• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memfasilitasi sesi:

1. Refleksi pada pengembangan usaha berbasis individu atau kelompok • Mengacu pada Pedoman 13.

• Minta peserta untuk menyampaikan pengalaman mereka dalam bekerja dalam atau dengan kelompok yang telah disusun.

• Minta peserta untuk membuat daftar manfaat bekerja dalam kelompok dan bekerja secara individu.

• Siapkan tabel untuk membandingkan manfaat bekerja di dalam kelompok dibandingkan dengan bekerja secara individual

• Minta peserta untuk mengambarkan cara mereka membentuk kelompok secara tradisional dan aturan yang mereka tetapkan untuk operasi mereka (ukuran, tanggungjawab,

pembentukan dan formalisasi kelompok, peran dari perwakilan mereka, dll). Latihan ini akan membantu peserta untuk melihat manfaat kolaborasi.

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan

“Manfaat Kerja Kelompok”

2. Manfaat usaha berbasis kelompok:

• Bagilah peserta menjadi kelompok kecil

• Minta kelompok untuk membuat daftar manfaat yang akan mereka dapatkan apabila bekerja secara bersama pada proyek pengembangan usaha.

• Minta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain.

• Rangkum semua informasi di dalam sebuah tabel.

• Diskusikan poin-poin yang berbeda dan lengkapi daftar seperlunya (mengacu pada Pedoman 14)

3. Merefleksikan berbagai jenis atau bentuk badan hukum yang memungkinkan • Rancang sesi curah pendapat untuk topik dibawah ini:

» Pengalaman peserta saat mendaftar atau tergabung dalam kelompok;

» Berbagai jenis atau bentuk badan hukum yang tersedia untuk usaha dalam suatu negara.

• Distribusikan daftar jenis atau bentuk badan hukum yang memungkinkan untuk usaha kecil dalam suatu negara, seperti yang telah dipersiapkan oleh tim pada aktifitas awal. 4. Tinjau keluaran Fase 1, menggunakan Pedoman 16.

Pada tahapan ini, peserta dapat menunjukkan aspek kunci dari konteks sosial-budaya mereka, seperti ikatan sosial tertentu dan bidang keterkaitan. Hasilnya, mereka mungkin akan menunjukkan bentuk pengelompokan yang mereka sukai yang dapat digunakan sebagai fondasi untuk pekerjaan selanjutnya dalam proses APP.

Kiat-kiat fasilitasi • Undang perwakilan kelompok profesional yang ada (koperasi, asosiasi produsen, dll) untuk menjelaskan keuntungan bekerja dalam sebuah kelompok usaha.

• Ketika memfasilitasi sesi di dalam komunitas, hormati prinsip-prinsip berikut ini:

» Jangan menyembunyikan atau mengacuhkan pernyataan walaupun tidak relevan dengan topik (walaupun begitu, jangan biarkan diskusi yang berkepanjangan untuk topik tersebut, hanya sebatas pengetahuan saja untuk mereka)

» Pertahankan kehadiran peserta dengan menerapkan teknik yang sesuai, seperti memberikan pertanyaan, menggunakan humor dan canda, bercerita, bermain peran dan melalui penggunaan pedoman yang inovatif dan menarik lainnya.

» Pastikan pengelola proyek dan pihak berwenang mendapatkan informasi tentang isu yang muncul dan fasilitasi dialog untuk menanyakan isu tersebut.

Kesimpulan Fase 1

Untuk menyimpulkan Fase 1, adalah perlu untuk:

• Meneliti ulang hasil kerja utama, termasuk rentang produk potensial dan kebutuhan untuk penelitian lanjutan tentang pasar potensial;

• Mengidentifikasi pelaku usaha potensial yang berkeinginan untuk melanjutkan ke fase 2; • Bergabung dalam tim yang merupakan perwakilan pelaku usaha yang ingin berpartisipasi pada

survei fase 2 untuk memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok pelaku usaha. Kelompok untuk Fase 2 seharusnya mewakili sub kelompok yang berbeda dan keanggotaan kelompok tersebut aktif di bidang produksi, perdagangan, atau proses suatu atau beberapa produk yang berasal dari daftar produk yang dihasilkan pada Fase 1. Para anggota kelompok ini akan bertindak sebagai pengumpul informasi selama Fase 2.

• Simpulkan pertemuan dengan cara merangkum keluaran utama (Peralatan 16: mengkaji ulang keluaran dari Fase 1).

• Tanya para peserta sekiranya mereka tertarik untuk berpartisipasi pada Fase 2.

• Ketika Anda kembali ke kantor, kaji ulang pekerjaan yang telah diselesaikan pada Fase 1 dengan cara mengisi laporan sesuai format pada Fase 1 yang disediakan oleh proyek. Hal ini akan membantu jika Anda harus mengulang proses dimanapun, dan juga akan menyiapkan pondasi untuk perencanaan Fase 2.

10% dari yang dibaca

20% dari yang didengar

30% dari yang dilihat

50% dari yang dilihat dan didengar

70% dari yang dikatakan

90% dari yang dikatakan dan dilakukan

Pedoman untuk

melakukan fasilitasi

Pedoman 1: Tujuan dan Kriteria Mengenal Kelompok

Calon Pelaku Usaha

OBYEKTIF PROYEK

Pedoman 2: Ciri-Ciri Pelaku Usaha yang Baik

Seorang pelaku usaha yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Mengambil inisiatif dan berani untuk mengambil risiko; • Menangkap dan memanfaatkan peluang secara tepat; • Belajar dari pengalaman yang lalu;

• Senantiasa mencari informasi terkini; • Peduli pada kualitas kerja;

• Menghormati kontrak kerja; • Efisien;

• Gigih;

• Perencana yang sistematik; • Pemecah permasalahan; • Percaya diri;

• Persuasif;

• Mengetahui bagaimana cara mempengaruhi pihak lain

• Secara umum, pelaku usaha yang sukses memiliki orientasi kuat pada pencapaian, pemecahan masalah, pengaruh dan manajemen*.

Pedoman 3: Daftar isian Persyaratan yang Perlu

Dipenuhi oleh Kelompok untuk Dipertimbangkan

sebagai Calon Pelaku Usaha

Bilamana Anda diminta untuk membantu KPH pengembangan usaha, Anda pertama-tama perlu memeriksa apakah kelompok ini memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:

• Semua anggota kelompok merasa dan mengungkapkan pentingnya meningkatkan pendapatan mereka di samping kegiatan konservasi hutan mereka.

• Semua anggota setuju untuk menambah pendapatan sebagai tujuan aktifitas kelompok mereka dan setuju bahwa kelompok mereka yang sekarang akan bertindak juga sebagai kelompok kewirausahaan.

• Kelompok diperbolehkan secara legal untuk menghasilkan keuntungan finansial dari sumber daya alam.

• Kelompok mempunyai anggota yang cukup dengan keterampilan dan sikap kewirausahaan yang mumpuni.

• Kelompok dibangun untuk mengelola operasional dan keuntungan finansial dari penjualan secara efisien.

• Kelompok mau dan bisa memodifikasi AD/ART nya untuk mengintegrasikan pengembangan usaha dan aktifitas perolehan pendapatan diluar kegiatan konservasi hutan.

Jika proyek tidak meminta kelompok untuk bertindak sebagai pelaku usaha, tetapi mengizinkan beberapa anggota kelompok untuk mengembangkan aktifitas perolehan pendapatan, maka persyaratan berikut harus dipenuhi:

1. Satu atau beberapa individu atau sub-kelompok KPH yang dibentuk dalam konservasi hutan mengungkapkan pentingnya meningkatkan pendapatan mereka dan pendapatan KPH. 2. Individual atau sub-kelompok yang memperlihatkan ketertarikan untuk membuat usaha

mempunyai keterampilan dan sikap kewirausahaan yang diperlukan.

3. Individual atau sub-kelompok dapat mendaftarkan diri mereka dibawah naungan badan hukum yang sesuai untuk menghasilkan profit, namun masih menyatu dalam KPH.

4. KPH setuju bahwa individu atau sub-kelompok dapat menggunakan sumber daya dari wilayah KPH dengan persyaratan yang disepakati kedua belah pihak.

Pedoman 4: Blanko dan Contoh Peringkat Kondisi

Finansial Calon Pelaku Usaha

Kelompok Peringkat Finansial /

Permodalan Kriteria Pengelompokkan

Sangat berkecukupan Berkecukupan Sedang Kurang

Contoh: kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan rumah tangga dalam kelompok Kondisi finansial.

Kelompok Peringkat kekayaan Kriteria Pengelompokkan

Sangat berkecukupan • Memiliki persediaan makanan yang cukup untuk konsumsi, memiliki tabungan memadai dan pendapatan yang berkecukupan

Berkecukupan • Memiliki perangkat elektronik (TV, Kulkas, dll), hewan ternak (sapi, kambing, dll) dan kendaraan bermotor/tidak bermotor (sepeda, motor, mobil)

• Mempunyai lahan garapan yang cukup untuk kegiatan budidaya

Sedang • Mengalami kekurangan persediaan makanan antara satu sampai tiga bulan dalam setahun

• Mempunyai satu atau dua hewan ternak saja

• Mempunyai tanah yang cukup untuk kegiatan budidaya Kurang • Mengalami kekurangan persediaan makanan lebih dari

tiga bulan dalam setahun

• Mengalami kekurangan daya listrik

• Tidak mempunyai lahan garapan yang cukup untuk kegiatan budidaya

Pedoman 5: Hasil Gabungan dari Peringkat Finansial

dengan Jumlah Rumah Tangga

Kabupaten: __________________________________ Desa: __________________________________

Peringkat

Desa 1 Desa 2 Desa 3 Desa 4 Total Jumlah RT %* Jumlah RT % Jumlah RT % Jumlah RT % Jumlah RT % Sangat berkecukupan / sejahtera Berkecukupan / sejahtera Rata-rata Pra sejahtera Total

Pedoman 6: Contoh Faktor yang Dimasukkan dalam

Daftar Referensi Sumber Daya dan Produk Potensial

• Serat dan benang

Contoh: bambu untuk furnitur, kerajinan dan tusuk gigi; rotan untuk furnitur dan kerajinan

• Produk yang dapat dimakan

Contoh: buah, kacang, jamur, daun untuk teh, rempah-rempah, produk hewan (seperti ayam dan telur)

• Ekstraksi dan eksudasi (hasil proses pengeluaran, pemancaran misalnya getah, dll)

Resin dan getah

Contoh: oleoresin pinus untuk industri kimia; damar (Dipterocarpus spp.); benzoin (Styrax tonkinesis) untuk parfum

Tannin dan pewarna

Contoh: Tanaman hutan seperti Pinang (Areca cathecu) dan Manggis (Garcinia mangostana), digunakan sebagai pigmen alami untuk mewarnai kain.

• Minyak industrial

Contoh: minyak atsiri Minyak esensial

Contoh: minyak kayu putih untuk obat-obatan dan industri; minyak kayu manis untuk industri makanan dan minuman

Insektisida

Contoh: Kayu manis (Cinnamomum parthenoxylon); daun mimba (Azadirachta indica)

• Tanaman obat-obatan

Tanaman obat-obatan untuk kebutuhan dan pendapatan rumah tangga.

• Tanaman hias

Contoh: anggrek, tumbuhan merambat

• Produk hewan

Contoh: madu; tanduk; tulang; bulu untuk obat-obatan; kutu lak (Laccifer lacca) untuk cat, pernis, insulasi elektronik dan pewarna; ulat sutra.

Pedoman 7: Daftar Sumber Daya dan Produk

Presentasi Daftar Sumber Daya dan Alternatif Produk yang Dihasilkan.

Kabupaten:________________________________ Desa:_____________________________________

Sumber Daya dan Produk

Jumlah pasokan yang tersedia *Diperkirakan oleh warga lokal

Jumlah yang terjual *Diperkirakan oleh warga lokal

Terbatas Sedang Tinggi Terbatas Sedang Tinggi

Pedoman 8: Contoh Peta Sumber Daya

Pemetaan sumber daya dapat dilaksanakan bersama-sama dengan fasilitator untuk memahami inventaris sumber daya alam yang memungkinkan dan tersedia untuk pengembangan usaha dan untuk menilai apa saja yang diketahui oleh penduduk setempat tentang sumber daya di sekitar mereka.

Pedoman 9: Daftar Potensial Kriteria untuk

Mengeliminasi Produk selama Fase 1, Informasi

Diperlukan untuk Menilai Kriteria dan Sumber

Informasi yang Relevan

*Ingat bahwa daftar kriteria harus diadaptasikan dengan konteks proyek sesuai dengan kebutuhan.

Kriteria Eliminasi Informasi yang diperlukan untuk menilai kriteria

Sumber informasi yang memungkinkan AREA PASAR

Jumlah produk/kuantitas

Produk tidak dapat dipanen dalam jumlah yang cukup atau tersedia hanya dalam jumlah yang sedikit.

Untuk setiap produk: • Kuantitas yang dipanen,

diolah dan tingkat pemanenan yang memungkinkan; • Kalender produksi dan

penjualan

• Kecenderungan pemanenan.

Pengepul setempat dan pedagang desa dapat menyediakan informasi atau bisa dikumpulkan selama diskusi awal melalui pemetaan sumber daya partisipatif.

Permintaan pasar

Permintaan produk rendah atau peningkatan produk untuk mencapai standar permintaan sangatlah rumit, menyita waktu dan mahal.

• Untuk setiap produk: • Kuantitas dan nilai yang

diperdagangkan oleh produsen dan pedagang lokal;

• Jenis atau formulasi tertentu dari produk yang diperdagangkan oleh pelaku langsung dalam rantai nilai, di tingkat lokal, kabupaten, provinsi dan nasional (dan internasional jika ada); • Kecenderungan permintaan.

Informasi ini hanya bisa didapatkan dari pedagang desa atau pelaku langsung lainnya di tingkat provinsi dan nasional. Informasi ini dapat dikumpulkan saat berlangsungnya diskusi / pertemuan awal menggunakan survei lokal singkat atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung dan tidak langsung di tingkat provinsi.

Mutu produk

Persyaratan mutu produk tidak dapat dipenuhi dikarenakan kurangnya keterampilan, kurangnya peluang pelatihan, pendidikan yang tidak memadai, kurangnya akses untuk material kemasan, dll. Perbaikan atau tindakan untuk peningkatan mutu yang memakan waktu dan mahal.

• Bentuk dan standar mutu produk yang sekarang ini diperdagangkan di tingkat lokal.

• Bentuk dan mutu produk yang diminta oleh pelaku di tingkat rantai pasar yang lainnya.

Informasi tentang bentuk dan mutu produk terkini dapat dikumpulkan selama pelatihan awal berlangsung, sedangkan informasi bentuk dan mutu yang diinginkan akan dikumpulkan dari pedagang di tingkat

kabupaten, provinsi, nasional atau internasional.

Biaya produksi

Biaya produksi untuk produk yang sama lebih tinggi daripada biaya produksi di tempat lain. Biaya tidak dapat dikurangi secara signifikan dan bisa berdampak negatif pada jumlah atau mutu produk.

• Harga dan biaya produksi saat ini yang dibebankan oleh produsen, pengolah dan pedagang lokal; • Harga dan biaya produksi

saat ini yang dibebankan oleh produsen, pengolah dan pedagang di tempat lain;

Informasi tentang dan biaya produksi harga saat ini dapat dikumpulkan selama diskusi / pertemuan awal dengan membantu calon pelaku usaha untuk menilai biaya tenaga kerja. Biaya transportasi ke pasar dapat disediakan oleh pedagang desa dan kabupaten.

Akses untuk modal

Kredit lokal tidak ada atau tidak berfungsi, dan/atau produsen, pabrik, pengangkut atau pedagang tidak bisa mendapatkan pinjaman untuk memulai atau untuk menjalankan kegiatan bisnis.

• Pengalaman calon pelaku usaha saat ini dalam meningkatkan modal secara informal dan dengan lembaga keuangan formal; • Daftar kemungkinan di

tingkat lokal, kabupaten/ provinsi dan nasional bagi pelaku usaha lokal untuk mengakses modal.

Informasi tentang

pengalaman saat ini dalam mengakses modal formal atau informal dapat dikumpulkan selama lokakarya awal sedangkan informasi tentang ketersediaan modal resmi akan dikumpulkan di tingkat kabupaten atau nasional atau melalui survei awal yang dilaksanakan oleh proyek.

MANAJEMEN SUMBER DAYA

Distribusi Spasial

Produk jarang atau langka dikarenakan faktor-faktor seperti daur biologis tanaman yang menjadi dasarnya dan perubahan ekosistem

• Peta sumber daya; • Pola pemanenan;

• Kecenderungan dan alasan perubahan.

Informasi ini sangat baik disediakan oleh mereka yang mengumpulkan sumber daya (pengepul) dan dapat dikumpulkan saat lokakarya awal dilaksanakan. Jangan lupa untuk menanyakan tidak hanya tentang pasokan produk tetapi juga isu tenaga kerja yang diperlukan untuk mengumpulkan produk.

Dampak Terhadap Lingkungan

Nilai ekonomi produk kemungkinan meningkat sebagai hasil dari pemasaran dan ini akan memicu panen yang berlebihan. Dampak ekologi dari pemanenan belum diuji.

• Teknik panen terkini dan dampaknya pada jumlah spesies

• Teknik alternatif untuk mengurangi dampak negatif pada kelangsungan hidup spesies.

Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi.

Budidaya dan Pemeliharaan

Sumber daya bisa atau tidak bisa dibudidayakan atau pemeliharaannya sangatlah memakan waktu, mahal dan rumit.

• Pengalaman lokal dalam budidaya sumber daya; • Pengalaman dalam budidaya

ditempat lain dan hasilnya, persyaratan dan biaya.

Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi. Kriteria ini kemungkinan bukan penyebab eliminasi kecuali bercampur dengan dua kriteria sebelumnya. Jika produk memiliki kerapatan rendah dan tidak dapat dipanen tanpa menimbulkan dampak negatif, maka produk tersebut perlu dieliminasi.

SOSIAL/BUDAYA

Potensi Regenerasi

Potensi regenerasi produk sangatlah rendah atau ketidakpastian menyangkut kapasitas untuk beregenerasi

• Daur hidup sumber daya alam

• Adanya penelitian dan pengalaman bagaimana mempersingkat daur hidup dan mendapatkan produk dengan lebih cepat. Hasil dan biaya dari penelitian ini

Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi.

Kemauan untuk berpartisipasi

Ketertarikan dalam pemasaran produk lemah. Calon pelaku usaha harus menunjukkan inisiatif dan mau bertindak sebagai pelaku yang bertanggungjawab secara ekonomi, tidak hanya sebagai pihak yang diuntungkan saja.

• Apakah calon pelaku usaha perlu menemukan aktifitas ekonomi untuk meningkatkan pendapatan mereka;

• Apakah calon pelaku usaha terlibat dalam aktifitas bisnis dan siap menjadi pelaku dalam rantai nilai?

Informasi ini harusnya sudah diperiksa saat Langkah 1 Fase 1 berlangsung, tetapi dapat dipelajari lebih lanjut saat pelatihan awal berlangsung ditahapan ini.

Larangan sosial/budaya

Keyakinan budaya mungkin menghambat kelompok masyarakat dalam

mengeksploitasi beberapa produk atau melarang perempuan bekerja bersama mereka.

• Mengapa beberapa produk diperdagangkan ditempat lain tetapi tidak secara lokal? • Keyakinan yang

dapat mempengaruhi pemanfaatan produk tertentu.

Informasi dapat didapatkan dari calon pelaku usaha lokal selama lokakarya awal berjalan

HUKUM/KELEMBAGAAN

Kendala Kebijakan/ Peraturan

Adanya kendala hukum dalam pengumpulan, pengolahan, transportasi dan perdagangan produk.

• Daftar aturan dan ketentuan terkait pengumpulan, pengolahan, transportasi dan perdagangan produk; • Langkah-langkah penegakan

aturan dan ketentuan tersebut;

• Tingkat pengetahuan dan atau pengertian tentang hukum dan regulasi yang ada diantara calon pelaku usaha.

Informasi ini bisa didapatkan melalui calon pelaku usaha saat diskusi / pertemuan awal berlangsung, melalui survei lokal yang dilaksanakan atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung atau tidak langsung di tingkat provinsi dan juga dapat melalui sumber pustaka dari kantor pemerintahan (Kementerian kehutanan dan dinas di daerah yang menangani kehutanan, perindustrian, perdagangan, dll.). Informasi harus

diverifikasi bersama LSM nasional atau ahli yang paham dengan ranah kebijakan.

TEKNOLOGI

Sumber Daya Manusia/ Keahlian

Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pemanenan, pengolahan, pemasaran dan pengembangan produk masih rendah. Meningkatkan level pengetahuan dan keterampilan sangatlah menyita waktu dan mahal.

• Sumber daya manusia yang tersedia; keterampilan, peluang pelatihan untuk laki-laki dan perempuan; bantuan terkini dari badan atau lembaga; teknik yang tersedia, perlengkapan dan peralatan dan materi pelatihan;

• Jenis pengolahan yang digunakan dan daftar unit pengolahan.

Informasi terkait jumlah individu yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan saat ini dapat dikumpulkan selama diskusi / pertemuan awal berjalan sedangkan informasi individual yang memiliki pengalaman spesifik dalam produksi dapat diperoleh melalui survei singkat dalam ruang lingkup lokal atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung maupun tidak langsung di tingkat provinsi. Infrastruktur dan

Komunikasi

Infrastruktur fisik (jalan, sungai, dll.) tidak memadai untuk sarana transportasi barang. Kondisi tersebut menghambat potensi pemasaran produk.

• Status terkini infrastruktur; • Kepraktisan untuk

memindahkan barang sepanjang tahun; • Sarana dan biaya

transportasi;

• Sarana telekomunikasi dan internet serta tingkat pengalaman dalam menggunakannya.

Informasi bisa didapatkan dari calon pelaku usaha selama berlangsungnya diskusi / pertemuan awal.

Beberapa prinsip yang digunakan dalam mengumpulkan informasi:

• Gunakan tabel ini saat pelatihan berlangsung untuk mengumpulkan informasi umum terkait sumber daya dan produk yang tersedia dan memahami kendala utama. Pada tahapan ini, tidak perlu mengumpulkan informasi untuk produk yang sama dari banyak informan.

• Ingat kriteria ini bersifat indikatif.

• Pertimbangkan isu sosial selama proses APP. Dalam Fase ini, sangatlah perlu untuk menguji calon pelaku usaha dan mengevaluasi dampak potensialnya terhadap komunitas. Ketika mencermati tabel di atas, coba untuk memahami peran relatif setiap sub-kelompok (seperti perempuan, anak-anak dan kelompok pra sejahtera) dan peran produk tertentu didalam setiap kelompok.

Pedoman 10: Contoh Blanko untuk Mencatat Data

yang Dikumpulkan dari Informan

Formulir sampel 1: Data Produksi/Perdagangan – aspek ekonomi/pasar pada pengembangan usaha

Produk Waktu yang

dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari rumah menuju tempat panen atau lokasi produksi Jumlah yang diproduksi per hari Musim produksi (daftar bulan dalam tahun) Waktu penyimpanan antara produksi dan penjualan Kegiatan produksi (dengan % laki-laki/ perempuan/ anak-anak Ruang penyimpanan Metode pengelolaan tradisional (penanaman, rotasi, dll) Metode perlindungan (dari pencurian, hama, dll)

Formulir sampel 2: Biaya Produksi – aspek ekonomi/pasar pada pengembangan usaha

Produk Lokasi pasar utama Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi pasar Kegiatan produksi (dengan % laki-laki/ perempuan/ anak-anak Moda transportasi Biaya transportasi barang ke pasar Jumlah perjalanan ke lokasi pasar untuk penjualan Jumlah pajak/biaya legal yang dibayarkan Masalah yang ditemui Biaya lainnya

Formulir sampel 3: Pengalaman calon pelaku usaha dalam menerima kredit – aspek pasar pada pengembangan usaha Sumber kredit Jumlah Penerima (% laki-laki/ perempuan) Kelompok sponsor Tujuan Syarat kredit Nilai suku bunga Pengembalian Kebutuhan kredit lainnya

Pedoman 11: Contoh 1; Menentukan Produk Terpilih

Kabupaten: ___________________________________ Desa: __________________________________

Produk Kriteria eliminasi (x), atau membutuhkan informasi tambahan Eliminasi

Pasar Sumber daya Sosial/Budaya Legal/Institusi Teknologi

Madu Alam X Jauh dari desa X Cepat berkurang X Tidak dapat dilakukan oleh perempuan Rotan X Jauh dari desa X Berkurang Satwa liar Permintaan tinggi X Habis X Dilarang/ pemanfaataan sebagai produk termasuk ilegal Daun Palem Butuh informasi lebih lanjut Butuh informasi lebih lanjut Dll.

Pedoman 12: Contoh 2; Menentukan Produk Terpilih

Produk Eliminasi

Kriteria untuk eliminasi, atau aspek yang membutuhkan lebih banyak informasi

Pasar Sumber daya Sosial/budaya Legal/ Institusi Teknologi Madu Alam Pohon pakis Butuh informasi tambahan Satwa liar X Dilarang

Kayu bakar Arang X Dibatasi hukum Alat pertanian dari kayu Butuh informasi tambahan Tali dari kulit

pohon X Bernilai rendah Cabai Biji-bijian dari pohon Butuh informasi tambahan Butuh informasi tambahan Liana (2 jenis) Kapulaga hutan Kopi hutan

Kayu X penguranganBerisiko Dibatasi hukum Daun palem Tikar daun palem Butuh informasi tambahan Sarang lebah X Hanya bermanfaat bagi sedikit orang Batu asah X Hanya bermanfaat bagi sedikit orang Jamur Butuh informasi tambahan Ikan

“X” menandakan bahwa produk tersebut telah dieliminasi.

“Dibutuhkan informasi tambahan” berarti diperlukan adanya informasi tambahan untuk menentukan apakah sebuah produk perlu dieliminasi.

Pedoman 13: Pengalaman Peserta di dalam Kegiatan

Berkelompok

Desa: ____________________ Kecamatan: ___________________ Kabupaten: ___________________

Kegiatan kelompok yang sudah

dilakukan

Keluaran dari mereka yang bekerja dalam

kelompok

Keluaran dari mereka yang bekerja sendiri

Gambarkan bagaimana kelompok dibentuk Gambarkan aturan untuk melaksanakan kegiatan kelompok

Pedoman 14: Latihan: Manfaat Usaha Berbasis

Kelompok

Bagi peserta ke dalam kelompok dan minta mereka membuat daftar manfaat bekerja di dalam kelompok.

Dokumen terkait