• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Menstruasi

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society (ACS). 2011. Breast Cancer, p. 2-4, 61. Philadelphia.2011 American Cancer Society (ACS). 2013. Breast Cancer Fact & Figures 2013-2014.

Annals of Oncology Advance Access published June 17, 2009

Axilbund, Jennifer E., Amy L. Gross, & Kala Visvanathan. 2011. Genetics. Dalam Stephen C. Yang (Ed.), Early Diagnosis and Treatment of Cancer (hlm. 71-88). Philadelphia:

Sauders.

Bevers, Therese B, 2008. Primary Prevention Of Breast Cancer, Screening For Early Detection Of Breast Cancer, And Diagnostic Evaluation Of Clinical and Mammographic Breast Abnormalities

Cheang et all,. 2009. Ki67 Index, HER2 Status, and Prognosis of Patients With Luminal B Breast Cancer. University of British Columbia.

Christopher JK., O’Connel, P.Ronan, 2013. The Breast. Dalam, Williams, Norman S., Bulstrode,: Bailey & Love’s Short Parcatice of Surgery 26th Edition. Boca Raton:

CRC Press, 798-816.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Pemerintah Targetkan 80% Perempuan dapat Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks.

Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan, 2013. Panduan Memperingati Hari kanker sedunia di Indonesia Tahun 2013.

GLOBOCAN, 2008. Breast Cancer Incidence and Mortality Worldwide in 2008 Summary.

Goldhirsch A et al. Meeting highlights: updated international expert consensus on the primary therapy of early breast cancer. Journal of Clinical Oncology, 2003, 21(17):3357 – 3365.

Guidelines for management of breast cancer/by WHO Regional Office for the Eastern Mediterranean (EMRO Technical Publications Series ; 31) , 2006

Haroon, Saroona., Hashmi, Atif Ali., Khurshid, Amna., et al, 2013. Ki67 Index in Breast Cancer: Correlation with Other Prognostic Markers and Potential in Pakistani Patients. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention 14: 4353-4357.

Inwald, EC., Klinkhammer-Schalke, M., Hofstadter, F., Zeman,, et al, 2013. Ki-67 Is A Prognostic Parameter In Breast Cancer Patients: Results of A Large Population-Based Cohort of A Cancer Registry. Breast Cancer Res Treat 139: 539-552.

Jones, Robin L., Salter, Janine., A Hern, Roger., et al, 2009. The Prognostic Significance of Ki67 Before and After Neoadjuvant Chemotherapy In Breast Cancer. Breast Cancer Res Treat 116: 53-68.

Kaufmann M et al. International expert panel on the use of primary (neo-adjuvant)

systemic treatment of operable breast cancer review and recommendations. Journal of Clinical Oncology, 2003, 21(13):2600–2608.

Klinkhammer-Schalke, M., Hofstadter, F., Zeman, Practice and Prinsiple of Oncology

“Moleculler of breast cancer” hal 1139. In Devita, jr. Vincent T. 2000. Edisi 7, Livincot.

Ramli, Muchlis, 1995. Kanker Payudara. Dalam: Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta:

Binarupa Aksara, 342-364.

Rumah Sakit Umum Pendidikan H. Adam Malik Medan, 2012. Data Kasus Keganasan Payudara 2008-2011. [Unpublished].

Singletary SE et al. Revision of the American Joint Committee on cancer staging system for breast cancer. Journal of Clinical Oncology, 2002, 20(17):3628–3636.

Sobin LH, Wittekind CH (eds). TNM classification of malignant tumour. 6th edition. New York, John Wiley and Sons, 2002.

WHO, 2013. Breast Cancer: Prevention and Control.

Yang, Nerurkar, Ash., Parton, Marina., Reis-Filho, et al,. 2011. High Ki67 Expression is a Poor Prognostic Indicator of 5-Year Survival in Patients with Invasive Breast cancer ( Asian Pasific Journal of Cancer Prevention, Vol 12).

Yerushalmi, R., Woods, R., Ravdin, PM., Hayes, MM. , et al., 2010. Ki67 in Breast Cancer : Prognostic and Predictive Potential. Lancet Oncol, 11: 174-183.

Lampiran 1

Susunan Penelitian

Peneliti

1. Nama lengkap : Melvin Pascamotan Togatorop 2. Fakultas : Kedokteran

3. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

Pembimbing I

1. Nama lengkap : dr. Kamal Basri Siregar, Sp.B (K) Onk 2. NIP : 19601213 19890 1 1001

3. Jabatan Fungsional : Staf Bedah Onkologi 4. Fakultas : Kedokteran

5. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara 6. Bidang Keahlian : Bedah Onkologi

Pembimbing II

1. Nama lengkap : dr. Suyatno, Sp.B (K) Onk 2. NIP : 19680608 199903 1 010 3. Jabatan Fungsional : Staf Bedah Onkologi 4. Fakultas : Kedokteran

5. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara 6. Bidang Keahlian : Bedah Onkologi

Lampiran 2 Status Pasien Kanker Payudara

Tahun : 2011 s/d 2013

(Data diambil dari Divisi Patologi Anatomi)

No UMUR PEKERJAAN SUKU T N M STADIUM Ki-67 CUTT OFF

37 60 th PNS Batak Toba 3 1 0 III A 27% Over

38 64 th IRT Batak Karo 4c 2 1 IV 18% Over

39 29 th IRT Aceh 2 0 0 II A 24% Over

40 34 th PNS Aceh 4b 1 0 IIIB 12% Low

Lampiran 3

Anggaran Penelitian

No Uraian Jumlah

1. Pengumpulan data & honorarium Rp. 2.800.000,- 2. Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian Rp. 700.000, - 3. Penggandaan Proposal dan Laporan

Penelitian

Rp. 1.500.000,-

4. Pemeriksaan penunjang imunohistokimia Protein Ki-67 @ Rp. 300.000 x 40

Rp. 12.000.000,-

T O T A L : Rp. 18.600.000,-

Sumber dana diharapkan dari donatur yang bersifat tidak mengikat.

Lampiran 4

Jadwal Penelitian

APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014 JULI 2014 PERSIAPAN

PELAKSANAAN

PENYUSUNAN LAPORAN PENGGANDAAN LAPORAN

Lampiran 5

Prosedur Tehnik Pulasan Imunohistokimia Ki-67

Melakukan pulasan imunohistokimia Ki-67 dengan prosedur :

1. Potong block parafine menggunakan mikrotom Leica 2125 RM dengan ketebalan 3 μm, kemudian direkatkan pada gelas obyek yang telah dilapisi dengan poly-L-lysine, merk Sigma, dengan ukuran lebar 1 inchi, panjang 3 inchi dan tebal 1,2 mm.

2. Inkubasi dalam inkubator dengan suhu 37o C selama 1 malam.

3. Deparafineisasi dengan xilol, preparat dicelupkan ke dalam xilol sebanyak 3 kali, masing-masing celupan selama 3 menit.

4. Rehidrasi dengan alkohol bertingkat terdiri dari alkohol absolute 2 kali, alkohol 95%, alkohol 80%, dan alkohol 70%, masing-masing selama 3 menit.

5. Cuci dengan aquadest selama 10 menit.

6. Teteskan H2O2 dalam methanol 3% sampai menutupi seluruh permukaan jaringan selama 15 menit.

7. Cuci dengan aquadest selama 10 menit.

8. Cuci dengan PBS (phosphate buffer saline) sebanyak 2 kali, masing-masing selama 10 menit.

9. Rendam dengan buffer sitrat 0,01 M, pH 6,0. Kemudian panaskan di dalam oven microwave selama 15 menit, mula-mula dengan pemanasan tinggi (80o C) sampai tepat mendidih kemudian dengan pemanasan sedang (50o C) selama 5 menit.

10. Dinginkan pada suhu kamar.

11. Cuci dengan PBS sebanyak 2 kali, masing-masing selama 10 menit.

12. Teteskan 100 μl (blocking) dengan ultra V block atau sniper block selama 10 menit.

13. Teteskan 100 μl antibody primer menggunakan antibody monoclonal Ki-67 dari Dako yang telah diencerkan (pengenceran 1:100) selama 30 menit pada suhu kamar atau semalam pada suhu 40o C.

14. Cuci dengan PBS sebanyak 2 kali, masing-masing selama 10 menit.

15. Teteskan Biotinylated Anti Polyvalent selama 10 menit.

16. Cuci dengan PBS sebanyak 2 kali, masing-masing 10 menit.

17. Teteskan Streptavidin Peroxidase selama 10 menit.

18. Cuci dengan PBS sebanyak 2 kali, masing-masing selama 10 menit.

19. Teteskan dengan reagen DAB selama 10 menit.

20. Cuci dengan air mengalir.

21. Counterstain dengan Mayer Hematoksilin selama 2 menit.

22. Cuci dengan air mengalir.

23. Dehidrasi dengan alkohol bertingkat terdiri dari alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, dan alkohol absolut 2 kali, masing-masing selama 3 menit.

24. Celupkan ke dalam xilol sebanyak 3 kali, masing-masing selama 3 menit.

25. Tutup dengan cover glass.

Interpretasi dan penghitungan persentase pulasan Ki-67 dilakukan oleh peneliti dan seorang ahli Patologi Anatomi di laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan, dengan menggunakan mikroskop olympus CX 21. Penghitungan dilakukan dengan pembesaran lensa okuler 10x dan lensa obyektif 10x. Kemudian dihitung 100 sel pada area yang terpulas paling padat. Setelah itu dihitung persentase sel yang terpulas berwarna coklat dari 100 sel yang dievaluasi.

Dokumen terkait