• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abbot, R. T. 1974. American Seashells. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

Afriliantini, L. I. N. 2002. Kondisi Mangrove dan Kaitannya dengan Produksi Perikanan di Pesisir Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. [SKRIPSI]. Departemen Manajemen Sumberdaya Peraiaran. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor.

Aksornkoae, S. 1993. Ecology and Management of Mangrove. Bangkok: IUCN. Ariani, S.R. 2004. Studi Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Suaka

Margasatwa Pulau Rambut, DKI Jakarta. [SKRIPSI]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. Institute Pertanian Bogor.

21 Beasley, C. R., C. M. Fernandes dan C. P. Gomes. 2005. Molluscan Diversity and Abundance Among Coastal Habitats of Northern Brazil. ECOTROPICA. 1: 9– 20.

Bengen, D. G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.

Bishop, M. J., J. E. Byers dan B. J. Marcek. .2012. Density-Dependent Facilitation Cascades Determine Epifaunal Community Structure in Temperate Australian Mangroves. Ecology. 93(6): 1388–1401

Bouillon, Steven., T. Moens, I. Overmeer dan N. Koedam. 2004. Resource Utilization Patterns of Epifauna from Mangrove Forests with Contrasting Inputs of Local Versus Imported Organic Matter. Marine Ecology Progress Series. 278: 77–88.

Dewiyanti, Irma et al. 2012. Diversity of Gastropods and Bivalves in Mangrove Ecosystem Rehabilitation Areas in Aceh Besar and Banda Aceh Districts, Indonesia. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation International Journal of the Bioflux Society. 5(2): 55-59

Dittmann, S. 2001. Abundance and distribution of Small Infauna in Mangroves of Missionary Bay, North Queensland, Australia. Rev. Biol. Trop. 49(2): 535-544 Giesen, W., S. Wulffraat dan L. Scholten.. 2007. Mangrove Guidebook for

Southeast Asia. Bangkok: FAO and Wetlands International, Dharmasarn Co., Ltd.

Gondal, M. A., N. U. Saher dan N. A. Qureshi. 2012. Diversity And Biomass Distribution of Intertidal Fauna in Sonmiani Bay (Miani Hor), Balochistan (Pakistan). Egypt. Acad. J. Biolog. Sci., 4(1): 219-234.

Gosner, K L. 1971. Guide to Identification of Marine and Estuarine Invertebrate. New York: Wiley-Interscience a Devicion of John Wiley and Sons, Inc.

Gray, John S., Elliot, M. 2009. Ecology of Marine Sediments. New York: Oxford University Press.

Hutchings, P. dan P. Saenger. 1987. Ecology of Mangroves. University of Queensland Press, St Lucia.

Harahap, M. K. 2001. Kajian Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Desa Karangsong, Indramayu). [TESIS]. Program Pascasarjana. Institute Pertanian Bogor.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kalay, D. E. 2008. Perubahan Garis Pantai di Sepanjang Pesisir Pantai Indramayu. [TESIS]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Karwati, Nunung. 2002. Struktur Komunitas Gastropoda dan Bivalvia pada Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. [SKRIPSI]. Departemen Manajemen Sumberdaya Peraiaran. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor.

Kementrian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.201/2004 Tentang Kriteria Baku Dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta.

Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. New York: University Of British Columbia, Harper Collins Publisher.

Kusmana, C. 1996. Nilai Ekologis Ekosisitem Hutan Mangrove. Media Konservasi. V (1): 17-24.

22

Macintosh, D. J., E. C. Ashton, Havanon. 2002. Mangrove rehabilitation and Intertidal Biodiversity: a Study in the Ranong Mangrove Ecosystem Thailand. Estuarine, Coastal and shelf Science 55:331-345.

Morrisey, D.J., G.A. Skilleter, J.I. Ellis, B.R. Burns dan C.E Kemp. 2002. Differences in Benthic Fauna and Sediment Among Mangrove (A. marina Var. Australasica) Stands of Different Ages in New Zealand. Estuarine, Coastal And Shelf Science. 56: 581–592

Noor, Y. R., M. Khazali, dan I. N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove Indonesia. PKA-Wetland International For Indonesia Program. Bogor.

Nurgayah, Wa. 2008. Tipologi Fungsional Mangrove dan Keterkaitannya dengan Komunitas Iktiofauna di Pulau Lentea Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. [TESIS]. Sekolah Pascasarjana. Institu Pertanian Bogor.

Odum, E. P. 1997. Dasar Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.

Omat. 2008. Implikasi Keberadaan PPI Terhadap Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Perikanan Studi Kasus: PPI Karangsong Kecamatan Indramayu Provinsi Jawa Barat. [TESIS]. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Onrizal. 2008. Teknik Survey dan Analisa Data Sumberdaya Mangrove. Pelatihan

Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan untuk Petugas/Penyuluh Kehutanan. 2008 14-18 Maret.

Pape, E., A. Muthumbi dan C.P. Kamanu. 2007. Size-Dependent Distribution and Feeding Habits of Terebralia Palustris In Mangrove Habitats Of Gazi Bay, Kenya. Estuarine, Coastal And Shelf Science. Volume 76 (2008) 797-808 Purbani, D., M. Boer, Marimir, I. W. Nurjaya, F. Yulianda. 2011. Kondisi

Ekosistem Mangrove Pasca Tsunami Di Pesisir Teluk Loh Pria Laot. Jurnal Segara. 7 (2) : 111-117.

Romaddhon, A. 2008. Kajian Nilai Ekologi Melalui Inventarisasi dan Nilai Indeks Penting (INP) Mangrove Terhadap Perlindungan Lingkungan Kepulauan Kangean. Embryo. 5 (1) : 82-97.

Sari, Siswani. 2004. Struktur Komunitas Kepiting (Brachyura) di Habitat Mangrove Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, NAD. [SKRIPSI]. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. . Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor.

Savitri, A., Khazali M. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir. Bogor: WI-IP/PKSPL

Soedibjo, B. S. 2008. Analisis Komponen Utama dalam Kajian Ekologi. Oseana. XXXIII (2): 43–53

Suryawan, Feri. 2007. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Pasca Tsunami Dikawasan Pesisir Pantai Timur Nangroe Aceh Darussalam. B I O D I V E R S I T A S. 8 (2): 262-265.

Stokes, DJ., Healy, TR & Mason, N 2009, The Benthic Ecology of Expanding Mangrove Habitat, Tauranga Harbour, New Zealand. Proceedings of Coasts and Ports Conference 2009, Wellington, New Zealand, 16-18 September.

Tis’in, M. 2008. Tipologi Mangrove dan Keterkaitannya dengan Populasi Gastropoda Littorina Neritoides (Linne, 1758) di Kepulauan Tanakeke,

23 Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. [TESIS]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Yulianti, Poppy. 2012. Resiliensi Ekosistem Mangrove Terhadap Kenaikan Muka Air Laut (Studi Kasus Teluk Blanakan Kabupaten Subang, Jawa Barat). [TESIS]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

24

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan bahan

Tabel 6 Alat dan bahan serta fungsinya dalam pengambilan contoh

Nama Alat Fungsi

Termometer Mengukur suhu sedimen Refraktometer Mengukur salinitas

pH stick Mengukur pH sedimen

Meteran Mengukur lingkar batang pohon

Tali Rafia Membuat transek

Gunting/pisau Memotong tangkai/daun mangrove Hand Tally Counter Menghitung mangrove

Buku floristik Menentukan jenis mangrove

Formalin Mengawetkan epifauna

Alat tulis Mencatat data

Data Sheet Mencatat data

Cool Box Menyimpan sampel

Plastik klip Menyimpan sampel

Lampiran 2. PCA mangrove dan Kondisi Lingkungan

Principal Component Analysis: Mangrove dan Faktor Lingkungan

Eigenanalysis of the Correlation Matrix

Eigenvalue 12.139 5.746 3.114 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Proportion 0.578 0.274 0.148 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Cumulative 0.578 0.852 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Eigenvalue -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 Proportion -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 Cumulative 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Eigenvalue -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 Proportion -0.000 -0.000 -0.000 -0.000 Cumulative 1.000 1.000 1.000 1.000

25 Lampiran 3. Lokasi pengambilan sampel

Lampiran 4. Jenis epifauna yang ditemukan di Karangsong

Hermit crab (Euparagus sp) Terebra sp. Malampus sp.

Calliostoma sp. Cassidulla sp. Ovatella sp.

Litorinna sp. Cerithidea sp.

26

Dokumen terkait