• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anonimus, 2000. Petunjuk Teknik Budidaya Tanaman. Tarindo Subur Prima, Surabaya.

BPS, 2011. Statistik Tanaman Hortikultura Sumatera Tahun 2009.

Biro Pusat Statistik Sumatera Utara, Medan.

Djukri, 2009. Cekaman Salinitas terhadap Pertumbuhan Tanaman. Prosiding. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. 16 Mei 2009, Yogyakarta.

Greenway, H, dan R. Munns, 1980 Annual Revision Plant Physiology, dalam R. Yuniati. Sains. FMIPA UI, Depok.

Nawangsih, A.A., H. P. Imdad, dan A. Wahyudi, 2001. Cabai Hot Beauty. Penerbit Penabar Sywadaya, Jakarta.

Marschner, H., 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants, dalam Delvian. Respon Pertumbuhan dan Perkembangan Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Tanaman terhadap Salinitas Tanah. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pracaya, 1994. Bertanam lombok. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Prajnanta, F., 1999. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Rosmarkam, A.dan N.W. Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Jakarta.

Rukmana, H. R.dan Y.Y. Oesman. Bertanam Cabai dalam Pot. Penebit Kanisius, Yogyakarta.

Setiadi, 1996. Bertanam Cabai. Penbar Swadaya, Jakarta.

Sipayung, R., 2003. Stres Garam dan mekanisme Toleransi Tanaman. Universitas Sumatera Utara, Medan. Hhtp://repository.usu.ac.id (17 November 2011) Sutopo, L., 2004. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ungar, I.A., 1996. Effect of Salinity on Seed Germination, Growth and Ion Accumulation of Atriplex Patula (Chenopodiaceae). Am. J. Of Botany. Widodo, W.D., 2002. Memperpanjang Umur Produktif Cabai. Penebar, Jakarta

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1

Golongan : hibrida

Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm

Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat

Warna batang : hijau Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5-6 Warna kepala putik : putih Jumlah helai daun : 5-6

Bentuk buah :ramping, ujung buah runcing Kulit buah : agak mengkilat

Tebal kulit buah : 1 mm Warna buah muda : hijau tua Warna buah tua : merah

Ukuran buah : panjang 12,5 cm, diameter 0,8 cm

Rasa buah : pedas

Keterangan :untuk daerah dataran rendah Ketahanan terhadap penyakit : antraknose

Pengusul/peneliti : HUNG NONG, KOREA

Sumber : HUNG NONG, KOREA

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Laris

Golongan : hibrida

Tinggi tanaman : 110-140 cm

Umur tanaman : mulai berbunga 60-70 hari mulai panen 100-120 hari Bentuk kanopi : tegak memayung

Warna batang : hijau Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5-6 Warna kepala putik : putih Jumlah helai daun : 5-6 Bentuk buah :keriting

Kulit buah : lurus warna merah sehingga terlihat segar Tebal kulit buah : 1- 1,5 mm

Warna buah muda : hijau medium Warna buah tua : merah medium

Ukuran buah : panjang 14,5 cm, diameter 0,9 cm Rasa buah : pedas sekali

Keterangan :untuk daerah dataran rendah Ketahanan terhadap penyakit : antraknose

Pengusul/peneliti : HUNG NONG, KOREA

Sumber : HUNG NONG, KOREA

Lampiran 2. Deskripsi Varietas Mario

Golongan : hibrida

Jenis cabai : keriting

Umur tanaman : mulai panen ± 90 hari

Bentuk pohon : tinggi dan percabangan banyak Kulit buah : mengkilap padat

Ukuran buah :panjang ± 15 cm, diameter ± o,8 cm Bobot buah : 8 – 9 gr

Bobot buah/tanaman : 0,8 – 1,2 kg Jumlah buah/kg :100 – 125 buah

Rasa buah : amat pedas

Bentuk buah : keras, panjang, lurus dan ukuran seragam Keterangan :untuk daerah dataran rendah sampai tinggi Ketahanan terhadap penyakit :layu, patek dan defisiensi Calsium

Pengusul/peneliti : PT. MATAHARI SEED INDONESIA :

Sumber : PT. MATAHARI SEED INDONESIA

:

:

:

Lampiran 5. Deskripsi Varietas King Bentuk tanaman :tegak Tinggi tanaman :> 65 cm

Tipe buah :keriting

Warna buah muda :hijau tua Warna buah tua :merah cerah

Ukuran buah :panjang 12-13 cm, diameter 0,6-0,7 cm

Bobot buah :5-6 g

Bobot buah/tanaman 1-1,5 kg

Rasa buah :pedas

Potensi hasil per ha :20 ton

Sumber : Balai Penelitian Benih Selektani, Medan

Lampiran 3. Deskripsi Varietas Taro F1

Bentuk tanaman :tegak dan memiliki banayak cabang Tinggi tanaman :> 65 cm

Tipe buah :keriting

Warna buah muda :hijau Warna buah tua :merah cerah

Ukuran buah :panjang 15-17 cm, diameter 0,7-0,8 cm

Bobot buah :6-7 g

Bobot buah/tanaman :1,5 kg

Rasa buah :pedas

Potensi hasil per ha :20 ton

Ketahanan terhadap penyakit :layu bakteri dan anthracnose Umur panen :Mulai 75 hst

Sumber : Balai Penelitian Benih Selektani, Medan

Lampiran 5. Deskripsi Varietas Hot Star Asal : Nong Woo Bio Co. Ltd., Korea Silsilah : LRBG x KBGB

Tinggi tanaman : ± 130 cm

Umur umur mulai berbunga : ± 32 hari setelah tanam Umur mulai panen : ± 98 hari setelah tanam

Warna batang : hijau Bentuk daun : memanjang Ujung daun : runcing Permukaan daun : licin

Ukuran daun : panjang ± 14 cm; lebar ± 4 cm Warna daun : hijau tua

Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Bentuk buah : silindris

Ukuran buah : panjang ± 14 cm; diameter ± 0,7 cm Permukaan kulit buah : kasar

Tebal kulit buah : 0,3 – 0,5 mm Warna buah muda : hijau tua Warna buah tua : merah Berat per buah : ± 7 g

Berat buah per tanaman : ± 0,45 kg Berat 1.000 biji : ± 5 g

Rasa buah : pedas

Hasil cabai segar per hektar : ± 9 ton/ha

Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran sedang, dengan ketinggian 400 - 800 m dpl

Pengusul : You Jae Hee (PT. Koreana Seed Indonesia) Peneliti : You Young Goun (Nong Woo Bio Co. Ltd.)

Lampiran 3. Deskripsi varietas TM 007

Golongan : cabe keriting hibrida

Ukuran buah : panjang buah ( 14-15 cm), diameter ( 0,7- 0,8 cm) Warna buah tua : merah menyala

Keterangan : Toleran terhadap penyakit antraknosa dan layu.

Dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah.

Sumber : CV, Tani Murni

Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Hari

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Persiapan media tanam X 2 Aplikasi larutan garam NaCl X

3 Seleksi benih X

4 Penanaman X

5 Pemeliharaan

Penyiraman Disesuaikan dengan kondisi di lapangan Penyiangan Disesuaikan dengan kondisi di lapangan 6 Pengamatan parameter

Laju perkecambahan X X X X X X X

Persentase kecambah normal X

Persentase kecambah abnormal X

Persentase kecamabah mati X

Bobot segar kecamabah X

Tinggi kecamabah X

Lampiran 7. Evaluasi kecambah cabai merah (Sutopo, 2004) A. kecambah normal

1. memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik terutama akar primer dan untuk tanaman yang secara normal menghasilkan akar seminal maka akar ini tidak boleh kurang dari dua

2. Perkembangan hipokotil yang baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan-jaringannya

3. pertumbuhan plumula yang sempurna dengan daun hijau dan tumbuh baik, di dalam atau muncul dari koleoptil atau pertumbuhan epikotil yang sempurna dengan kuncup yang normal

4. memiliki dua kotiledon untuk kecambah dikotil B. Kecambah abnormal

1. kecambah yang rusak, tanpa kotiledon, embrio yang pecah dan akar primer

yang pendek

2. kecambah yang bentuknya cacad, perkembangannya lemah atau kurang seimbang dari bagian-bagian yang penting. Plumula yang terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon yang membengkok, akar yang pendek. Koleoptil yang pecah atau tidak mempunyai daun, kecambah yang kerdil 3. kecambah yang tidak membentuk klorofil

4. kecambah yang lunak C. Benih mati

Kriteria ini ditujukan untuk benih-benih yang busuk sebelum berkecambah atau tidak tumbuh setelah jangka waktu pengujian yang ditentukan, tetapi bukan dalam keadaan dorman. Benih mati pada akhir pengujian tidak lagi keras atau segar, biasanya ditandai adanya jamur, lunak/busuk, dan tidak menunjukkan unsur utama pada bibit, misalnya ujung akar.

D. Benih keras

Benih kcang-kacangan yang pada akhir uji daya kecambah masih keras karena tidak menyerap air disebabkan kulit yang impermeabel.

Lampiran . Tingkat ketahanan Lima varietas cabai merah pada berbagai konsentrasi

garam NaCl Laju

Perkecambahan (HST)

Skor Bobot Segar Kecambah(g) Skor Tinggi Kecambah (cm) Skor Total Skor Ket* Konsentrasi NaCl 1000 ppm

Dokumen terkait