• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsyad, Maidar G. 1998. Kemampuan berbicara bahasa indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Arjad, Maidar G dan Mukti U.S. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Burhan Nurgiyanto, Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta:BPFE.

Dewi, Fitriana Utami. 2003. Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Haryadi. 1997. Berbicara (suatu pengantar). Diktat Perkuliahan: IKIP Yogyakarta.

Juniarti, Elly dan Pramana. 2006. General Public Speaking. Jakarta:

Public Speaking School.

K. Bertens. 2000. Etika. Yogyakarta : Penerbit kanisius.

Maryanto, Bambang. 2007. Contoh-contoh MC dan Pidato. Surabaya:

Apolo.

McCarty, Andrew. 2007. Mengembangkan Kepribadian dengan Berpikir Positif. Romlatul Hikmah, S.Hum, penerjemah.

Jakarta: Prestasi Pustakakarya. Terjemahan dari: How to positive thinking.

Mustafa, Nur. 2006. Berbicara . Pekanbaru: Cendikia Insani.

Novia, T. 2002. Strategy og Improve Student’s Ability in Speaking.

Padang: UNP Padang.

Melvin. Silberman. 1996. Active learning 101 cara belajar siswa aktif. Bandung: Nusameda.

Magnis, Franz Von. 1975. Etika Umum. Yogyakarta : Karnisius.

Putro, Eko, Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rogers, Natallie. 2004. Berani Bicara di depan Publik: Cara Cepat Berpidato. Bandung: Nuansa.

Sameto, Hudoro.1996. Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta:

Puspa Sawara.

Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:

Depdikbud.

Tarigan, Djago.1997. Pengembangan Keterampilan Berbicara.

Jakarta:Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

GLOSARIUM

Afirmatif : Kebijakan yang diambil yang bertujuan agar kelompok/golongan tertentu (gender ataupun profesi) memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama.

Akademik : Kemampuan yang diukur secara pasti

Alih kode : peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang lain dalam suatu peristiwa tutur. Misalnya, penutur penutur menggunakan bahasa Indonesia beralih menggunakan bahasa inggris

Antusias : bersemangat dalam menanggapi satu hal

Attitude : (Sikap) adalah ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap suatu hal

Audible : Dapat didengar atau dimengerti dengan baik Audiens : Sekumpulan orang yang menjadi pembaca,

pendengar dan pemirsa dari berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti halnya pendengar radio ataupun penonton televise Audiovisual : Media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar

Bimbang : Tidak tetap hati atau kurang percaya/ragu-ragu Brainstorming : Brainstorming dikatakan juga sekelompok oyang

yang memikirkan sesuatu yang bersamaan dengan cepat untuk menyelesaikan suatu masalah Buyar : Mengalir atau meresap/berantakan

Canggung : Sikap yang kaku (kikuk); kekakuan.

Debat : Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Dialek : Variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakaian (misalnya bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu tertentu).

Diftong : Bunyi vocal rangkap yang tergolongdi satu suku kata

Dinamis : Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri.

Diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah

Dramatis : penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara pendrama hal membuat suatu peristiwa mengenaskan atau mengharukan

Efektif : adanya efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab(tentang obat);

dapat membawa hasil; berhasikil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus; mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan).

Elaborasi : penggarapan (mengerjakan) sesuatu secara tekun dan cermat

Etika : untuk pengkajian sistem nilai-nilai sikap dan perilaku dalam kehudupan yang

Etiket : suatu sikap seprti sopan santun atau aturan lainnya.

Filosofi : studi tentang kebijak sanaan, dasar-dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan

Fisik : jasmani; badan

Fonem : suatu benyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna (misalnya /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata harus dan arus, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.

Formal : sesuai dengan peraturan yang sah.

Forum : 1lembaga badan;wadah;2sidang;3tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas.

Grogi : merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak.

Ice breaking : suatu kegiatan yang biasanya berupa gemes untuk memecahkan kebekuan atauketegangan dalam sebuah pertemuan.

Improvisasi : pembuatan sesuatu berdasarkan bahan yang ada.

Instrument : 1 alat yang dipakai untuk mengerjakan suatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia); perkakas; 2 sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan; 3 alat-alat musik (seperti piano, biola, gitar, suling, terompet); 4 orang yang dipakai sebagai alat (diperalat) orang lain (pihak lain); 5 dokumen resmi seperti akta, surat obligasi.

Integral : mengenai keseluruhannya; utuh; bulat; sempurna.

Integritas : mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;

kejujuran.

Interaksi : seatu jeni tindakan yang terjadi ketika dua tau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.

Interupsi : suatu pemerintah khusus pada microprocessor untuk melakukan sesuatu

Intonasi : lagu kalimat; ketepatan pengajian tinggi rendahnya nada.

Karir : perkembangan dak kemajuan baik pada pada kehidupan, pekerjan atau jabatan seseorang.

Koleksi : suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan.

Kombinasi : gabungan beberapa hal.

Kompleks : himpunan kesatuan

Komunikan : penerima pesan dalam komunikasi

Komunikatif : maksud yang disampaikan oleh pembicara secara tepat dapat diterima pendengar.

Komunikator : pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan kepada komunikan.

Konferensi : rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

Konsep : sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu idea tau gambaran mental.

Lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.

Lambang : suatu seperti tanda (lukisan, lencana,dsb) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu.

Linguistic : ilmu tentang bahasa.

Mendeskripsikan : suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutaran secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalami.

Minat : kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;

gairah; keinginan.

Miskomunikasi : terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau isi8 yang hendak dicapai.

Moderator : seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan mengawasi jalannya lalulintas posting di forum yang menjadikan tanggung jawabnya dangan tujuan utamanya adalah agar forum dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara konduktif.

Modifikasi : pengubahan

Monoton :1 berulang-ulang selalu sama nadanya ( bunyinya, ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya.

Moral : adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dan cerminan kehidupannya.

Motivator : orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak

Neurologis : berkenaan dengan neurologi; bersifat atau menurut ilmu urat saraf.

Oposisi : dalam dunia politi berarti patai penentang didewan perwakilan dan sebagainya yangb menentang dang

mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.

Otoritas : kekuasaan yang diberikan kepada masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya.

Pakar : seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adap sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khalayak dalam bidang khusus tertentu.

Paraphrase : pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara yang lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah makna.

Partisipan : orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan (pertemuan, konferensi, seminar, dan sebagainya);

pemeran serta.

Partisipan : orng yang berperan dalam suatu kegiatan.

Pelopor : pemeran serta.

Penelis : penyaji makalah disuatu acara seminar.

Penyaji : orang yang menyajikan.

Personalitas : keseluruhan reaksi psikologis dan sosial seorang individu.

Podium : pentas tempat berpidato dan sebagainya; minbar Prasarana : buah pikiran yang diajukan dalam suatu pertemuan,

seperti konferensi, dan dimaksudkan sebagai bahan untuk menyusun hasil pertemuan.

Presenter : orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan event.

Proyektor : alat untuk membuat proyeksi.

Psikologis : berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan.

Referensi : sumber acuan (rujukan, petunjuk).

Refleksi : cerminan, gambaran.

Relasi : 1. Hubungan; perhubungan; pertalian;2 kenalan;3 pelanggan.

Resah : tidak tenteram, merasa khawatir.

Respek : menghormati; hormat; rasa hormat, menghargai.

Sarana : segala sesuatu yang dipai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan tertentu.

Semantik : ilmu tentang makna kata kalimat.

Simposium : petemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah.

Sistematis : teratur menurut sistem.

Skedul : daftar perincian waktu yang direncanakan.

Sosial : berkenaan dengan masyarakat.

Spontanitas : 1kesertamertaan; kespontanan; 2 perbuatan yang wajar, bebas dari pengaruh orang lain dan tanpa pamrih.

Tata krama : aturan atau sopan santun.

Topik : hal yang pertama kali ditemukan ketika penulis akann membuat tulisan.

Urgensi : keharusan yang mendesak; hal sangat penting.

Visual : sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca ole indera penglihatan.

Vokal : bunyi bahasa yang dihasilkan oleh arus udara dari paru-paru melalui pita suara dan penyempitan pada saluran suara diatas glottis.

INDEKS

A

Afirmatif, 128, 129, 132, 133, 134, 135 Akademik, 125 110, 111, 112, 113, 114,115, 116,120, 121, 125, 126, 146, 147 Dramatis

E Efektif

Elaborasi, 146, 147, Etika, 63,87, 88, 90

Etiket, 86, 87, 88, 89, 90, 128, 134, Etiket(belanda), 89

F Integritas, 63, 83, 85

Interaksi, 18, 28, 37, 39, 54, 66, 73, 75, 106, 109, 113, 122, 139 Konsentrasi, 61, 79, 89, 92, 138

Konsep, 10, 23, 28, 31, 53, 66, 69, 73, 87, 117, 118, 119, 128, 141, L

Lafal, 43, 44, 50, 56, 57, 59, 78, Linguistik, 3, 4, 5, 17, 20, Lambang, 2, 3,

M

Mendeskripsikan, 42, 44, 52, 118, 143 Miskomunikasi, 82, 85

Minat, 25, 49, 56, 59, 68, 72,

Moderator, 37, 54, 107, 111, 113, 114, 115, 116, 119, 120, 122, 124, 125, 126,

Oposisi, 129, 130, 131 Otoritas, 63

P

Pakar, 70, 119, 120, Paraphrase

Partisipan, 7, 18, 71 Pelopor, 25, Penelis

Penyaji, 125, 126, 127, Personalitas, 5, 15, 16,

S

Sarana, 23, 24, 25, 56, 69, 98, 137 Semantik, 5, 8, 9, 17, 19, 28,

Simposium, 11, 39, 117, 118, 119, 120, 121, 122, Sistematis, 3, 4, 38, 77, 82, 98, 139

Skedul

Sosial, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 25, 26, 84, 95, 103, 112, 114

Spontanitas T

Tata krama, 87, 88, 89, 90, 126, 127

Topik, 27, 37, 38, 39, 58, 60, 63, 64, 65, 66, 80, 97, 115, 117, 118, 119, 120, 122, 124, 127, 128, 129, 132, 135, 136, 142, 145, U

Urgensi, 93 V

Visual, 3, 7, 18, 97, 98, 119,

Vokal, 3, 9, 20, 31, 32, 33, 56, 59, 64, 99

KETERAMPILAN

Dokumen terkait