Achmad, Z., 2006. Elemen Mesin 1. PT Refika Aditama, Bandung Amanto, H dan Haryanto, 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara, Jakarta.
Anonimous., 2010. stainless-steel [10 Februari 2013].
Arlene, A., 2013. Ekstraksi Kemiri Dengan Metode Soxhlet Dan Karakterisasi Minyak Kemiri.
Badan Standarisasi Nasional, 1998. SNI 01-1684-1998. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
Cooper, E. L., 1992. Agricultural Mechanics.Fundamentals and Applications 2nd Edition. Delmar Publisher Inc, The United State of America.
Daryanto, 1984. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.
Darun., 2002. Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU, Medan.
Darmawan, S dan R. Kurniadi, 2007. Studi Pengusaha Kemiri di Flores NTT dan Lombok NTB. Info Sosial Ekonomi Vol 7
Daywin, F. J., dkk., 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu, Jakarta..
Djoekardi, D., 1996. Mesin-Mesin Motor Induksi. Universitas Trisakti, Jakarta. Giatman, M., 2006. Ekonomi Teknik. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hilim, A., 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisnis : Kajian Dari Aspek Keuangan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hardjosentono, dkk., 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Kastaman, R., 2006. Analisis Kelayakan Ekonomi Suatu Investasi. Tasikmalaya. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press,
Jakarta.
Mabie,H. H and F.W. Ocvirk., 1967.Mechanics and Dynamic of Machinery. Jhon Wiley & Sons, Inc., New York.
Mangunwidjaja, D dan Sailah, I., 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta.
Niemann, G., 1982. Elemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan, Bantalan, dan Poros. Penerjemah Bambang Priambodo. Erlangga, Jakarta. Paimin, F. R., 1997. Kemiri Budidaya dan Prospek Bisnis. Penebar Swadaya,
Jakarta
Prastowo, B., C. Indrawanto dan D. S. Efendi.2009. Mekanisasi Pertanian dalam Perspektif Pengembangan Bahan Bakar Nabati di Indonesia. Perspektif 9: 47-54.
Rizaldi, T., 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian FP-USU, Medan.
Smith, H. P. dan Lambert, H. W., 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. GajahMada University Press, Yoyakarta.
Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Andi Offset, Yogyakarta.
Soenarta, N dan S. Furuhama., 2002. Motor Serbaguna. Pradnya Paramita, Jakarta.
Stolk, J dan C. Kross., 1981. Elemen Mesin: Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin. Penerjemah Handersin dan A. Rahman. Erlangga, Jakarta.
Sukirno.,1999. Mekanisasi Pertanian. UGM Press, Yogyakarta.
Sularso dan K. Suga., 2002.Dasar perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Sunanto, H. 1994. Budidaya Kemiri Ekspor. Kanisius, Yogyakarta.
Swern, D., 1982. Edition: Bailey’s Industrial Oil and Fat Products. Vol 2. John Wiley & Sons, New York.
Tarigan, E. dan Prateepehaikul G., 2006.Sorption Isothermal of Shell andUnshelled Kernels of Candle Nuts, Journal of Food Engineering.Vol.75:hlm.447–452.
Waldiyono., 2008. Ekonomi Teknik (Konsep, Teori dan Aplikasi). Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Wibowo, S. 2007. Pengusaha Kemiri (Aleuritus mollucana wild) di desa Kuala, Tiga Binanga, Tana Karo. Info Sosial Ekonomi Vol 7
Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan digunakan
Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Pengelasan Menggerinda permukaan yang kasar Merangkai alat Pengecatan a b
a b Pengujian alat Layak? Analisis data Pengukuran parameter Data Selesai
Lampiran 2. Perhitungan rpm alat
Perhitungan rpm
Motor listrik 2 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1450 rpm dan speed reducer dengan perbandingan 1:40.
Sehingga didapat jumlah putaran permenit = 1450 rpm 40 = 36,25 rpm SD (penggerak) = SD (yang digerakkan)
dimana :S = Kecepatan putar puli (rpm) D= Diameter puli (mm) 36,25 rpm x 2,5inch = S x 4 inch 90,625 rpm = S x 4 S = 90,625 rpm 4 S = 22,6 rpm
Lampiran 3. Spesifikasi Alat 1. Dimensi Panjang = 50,5 cm Lebar = 54,5 cm Tinggi = 107 cm 2. Bahan
Silinder pengempaan = Stainless steel Rangka = Besi siku 3. Tenaga
Motor listrik = 2 HP Speed reducer = 1 : 40 4. Pemanas
Sumber Panas = Heater (pemanas) elektrik 5. Suhu
Pengatur suhu = Thermostat 6. Transisi
Puli motor listrik = 2,5 inch
Puli speed reducer = 4 inch
Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 5.200.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 520.000 4. Jam kerja = 7 jam/hari 5. Produksi/hari = 3,35 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 70.350/hari 7. Biaya bahan bakar = Rp. 890,56,5/jam 8. Biaya perbaikan = Rp. 561,56/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 249.600/tahun
10.Jam kerja alat per tahun = 2100 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2013) 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D) Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) Dt
0 - - - - 1 4.680.000 1 1 4.680.000,00 2 4.680.000 0,4854 1,06 2.407.972,32 3 4.680.000 0,3141 1,1236 1.651.678,52 4 4.680.000 0,2286 1,191 1.274.188,97 5 4.680.000 0,1774 1,2625 1.048.167,90
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2% I = i(P)(n+1)
2n
= (8%)Rp .5.200.000 (5+1)
2(5)
= Rp. 249.600/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 4.680.000,00 249.600 4.929.600,00 2 2.407.972,32 249.600 2.657.572,32 3 1.651.678,52 249.600 1.901.278,52 4 1.274.188,97 249.600 1.523.788,97 5 1.048.167,90 249.600 1.297.767,90
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S) 100 = 1,2%(Rp .5.200.000−Rp .520.000) 100 jam = Rp. 561,6/jam 2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengempa kemiri per 1 kilogram adalah sebesar Rp. 3000. Sehingga diperoleh biaya operator: Jumlah produksi per hari = 3,35 kg
Biaya operator per hari = 23,45
1 kg x Rp. 3000 = 23,45
1 kg x Rp. 3000 = Rp. 70.350/hari
= Rp. 10.050/jam 3. Motor listrik 2 HP = 1,492 KW
Biaya listrik = 1,492 KW x Rp. 605/KWH = Rp. 902,66/H
= Rp. 902,66/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 11.514,26 /jam c. Biaya pengempaan kemiri
Biaya pokok = [BT
x + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 4.929.600,00 2.100 11.514,26 0,298 4130,783 2 2.657.572,32 2.100 11.514,26 0,298 3808,372 3 1.901.278,52 2.100 11.514,26 0,298 3701,050 4 1.523.788,97 2.100 11.514,26 0,298 3647,482 5 1.297.767,90 2.100 11.514,26 0,298 3615,409
Lampiran 5.Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N = F
(R−V)
Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 1.297.767,90/tahun
= Rp. 617,9/jam (1 tahun = 2.100 jam) = Rp. 184,4/kg (1 jam = 3.35 kg) Biaya tidak tetap (V) = Rp. 11.514,26 (1 jam = 3,35 kg)
= Rp. 3437,1/kg
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 4500/kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengempa kemiri sebanyak : N = F
(R−V)
= Rp .1.297.767,90/tahun
(Rp .4.500/kg−Rp .3437,1/ Kg )
Lampiran 6.Net present value
Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0
Investasi = Rp. 5.200.000 Nilai akhir = Rp. 520.000 Suku bunga bank = Rp 6% Suku bunga coba-coba = Rp 8% Umur alat = 5 tahun
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 31.657.500/tahun
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan
1 4130,78 3,35 2100 29.060.058 2 3808,37 3,35 2100 26.791.897 3 3701,05 3,35 2100 26.036.887 4 3647,48 3,35 2100 25.660.036 5 3615,41 3,35 2100 25.434.402 Cash in Flow 6%
1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 31.657.500 x 4,2124 = Rp. 133.354.053
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,5) = Rp 520.000 x 0,7473 = Rp. 388.596
Jumlah CIF = Rp. 133.742.649 Cash out Flow 6%
1. Investasi = Rp. 5.200.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)
1 29.060.058 0,9434 27.415.259 2 26.791.897 0,89 23.844.788 3 26.036.887 0,8396 21.860.570 4 25.660.036 0,7921 20.325.315 5 25.434.402 0,7473 19.007.129 Total 112.453.061 Jumlah COF = Rp. 5.200.000 + Rp. 112.453.061 = Rp. 117.653.061 NPV 6% = CIF – COF = Rp. 133.742.649– Rp. 117.653.061 = Rp. 16.089.588
Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 16.089.588 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
Lampiran 7.Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% + �
�+�x (q% - p%) (positif dan negatif) dan
IRR = q% + �
�−�x (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8% Cash in Flow 8%
1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,5) = Rp. 31.657.500 x 3,9927 = Rp. 126.398.900
2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,5) = Rp. 520.000 x 0,6806 = Rp. 353.912
Jumlah CIF = Rp. 126.398.900 + Rp. 353.912 = Rp. 126.752.812 Cash out Flow 8%
1. Investasi = Rp. 5.200.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)
1 29.060.058 0,9259 26.906.708 2 26.791.897 0,8573 22.968.693 3 26.036.887 0,7938 20.668.081 4 25.660.036 0,7350 18.860.126 5 25.434.402 0,6806 17.310.654 Total 106.714.262 Jumlah COF = Rp. 5.200.000 + Rp. 106.714.262 = Rp. 111.914.262 NPV 8% = CIF – COF = Rp. 126.752.812 – Rp. 111.914.262 = Rp. 14.838.550
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% + � �−�x (q% - p%) = 8% + 16.089.588 16.089.588−14.838.550 x (8% - 6%) = 8% + (12,86 x 2%) = 33,72%
Lampiran 9. Gambar kemiri
Kemiri Sebelum Dikempa
Lampiran 10. Alat Pengempa Minyak
Tampak Depan Alat
Tampak samping kiri alat
Tampak samping kanan alat
Thermostat
Hopper