• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alfons JB. 2002. Pengelolaan tanah untuk usahatani berbasis kedelai di lahan kering: pergiliran tanaman, sistem olah tanah, dan pupuk alternatif [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Al-Kaisi MM, Xinhua Y, Licht MA. 2005. Soil carbon and nitrogen changes as affected by tillage system and crop biomass in a corn-soybean rotation.

Applied Soil Ecology (30): 174-191.

Andoko A. 2010. Budidaya Padi secara Organik. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Atmojo SW. 2003. Peranan Bahan Organik terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta (ID): Sebelas Maret University.

[Balitsereal] Balai Penelitian Tanaman Sereal. 2010. Deskripsi varietas unggul jagung edisi keenam [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2012 Mar 20]. Tersedia pada: http://balitsereal. litbang. deptan.go.id/ind/images/stories/deskripsi06.pdf.

Bandyopadhyay KK, Misra AK, Ghosh PK, Hati KM. 2010. Effect of integrated use of farmyard manure and chemical fertilizers on soil physical properties and productivity of soybean. Soil & Tillage Research 110: 115-125.

Beyer L. 2002. Soil Geography and Sustainability of Cultivation. Di dalam: Khrisna KR, editor. Soil Fertility and Crop Production. New Hampshire (US): Science Publishers, Inc.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Produktivitas tanaman padi, kedelai, dan jagung [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Mar 20]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/tnmn_pgn. php?kat=3.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2011a. Luas panen, produksi, dan produktivitas padi sawah dan padi ladang menurut kabupaten/kota [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 20]. Tersedia pada: http://jateng.bps.go.id/index.php?option= com_content&view=article&id=693:05-01-01&catid=49:pertanian-2012& Itemid=89.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2011b. Luas panen, produksi, dan produktivitas kacang tanah dan kacang kedele menurut kabupaten/kota [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 20]. Tersedia pada: http://jateng.bps.go.id/index.php?option= com_content&view=article&id=696:05-01-04&catid=49:pertanian-2012& Itemid=89.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2011c. Luas panen, produksi, dan produktivitas padi sawah/padi ladang dan jagung menurut kabupaten/kota [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 20]. Tersedia pada: http://jateng.bps.go.id/ index.php?option=com_content&view=article&id=694:05-01-02&catid=49: pertanian-2012&Itemid=89.

Daeng B. 2012. Respon dua varietas padi gogo terhadap pupuk dan residunya dalam sistem budidaya organik [tesis].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dewi K. 2004. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dobermann A, Fairhurst TH. 2000. Rice: Nutrient Disorders and Nutrient

Management. Potash and Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate

Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute (IRRI). Oxford (EN): Oxford Graphic Printers Pte. Ltd.

Dordas C. 2008. Role of nutrients in controlling plant diseases in sustainable agriculture: a review. Agron. Sustain. Dev. 28: 33-46.

Eagle AJ, Bird JA, Horwath WR, Linguist BA, Brouder SM, Hill JE, van Kessel C. 2000. Rice yield and nitrogen utilization efficiency under alternative straw management practices. Agron. J (92): 1096-1103.

Efendi R, Suwardi. 2010. Respon tanaman jagung hibrida terhadap tingkat takaran pemberian nitrogen dan kepadatan populasi [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 April 12]. Tersedia pada: http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/p34.pdf.

Fahrurozzi, Hermawan B, Latifah. 2005. Pertumbuhan dan hasil kedelai pada berbagai dosis mulsa alang-alang dan pengolahan tanah. Jurnal Akta

Agrosia 8 (1): 21-24.

Farida R. 2011. Pengaruh pemberian cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea

mays L.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Francescangeli N, Sangiacomo MA, Marti H. 2006. Effects of plant density in broccoli on yield and radiation use efficiency. Scientia Horticulturae 110: 135-143.

Franzluebbers K. 2004. Tillage and Residue Management Effects on Soil Organic Matter. Di dalam: Magdoff F, Weil RR, editor. Soil Organic Matter in

Sustainable Agriculture. Boca Raton (US): CRC Pr.

Gardner FP, Pearce RB, Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Herawati S, penerjemah. Jakarta (ID): UI Pr.

Grossman JM, Schipanski ME, Sooksanguan T, Seehaver S, Drinkwater LE. 2011. Diversity of rhizobia in soybean (Glycine max (Vinton)) nodules varies under organic and conventional management. Appl. Soil Ecology

(50): 14-20.

Haerani L. 2004. Pengaruh penambahan jerami dan pengurangan dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa Linn.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hall RC, Twidwell EK. 2002. Effects of Drought Stress on Corn Production.

Extention Extra. College of Agriculture & Biological Sciences. South

Dakota (US): South Dakota State University.

Handayani TA. 2012. Produksi kedelai organik berdasarkan perbedaan dosis pupuk dan fungi mikoriza arbuskula [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Harada Y, Haga K, Osada T, Koshino M. 1993. Quality of compost produced from animal wastes. JARQ 26 (4): 238-246.

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): PT. Akademika Pressindo. Hartatik W, Setyorini D. 2008. Pengaruh Pupuk Organik terhadap Sifat Kimia

Nasional dan Dialog Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor (ID): Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Hartatik W, Widowati LR. 2006. Pupuk Kandang. Di dalam: Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA, Saraswati R, Setyorini D, Hartatik W, editor. Pupuk

Organik dan Pupuk Hayati. Bogor (ID): Balai Besar Litbang Sumberdaya

Lahan Pertanian.

Havlin JL, Beaton JD, Tisdale SL, Nelson WL. 2005. Soil Fertility and

Fertilizers: an Introduction to Nutrient Management Seventh Edition. New

Jersey (US): Pearson Education, Inc. Upper Saddle River.

[IFOAM] International Federation of Organic Agriculture Movements. 2012. Prinsip-prinsip pertanian organik [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2012 Mar 14]. Tersedia pada: http://www. ifoam.org /about_ifoam /pdfs /POA_folder_indonesian.pdf.

Jamilah. 2003. Pengaruh pemberian pupuk kandang dan kelengasan terhadap perubahan bahan organik dan nitrogen total entisol [tesis]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Kardinan A. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Kastono D. 2005. Tanggapan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam terhadap penggunaan pupuk organik dan biopestisida gulma siam (Chloroderma

odorata). Jurnal Ilmu Pertanian 12 (2): 103-116.

[Kemendag] Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2013. Harga harian komoditas jagung dan kedelai [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 30]. Tersedia pada: http://www.ews.kemendag.go.id.

Kennedy AC, Stubbs TL, Schillinger WF. 2004. Soil and Crop Management Effects on Soil Microbiology. Di dalam: Magdof F, Weil RR, editor. Soil

Organic Matter in Sustainable Agriculture. (US): CRC Press.

Kurniansyah D. 2010. Produksi kedelai organik panen kering dari dua varietas kedelai dengan berbagai jenis pupuk organik [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kusheryani I, Aziz SA. 2006. Pengaruh jenis tanaman penolak organisme pengganggu tanaman terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai

(Glycine max (L.) Merr) yang diusahakan secara organik. Bul. Agron. (34):

39-45.

Lata, Saxena AK, Tilak KVBR. 2002. Biofertilizers to Augment Soil Fertility and Crop Production. Di dalam: Khrisna KR, editor. Soil Fertility and Crop

Production. New Hampshire (US): Science Publishers, Inc.

Litbang Kementerian Pertanian. 2012. Deskripsi varietas unggul kedelai 1918- 2008 [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2012 Mar 20]. Tersedia pada: http://pustaka.litbang.deptan.go.id/ bppi/lengkap/ deskripsi_kedelai.pdf.

Magdoff F, Weil RR. 2004. Soil Organic Matter Management Strategies. Di dalam: Magdoff F, Weil RR, editor. Soil Organic Matter in Sustainable

Agriculture. Boca Raton (US): CRC Pr.

Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants Second Edition. New York (US): Academic Pr.

Melati M, Andriyani W. 2005. Pengaruh pupuk kandang ayam dan pupuk hijau

Calopogonium mucunoides terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai

panen muda yang dibudidayakan secara organik. Bul. Agron. 33 (2):8-15. Melati M, Asiah A, Rianawati D. 2008. Aplikasi pupuk organik dan residunya

untuk produksi kedelai panen muda. Bul. Agron. 36 (3): 204–213.

Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): IPB Pr. Mustaha MA. 1999. Studi aplikasi mulsa jerami padi dan cara pengolahan tanah

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung serta dinamika populasi gulma [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Napitupulu D. 2012. Dinamika populasi mikrob tanah dengan sistem pola tanam padi kedelai pada pertanian organik [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nurhastuti EE. 1997. Inokulasi kapang Trichoderma harzianum Rifai Aggr. pada proses dekomposisi bahan organik serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil sawi (Brassica chinensis L.) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nurrahma AHI. 2012. Pengaruh jenis pupuk dan dekomposer terhadap pertumbuhan dan produksi padi organik [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

On YS. 2003. Pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap produksi dan viabilitas benih jagung manis (Zea mays saccharata) pada dua tingkat populasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pemerintah Kabupaten Blora. 2011. Topografi keadaan wilayah kabupaten Blora [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jan 20]. Tersedia pada: http://www.blorakab.go.id.

Prasetyo BH, Adinigsih JS, Subagyono K, Simanungkalit RDM. 2006. Mineralogi, kimia, fisika, dan biologi tanah sawah [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 11]. Tersedia pada: http://www.balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/tanah sawah/tanahsawah2.pdf.

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk

Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Bogor (ID):

Pusat Penelitian Tanah.

Rachmawati D, Korlina E. 2009. Pemanfaatan Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur.

Rahmawati N. 2005. Pemanfaatan biofertilizer pada pertanian organik [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2011 Sep 25]. Tersedia pada: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1131 /1/05013941.pdf.

Rigby D, Young T, Burton M. 2001. The development of and prospects for organic farming in the UK. Food Policy 26: 599-613.

Said MY, Soenartiningsih, Tenrirawe A, Adnan AM, Wakman W, Talanca AH, Syafrudin. 2008. Petunjuk Lapang Hama, Penyakit, dan Hara pada Jagung. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Salisbury FB, Ross CW. 1985. Plant Physiology Third Edition. California (US): Wadsworth Publishing Company.

Samosir PM. 2011. Pemberian abu sekam padi dan fosfat alam sebagai pengganti pupuk KCl dan SP-36 pada pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah

(Oryza sativa) [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Saragih VB. 2009. Monitoring dan evaluasi penerapan teknologi legowo 4:1 pada usaha tani padi sawah [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Shukla SK, Yadav RL, Singh PN, Singh I. 2008. Potassium nutrition for

improving stubble bud sprouting, dry matter partitioning, nutrient uptake and winter initiated sugarcane (Saccharum ssp. hybrid complex) ratoon yield. Europ. J. Agronomy 30: 27-33.

Sinclair TR, Muchow RC. 2001. System analysis of plant traits to increase grain yield on limited water supplies. Agron. J. 93: 263-270.

Sirappa MP, Razak N. 2007. Kajian penggunaan pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah. J. Agrivigor (3): 219-225. Sisworo WH. 2006. Swasembada Pangan dan Pertanian Berkelanjutan

Tantangan Abad 21: Pendekatan Ilmu Tanah Tanaman dan Pemanfaatan

IPTEK Nuklir. Jakarta (ID): Batan.

Soetrisno L. 1999. Pertanian pada Abad ke 21. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sofyan A, Nurjaya, Kasno A. 2004. Status hara tanah untuk rekomendasi pupuk kandang [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2012 Okt 20]. Tersedia pada: http://balittanah.litbang.deptan.go.id/ dokumentasi/buku/tanahsawah/tanahsawah3.pdf.

Stevic M, Vuksa P, Elezovic I. 2010. Resistance of Venturia inaequalis to demethylation inhibiting (DMI) fungicides. Zamdirbyste Agriculture 97 (4): 65-72.

Subaedah St, Guritno B, Syamsulbahri, Sastrosupadi. 2005. Respons tanaman jagung terhadap pengolahan tanah dan pemberian nitrogen pada lahan bekas tanaman penutup tanah di lahan kering. Agrivita 27 (3): 205-212.

Sudaryono. 2002. Sumber K Alternatif dan Peranan Pupuk Kandang pada Tanaman Kedelai di Lahan Kering Alfisol dan Vertisol. Prosiding Seminar Hasil Penelitian. Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman pangan. Sudiarto, Gusmaini. 2004. Pemanfaatan bahan organik in situ untuk efisiensi

budidaya jahe yang berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian 23 (2): 37-45. Sugito Y, Handayanto E, Murniyanto E. 2006. Aktivitas daun, pertumbuhan, dan

efisiensi energi matahari umbi edible arroids di bawah naungan. Agrivita

(28) 1: 1-7.

Sugiyanta, Rumawas F, Chozin MA, Mugnisyah WQ, Ghulamahdi M. 2008. Studi serapan hara N, P, K dan potensi hasil lima varietas padi sawah

(Oryza sativa L.) pada pemupukan anorganik dan organik. Bul. Agron. 36

(3): 196-203.

Susanti H, Aziz SA, Melati M. 2008. Produksi biomassa dan bahan bioaktif kolesom (Talinum triangule (Jacq.) Willd) dari berbagai asal bibit dan dosis pupuk kandang ayam. Bul. Agron. 36 (1): 48-55.

Suwantoro AA. 2008. Analisis pengembangan pertanian organik di kabupaten Magelang (studi kasus di kecamatan Sawangan) [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Syers JK, Craswell ET. 1995. Role of Soil Organic Matter in Sustainable Agricultural System. Di dalam: Lefroy RDB, Blair GJ, Craswell ET, editor.

Soil Organic Matter Management for Sustainable Agriculture. Canberra (AU): Australian Centre for International Agricultural Research.

Verma TS, Bhagat RM. 1992. Impact of rice straw management practices on yield, nitrogen uptake, and soil properties in wheat-rice rotation in Northern India. Fert. Res. 33: 97-106.

Vitosh ML, Johnson JW, Mengel DB. 1995. Tri-state fertilizer recommendation for corn, soybeans, wheat, and alfalfa. Bulletin E-2567. Michigan (US): East Lansing Michigan. Michigan State University.

Volleyntina H, Tohari, Fatimah S. 2007. Pengaruh takaran pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil empat varietas kacang tanah (Arachis

hypogaea L.). Ilmu Pertanian 14 (2): 129-144.

Yani H. 2004. Pemanfaatan mikrob, biokompos, dan Zn untuk menurunkan Cd pada beras di sawah tercemar limbah industri [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Yogi K. 2012. Harga beras organik mencapai Rp 15.000/kg [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Jun 30]. Tersedia pada: http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/10/23/ 133523 /Harga-Beras-Organik-Mencapai-Rp-15.000kg-

Yulfianti CE. 2011. Efek sisa pemanfaatan abu sekam sebagai sumber silika (Si) untuk memperbaiki kesuburan tanah sawah [skripsi]. Padang (ID): Universitas Andalas.

Zuhri S. 2012. Enggan tanam kedelai, petani pilih jagung [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh pada 2013 Mar 3]. Tersedia pada: http://blog.bisnis.com/articles/enggan-tanam-kedelai-petani-pilih- jagung.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah percobaan padi organik pada MT I

Lampiran 2. Denah percobaan kedelai dan jagung organik pada MT II Keterangan:

* : perlakuan pembanding BJ : brangkasan jagung PS : pupuk kandang sapi PK : pupuk kandang kambing L : jarak tanam jajar legowo

air keluar air masuk

BARAT TIMUR PADI

*

KONVENSIONAL Ulangan 4 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 1 BJ3+PS7.5 BJ3+PS10 BJ3+PS7.5 BJ3+PS10 BJ3+P0 BJ3+P0 BJ3+P0 BJ3+P0 BJ3+PK7.5* BJ3+PK7.5* BJ3+PK7.5* BJ3+PK7.5* BJ3+PS7.5 +L* BJ3+PS7.5 +L* BJ3+PS7.5 +L* BJ3+PS7.5 +L* BJ3+PS7.5 BJ3+PS10 BJ3+PS10 BJ3+PS7.5 PS10 PS10 PS10 PS10 Keterangan * : perlakuan pembanding PS : pupuk kandang sapi PK : pupuk kandang kambing L : jarak tanam jajar legowo

kedelai

jagung

BARAT

TIMUR

Lampiran 3. Analisis usaha tani padi organik dengan penambahan 10 ton pupuk kandang sapi ha-1 (per satuan hektar)

No. Kegiatan Jumlah Satuan Harga Total PENGELUARAN

1 Benih padi Ciherang 6 pak 60 000 360 000 2 Persemaian (800 m2)

Tenaga kerja 2 HOK 35 000 70 000

Pupuk kandang 400 kg 300 120 000

Abu sekam 160 kg 150 24 000

3 Persiapan lahan

Pembajakan (traktor) 3 hari 100 000 300 000 Penggaruan (traktor) 3 hari 100 000 300 000 4 Aplikasi pupuk

Abu sekam 2 000 kg 150 300 000

Pupuk kandang 10 000 kg 300 3 000 000 Tenaga kerja 4 HOK 35 000 140 000 5 Penanaman

Tenaga tanam 30 HOK 30 000 900 000 6 Penyulaman

Tenaga kerja 6 HOK 30 000 180 000 7 Penyiangan I 10 HOK 30 000 300 000 II 10 HOK 30 000 300 000 8 Aplikasi pestisida Daun mimba 0 Glyricidia 0 Bawang putih 20 kg 6 000 120 000 Jengkol 10 kg 8 000 80 000 Beauveria sp. 10 botol 30 000 300 000 Sambiloto 0

9 Tenaga semprot pestisida 30 HOK 35 000 1 050 000 10 Tenaga panen 30 HOK 35 000 1 050 000 11 Transportasi (pupuk dan panen) 600 000

Total biaya 9 494 000

PENDAPATAN

(Produk dijual dalam bentuk beras dengan rendemen 50% dari dugaan produktivitas 4.66 ton GKG ha-1)

Pendapatan 2 330 kg 15 000* 34 950 000

Rasio R/C 3.68

Keuntungan (Rp) 25 456 000

Keterangan: HOK: hari orang kerja, 1 HOK wanita: Rp 30 000, 1 HOK pria: Rp 35 000 *: estimasi harga beras organik di pasaran (Yogi 2012)

Lampiran 4. Analisis usaha tani kedelai organik dengan penambahan 7.5 ton pupuk kandang sapi ha-1 (per satuan hektar)

No. Kegiatan Jumlah Satuan Harga Total PENGELUARAN

1 Benih kedelai var Anjasmoro 40 kg 10000 400 000 2 Aplikasi Pupuk

Abu sekam 2 000 kg 150 300 000

Pupuk kandang sapi 7 500 kg 300 2 250 000

Tenaga kerja 3 HOK 35 000 105 000

3 Pengolahan tanah (tanpa olah tanah) 0

4 Aplikasi mulsa jerami

Tenaga kerja 3 HOK 35 000 105 000

5 Penanaman

Tenaga tanam 30 HOK 30 000 900 000

6 Penyulaman

Tenaga sulam 6 HOK 30 000 180 000

5 Penyiangan 10 HOK 30 000 300 000 6 Aplikasi pestisida Bawang putih 20 kg 6 000 120 000 Beauveria 10 botol 30 000 300 000 Sambiloto 0 Glyricidia 0

7 Tenaga semprot pestisida 30 HOK 35 000 1 050 000 8 Tenaga panen 30 HOK 35 000 1 050 000

9 Transportasi (pupuk dan panen) 500 000

Total biaya 7 560 000

PENDAPATAN

Pendapatan dihitung berdasarkan dugaan produktivitas kedelai kering per hektar Pendapatan 3 190.6 kg 10 585* 33 772 501

Rasio R/C 4.47

Keuntungan (Rp) 26 212 501

Keterangan: HOK: hari orang kerja, 1 HOK wanita: Rp 30 000, 1 HOK pria: Rp 35 000 *: harga harian kedelai di pasaran per 28 Juni 2013 (Kemendag 2013)

Lampiran 5. Analisis usaha tani jagung organik dengan penambahan 11.25 ton pupuk kandang sapi ha-1 (per satuan hektar)

No. Kegiatan Jumlah Satuan Harga Total PENGELUARAN

1 Benih jagung (80 cm x 40 cm) 9 kg 30 000 270 000 2 Aplikasi pupuk

Abu sekam 2 000 kg 150 300 000

Pupuk kandang sapi 11 250 kg 300 3 375 000

Tenaga kerja 5 HOK 35 000 175 000

3 Pengolahan tanah (tanpa olah tanah) 0

4 Aplikasi mulsa jerami padi

Tenaga kerja 3 HOK 35 000 105 000

5 Penanaman

Tenaga tanam 30 HOK 30 000 900 000

6 Penyulaman

Tenaga sulam 6 HOK 30 000 180 000

7 Penyiangan 10 HOK 30 000 300 000 8 Aplikasi pestisida Bawang putih 20 kg 6 000 120 000 Beauveria 10 botol 30 000 300 000 Sambiloto 0 Glyricidia 0

9 Tenaga semprot 30 HOK 35 000 1 050 000 10 Tenaga panen 30 HOK 35 000 1 050 000

11 Transportasi (pupuk dan panen) 700 000

Total Biaya 8 825 000

PENDAPATAN

Pendapatan dihitung berdasarkan dugaan produktivitas pipilan jagung per hektar

Pendapatan 2 277 kg 5 574* 12 695 008

Rasio R/C 1.44

Keuntungan (Rp) 3 870 008

Keterangan: HOK: hari orang kerja, 1 HOK wanita: Rp 30 000, 1 HOK pria: Rp 35 000 *: harga harian jagung di pasaran per 28 Juni 2013 (Kemendag 2013)

Lampiran 6. Intensitas curah hujan di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora tahun 2003-2011

Bulan Tahun Rataan

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Januari 105 195 160 250 148 187 156 190 194 176.11 Februari 360 175 190 265 255 236 316 196 38 225.67 Maret 120 396 260 160 221 95 205 429 162 227.56 April 220 90 225 125 380 7.5 236 162 139 176.06 Mei 185 165 5 0 45 7.3 51 196 52 78.48 Juni 0 35 125 0 168 11 13 139 8 55.44 Juli 0 80 0 0 0 0 0 311 0 43.44 Agustus 0 0 25 0 190 44.5 0 68 0 36.39 September 0 0 25 0 10 0 4 243 0 31.33 Oktober 80 20 300 20 950 146 30 226 60 203.56 November 335 175 170 15 297 137 127 207 242 189.44 Desember 295 185 455 260 412.5 179 56 190 252 253.83 Jumlah 1700 1516 1940 1095 3076.5 1050.3 1194 2557 1147 1697.31

Keterangan: intensitas curah hujan dalam satuan mm per bulan (Sumber: UPTD Pertanian Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora)

Dokumen terkait