik, keluarga besar penulis dan Anne Annamolly Maryana yang selalu mendoakan dan memberikan semangat yang penuh kasih sayang. Terimakasih atas semua yang telah diberikan baik dukungan moril maupun materi selama penulis menempuh pendidikan.

8. Rekan-rekan pembahas seminar (Yudhistira Prasasta, Ahmad Soleman, dan Angga Hardiansyah) atas saran yang telah diberikan.

9. Teman-teman LUMINAIRE serta sahabat-sahabat penulis : Martha Abriansyah, Yudhistira Prasasta, Dede Idola, Gustam, Mahmud Aditya Rizki,

10. Aa Mukhlis, teh Novi, Ghiaz, Nadif, dan rekan-rekan satu kost (Yasser Pramana, Suci Nurul Hidayat, Cahya Wiratama, Fajar Khojay Gumilang) yang selalu memberikan keceriaan dan semangat dalam menemani penulis selama menempuh pendidikan.

11. Semua teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala kebersamaan, dorongan, semangat, serta bantuan yang diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya penulis pribadi dan semua pihak pada umumnya. Amin.

Bogor, Maret 2012

Penulis dilahirkan di Kota Serang, Banten pada tanggal 15 Oktober 1989. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan dari pasangan Hasan Suprayitno dan Tati Sukharti. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kramatwatu pada tahun 2001, pendidikan menengah pertama di SLTP Negeri 1 Serang pada tahun 2003, dan menamatkan pendidikan lanjutan menengah atas di SMA Negeri 1 Kramatwatu pada tahun 2007.

Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2007. Setelah melewati Tingkat Persiapan Bersama (TPB), penulis melanjutkan kuliah di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selama masa perkuliahan, penulis aktif di beberapa organisasi diantaranya organisasi daerah Keluarga Mahasiswa Banten (KMB), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FAPERTA-IPB. Penulis juga tercatat sebagai staf departemen KOMINFO BEM FEMA IPB pada tahun 2009-2010. Selain itu, penulis juga tercatat manjadi ketua panitia dalam acara Bonjour (Be Good in Journalistic) BEM FEMA IPB 2010 dan dalam berbagai kegiataan kepanitianan ; Samisaena, Kemah Riset, E’spent 2009 dan E’spent 2010 sebagai divisi koordinator logistik dan transportasi, MPD (Masa Perkenalan Departemen) sebagai staf divisi logistik dan transportasi, dan sebagai koordinator logistik dan transportasi pada Seminar Gizi Nasional 2010 (SENZATIONAL ).

Pada bulan Agustus- Oktober 2010 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Penulis juga pernah mengikuti Internship Dietetic (ID) pada bulan April-Mei 2011 di Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon (RSUD-Cilegon), Banten. Pada bulan Juni- November 2011 penulis pernah menjadi Nutritionist lapang program Warung Anak Sehat PT. Sari Husada dan Dompet Dhuafa.

Dokumen terkait