Andolsek, D. M., S. Andolsek, dan G. Poljane. 2015. Knowledge Sharing In An Organization From The Perspective Of The Individual. International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education (IJCRSEE). Vol. 3. No.2.
Barson, R. J., G. Foster, T. Struck, S, Ratchev, K. Pawar, F. Weber, dan M.
Wunram. Inter-and Intra-Organisational Barriers to Sharing Knowledge in the Extended Supply-Chain. Conference Proceedings.
Bartol, Kathyrn M., dan A. Srivastava. 2002. Encouraging Knowledge Sharing:
The Role of Organizational Reward Systems. Journal of Leadership and Organization Studies. Vol. 9. No. 1.
Buckley, S. 2012. Higher education and knowledge sharing: from ivory tower to twenty-first century. Innovations in Education and Teaching international.
School of Computing University of South Africa. Vol. 49. No. 3 (Agustus):
333-344.
Bures, V. 2003. Cultural Barriers in Knowledge Sharing. Ekonomics and Management. Liberec. Vol. 6., special issue, pp. 57-62.
Chmielecki, M. 2013. Knowledge Sharing Among Faculties – Qualitative Research Findings From Polish Universities. International Journal of Contemporary Management: 12(3), 93-102.
Cabrera, A., dan E. F. Cabrera. 2002. Knowledge-sharing Dilemmas.
Organization Studies. Vol. 23. No. 5, pp. 687-710.
De Long, D. W. dan L. Fahey. 2000. Diagnosing cultural barriers to knowledge management. Academy of Management Executive. Vol. 14. No.4.
Disterer, G. 2001. Individual and Social Barriers to Knowledge Transfer.
Proceedings of the 34th Hawaii International Conference on System Sciences. University of Applied Sciences.
Flaxton, T. (2013). Knowledge Exchange as a Practice. Journal of Media Practice. Vol. 14. No. 3. Pp, 211-229.
Gider, O., S. Ocak, dan M. Top. 2015. Perceptions of Physicians About Knowledge Sharing Barriers in Turkish Health Care System. Education &
Training. J Med Syst (2015) 39: 42.
Hansen, Moren T., N. Nohria, dan T. Terney. 1999. What’s Your Strategy for Managing Knowledge?. Harvard Business Review.
Huges, R. L., R. C. Ginnet, dan G. J. Curphy. 2015. Leadership : Enchancing the Lesson of Experience. McGraw-Hill Education. Singapore. Printed.
Kharabsheh, R. A. 2007. A Model of Antecendents of Knowledge sharing. The Electronico Journal of Knowledge Management. Volume 5 Issue 4, pp.
419-426, available online at www.ejkm.com
Liu, C.-C., C.-C. Lin, C.-Y. Chang, dan P.-Y. Chao. 2014. Knowledge Sharing among Unversity Students Facilitated with a Creative Commons Licensing Mechanism: A Case Study in a Programing Course. Educational Technology & Society, 17 (3), 154-167.
Lee, J.-N. 2000. The impact of knowledge sharing, organizational capability and partnership quality on IS outsourcing succes. Information & Management:
38 (2001) 323-335.
Li, Wei. 2009. Virtual Knowledge sharing in a cross-cultural context. Journal Of Knowledge Management. Vol. 14. No. 1, pp. 38-50.
Mbaso, T. Grace. 2005. Laveraging Knowledge Management as the basis to achieve a sustainable competitive advantage in KwaZulu-Natal Legislature. Stellenbosch University. Available at http://scholar.sun.ac.za.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nonaka, I., dan H. Takeuchi. 1995. The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford University Press. New York.
Nonaka, I. 1994. A Dynamic Theory of Organizational Knowledge Creation.
Organization Science. Vol. 5. No. 1.
Nonaka, I., R. Toyama, dan N. Konno. 2000. SECI, Ba and Leadership: a Unified Model of Dynamic Knowledge Creations. Long Range Planning: 33(2000) 5-34. Available at www.elsevier.com/locate/lrp.
Parker, W. C. dan D. Hess. 2000. Teaching with and for discussion. Teaching and Teacher Education: 17(2001) 273-289.
Pollock, P. H., K. Hamann, dan B. M. Wilson. 2011. Learning Through Discussions: Comparing the Benefits of Small-Group and Large-Class Settings. University of Central Florida. Journal of Political Science Education, 7: 48-64.
Ramayah, T., Jasmine A. L. Yeap, dan J. Ignatius. 2013. An Empirical Inquiry on Knowledge Sharing Among Academcians In Higger Learning Institutions.
Springer Science & Business Media Dordrecht. Minerva, 51: 131-154.
Reige, A. 2005. Three-dozen knowledge-sharing barriers managers must consider.
Journal Of Knowledge Management. Vol. 9. No. 3, pp. 18-35.
Rosen, B., S. Furst, dan R. Blackburn. 2007. Overcoming Barriers to Knowledge Sharing in Virtual Teams. Organizational Dynamics. Vol. 36. No. 3, pp.
259-273. Acailable online at www.sciencedirect.com.
Santos, V. R., A. L. Soares, dan J. A. Carvalho. 2012. Knowledge Sharing Barriers in Complex Research and Development Projects: an Exploratory Study on the Perceptions of Project Managers. Knowledge and Process Management, 19: 27-38.
Sohail, M. S., dan S. Daud. 2009. Knowledge sharing in higher education institutions: Perspectives from Malaysia. The Journal of Information and Knowledge Management Systems. Vol. 39. No. 2, pp. 125-142.
van den Hooff, B., dan Jan A. de Ridder. 2004. Knowledge sharing in context:
influence of organizational commitment, communication climate and CMC use on knowledge sharing. Journal Of Knowledge Management.
Vol. 8. No. 6, pp. 117-130.
Wang, S., dan R. A. Noe. 2009. Knowledge sharing: A review and directions for future research. Human Resource Management Review: 20 (2010) 115-131.
Lampiran : Panduan Penelitian MK = matakuliah
MK1 = Berpikir Kritis MK2 = Komunikasi & Bisnis MK3 = Pengantar Psikologi MK4 = Sosio & Antropologi
MK5 = Psikologi Industri dan Organisasi
A = Responden Mahasiswa A1 = Alif Adiwiranta A2 = Syma Abe A3 = Andea Debby P A4 = Arya Duta A5 = Brian Sandaya A6 = Cecillia Juventia C A7 = Fransiska Vandela A8 = Given Hartono A9 = Jadhug Sindu A10 = Jenny Suwandi A11 = Julius Subyanto A12 = Liana
A13 = Rosvania Jouzanda A14 = Rudi Danar Pryanto A15 = Valerina Karunia A16 = Timothy William A17 = Wilda Cecilia Nova
P = Peneliti
Lampiran: Hasil Wawancara
Alif Adiwiranta (A1)
P : Alif, kenapa kamu ngambil kelas Komunikasi bisnis ini?
A : ya.. karna habis, tinggal itu tok.. asal ngeklik aja…
P : maksudnya karna tinggal itu saja?
A : nggak si aslinya tinggal asal ngeklik aja… hee
P : kamu nggak ada keinginan lain karna ngambil kelas ini kenapa?
A : nggak si ya asal ngeklik aja
P : dari kelas ini kamu ada kemauan nggak untuk membagikan informasi yang kamu dapat keorang lain
A : yabisa aja si.. asal ada yang mau menerima apa yang aku terima itu
P : terus… dari kelas yang kamu ambil ini apa yang kamu harapkan dari kelas ini A : apa ya..??
P : Jadi maksudnya dari kelas ini itu apa sih yang kamu harapkan ketika ambil kelas ini
A : oo dalam kelas ini
P : selama perkuliahan ini apa yang kamu harapkan?
A : yang pertama ilmu mesti, ilmu yang didapat bermanfaat dikemudian hari, yang kedua mendapatkan nilai yang baik minimal A lah… terus .. yang utama ilmunya dapat bermanfaat dikemudian hari..
P : berarti maskudnya yang penting dapat ilmu..
A : iyaa P : ada lagi?
A : yang paling dapat merubah sikap lah biar berani berbicara didepan umum gitu,.. kan biasa kalo jarang berbicara didepan umum kan nerves apa grogilahh gitu..
P : terus dari perkuliahan sendiri… itukan sebelumnya yang kamu harapkan ya…
kenapa kamu mengharapkan hal itu kenapa kamu pingin bisa berbicara didepan umum emang manfaatnya kuliah ini buat apa?
A: yaa agar didunia kerja itu lancar lahh.. kan dalam dunia kerja itu butuh keberanian berbicara…
P : keinginan kan tadi ituu nah kamu ada kepikiran hal lain ga manfaatnya untuk apa?
A : yang pasti kan untuk kerja to ya mas.. tapi sebenernya saya nggak mau di bisnis sii… saya pingin buka usaha gitu… untuk modal…
P : lalu tadi itu yang kamu inginkan.. nah untuk kelas ini manfaat dari apa yang kamu inginkan itu apa?
A : ya bisa nambah wawasan yang lebih luas kemudian… lebih berani.. kan berani itu butuh tahapan..
P : selama perkuliahan ini.. kamu punya informasi atau tau pengetahuan sesuatu nggak tentang kelas ini? contoh misal saya mau masuk kelas ini.. saya pikir nii kelas ini akan ngebahas info tentang ini ini ini… dan materi yang dibahas ini..
nah kamu ada nggak kepikiran seperti itu sebelumnya?
A : ya ada si mas.. pertama tu tentang bagaimana itu rapat…terus info info bisnis..
ya secara umum gitu tapi secara terperinci nggak begitu tau..
P : kamu tau dari mana hal seperti itu ada rapat dan informasi dalam bisnis gitu?
A : yang angan angan saja si mas tapi secara global saya belum pernah si cari di internet atau artikel gitu belum pernah jadi hanya angan angan aja..
P : jadi maksudnya angan angan Cuma gambaran dari pemikiran mu aja?
A : iya
P : selama perkuliahan ini juga kamu menunjukan pemikiran itu nggak kepada dosen mu… maksudnya nih kan tadi kamu berpikir akan ada rapat dan seperti itu atau ada pemikiran lain ternyata yang kamu dapatkan berbeda gitu nah kamu bilang kedosennya menurut saya kuliah ini seperti yang kamu pikirkan itu.. pernah nggak?
A : Belum
P : kenapa belum?
A : belum terbiasa berbiasa didepan umum..
P : kan bisa nggak harus didepan umum
A : iya maksudnya nggak biasa gitu.. yaa karna cuman nggak berani bicara secara langsung gitu
P : maksudnya? Malu atau kenapa?
A : yaa nggak tau juga si mas.. jadi saya emang gituu.. kyk nggak berani gitu..
mau bicara A ehh tapi bicaranya malah C apa E gitu..
P : kenapa kamu seperti itu…
A : ya saya juga bingung sebenarnya mas.. mau terus terang tapi ya nggak berani apa ya… yaa bingung akan diri sendiri juga
P : maksudnya itu kamu bingung karna materi atau bingung karna ??
A : ya asli ne si ngerti si kalo materinya.. cuman mau ngunkapin apa yang saya pikirkan itu bingung caranya gimana
P : jadi maksudnya kamu paham materinya.. tapi kamu mau ngungkapin yang kamu pikirin itu susah?
A : iya gitu..
P : kenapa kok susah?
A : ya itu tadi si mas nerver, grogi malu…
P : kok bisa ya malu.. itu malunya kenapa?
A : nggak tau ya aku kok malu.. dari dulu si gitu mas aku.. kalo secara langsung gituu.. terkecuali kalo udah kenal kyk temen itu udah biasa tapi kalo kaya guru, dosen atau orang yang baru kenal sulit
P : berarti tadi maksudnya kalo sama dosen gitu apa orang baru maluu gitu?
A : he eh..
P : itu kenapa kamu malu gitu?
A : nggak tau ya mas udah dari dulu si mas gitu.. grogi gitu..
P : kok gitu maksudnya?
A : yaa nggak tau ya masa saya tu malah bingung sama diri saya sendiri.. gitu misal ee ni mau ngelakuin A gitu tapi malah beda gitu.. contohnya ni mas kyk misal ee fobia ular gitu ya harusnya itu coba berani gitu tapi susah gitu..
P : kira-kira susahnya itu kenapa si?
A : ya sebenernya kalo takut si nggak si cuman yaa bingung si.. mau di bilang aneh si ga aneh.. cuman bingung gitu kalo mau jelasin tapi bingung mau nggarap kata kata nee itu gimana
P : nah kalo kamu dah bingung gitu.. kamu ngapain kalo udah kyk gitu?
A : ya paling klo mau ngungkapin ya nyuruh temen ee gitu..
P : maksudnya minta tolong temen yang ngomong?
A : iyaa.. kalo nggak pake tulisan atau tulis surat apa email gitu…
P : udah pernah dilakukan?
A : kalo sama guru si belum si… sama dosen gitu belum.. tapi kalo sama temen gitu pernah.. yang baru kenal gitu pernah
P : apa yang menyebabkan kamu lebih milih tulis surat.. dari pada ngmong langsung
A : ya itu si mas mau ngungkapin dengan kata kata gitu sulitlah.. terus kan kadang.. pikiran nee kan sebener ee udah terbayang bayang gitu yaa mau ngomong apa tapi kan di lidah itu susah gitu mau ngomongnya
P : jadi susah gitu mau ngomongnya gitu? Lah itu kenapa susahnya?
A : yaa itu si mas saya bingung
P : itu karna tadi yang kamu bilang udah terbiasa atau karna lingkungan mu kamu jadi bingung gitu?
A : kalo lingkungan si nggak si mas cuman kebiasaan si mas.. kalo ke guru itu..
yaa kalo mau bicara itu sungkan gitulah model e.. kalo ke orang tua gituu..
sungkanlah P : maksudnya?
A : iyaa kayak dosen gitu itu sungkan P : maksudnya sungkan sama dosen gitu A : iya gitu..
P : nah kalo sama sesama gitu?
A : ya kalo sama yang baru kenal si ya gitu ya terus terang sulit gitu .. tapi kalo udah kenal lama ya biasa gitu
P : saya penasaran kenapa kamu bisa sulit gitu ya?
A : ya itu saya pun bingung mas … cobalah tanya sama yang udah kenal gitu dulu pas baru kenal gimana.. ya gitu keliatan cuek gitu.. asline nggak si.. cuman mau bicara itu sulit gitu mas.. padahal sudah ada bayangan nee mau ngomong apa.. tapi akhirnya yaa itu cuman diam aja..
P : jadi maksudnya kamu malu gitu yaa… terus selama di kelas ini kamu ada di kasih kesempatan nggak si untuk berpendapat atau ngomong.. nanya gitu?
A : iyaa .. paling cuman kalo ditanya gitu si.. kalo ditanya gitu ya nggak
P : maksudnya kamu kudu ditanya gitu baru mau nanya atau gimana? Kenapa kamu gitu juga?
A : ya saya juga bingung si mas yaa kyk tadi yang aku bilang sii… tapi kalo mau ngomong di depan umum apa ke orang tua itu sungkan gitu…
P : tapi kalo ada kesempatan gitu kamu pake nggak atau memanfaatkan kesempatan gitu maksudnya untuk nanya gitu
A : belum.. belum memanfaatkan?
P : kenapa nggak di pake?
A : ya itu si mas mau bicara gitu sulit gitu mas.. tapi ada gitu pemikirannya…
Cuman mau ngomongnya itu susah..
P : maksudnya kamu punya pemikiran tapi susah ngomong gitu..
A : iyaa gitu kalo lsan gitu si mas.. tapi kalo tertulis yaa gitu bisa gitu malah lewat tulisan..
P : kalo misalnya kamu di tunjuk gitu untung ngomong?
A : yaa jadi sebelumnya saya tu nulis dulu mas jadi kalo saya tu biasanya punya catetan nee dulu gitu mas.. ya terus ya baru ngomong … kalo nggak ya diem aja gitu..
P : kenapa gitu? Kenapa kudu ditanya dulu gitu…
A : ya gitu ee mas saya juga bingung… sungkan gitu mas kalo sama dosen gitu ..
tapi saya ya aku ada angan angan kenapa saya susah gitu gitu yaa.. misal kyk contoh kenalan gitu susah gitu.. kalo ngomong langsung gitu susah gitu mas…
P : tpi kalo sama yang udah kenal gitu lancar?
A : iya lancar gitu kalo sama yang udah kenal gitu?
P : kenapa gitu kalo sama orang lain…
A : ya nggak tau si mas yaa bingung juga saya.. klo sama dosen tu yaa sungkan karna kan orang tua tu jadi ya sungkan gitu lah…
P : jadi gitu.. adalagi nggak?
A : ya itu aja si mas..
Syma Abe (A2)
P : Abe kamu ngambil kelas ini tu apa alasanmu
A : kalo ngambil kelas ini tu karna saya mau tau kalo dalam dunia bisnis itu cara berkomunikasinya gimana.. sama tuntutan kuliah ada SKSnya
P : dari kuliah ini apa yang kamu harapkan?
A : komunikasi lebih lancar, tau bagaimana cara menghadapi situasi situasi yang nggak terduga
P : ada ngk si keinginan ketika ambil kelas ini tu kemudian kamu mau sharing ketemen temen apa yang kamu dapetin dikelas ini gitu sebelumnya?
A : ada cuman kadang kesusahan di orangnya.. apa dia paham apa yang aku sampai in apa gak gitu
P : nah terus dalam perkuliahan ini sendiri itu selama ini apa aja yang udah kamu dapatkan?
A : kalo didalam kelas saya gak dapetin apa apa ya .. soalnya itu dikelas dosenya kayak ga merhatiin satu satu gitu… tapi kalo satu satu gitu aku baru ngerti ilmunya jadi sebenernya dosennya itu apa ya.. harus lebih sering sering lah kyk gini (presentasi individu dan kemudian di beri masukan)
P : jadi maksudnya kamu lebih suka 1 1 gitu dari pada di kelas itu kenapa?
A : ya mungkin karna terlalu berisik dan banyak sumber suara karna dosennya mungkin terlalu murah nilai atau ngajarnya terlalu enak atau terlalu santai jadi kebanyakan orang jadi milih ini jadi misal dosen A dipilih pasti dosen B ga laku gitu…
P : terus dari kelas ini sendiri sebelum ambil mata kuliah ini itu ada gak si yang kamu ketahui tentang kuliah ini gitu?
A : kalo untuk kelas ini.. itu aku taunya.. paling belajar etika etika bisnis gitu.. tapi selebihnya gitu gak tau.. atau tata cara beretika gitu..
P : Kamu taunya dari mana?
A : Aku sebenernya sebelum kelas gitu suka cari cari artikel mata kuliah mata kuliah gitu yang ku ambil gitu jadi dulu misal kyk manajemen organisasi gitu bener kyk ada analisis swot terus POAC gitu..
P : oke jadi maksudnya kamu cari informasi dulu gitu ya seblum masuk kelas?
kamu ketika informasi yang di sampaikan dosen itu berbeda gitu kamu mengajukan pendapatmu gak tentang apa yang kamu ketahui di luar apa yang diberikan itu?
A : itu kalo mau ngajuin pendapat tergantung dosennya kyk apa yang memberi kesempatan atau gak gitu.. jadi kalo dosen saya ini kurang begitu ngasih kesempatan untuk berpendapat gitu.. misal pas materinya susah gak di kasih termin pertanyaan tapi ketika mudah malah dikasih pertanyaan gitu…
P : kira kira kenapa bisa seperti itu?
A : ya mungkin ibunya kelupaan atau mungkin materi yang saya anggap gampang atau mungkin kan setiap sebelum perkulihaan kan saya review dulu materi materi sebelumnya.. itu mungkin menurut saya mudah tapi menurut ibunya itu susah..
P : kenapa kamu menganggap materi yang disampaiin itu susah atau itu mudah emang apa yang mendasari kamu menganggap materi itu susah
A : aku menganggap itu susah kalau itu gak sesuai dengan bidang ku..
P : terus dari situ kenapa kamu gak dari dirimu sendiri mengajukan pertanyaan atau meski gak dikasih kesempatan tapi kamu nanya langsung gitu
A : jadi aa gimana yaa aku sungkan lah ke dosen.. masa dosen jelasin ini terus aku potong ‘bu mau tanya’.. kan secara etika kan gak baik kan gitu..
P : kenapa kamu pikir itu gak beretika?
A : kan dosen otomatis status pendidikannya lebih tinggi dari saya sama umurnya lebih tua dari saya … masa iya saya motong.. kan saya diajarkan kalo orang tua lagi ngomong gak boleh motong.. masa iya saya motong
P : dari situ kamu ada kepikiran gak? Maksudnya kan kyk dari dosen gak kasih kesempatan.. nah kamu ada kepikiran untuk ngomong gitu ketemenmu tentang informasi yang dosen berikan..
A : kalo aku diem aja karna kalo aku ajak diskusi kadang gak maksud apa yang aku maksud jadi misal aku dapat informasi A ternyata dosen jelasin maksudnya B terus temenku nangkepnya C jadi kalo aku ceritain dia kan jadi gak tau mana yang A mana yang B jadi malah nanti kasian lah temenku
P : jadi maksudnya kamu gak mau njelasin ketemen mu karna taku temenmu salah tangkap?
A : iya
P : kenapa kamu berpikiran seperti itu kenapa?
A : gak tau si.. kan pastikan kyk misalnya aku kasih contoh gini.. kan kyk ada pemahaman bahwa adam dan hawa manusia pertama dibumi tapi kalo misalnya aku kasih pemahaman dengan teori lain ntr malah buyar pemahamannya gitu..
P : jadi maksudnya kamu takutnya kalo ngasih informasi yang berbeda malah gak sinkron atau beda gitu? Kenapa bisa berpikir begitu…
A : iyaa gitu gak tau aku bisa mikir gitu juga kenapa…
P : kalo dari temen temen mu sendiri dari suasana kelas atau lingkungan gitu..
kamu merasa nyaman gak berada didalam kelas itu?
A : kalo nyaman si nyaman… karnakan temen-temenku banyak yang ngince kelas ini karna dosennya enak gitu tergantung dosen bisa bawa suasana apa nggak jadi pada ngambil ya ikut ngambil…
P : kalo dosen ini gimana?
A : kalo yang ini terlalu kaku gitu… jadi dia mengandalkan pengalaman apa yang dia dapet terus di sampai in di kelas gitu
P : menurutmu kenapa itu?
A : mungkin karna ingin memberikan pembelajaranlah biar misalnya ada situasi kaya gini kamu mesti gini gitu..
P : apa yang kamu dapet dari hal itu?
A : sebenernya kalo di kelas gak dapet apa apa?
P : kenapa bisa gak dapet apa apa?
A : karna kelasnya terlalu ramee P : kok terlalu rame maksudnya?
A : nah itu karna udah saling kenal terus ribut acuh gak acuh kalo ada tugas saling tanya
P : jadi gitu.. kalo kamu sendiri kenapa kamu punya informasi tersebut.. padahal udah merasa nyaman dengan kelasnya.. terus dosenya kasih kesempatan tanya gak?
A : jarang
P : terus tadi diawal kamu bilang kamu takut motong gitu… tpi sebenernya dikelas itu mendukung kamu untuk berpendapat gak si?
A : sebenernya mendukung cuman itu kondisi kelasnya itu ketika aku tanya tapi dosennya itu kayak langsung nyorot ke yang tanya gitu jadi aku ngerasa kayak terintimidasi gitu
P : maksudnya?
A : jadi kyk kak aldo gitu nanya siapa yang mau nanya gitu.. terus angkat tangan teruss dan semua orang wihh keren jugaa… gitu jadi kyk di intimidasi gitu P : kenapa kamu gitu maksudnya di intimidasi itu gimana?
A : jadi kyk takut gitu karna takut di bilang sok pinter gitu terus dulu pernah ada pengalaman jadi takut lagi klo terjadi kyk gitu
P : ohh gitu oke
Andea Debby P (A3)
P : debby kenapa kamu ngambil kelas ini?
A : jadikan awalnya kan galirnya urutannya… aku kan ambil konsentrasi MSDM..
kenapa aku ambil juga kan karna yang aku bisa hari ini ya cuma mata kuliah ini.. dan yang dibuka ini aja dan yang lain udah di ambill
P : kamu ada kepikiran lain gitu gak kenapa ambil matakuliah ini kaya kamu pingin tau sesuatu atau apa gitu?
A : gak ada
P : dari kelas ini itu sebelumnya itu kamu kepikiran gak si kelas psikologo industri ini itu seperti apa gitu
P : dari kelas ini itu sebelumnya itu kamu kepikiran gak si kelas psikologo industri ini itu seperti apa gitu