• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acker D. 1971. Animal Science and Industry. Prentice Hall, Inc. New Jersey (US) : Englewood Cliffs .

Anggraeni L. 2010. Evaluasi usaha sapi perah dalam aspek financial berdasarkan skala usaha yang berbeda (studi kasus pada kelompok tani ternak sapi perah swadaya Pondok Ranggon di Jakarta Timur) [skripsi]. Purwokerto (ID): Univ Jendral Soedirman.

Backer CA.1973. Atlas of 220 Weeds of Sugarcane Fields in Java. Amsterdam (ML): Ysel Pr.

Despal, Sigit N, Suryahadi, Amirroenas DE, Tjakradidjaja AS, Permana IG, Toharmat T. 2008. Nutrisi Ternak Perah. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dewiyani N. 2012. Hubungan antara produksi dan kualitas susu sapi perah dengan faktor yang mempengaruhi (studi kasus di Pondok Ranggon, Jakarta Timur) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Isely D. 1962. Weed Identification and Control in The North Central States. USA (US) : Lowa State Univ Pr.

Kantor Kelurahan Pondok Ranggon. 2012. Profil Kelurahan Pondok Ranggon Tahun 2012. Jakarta (ID): Kecamatan Cipayung. Kota administrasi Jakarta Timur.

17 Kasryno. 1998. Strategi dan kebijaksanaan penelitian dalam menunjang pembangunan peternakan. Laporan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor (ID) : Badan Litbang Pertanian.

Makin M. 2011. Tata Laksana Peternakan Sapi Perah. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu.

Mannetje L, Haydock KP. 1963. The dry weight rank method for the botanical analysis of pasture. J Br Grassl Soc. 18 (4): 268–275.

McDowell RE. 1972. Improvement of livestock production in warm climates. San Fransisco (US) : Freeman.

Nell AJ, Rollinson DHL. 1974. The Requirement and Availability of Livestock Feed in Indonesia. Jakarta (ID): UNDP Project INS/72/009.

Purbajanti ED, Anwar S, Widyati S, Kusmiyati F. 2007. Kandungan protein dan serat kasar Rumput Benggala (Panicum maximum) dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) pada cekaman stres kering. Anim Prod. 11 (2) : 109-115.

Putra AR. 2004. Kondisi teknis peternakan sapi perah rakyat di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rukmana HR. 2005. Rumput Unggul : Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta (ID) : Kanisius.

Saefulhakim RS, Nasoetion LI. 1995a. Kebijaksanaan pengendalian konversi sawah beririgasi teknis. Di dalam : Prosiding Pertemuan Pembahasan dan Komunikasai Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor. Bogor (ID) : Penelitian Tanah IPB.

Setiana MA. 2011. Komposisi hijauan pakan domba dan kapasitas mengarit di kebun sawit Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi [Internet]. [diunduh 2013 Agst 1]. Tersedia pada: http://massetiana.staff.ipb.ac.id/2012/06/15/ komposisi-hijauan-pakan-domba-dan-kapasitas-mengarit-di-kebun-sawit-kecamatan-cibadak-kabupaten-sukabumi/#more-113

Simanjuntak YLR. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Ed ke-2. Jakarta (ID) : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soerjani M, Kostermans AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weed of Rice in Indonesia. Jakarta (ID): Balai Pustaka.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta (ID) : UI Pr. Stone BC. 1983. A guide to collecting Pandanaceae (Pandanus, Freycinetia,

Sararanga). Ann Missouri Bot Gard. 70 : 137-14.

Sudono A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Sapi Perah. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Sudono A, Rosdiana RF, Setiawan BS. 2003. Beternak Sapi Perah secara Intensif. Jakarta (ID) : Agromedia Pustaka.

Sumarsono. 2002. Ketahanan sentro (Centrosema pubescens Benth) dalam pertanaman campuran dengan (Centrosema pubescens Benth) yang menerima pupuk fosfat dan kotoran ternak. JPPT. 27 (2) : 76-82.

Suparini. 2000. Pengkajian potensi wilayah Kabupaten Bogor sebagai wilayah pengembangan sapi potong [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Sutardi T. 1981. Sapi Perah dan Pemberian Makanannya. (ID) : Insititut

18

Triyono J. 1990. Pengaruh beberapa aspek sosial pemeliharaan pada pencurahan jam kerja pemeliharaan kambing dan domba [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

19 Lampiran 1 Peta kawasan Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon, Jakarta Timur

Sumber : http://maps.google.co.id/maps

20

Lampiran 3 Perhitungan komposisi botani di Peternakan Pondok Ranggon

Komponen Jenis Hijauan Rank 1 Rank 2 Rank 3

A Pennisetum polystachyon (L.) Schult. 5 7

B Lantana camara L. 1

C Mikania micrantha H.B.K 2

D Imperata cylindrica (LINN.) P.Beauv. 10 3 3

E Asystasia coromodeliana Ness. 4 1

F Centrosema pubescens Benth. 1

G Panicum maximum Jacq. 5 3

H Paspalum conjugatum Berg. 1

I Oplismenus compositus (L.) Beauv. 3

J Pennisetum purpureum Schum. 1 1

K Rottboellia exaltata L.F. 2

L Rhynchelytrum roseum (Ness) 1

M Calopogonium mucunoides Desv. 2

N Echinochloa colona (L.) Link. 2

O Bidens piosa L. 1

P Musa paradisiaca L. 1

Q Borrearia latifolia (Aubl.) K.Sch. 1

R Mimosa invisa Mart. Ex Colla 1

S Ottochloa nodosa (Kunth.) Dandy 1

Jumlah rank dikalikan dengan angka konstanta 8.04; 2.41; 1.

Lampiran 3 Perhitungan komposisi botani di Peternakan Pondok Ranggon (lanjutan)

Komponen Rank Jumlah % Tiap Jenis

1 2 3 A 40.2 16.87 0 57.07 22.93 B 0 2.41 0 2.41 0.97 C 0 0 2 2.00 0.80 D 80.4 7.23 3 90.63 36.41 E 0 9.64 1 10.64 4.27 F 0 0 1 1.00 0.40 G 40.2 7.23 0 47.43 19.06 H 0 2.41 0 2.41 0.97 I 0 0 3 3.00 1.21 J 8.04 0 1 9.04 3.63 K 0 0 2 2.00 0.80 L 0 0 1 1.00 0.40 M 0 4.82 0 4.82 1.94 N 0 0 2 2.00 0.80 O 8.04 0 0 8.04 3.23 P 0 0 1 1.00 0.40 Q 0 2.41 0 2.41 0.97 R 0 0 1 1.00 0.40 S 0 0 1 1.00 0.40 Total 248.9 100.00

21 Lampiran 4 Jenis hijauan pakan yang terdapat di kandang

Imperata cylindrica (LINN.) P.Beauv. Pennisetum polystachyon (L.) Schult.

Panicum maximum Jacq. Echinochloa colona (L.) Link.

Calopogonium mucunoides Desv. Centrosema pubescens Benth.

22

Mikania micrantha H.B.K Rhynchelytrum roseum (Ness) Stapf & C.E. Hubb

Paspalum conjugatum Berg. Lantana camara L.

Ottochloa nodosa (Kunth.) Dandy Rottboellia exaltata L.F.

23 Lampiran 5 Kapasitas daya tampung ternak metode Nell dan Rollinson (1974)

Lahan Luas lahana (ha) Potensi (ha)

Sawah 32 9.6

Jalur hijau 2 15.0

Pemakaman 69 103.5

Total 103 128.1

Sumber : Data Kelurahan Pondok Ranggon (2012); aKesetaraan potensi HMT 15 ton BK

.

Perhitungan konversi satuan ternak

Sapi = (837 1) + (155 0.5) + (108 0.25) = 941.5 ST

Konversi ke dalam padang rumput permanen = 8.54 ha 15 ton BK - - = 128.1 ton BK - a a dukun Potensi ( K) k K Konsumsi ternak 365 ta 12 .1 1 ( K) k K 6.29 k K 365 ta . 55

KPPTR Efektif = Daya Dukung – Populasi Riil = 0.0558 ST – 941.5 ST

= 941.4442 ST

Lampiran 6 Gambar moda penyediaan hijauan pakan di Peternakan Pondok Ranggon

Gerobak Becak motor

24

Lampiran 7 Manajemen pemeliharaan sapi perah di Pondok Ranggon

Kegiatan pembersihan dan pemerahan susu di kandang

25

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1991 di Bandar Lampung. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Baharuddin SSos dan Ibu Puji Wahyuni. Penulis menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Jakarta pada tahun 2003 hingga 2006 kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 31 Jakarta pada tahun 2006 yang diselesaikan pada tahun 2009. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) dan diterima di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010. Selama kuliah penulis pernah berpartisipasi sebagai anggota panitia dalam Meet Cowboy 47 tahun 2011. Penulis pernah mengikuti magang di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012. Selain itu, Penulis juga berpartisipasi sebagai anggota dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa di bidang Penelitian (PKM-P) yang mendapatkan dana pada tahun 2012 dengan judul “Pemberian Tepung Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa – sinensis L.) dan Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Ransum Ayam Broiler Sebagai Bahan Antibakteri Escherichia coli”.

Dokumen terkait