Agrios, G., N. 1997. Plant Pathology. Fourth Edition. Academic Press, Inc. San Diego.
Alabouvette, R., Lemanceau, P. & Steinberg, C., 1996. Biological Control of
Fusarium Wilts. Opportunities for Developing A Comercial Product. St.
Paul, MN.
Annisa, R. 2014. Pengaruh pH dan Perubahan Temperatur terhadap Pembentukan
Spora Bacillus sp. BK17. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Asril, M. 2011. Kemampuan Bakteri Tanah dalam Menghambat Pertumbuhan
Ganoderma boninense dan Fusarium oxysporum secara In Vitro dan Uji
Penghambatan Penyakit Layu Fusariumpada Benih Cabai Merah. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ayu, A., Suryanto, D. & Nurwahyuni, I. 2013. Potensi Bakteri Kitinolitik dalam
Pengendalian Aspergillus niger Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Akar
pada Tanaman Kacang Tanah. Saintia Biologi 1(1): 59-64.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Bandar Lampung.
Bailliere, C. & Tindal. 1952. A Text Book of Pharmacognosy. Sixth Edition. London.
Rosmahani, L. 2006. Pengelolaan Hama dan Penyakit Bawang Merah secara Terpadu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jawa Timur.
Basuki, 1982. Penyakit dan Gangguan pada Tanaman Karet. Pusat Penelitian Perkebunan Tanjung Morawa. Tanjung Morawa.
Brzezinska, M. S. Porczyk, E. L. Donderski, W. & Walczak, M. 2009. Degradation of Chitin in Natural Environment Role of Actinomycetes.
Polish Journal of Ecology 57: 220-238.
Burgess L.W. 1981. General Ecology in Fusarium: Disease Biology and Taxonomy. The Pennsylvania States University Press.
Cook, R., J. & Baker K., F. 1983. The Nature and Practice of Biological Control of Plant Pathogens. APS Press. St. Paul, Minenesota. United States of America.
28
Darwis, D. 2006. Sterilisasi Produk Kesehatan (Health Care Product) dengan Radiasi Berkas Elektron. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Helerator dan Aplikasinya. Jakarta, Juli 2006.
De Cal A., Garcia-Lepe R. & Melgarejo P. 2000. Induced Resistance by
Penicillium oxalicum Against F. oxysporum f. sp. lycopersici: Histological
Studies Of Infected And Induced Tomato Stem. Phytopathology 90:
260-268.
Desmond, C., Stanton, C., Collins, G., F., K. & Ross., R., P. 2002. Improved
Survival of Lactobacillus paracasei NFBC 338 in Spray Dried Powders
Containing Gum Acacia. Journal Application Microbiology 93:1003-1012.
Devi, H., S. 2014. Viabilitas Bacillus sp. BK17 Pada Berbagai Bahan Pembawa.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Dziezak J., D. 1988. Microencapsulation and Encapsulated Ingredients. Food
Technol 42: 136-151.
Djaenuddin, N. 2011. Bioekologi Penyakit Layu Fusarium Fusarium oxysporum.
Seminar dan Pertemuan Tahunan XXI PEI, PFI Komda Sulawesi Selatan Dan Dinas Perkebunan Pemerintah Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Djali, M. & Riswanto, I. 2001. Pengaruh Penggunaan Berbagai Media (Absorben)
Terhadap Kualitas Ubi Kayu (Manihot usculenta) Selama penyimpanan.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna Untuk Menumbuhkan Industri Kecil & Menengah. Bandung. P: R11-1-R11-21.
El-Hamshary & Khattab, A. 2008. Evaluation of Antimicrobial Activity of
Bacillus subtilis and Bacillus cereus and Their Fusants Against Fusarium solani. Research Journal of Celland Molecular Biology 2(2): 24-29.
Endah, H. J. 2002. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Fachmiasari, A. & Sembiring, T. 2004. Kombinasi Ekstrak Kedelai dengan Tepung Jagung dan Tapioka Sebagai Media Produksi Kristal Spora
Bacillus thuringensis. Jurnal Teknologi Indonesia 27(1): 33-49.
Ferniah, R., S., Purwantisari, S. & Pujiyanto, S. 2003. Uji Potensi Bakteri Kitinolitik Sebagai Pengendali Hayati Patogen Kapang Penyebab Penyakit
Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Laporan Penelitian. Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro. Semarang.
29
Folders, J., Algra, J., Roelofs, M., C., Leendert, C., L., Tommassen, J. & Bitter,
W. 2001. Characterization of Pseudomonas aeruginosa Chitinase a
Gradually Secreted Protein. J. Bacteriology 183: 7044-7052.
Fujii, T. & Miyashita, K. 1993. Multiple Domain Structure In A Chitinase Gene of Streptomyces lividans. Journal of General Microbiology 139(4): 677-686.
Funkhouser, J., D. & Aronson, N., N. 2007. Chitinase family GH18: Evolutionary
Insights From The Genomic History Of A Diverse Protein Family. BMC
Evol Biol 7: 96-111.
Giyanto, Suhendar, A. & Rustam. 2009. Kajian Pembiakan Bakteri Kitinolitik
Pseudomonas fluorescens dan Bacillus sp. Pada Limbah Organik dan Formulasinya sebagai Pestisida Hayati (BIO-Pesticide). Prosiding Seminar
Hasil PenelitianIPB. Bogor.
Gohel, V., Singh, A., Vimal, M., Ashwini, P. & Chhatpar. H., S. 2006. Bioprospecting and Antifungal Potential of Chitinolytic Microorganisms.
African Jounal of Biotechnology 5(2): 54-72.
Goldsworth, P., R. & Fisher, N., M. 1984. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Terjemahan.
Gomaa, E., Z. 2012. Chitinase Production by Bacillus thuringiensis and Bacillus
licheniformis: Their Potential in Antifungal Biocontrol. Journal of Microbiology 50(1): 103-111.
Hadisutrisno, B. 2004. Budidaya Vanili Tahan Busuk Batang. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hanif, A., Suryanto, D. & Nurwahyuni, I. 2013. Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik
dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit
Bercak Daun pada Tanaman Mentimun. Jurnal Saintia Biologi 1(1):
33-39.
Harni, R. & Amaria, W. 2012. Potensi Bakteri Kitinolitik untuk Pengendalian
Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada (Phytophthora capsici). Buletin
RISTRI Vol. 2. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. Sukabumi.
Haryanti, D., Zul, D. & Fibriarti, B., L. 2014. Formulasi Pupuk Hayati Serbuk Menggunakan Bakteri Pelarut Fosfat Indigenus Asal Tanah Gambut Riau
dalam Berbagai Bahan Pembawa. JOM FMIPA 1 (2): 562-570.
Herdyastuti, N., Raharjo, J., T., Mudasir & Matsjeh, S. 2009. Kitinase dan Mikroorganisme Kitinolitik: Isolasi, Karakterisasi dan Manfaatnya.
30
Hewindati, Yuni, T. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta.
Huda, M. 2010. Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa
paradisiaca L.) secara Kultur Teknis dan Hayati. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hutauruk, D., S. 2014. Viabilitas dan Kemampuan Bakteri Kitinolitik NR09 dan
Bacillus sp. BK17 pada Berbagai Media Pembawa dalam Menghambat
Pertumbuhan Sclerotium rolfsii dan Fusarium Oxysporum pada Benih
Cabai Merah (Capsicum annum L.). Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Justice, O., L. & Bass, L., N. 2002. Prinsip dan Praktik Penyimpanan Benih. Rennie Roesli. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kamil, Z., Rizki, M., Saleh, M. & Moustafa, S. 2007. Isolation and Identification of Rhizosphere Soil Chitinolytic Bacteria and their Potential in Antifungal
Biocontrol. Global Journal of Molecular Sciences 2(2): 57-66.
Kloepper, J., W. & Schroth M., N. 1978. Plant Growth promoting Rhizobacteria
on radishes. In Proceedings of the 4th International Conference on Plant
Pathogenic Bacteria. ed Station dePathologic Vegetal et
Phytobacteriologic. Phytophatology 2: 879-882.
Kumalawati, Z. 2006. Ketahanan Bibit Vanili (Vanilla planifolia Andrews)
Terhadap Penyakit Busuk Batang (Fusarium oxysporum f.sp vanillae)
Yang Diaplikasi Mikoriza (Glomus fasciculatus). Jurnal Agrisistem 2 (2):
74-86.
Malinda, N., Suryanto, D. & Nurtjahja, K. 2013. Penghambatan Serangan
Sclerotium rolfsii Penyebab Rebah Kecambah pada Kedelai dengan
Bakteri Kitinolitik. Saintia Biologi 1(1): 52-56.
Maurhofe, M., Reinmann, C., Schmidli – Sacherer, P., Heeb, S., D. & Defago, G.
1998. Salicylic Acid Biosynthetic Genes Expressed Pseudomonas
fluorescens strain P3 Improve The Induction of Systemic Resistance in
Tobacco Againt Tobacco Necrotic Virus. Phythophatology 88: 678-684.
Mardhia, Y. 2010. Aktivitas Antibakteri Edible Film Dari Pati Tapioka Yang Di
Inkorporasi Dengan Minyak Atsiri Daun Attarasa (Litsea Cubeba). Skripsi.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Miller, A. S., Randall, C., R. & Richard, M., R. 1986. Fusarium and Verticillium
Wilts of Tomato, Potato, Pepper, and Eggplant. The Ohio State University. Mitsutomi, M., Kidoh, H., Tomita, H. & Watanabe, T. 1995. The Action of
Bacillus circulans WL-12 Chitinases on Partially N-acetylated Chitosan.
31
Muchtar, S., D., Widajati, E. & Giyanto. 2014. Pelapisan Benih Menggunakan Bakteri Probiotik untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Selama Penyimpanan. Jurnal Agrohorti 1 (4): 26-33.
Muharni & Nurnawati, E. 2007. Pengujian Aktivitas Kitinase Bacillus circulans
untuk Dikembangkan sebagai Agen Biokontrol pada Penyakit Tanaman.
Jurnal Penelitian Sains 14(1): 144-150.
Muharni & Widjajanti. 2011. Skrining Bakteri Kitinolitik Antagonis Terhadap
Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) dari Rizosfir
Tanaman Karet. Jurnal Penelitian Sains 14(1D): 51-56.
Novitasari, P. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik Penghambat
Pertumbuhan Cendawan Patogen Asal Kokon Cricula trifenestrata.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ohno, T., Armand, S., Hata, T., Nikaidou, N., Henrissat, B., Mitsutomi, M. & Watanabe, T. 2001. A Modular Family 19Chitinase Found in the
Prokaryotic Organism Streptomyces griceus HUT 6037. Journal of
Bacteriology 178(17): 5065-5070.
Oku, H. 1994. Plant Pathogenesis and Disease Control. Lewis Pulb. London. Pelczar, M., J., & Chan E., C., S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Ploetz, R., C. 2003. Disease of Tropical Fruit Crops. CABI Publishing. Wallingford. United Kingdom.
Priyatno, T., P., Sudjadi, M., Sudjono & Chaerani. 2000. Aktivitas Kitinase
Mikroba Antagonistik Penyebab Lisis Miselia Phakopsora pachyrhizi Syd.
Prosiding Kongres Nasional XIV dan Seminar Ilmiah PFI. Palembang. Purwanti, M., Sudarwanto, M., Rahayu W., P. & Sanjaya W., A. 2009. Pengaruh
Berbagai Kondisi Preparasi dan Penyimpanan Susu Formula pada
Pertumbuhan Spora Bacillus cereus dan Clostridium perfringens. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan 20(1): 1-8.
Purwantisari, S., Pujiyanto, S. & Ferniah, R. 2005. Uji Efektivitas Bakteri Kitinolitik sebagai Pengendali Pertumbuhan Kapang Patogen Penyebab Penyakit Utama Tanaman Sayuran dan Potensinya sebagai Bahan
Biofungisida Ramah Lingkungan. Laporan Penelitian FMIPA UNDIP.
Semarang.
Rahmawati, 2010. Pemanfaatan Nata De Coco dalam Pembuatan Tablet Ekstrak
Etanol Daun Ruku-Ruku (Ocimum sanctum L.). Skripsi. Universitas
32
Rahwayuningsih, D. 2010. Pengaruh Penggunaan Amilum Singkong
Pregelatinase sebagai Bahan Penghancur Terhadap Sifat Fisik Tablet
Aspirin. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Purwokerto.
Risch S., J. 1995. Encapsulation and Controlled Release of Food Ingredients. American Chemical Society. Washington DC.
Rosadi, A. 2007. Pembuatan Permen Tablet Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum
basilicum). Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.
Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase
dari Air Laut di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri Fakultas
Farmasi. Universitas Padjadjaran. Jatinagor.
Rowe, R., C., Sheskey, P., J. & Weller, P., J. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients Fourth Edition. Pharmaceutical Press. London.
Rukmana, 1996. Usaha Tani Cabai Hibrisida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius. Jogjakarta.
Samran, 2003. Sediaan Pelepasan Terkontrol: Kitosan Sebagai Matrik Sediaan
Tablet Press-Coating. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soekemi, Yuanita, Fat, A. & Salim, U. 1987. Tablet. Mayang Kencana. Medan. Soesanto L., Rokhlani & Nur, P. 2008. Beberapa Mikroorganisme Antagonis
Terhadap Penyakit Layu Fusarium gladiol. Agrivita 30(1): 76-83.
Sulistiani, 2009. Formulasi Spora Bacillus subtilis Sebagai Agens Hayati dan
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Berbagai Bahan
Pembawa. Skripsi. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB.
Bogor.
Summerell, B., A., Saleh B., & Leslie J., F. 2003. A Utilitarian Approach to
Fusarium Identificationis. Plant Disease 87: 117-129.
Suryadi, Y., T., Priyatno, P., Susilowati, D., N., Samudra, I., M., Yudhistira, N. & Purwakusumah, E., D. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Kitinase Asal
Bacillus cereus 11 U (Isolation and Chitinase Characterization of Bacillus cereus 11 UJ). Jurnal Biologi Indonesia 9(1): 51-62.
Suryanto, D., Patonah, S. & Munir, E. 2010. Control of Fusarium Wilt of Chili
With Chitinolytic Bacteria. Hayati J Biosci 17(1): 5-8.
Suryanto, D., Irawati, N. & Munir, E. 2011. Isolation and Characterization of Chitinolytic Bacteria and Their Potential to Inhibit Plant Pathogenic Fungi.
33
Suryanto, D., Asril, M., Munir, E., Kurdhinata, E., H. 2013. Assay of Antagonistic Bacteria of Single Isolate and Combination to Control Seedling-off in
Chili Seed caused by Fusarium oxysporum. Journal of Pure and Applied
Microbiology 8 Special Edition Nov 2014.
Suryanto, D., Indarwan, A. & E. Munir. 2012. Examination of Chithinolytic Bacteria in Alginate-Chitosane Encapsulation on Chili Seed Agains
Damping Off Caused by Fusarium oxysporum. American Journal of
Agricultural and Biological Sciences 7(4): 461-467.
Suzuki, K., Taiyoji, N., Sugawara, N., Nikaidou, B., Henrissa, & Watanabe, T.
1999. The Third Chitinase Gene (chi C) of Serratia marcescens 2170 and
the Relationship of Its Product to Other Bacterial Chitinases. Biochem
Journal 343: 587-596.
Swift, C., E., Wickliffe, E., R. & Schwartz, H., F. 2002. Vegetative Compatibility
Groups of Fusarium oxysporum f. sp. cepae from Onion in Colorado.
Journal of Plant Disease 86(6): 606-617.
Thamthiankul, S., Suan-Ngay, S., & Tantimavanich, S. 2001. Chitinase from
Bacillus thuringensis subsp. Pakistani. Journal Appl Microbiol Biotechnol
56: 395-401.
Toharisman, A., 2007. Peluang Pemanfaatan Enzim Kitinase di Industri Gula.
Makalah P3GI.
Tuzun, S. & Kuc, J. 1991. Plant immunization : An Alternative To Pesticides For Control Of Plant Disease In The Green House And Field. In Bay-Peterson J., (Ed), The Biological Control Of Plant Disease. Food And Fertilizer Technology Center, Taiwan.
Untung, K. 1996. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Van Loon, L., C., Bakker, A., H., M. & Pieterse, C., M., J. 1998. Systemic
Resistance Induced by Rhizosphere Bacteria. Phytopathol. Department of
Plant Ecology and Evolutionary Biology, Utrecht University. 36: 453–83.
Watanabe, A., Nong, V., H., Zhang, D., Arahira, M., Yeboah, N., A., Udaka, K., & Fukazawa, C. 1999. Molecular Cloning and Ethylene Inducible
Expression of Chibi b1 Chitinase from Soybean (Glycine max L.) Biosci
Biotech Biochem 63: 251-256.
Wu, M., L., Chuang, Y., C., Chen, J., P., Chen, C., S. & Chang, M., C. 2001. Identification & Characterization of Three Chitin-Binding Domains
Within the Multidomain Chitinase Chi92 from Aeromonas hydrophilla jp
34
Yusriadi. 2004. Pengendalian Biologi (Biokontrol) Penyakit Tular Tanah Kacang
Tanah dengan Pseudomonas (Ralstonia) fluorescens BSK8. Jurnal
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Pembuatan Koloidal Kitin
Dihaluskan
Dilarutkan dalam 180 ml 10N HCl sambil diaduk dengan pengaduk magnetik selama 1,5-2 jam.
Dituang ke dalam erlenmeyer yang berisi 2 liter air.
Dibiarkan semalam kemudian bagian yang bening dipisahkan dari endapannya.
Dicuci sampai pH suspensi kitin antara 5-7
Diambil 10 ml kemudian dikeringkan pada suhu 80ºC. Dihitung berat keringnya.
20 g kitin
Suspensi kitin
Endapan Bagian bening
36 Lampiran 2. Pembuatan MGMK Agar K2HPO4 0,7 g KH2PO4 0,3 g MgSO4.7H2O 0,5 g FeSO4.7H2O 0,01 g ZnSO4 0,001g MnCl2 0,001g Koloidal kitin 0,2% Agar 2% (b/v) Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur kemudian ditambahkan dengan akuades hingga volumenya menjadi 1 liter. Diatur derajat keasaman hingga mencapai 6,8-7 dengan menambahkan NaOH 0,1N atau HCl 0,1N. Setelah sampai pada pH yang diinginkan lalu disterilkan dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit.
37
Lampiran 3.
Penghambatan Serangan F. oxysporum pada Benih Cabai
Disaring
Dimasukkan ke dalam plastik tahan panas
Disterilkan dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121oC
selama 15 menit.
Diambil sebanyak 100 ml
Dicampur dengan 500 g campuran tanah dan kompos steril (3:1) di dalam nampan plastik
Ditanam 30 buah benih cabai dalam tiap nampan Ditutup dengan plastik
Diamati tanaman yang terserang rebah kecambah selama 30 hari Suspensi biakan
F . oxysporum
Hasil
Media Tanam Steril Tanah + Kompos (3:1)
38
Diambil sebanyak 100 ml
Dicampur dengan 500 g campuran tanah dan kompos steril (3:1) di dalam nampan plastik
Ditanam 30 buah benih cabai yang telah direndam dengan tablet
Bacillus sp. BK17 selama 1 malam. Ditutup dengan plastik
Diamati tanaman yang terserang rebah kecambah selama 30 hari Suspensi biakan
F. oxysporum
39
Lampiran 4.
Foto Penelitian: (A) Alat pencetak tablet, (B) Proses pencetakan tablet, (C) Tablet Bacillus sp. BK17, (D) Penyimpanan tablet Bacillus sp. BK17, (E) Isolat F. oxysporum pada media PDA selama 5 hari pembiakan, (F) Isolat F. oxysporumpada media GYB selama 7 hari pembiakan
E F
A B C
40
Lampiran 5.
Benih Cabai Merah Pada Tiap Perlakuan Selama Masa Semai 30 hari:
(A) Kontrol, (B) Bacillus sp. BK17, (C) Bacillus sp. BK17+ F. oxysporum, (D) F. oxysporum