• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMMAD RIPQI LUBIS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

28

Saran

Pengukuran naungan dengan spherical densitometer pada sistem agroforestri perlu dipertimbangkan karena tidak mencerminkan cahaya yang masuk dari samping tegakan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Suryana I. 2009. Pengujian aktivitas ekstrak daun sirih (Piper betle

Linn.) terhadap Rhizoctonia sp. Secara in vitro. Bul Littro. 20(1):92-98. Atunnisa R. 2013. Produktivitas, laju dekomposisi, dan pelepasan hara serasah

pada tegakan jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) [tesis]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

[BALITTRO] Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 2007. Diskripsi Kunyit Varietas Turina-2. Bogor (ID). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Coder KD dan Warnell DB. 1999. Potential allelopathy in different tree species. Georgia (GE): University of Georgia.

Darusman D. 2012. Kehutanan demi keberlanjutan Indonesia. Bogor (ID): IPB Press.

Daryono H. 1998. Alelopati dari jenis pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese, dan Eucalyptus platyphylla F. Muell. Terhadap semai jenis-jenis tersebut dan jenis kayu kuku (Pericopsis mooniana Thw.) [tesis]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Ghasemzadeh A dan Ghasemzadeh N. 2011. Effects of shading on synthesis and accumulation of polyphenolic compounds in ginger (Zingiber officinale

Roscoe) varieties. Journal of Medicinal Plants Research. 5(11). 2435- 2442.

Gomez KA dan Gomez AA. 2007. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian. Volume ke-2. Sjamsuddin E, Baharsjah JS, penerjemah. Jakarta (ID): UI Press. Terjemahan dari: Statistical Procedures for Agricultural Research.

Hairiah K, Suprayogo D, van Noordwijk M. 2002. Interaksi antara Pohon Tanah Tanamana Semusim. Hairiah K, Widianto, Utami SR, Lusiana B, editor. Bogor (ID). ICRAF.

Hairiah K, Sardjono MA, Sabarnurdin S. 2003. Pengantar Agroforestri. Widianto, Utami SR, Hairiah K, editor. Bogor (ID). ICRAF.

Helmi, Djoefrie MHB, Mugnisjah WQ, Syakir M. 2004. Serapan hara oleh lada perdu (Piper nigrum L.) pada kerapatan tanaman dan pemupukan yang beragam di bawah tegakan kelapa. Forum Pascasarjana. 27(20):145–158. Hilwan I. 1993. Produksi, laju dekomposisi dan pengaruh alelopati serasah Pinus merkusii Jungh. et De Vriesedan Acacia mangium Silld. di hutan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat [tesis]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor. Huxley PH. 1999. Tropical Agroforestry. Blackwel Science Ltd, UK. ISBN 0-

29 Joe B, Vijaykumar M, Lokesh BR. 2004. Biological properties of curcumin cellular and molecular menchanisms of action. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 44(2):97-111.doi:10.1080/10408690490424702. Junaedi A, Chozin MA, Hokim K. 2006. Perkembangan terkini kajian alelopati

[ulasan]. Hayati. 13(2):79-84.

[KEMENHUT] Kementerian Kehutanan 2011a. Basis Data Spasial Kehutanan. Rahayu Y, Sugardiman RA, editor. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Direktorat Inventarisasi dan Pemantay Sumber daya Hutan Kementerian Kehutanan.

[KEMENHUT] Kementerian Kehutanan 2011b. Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Pulau Jawa. Winarno D, Karyana A, Mahmud A, Adi T, Jaya T, Suaidi, Dipo, Haris C, editor. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Das dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan.

Krisnawati H, Kallio M, Kanninen M. 2011. Anthocephalus cadamba Miq.:

ekologi, silvikultur dan produktivitas. Bogor (ID): CIFOR .

Lakitan B. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta (ID): Rajawali Pers. Li L, Chen F, Yao D, Wang J, Ding N, Liu X. 2010. Balanced fertilization for

ginger production-why potassium is important. Better Crops with Plant Food. 1:25-27. www.ipni.net.

Liu X, Ardo S, Bunning M, Parry J, Zhou K, Stushnoff C, Stoniker F, Yu L, Kendall P. 2005 Total phenolic content and DPPH radical scavenging activity of lettuce (Lactuca sativa L.) grown in Colorado. ScienceDirect. 555-557.doi: doi:10.1016/j.lwt.2005.09.007.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor (ID):IPB Press.

Manoi F. 2009. Standar Prosedur Operasional Penanganan Pasca Panen Kunyit. Bogor (ID). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Mansur I. 2012. Prospek Pengembangan Jabon untuk Mendukung Pengembangan Hutan Tanaman. Di dalam: Langi M, Tasirin JS, Walangitan H, Asir LO, editor. Prospek pengembangan hutan tanaman (rakyat), konservasi dan rehabilitasi hutan; 2012 Oktober 23; Manado, Indonesia. Bogor (ID):IPB Press. hlm 1-14.

Mawazin dan Suhaendi H. 2008. Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan diameter Shorea parvifolia Dyer. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 5(4):381-388.

Oktavidiati E, Chozin MA, Wijayanto N, Ghulamahdi M, Darusman LK. 2011. Pertumbuhan tanaman dan kandungan total filantin dan hipofilantin aksesi meniran (Phyllanthus sp. L) pada berbagai tingkat naungan. Jurnal Littri. 17(1):25-31.

Pratikno H. 2010. Pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma domestica Vahl) terhadap bobot badan ayam broiler (Gallus Sp). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 18(2):39-46.

Rahardjo M dan Rosita SMD. 2003. Agro ekosistem tanaman obat. Jurnal Bahan Alam Indonesia. 2(3):89-95

Rahardjo M dan Rostiana O. 2009. Standar Prosedur Operasional Budidaya Kunyit. Circular (16). Bogor (ID): Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

30

Rahardjo M dan Pribadi ER. 2010. Pengaruh pupuk urea, SP-36 dan KCl terhadap pertumbuhan dan produksi temulawak (curcuma xanthorhiza Roxb).

Jurnal Litrri. 16(3):98-105.

Rahardjo M. 2012. Pengaruh pupuk K terhadap pertumbuhan, hasil dan mutu rimpang jahe muda (Zingiber officinale Rosc.) Jurnal Littri. 18(1):10-16. Rakesh K G, Harish K, Ramanjit K. 2011. A new technique for visualization

latent fingerprints on various surfaces using powder from turmeric: A rhizomatous herbaceous plant (Curcuma longa). Egyptian Journal of Forensic Sciences. 1:53-57.doi:10.1016/j.ejfs.2011.04.011.

Risasmoko A. 2012. Penanaman jabon untuk memenuhi kebutuhan kayu rakyat.

[diunduh 2013 Jan 2013]. Tersedia pada:

http://risasmoko.blogspot.com/2012/10/referensi-seputar-jabon-untuk-

hutan.html.

Rostiana O, Hadad EA, Taryono. 1990. Evaluasi dan pemanfaatan plasma nutfah kunyit. Di dalam: Sudiarto, Mulya K, Rosita, Pribadi ER, editor.

Simposium Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri Buku IV Tanaman Obat; 1989 Juli 25-27; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. hlm 888-890.

Rosita SMD, Rahardjo M, Kosasi. 2005. Pola pertumbuhan dan serapan hara N, P dan K tanaman bangle (Zingiber purpurium Roxb.). Jurnal Littri. 1(1):32- 36.

Rosita SMD dan Nurhayati H. 2007. Respon tiga nomor harapan kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap pemupukan. Bul. Littron. 18(2):127-138

Seo J. 2013. Silvicultural practices and growth of jabon tree (Anthocephalus cadamba Miq.) in community forest, West Java, Indonesia [tesis]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Sugiarti L, Wardoyo SE, Sutamihardja RTM, Kartika R, Nurita. 2008. Pengujian antioksidan senyawa kurkuminoid kunyit (Curcuma domestica L.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) secara in vitro. Nusa Tani. 8(2):29–36.

Sukarjo. 2004. Toleransi beberapa jenis Curcuma spp. Terhadap intensitas naungan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 6(2):97-103

Sulaeman, Suparto, Eviati. 2005. Petunjuk Teknis; Analisa kimia tanah, tanaman, air dan pupuk. Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor (ID):Balai Penelitian Tanah.

Supriyanto dan Kasno. 2001. Spherical densiometer manual. Stuckle IC, Siregar CA, Supriyanto, Kartana J, editorial. Bogor (ID). SEAMEO-BIOTROP. Susila IWW. 2010. Riap tegakan duabanga (Duabanga moluccana Bl.) di Rarung.

Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 7(1):47–58.

Syahid SF, Syukur C, Nova NK, Pitona J, Wahyuno D, Balfas R, Idris M, Ermiati, Lukman W, Hasapto P. 2010. Uji adaptasi Sembilan aksesi kunyit di bawah naungan untuk meningkatkan produktivitas > 20 ton/Ha. Laporan hasil penelitian 2010. Balai Tanaman Obat dan Rempah.

Syahid SF, Syukur C, Kristina NN, Pitono J. 2012. Adaptasi delapan nomor harapan kunyit (Curcuma domestica Vahl.) toleran naungan. Bul Littro. 23(2):115-124.

31 Walalangi IT. 1994. Alelopati pada jahe (Zingiber officinale Rosc) [tesis]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Wijayanto N. 2001. Faktor dominan dalam sistem pengelolaan hutan kemasyarakatan Studi kasus di Repong Damar, Pesisir Kuri, Lampung [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wijayanto N dan Nurunnajah. 2012. Intensitas cahaya, suhu, kelembaban dan perakaran lateral mahoni (Swietenia macrophylla King)di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika. 3(1):8-13. Winarti C dan Nurdjanah N. 2005. Peluang tanaman rempah dan obat sebagai

sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian. 24(2):47–55.

Yusron M. 2009. Respon temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap pemberian pupuk bio pada kondisi agroekologi yang berbeda. Jurnal Littri. 15(4):162-167.

Yusron M, Syukur C, Trislawati O. 2012. Respon lima aksesi jahe putih kecil (Zingiber officinale var. Amarum) terhadap pemupukan. Jurnal Littri. 18(2):66-73.

32

Lampiran 1 Diskripsi Kunyit Varietas Turina-2

Nomor seleksi Cudo 30

Asal Hasil seleksi individu asal Garut

Golongan / spesies Curcuma domestica Val Umur tanaman

- Mulai berbunga 4–5 bulan

Mulai panen 10 bulan

- Selesai panen 10– 12 bulan

Tinggi tanaman 150– 200 cm

Bentuk tanaman Tegak

Warna batang semu Hijau keputihan

Bentuk daun Oval

Warna daun Hijau muda

Ciri tanaman siap panen 80% daun berwarna coklat luruh ketanah

Bentuk rimpang Oval

Warna kulit rimpang Coklat

Warna daging rimpang Kuning–Orange Jumlah rimpang per rumput 21 buah

Berat rimpang per rumput 500– 2500 gram Mutu rimpang

Kadar minyak atsiri 6.2%

Kadar kurkumin 9.95%

Kadar abu tak larut asam 0.29% Kadar sari larut dalam air 21.92% Kadar sari larut dalam alcohol 14.89% Agroekologi yang dianjurkan

Ketinggian tempat 80–700 m dpl

Jumlah curah hujan/tahun 2000–4000 mm/tahun

Tipe iklim C

Jenis tanah Latosol

Kegunaan utama Industri obat/pabrik

Peneliti Cheppy Syukur, Laba Udarno, Supriadi, Otih Rosdiana, Budi Martono, Siti Fatimah Sahid

33

Lampiran 2 Hasil analisis daun jabon

Peak R.Time Area Conc% Name

1 2.975 37978153 2.61 Methanamine, N-methyl- (CAS) Dimethylamine

2 3.084 25618130 1.76 Methane, chloro- (CAS) Chloromethane

3 3.130 8527682 0.59 Acetic acid ethenyl ester (CAS) Vinyl acetate

4 3.437 16632341 1.14 Acetic acid ethenyl ester (CAS) Vinyl acetate

5 3.708 12556600 0.86 1,3-Cyclopentadiene (CAS) Cyclopentadiene

6 3.788 3017511 0.21

7 4.081 3196990 0.22 2-Butanone, 3-methyl- (CAS) 3- Methyl-2-butanone

8 4.534 115706824 7.94 Acetic acid (CAS) Ethylic acid 9 13.243 29414860 2.02 1,2-CYCLOPENTANEDIONE 10 15.667 182307750 12.51 l-Limonene

11 24.347 153503602 10.53 Spiro[androst-5-ene-17,1'-cyclobutan]- 2'-one, 3- hydroxy-, (3.beta.,17.beta.)-

35 Lampiran 4 Jenis-jenis pohon berefek alelopati

Efek Alelopati Kuat Efek Alelopati Sedang Efek Alelopati Rendah

Acacia spp Abies amabilis Pinus monophylla Abies concolor Acer saccharum Abies balsamea Pinus ponderosa Aesculus spp Ailanthus altissima Abies grandis Pinus sylvestris Betula pendula Celtis laevigata Acer circinatum Prunus pumila Carpinus spp Celtis occidentalis Acer negundo Quercus alba Casuarina spp Eucalyptus

camaldulensis

Acer platanoides Quercus borealis Cupressus macrocarpa Eucalyptus globulus Acer pseudoplatanus Quercus douglasii Fagus spp Eucalyptus spp Acer saccharinum Quercus gambelii Fraxinus spp Juglans cinerea Aesculus glabra Quercus michauxii Larix deciduas Juglans nigra Aesculus

hippocastanum

Quercus shumardii Picea excelso Leucaena spp Aesculus octandra Rhododendron

maximum

Pinus palustris Myrica cerifera Arbutus menziesii Rhus copallina Pinus spp Picea engelmannii Carya illinoensis Sorbus sitchensis Pinus strobus Platanus occidentalis Carya ovate Tsuga canadensis Populus X spp Populus deltoids Corylus spp Populus tremula Prosopis juliflora Crataegus spp Pseudotsuga

menziesii Prunus cornuta Fraxinus excelsior Quercus petraea Prunus serotina Ginkgo biloba Quercus robur Quercus falcate Gleditsia triacanthos Quercus rubra Quercus marilandica Juniperus monosperma Salix pellita Quercus rubra Juniperus scopulorum

volatile,

Sambucus racemosa Quercus stellata Kalmia spp Sequoia

sempervirens Robinia pseudoacacia

Bark

Picea abies Taxus brevifolia Sassafras albidum Picea mariana Thuja plicata Ulmus americana Picea pungens Tilia americana

Pinus banksiana Tilia cordata

Pinus contorta Tilia planifolia Pinus densiflora Ulmus laevis Pinus edulis Ulmus parvifolia

Pinus elliotii Umbellularia

californica

36

Lampiran 4 Data iklim bulan Desember 2012 sampai bulan Agustus 2013, Lintang 06031' LS, Bujur 106044' BT, Elevasi 207 m

Bulan Suhu Rata-rata (0C) Kelembaban Rata-rata (%) Jumlah Curah Hujan (mm) Desember 2012 26.0 85 358.8 Januari 2013 25.1 88 509.8 Fabruari 2013 25.8 85 406.2 Maret 2013 26.2 84 289.8 April 2013 26.4 85 216.0 Mei 2013 26.2 85 399.3 Juni 2013 26.3 82 62.3 Juli 2013 25.4 85 360.2 Agustus 2013 25.7 85 258.3

Dokumen terkait