• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arief AA. 2011. Strategi pengadaan modal finansial nelayan melalui kelembagaan lokal [ulasan]. Makassar (ID): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.

Angelia P, Fatchiya A, Muflikhati I. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi nelayan di Muara Angke, Jakarta. Buletin Ekonemi Perikanan. 6(2):1-8. [BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2008. Analisis dan penghitungan tingkat

kemiskinan 2008. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[BI] Bank Indonesia (ID). 2009. Pola Pembiayaan Usaha Kecil: Usaha Penangkapan dengan Alat Tangkap Jaring Payang. Jakarta: Bank Indonesia. Chorneles RAH. 2013. Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di Kel. Malalayang 1 Timur Kec. Malalayang Kota Manado. Ejournal Unstrat [Internet]. [diunduh 2014

Feb 26]; 5(1): 1560. Tersedia pada:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/view/1560.

Denzin NK, Lincoln YS. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

18

Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. 2012. Profil Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Jakarta (ID): DKP Provinsi DKI Jakarta.

Ekasari D. 2008. Analisis risiko usaha perikanan tangkap skala kecil di Palabuhanratu [tesis]. Bogor [ID]: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Koperasi dan UKM RI. 2013. Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jakarta (ID): Kemeterian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Kepmen KP Nomor KEP.45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya

Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Komite Kredit Usaha Rakyat. 2013. Tanya jawab tentang KUR [Internet]. [diunduh 2013 Mei 20]. Tersedia pada: http://komite-kur.com/article-76-tanya-jawab-seputar-kur.asp.

Purba CB, Haluan J, Simbolon D, Wisudo SH. 2008. Kelembagaan keuangan pengelolaan industri hasil perikanan tangkap di Indonesia. Buletin PSP. 17(1):81-111.

Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

Satria A. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta Selatan (ID): PT. Pustaka Cidesindo.

UPT PKPP/PPI Muara Angke.2011. Profil Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke. Jakarta (ID): DKP Provinsi DKI Jakarta.

19 Lampiran 1 Tahapan analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Indikator pada faktor-faktor internal dan eksternal ditentukan sebelum pengisian kuesioner

2) Kuesioner diisi oleh responden dengan menuliskan skala 1-4 untuk semua indikator. Keterangan: 1= sangat tidak penting, 2= tidak penting, 3= penting, 4= sangat penting

3) Rating ditentukan dengan menghitung rata-rata penilaian semua responden terhadap masing-masing indikator

4) Sebelum bobot setiap indikator ditentukan, terlebih dahulu dihitung nilai survey berdasarkan nilai setiap indikator dibagi total nilai dalam faktor internal/eksternal dari salah satu responden

20

5) Bobot didapatkan dengan menghitung rata-rata nilai survey dari semua responden. Total bobot dalam faktor internal dan eksternal= 1

21 6) Skor dihitung dengan mengalikan bobot dengan rating. Hal ini dilakukan

pada faktor internal maupun eksternal

7) Setiap skor dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dijumlahkan

8) Koordinat grafik analisis didapatkan dari jumlah setiap skor tersebut. Koordinat x diisi dengan jumlah skor dari kekuatan dan kelemahan, sedangkan koordinat y diisi dengan jumlah skor dari peluang dan ancaman. Selanjutnya dibuat grafik dengan koordinat tersebut

9) Kuadran yang menunjukkan letak strategi dapat diketahui dengan membuat grafik kedua. Koordinat x untuk grafik ini merupakan total skor pada faktor internal dan koordinat y merupakan total skor pada faktor eksternal

22

10)Grafik yang sudah dibuat menunjukkan posisi analisis SWOT dan jenis strategi yang dapat digunakan

23

Lampiran 2 Hasil analisis dengan matriks SWOT Kekuatan (strengths)

1)Adanya program pembiayaan dari pemerintah

2)Landasan hukum penerapan program pembiayaan dari pemerintah

3)Nilai strategis (lokasi) PPI Muara Angke dalam perdagangan ikan

4)Nilai jual komoditas perikanan di Muara Angke lebih tinggi dibanding tempat lain

Kelemahan (weaknesses)

1)Nelayan mengalami kesulitan akses modal untuk melaut

2)Minimnya sosialisasi program pembiayaan dari pemerintah untuk nelayan

3)Kurangnya evaluasi pelaksanaan program pembiayaan dari pemerintah

4)Skema pembayaran kredit tidak sesuai dengan pola usaha nelayan

Peluang (opportunities)

1) Subsektor perikanan tangkap masih menjadi perhatian perbankan

2) Alternatif pembiayaan dari lembaga non formal

3) PPI Muara Angke sebagai kawasan mina politan

4) Adanya rencana pengembangan PPI Muara Angke

Strategi SO

1)Mengoptimalkan keterlibatan pihak perbankan melalui program pembiayaan dari pemerintah (KUR dan PUMP)

2)Memanfaatkan nilai strategis PPI Muara Angke dalam mendukung usaha perikanan tangkap

3)Menyinergikan pembiayaan dari lembaga non formal

Strategi WO

1)Mengajukan bantuan modal kepada perbankan

2)Selama proses pengembangan PPI Muara Angke, lakukan sosialisasi termasuk mengenai pembiayaan dari pemerintah

Ancaman (threats)

1) Adanya persyaratan perbankan

2) Perspektif negatif perbankan terhadap perikanan

3) Nelayan tidak mengetahui penentuan harga pasar

4) Besarnya suku bunga yang ditetapkan oleh pihak bank untuk memberikan kredit

Strategi ST

1)Menggunakan landasan hukum dari pemerintah untuk menekan persyaratan perbankan

2)Meyakinkan pihak perbankan terkait prospek usaha perikanan tangkap

Strategi WT

1)Melengkapi persyaratan perbankan meski sulit

24

Lampiran 3 Realisasi penyaluran pembiayaan bidang penangkapan ikan, sampai dengan triwulan III 2013

No Bank Pelaksana Skim KKP-E Skim KUR Skim Lainnya Total

Jumlah Debitur Penyaluran (Rp) Jumlah Debitur Penyaluran (Rp) Jumlah Debitur Penyaluran (Rp) Jumlah Debitur Penyaluran (Rp) 1 Bank BRI 6 604.800.000 820 10.306.500.00 1.442 77.983.000.000 2.268 88.894.300.000 2 Bank BNI 5 2.040.000.000 190 19.574.140.000 54 256.751.700.000 249 278.365.840.000 3 Bank Mandiri - - 11 2.640.000.000 20 10.369.437.869 31 13.009.437.869 4 Bank Syariah Mandiri - - - - - - - - 5 Bank Bukopin - - - - - - - - 6 Bank BTN - - - - - - - - 7 Bank Sumut - - - - 152 17.694.000.000 152 17.694.000.000 8 Bank Nagari - - 27 635.500.000 5 1.245.000.000 32 1.880.500.000 9 Bank Riau - - 2 105.000.000 - - 2 105.000.000

10 Bank Jabar Banten - - - - - - - -

11 Bank DKI - - 1 50.000.000 - - 1 50.000.000 12 Bank Jateng - - - - - - - - 13 Bank DIY - - 2 45.000.000 - - 2 45.000.000 14 Bank Jatim - - 10 1.120.000.000 22 4.790.000.000 32 5.910.000.000 15 Bank Bali - - - - 28 2.443.776.146 28 2.443.776.146 16 Bank NTB - - 7 140.000.000 4 410.000.000 11 550.000.000 17 Bank Sulut - - 76 1.299.998.903 8 357.623.490 84 1.657.622.393 18 Bank Sulselbar - - 9 1.480.000.000 - - 9 1.480.000.000 19 Bank Kalsel - - 1 64.000.000 - - 1 64.000.000 20 Bank Kalbar - - 10 156.953.193 91 5.768.740.399 101 5.925.693.592 21 Bank Kalteng - - - - - - - -

25

22 Bank Maluku - - 12 434.000.000 1 30.000.000 13 464.000.000

23 Bank Papua 10 360.000.000 39 1.508.000.000 41 1.226.500.000 90 3.094.500.000

Total 21 3.004.800.000 1.217 39.559.092.096 1.868 379.069.777.904 3.106 421.633.670.000

: Sudah menyampaikan data namun belum dapat ditabulasi karena: (1) data belum sesuai format yang ada; (2) data yang dikirimkan merupakan realisasi tahun 2012

Sumber: Tabulasi Laporan Perbankan yang disampaikan kepada Dit. PUPI-DJPT

Lampiran 4 Realisasi KUR menurut sektor ekonomi (30 November 2013)

NO SEKTOR EKONOMI TOTAL

Plafon (Rp juta) Outstanding (Rp juta) Debitur

1 Pertanian 22.327.191 9.050.180 1.502.506

2 Perikanan 785.299 212.847 8.864

3 Pertambangan 109.660 52.591 3.104

4 Industri pengolahan 3.714.798 1.646.152 192.770

5 Listrik, gas dan air 69.834 33.429 2.012

6 Konstruksi 2.025.881 654.923 10.631 7 Perdagangan 76.017.561 26.896.938 6.498.594 8 Penyediaan akomodasi 921.419 311.055 35.839 9 Transportasi 1.841.042 971.919 44.186 10 Perantara keuangan 995.343 338.430 6.826 11 usaha persewaan 5.944.743 2.740.244 297.979 12 Adm. Pemerintahan 19.714 11.480 742 13 Jasa pendidikan 80.618 28.888 687 14 Jasa kesehatan 340.580 100.399 2.639 15 Jasa kemasyarakatan 3.365.793 1.214.488 109.369 16 Jasa perorangan 126.360 48.973 1.068 17 Badan internasional 150 44 3 18 Lainnya 14.572.774 2.316.384 1.099.605 Total 133.258.760 46.629.365 9.817.424

Dokumen terkait