• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Purnama EF, Nikmatin S, Langenati R. Pengaruh Suhu Reaksi Terhadap Derajat Kristalinitas dan Komposisi Hidroksiapatit Dibuat dengan Media Air dan Cairan Tubuh Buatan (Synthetic Body Fluid). Jurnal Sains Materi Indonesia. 2006; 154-162.

2. Santos MH, Oliveira M, Souza LPF, Mansur HS, Vasconcelos WL. Synthesis Control and Characterization of Hydroxyapatite Prepared by Wet Precipitation Process. Materials Research. 2004; 7(4):625-630.

3. Wiharyanto D, Salim G, Firdaus M, Awaluddin MY. Pendekatan Metode Von Bertalanffy untuk Pertumbuhan Kerang Kepah (Meretrix Meretrix) yang Berasal dari Pengepul Pantai Amal Lama Kota Tarakan. Jurnal Akuatika. 2013; 4(1):102-114.

4. Amin R, Bambang AN, Suprijanto J. Sebaran Densitas Sumber Daya Kerang Kepah (Polymesoda erosa) di Perairan Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat [Skripsi]. Semarang: MSDP, Undip Semarang. 2010.

5. Rizal S, Jailani. Analisis Kelimpahan Plankton dan Pertumbuhan Kerang Kepah Polymesoda erosa (Solander, 1786) yang Dipelihara pada Tambak di Delta Mahakam (Analysis of Plankton Abundance and Growth of Cultured Mud Clam in Mahakam Delta Pond). Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. 2013; 19(1):1402-2006.

6. Adriansyah. Tanah Laut dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Laut. 2010; 0215-7144.

7. Manafi SA, Joughehdoust S. Synthesis of Hydroxyapatite Nanostructure by Hydrothermal Condition for Biomedical Application. Iranian Journal Pharmaceutical Sciences. 2009; 5(2):89-94.

8. Martasari DL, Nurwijayanti D, Setyawan H. Sintesis Hydroxyapatite Berukuran Nano dengan Metode Elektrokimia Sebagai Bioimplan Tulang dan Gigi. Jurnal Teknik Pomits. 2012; 1(1):1-3.

9. Kaneda K. Development of Cancer to Metal Catalysts Using Apatite Compounds for Green Organic Syntheses. Journal Energy & Environmental Science. 2009; 2:655-673.

10.Ningsih RP, Wahyuni N, Destiarti L. Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Kepah (Polymesoda erosa) dengan Variasi Waktu Pengadukan. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 2014; 3(1):22-26.

11.Tyas RW. Studi Karakteristik Hidroksiapatit dari Cangkang Telur Ayam Ras dan Ayam Kampung [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2014.

12.Sugandi. Sintesis Hidroksiapatit Berpori dari Cangkang Telur Ayam dengan Matriks Selulosa Nata De Coco dan Natrium Alginat [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2014.

13.Putri AAM. Metode Single Drop pada pembuatan Hidroksiapatit Berbasis Cangkang Telur [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2012.

14.Siswanto CH. Sintesis dan Pencirian Hidroksiapatit dari Limbah Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Kering [Skripsi]. Bogor: Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor. 2013.

20

15.Muntamah. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa,sp) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 2011.

16.Trianita VN. Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Porogen Polivinil Alkohol dan Pati [Skripsi]. Bogor: Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor. 2012.

17.Zuhfri MI. 2014. Pelapisan Hidroksiapatit pada Paduan Logam CoCrMo-TiN dengan Metode Sol-Gel [Skripsi]. Bogor: Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor. 2014.

18.Ardabilly T. Sintesis Hidroksiapatit Berbasis Limbah Cangkang Keong Sawah (Bellamya javanica) dan Modifikasi Pori Menggunakan Gelatin [Skripsi]. Bogor: Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor. 2013.

19.Sitoresmi IP. Sintesis Hidroksiapatit Berpori dari Cangkang Telur Ayam dan Porogen dari Kitosan [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2013.

20.Yakin K. Perhitungan Energi Disosiasi Ca-O dan C-O pada Gugus Fungsi Hidroksiapatit Menggunakan Pemodelan Spektroskopi Inframerah [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2013.

21.Handayani IS. Sintesis Hidroksiapatit drai Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Double Strirring Simultan [Skripsi]. Bogor: Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 2013.

21

LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram alir penelitian

Persiapan Alat dan Bahan Preparasi dan Sterilisasi Cangkang Kerang Kepah

(Polymesoda erosa) Kalsinasi Cangkang Kerang

Kepah (Polymesoda erosa)

Karakterisasi EDX dan XRD

Sintesis HAp dengan (NH4)2HPO4 Menggunakan Metode Presipitasi

Mulai

Sintering HAp pada Suhu 900 oC Selama 5 Jam

Penelusuran Literatur

Preparasi Bahan

Karakterisasi EDX, AAS, XRD, SEM dan FTIR

Penyusunan Skripsi

Selesai Analisis

22

23

Keterangan gambar pada lampiran 2: (a) Serpihan dan cangkang kerang kepah (b) Furnace nabertherm

(c) Hasil kalsinasi (d) Mortar

(e) Serbuk hasil kalsinasi (f) Neraca analitik (g) Aquades

(h) Pencampuran CaO, fosfat dan aquades (i) Proses presipitasi

(j) Pengendapan (k) Penyaringan (l) Hasil penyaringan (m) Proses sintering (n) Hasil sintering (o) Penggerusan (p) Serbuk HAp (q) XRD

(r) Alat pembuat pelet (s) Hasil pelet

(t) FTIR (u) AAS (v) SEM

24

Lampiran 3 Database JCPDS (a) Kalsium karbonat (CaCO3) No. 01-0628, (b) Kalsium karbonat (CaCO3) No. 24-0030, (c) Kalsium oksida (CaO) No. 82-1691

25 Lampiran 4 Database JCPDS (a) Hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) No. 09-0432, (b) Apatit karbonat tipe A (AKA) (Ca10(PO4)6 CO3) No. 35-0180, (c) Apatit karbonat tipe B (AKB) Ca10(PO4)3(CO3)3(OH)2) No. 19-0272

26

Lampiran 5 Menghitung parameter kisi dengan metode Cohen

Metode Cohen merupakan salah satu metode untuk menentukan parameter kisi heksagonal dengan puncak banyak.

Jarak antar bidang, d:

(1) Menurut Bragg:

(2)

Penggabungan persamaan (1) dan (2) menghasilkan:

(3a)

Atau

( ) (3b) Untuk memperoleh nilai parameter kisi, gunakan persamaan

(4a)

dan

� (4b)

Maka akan diperoleh bentuk persamaan

(5)

Keterangan:

Nilai C, B, dan A dapat diperoleh dari 3 persamaan menggunakan metode Cramer:

27 Nilai parameter kisi a diperoleh:

√ √ (6)

Nilai parameter kisi c (7)

Perhitungan parameter kisi HAp setelah proses sintering 900 oC selama 5 jam = .000000 C + B + A = .0000000 C + B + A = C + B + A Menjadi bentuk matriks Ax = B ditulis sebagai berikut: [

] [ ] [

]

Menjadi determinan matriks A det A = [

]

= 2049252.247 Mencari determinan matriks A1 |

|

Mencari determinan matriks A2 |

|

24996.9255 Menjadi determinan matriks A3 det A3 = [

]

28

Nilai C diperoleh dari

Nilai B diperoleh dari

Nilai A diperoleh dari

Nilai parameter kisi a

√ √

√ √

Nilai parameter kisi c

29 L ampi ra n 6 Da ta ha sil pe rhitunga n pa ra mete r kisi

30

Lampiran 7 Daftar data puncak (kristalin + amorf)

2θ Height (Counts) FWHM (Degree) Luas Fraksi

11.03 15.2 0.48 7.29 17.02 12.9 0.44 5.67 18.94 6.8 0.44 2.99 21.98 12.3 0.42 5.16 23.06 11.2 0.42 4.71 26.07 80.2 0.42 33.68 28.28 22.6 0.42 9.49 29.15 38.1 0.42 16.01 29.82 8.9 0.42 3.74 31.22 9.8 0.28 2.74 31.94 205 0.42 86.10 32.41 104.6 0.26 27.19 33.12 155.7 0.44 68.51 34.25 43.6 0.40 17.44 34.83 14.2 0.36 5.12 35.65 12.2 0.38 4.64 36.57 10.5 0.22 2.31 37.11 26.3 0.40 10.52 38.36 9.2 0.44 4.05 39.41 12.7 0.32 4.06 40.04 56.5 0.40 22.60 40.62 15.2 0.34 5.17 42.18 17.5 0.50 8.75 44.11 15.8 0.42 6.64 45.49 17.1 0.42 7.18 46.89 62.2 0.44 27.37 48.24 26.4 0.40 10.56 48.81 11.3 0.28 3.16 49.64 64.4 0.42 27.05 50.67 32.4 0.42 13.18 51.45 21.5 0.40 8.60 52.23 21.3 0.42 8.95 53.33 30.8 0.42 12.94 56.06 12.3 0.42 5.16 57.29 8.0 0.42 3.36 60.12 9.9 0.44 4.36 61.81 15.3 0.44 6.73 63.14 16.4 0.42 6.88 64.25 21.1 0.46 9.71 65.22 16.2 0.44 7.13 66.55 7.9 0.40 3.16 71.75 7.9 0.44 3.47 72.39 6.9 0.36 2.48 74.17 9.9 0.52 5.15 75.74 9.9 0.42 4.16 77.31 14.4 0.54 7.77 78.28 9.5 0.54 5.13 558.662

31 Lampiran 8 Daftar data puncak kristalin

2θ Height (Counts) FWHM (Degree) Luas Fraksi

11.03 14.8 0.46 6.81 17.02 11.7 0.42 4.92 18.94 5.4 0.42 2.27 21.98 10.1 0.40 4.04 23.06 9.0 0.42 3.78 26.07 77.1 0.42 32.38 28.28 19.2 0.42 8.06 29.15 34.5 0.40 13.80 29.82 5.5 0.42 2.31 31.22 4.2 0.28 1.17 31.94 196.7 0.38 74.75 32.41 96 0.24 23.04 33.12 148.9 0.40 59.56 34.25 40.0 0.40 16.00 34.83 11.0 0.38 4.18 35.65 9.8 0.36 3.53 36.57 8.9 0.24 2.14 37.11 24.9 0.40 9.96 38.36 7.0 0.42 2.94 39.41 9.8 0.32 3.14 40.04 53.8 0.40 21.52 40.62 13.1 0.34 4.45 42.18 16.0 0.46 7.36 44.11 14.1 0.40 5.64 45.49 15.3 0.42 6.43 46.89 60.7 0.40 24.28 48.26 25.1 0.38 9.54 48.81 9.8 0.26 2.55 49.64 62.5 0.42 26.25 50.67 30.0 0.40 12.00 51.45 19.0 0.40 7.60 52.23 19.0 0.42 7.98 53.33 29.1 0.42 12.22 56.06 11.8 0.42 4.96 57.29 7.3 0.42 3.06 60.12 9.1 0.40 3.64 60.58 5.3 0.30 1.59 61.81 14.0 0.40 5.60 63.14 14.7 0.40 5.88 64.25 18.9 0.44 8.32 65.22 14.5 0.42 6.09 66.55 7.2 0.38 2.74 69.86 3.7 0.50 1.85 71.75 7.0 0.42 2.94 72.47 4.8 0.34 1.63 74.11 8.2 0.50 4.10 75.08 4.1 0.38 1.56 75.75 7.5 0.42 3.15 77.31 11.6 0.50 5.80 78.37 3.9 0.50 1.95 491.440

32

Lampiran 9 Perhitungan derajat kristalinitas

Persamaan untuk menentukan derajat kristalinitas diketahui sebagai berikut 11

Keterangan :

DK = derajat kristalinitas

AFK = luas fraksi kristalinitas (FWHM x Height) AFT = luas fraksi total (FWHM x Height)

� % %

33 Lampiran 11 Hasil perbandingan puncak tertinggi XRD dari sampel

Rumus:

%

Keterangan: Ti Total intensitas

Tis Total intensitas sampel Tis= 582

Ti HAp = 421 Ti AKA = 122 Ti AKA = 39

Lampiran 12 Persentase kemurnian sampel

Suhu sintering (oC) Kemurnian (%)

HAp AKA AKB

34

Lampiran 13 Komposisi bahan untuk sintesis HAp 17

Pereaksi CaO (NH4)2HPO4

Bobot Molekul (g/mol) 67.86 131.99

Bobot teoritis (g) 3.71 3.96

Konsentrasi (M) 0.5 0.3

Volume (mL) 100 100

Lampiran 14 Formulasi rasio kalsium dan fosfat (Ca/P) 13 Diketahui, reaksi :

10CaO + 6(NH4)2HPO4 + 2H2O  Ca10(PO4)6(OH)2 + 12NH4OH Perhitungan massa unsur kalsium dan (NH4)2HPO4 berdasarkan rumus dibawah ini:

Dimana: m: Massa zat terlarut (gram)

M: Konsentrasi larutan (Molar = mol/Liter) Mr: Bobot molekul (gram/mol)

V: Volume larutan (Liter) a. Larutan CaO 0.5 M

Bobot molekul (BM) untuk Ca adalah 40.08, maka m untuk cangkang kerang kepah adalah

Kalsium yang terkandung dalam hasil kalsinasi cangkang kerang kepah sebesar 67.86 (b/b) maka perhitungan massa hasil kalsinasi cangkang kerang kepah yang digunakan dalam sintesis adalah

b. Larutan (NH4)2HPO4 0.3 M yang digunakan dalam sintesis adalah

c. Rasio konsentrasi Ca/P Ca/P = 1.67

Ca = 0.5 M P = 0.3 M

35 Lampiran 15 Menentukan puncak fasa total (kristalin dan amorf) dengan

menghilangkan background

36

Lampiran 17 Menentukan puncak fasa kristalin dengan menghilangkan background

amorf (kurva warna biru)

37 Lampiran 19 Hasil smoothing fasa kristalin

38

39 Lampiran 22 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama

40

Lampiran 23 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama 10 jam

41 Lampiran 24 Spektrum EDX komposit hasil kalsinasi pada suhu 1000 oC selama

42

43

Dokumen terkait