• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIFITAS DAKWAH HABIB HASAN BIN JA’FAR ASSEGAF DI MAJLIS TAKLIM NURUL MUSTHOFA CIGANJUR

A. Dakwah Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

Menurut Habib Hasan sebagai seorang da’i pemahaman yang benar terhadap Islam akan membawa pada kemajuan Islam itu sendiri, dakwah yang dilakukan oleh beliau adalah bertujuan untuk meningkatkan pemahan agama serta agar jama’ahnya lebih mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulnya.

Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Habib Hasan di daerah Ciganjur sebagai tempat dakwahnya didasari karena mendapatkan amanah dari seorang alim ulama atau guru beliau yaitu Habib Ahmad bin Alwi Al-Haddad (yang lebih dikenal dengan Habib Kuncung ) agar Habib Hasan memulai dakwahnya dari daerah ciganjur dan sekitarnya karena pada masa itu daerah itu terkenal banyak warga sekitar yang sedikit sekali mengenal tentang agama, terutama agama islam. Setelah mendengarkan hal tersebut maka Habib Hasan melakukan pendekatan atau dialog dengan anak remaja yang ada di sekitar atau daerah itu, dan melalui dialog itulah akhirnya Habib Hasan mulai berdakwah di daerah ciganjur dan sekitarnya.

Dakwah yang dilakukan oleh Habib Hasan adalah semata-mata hanya untuk memperkenalkan kepada para remaja atau tentang Al-Qur’an dan seorang figur Nabi Muhammad saw, hal ini beliau lakukan karena rasa keprihatinan beliau terhadap anak muda zaman sekarang karena sedikit dari mereka yang mengidolakan nabi kita Muhammad SAW karena kebanyakan dari mereka adalah mengidolakn artis yang cantik

dan seksi dan aktor yang ganteng, bahkan banyak pula diantara anak muda tersebut yang sama sekali tidak mengenal siapa nabi Muhammad Saw itu, atas dasar itulah Habib Hasan memilih anak muda sebagai sasaran dakwahnya.

Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Habib Hasan sangatlah padat tetapi kesemuanya itu telah terjadwal dan terprogram dengan rapih. Karena tempat Majlisnya yang tidak terlalu besar jadi jama’ah yang datang hanya sedikit, mungkin hanya warga sekitar saja yang datang atau jama’ah yang sudah terbiasa mengikuti pengajian beliau.

Dakwah merupakan sebuah perintah yang begitu besar bagi umat islam pada umumnya dan para ahli dakwah khususnya, seorang da’i adalah orang yang memang benar-benar menjunjung tinggi perintah Allah dan tidak pernah bosan untuk selalu menyiarkan ajarannya.

1. Da’i

Seorang da’i harus memiliki kriteria kepribadian yang positif dimata masyarakat karena kriteria kepribadian seorang da’i yang baik sangat menentukan dalam keberhasilan dakwahnya karena pada hakekatnya berdakwah tidak hanya menyampaikan teori tetapi harus memberikan keteladanan bagi umat yang diserunya.

Klasifikasi kepribadian sebagai sorang da’i mencakup dua aspek, yaitu :

a. Aspek Bathiniah, yang mencakup sifat, sikap dan kemampuan diri, diantaranya adalah iman dan takwa kepada Allah SWT, tulus ikhlas, ramah, tawadhu, tekun, sederhana, jujur, tidak mempunyai penyakit hati dan seorang da’i juga dituntut untuk mempunyai sikap mulia dan terh ormat seperti berakhlak mulia, bijaksana, berwibawa serta bertanggung jawab dan memiliki pengetahuan yang luas.

b. Aspek Zahiriah, bagi seorang da’i yang profesional berdakwah dengan jumlah sasaran yang banyak dan heterogen maka kesehatan jasmani harus diperlukan, apabila kondisi badan yang sakit-sakitan maka akan mengurangi stabilitas da’i dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya. Selain itu juga seorang da’i yang mempunyai kesehatan jasmani yang baik akan mampu memikul beban dakwah dengan maksimal.

2. Mad’u

Dakwah merupakan proses mengajak umat manusia untuk menuju jalan Allah untuk kebahagian mereka di dunia dan akhirat. Manusia yang menjadi objek dari aktivitas dakwah bukan hanya bersifat individu maupun bersifat kelompok, karenanya dalam menentukan strategi dakwah seorang da’i perlu memperhatiakan keunikan mad’unya.

Dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya, objek yang dituju oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf tidak terbatas hanya kepada suatu individu atau suatu kelompok saja, tetapi kepada semua aspek itu karena beliau memberikan nasehat dan peringatan kepada berbagai golongan. Baik yang muda, tua, perempuan, laki-laki, orang berada (kaya) ataupun oarng miskin.

Menurut beliau juga hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh semua orang yang menyampaikan pesan agama atau dakwah (da’I ) adalah metode, metode apa yang baik yang digunakan dalam setiap menyampaikan dakwahnya.28 Banyak da’I yang mengunakan metode ceramah dan ditambah dengan humoris (bercanda) tetapi pesan dakwahnya tidak sampai kepada mad’unya dan ada juga yang menyampaikan dakwah

28

dengan serius dan haning tetapi malah membuat para jama’ahnya tertidur sehingga pesan dakwahnya tidak sampai pula.

Metode dakwah merupakan cara yang dilakukan dalam melaksanakan tugas dakwah. Agar dakwahnya mencapai sasaran dengan baik maka diperlukan metode yang tepat bagi mad’unya. Sebaiknya metode dakwah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

3. Metode Dakwah

Metode dakwah yang di gunakan oleh yang Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dalam setiap aktivitas dakwahnya adalah sebagai berikut :

a. Metode Ceramah

Metode ini digunakan oleh Habib Hasan hanya pada malam senin, malam selasa dan malam juma’t dan khusus di malam jum’at biasanya Habib Hasan mengajak para jama’ahnya untuk berziarah kemakam para wali terutama kemakam gurunya beliau yaitu Habib Achmad bin Alwi Al-Haddad yang ada di daerah kali bata Jakarta selatan dan biasanya metode ceramah ini Habib Hasan gunakan pada taklim-taklim akbar seperti pada malam minggu dan malam selasa.

b. Metode Tanya Jawab

Tanya Jawab adalah penyampain materi dakwah dengan cara mendorong madh’unya untuk menyatakan atau menanyakan sesuatu masalah yang belum dimengerti oleh madh’u, metode ini bertujuan agar para jama’ahnya kritis terhadap suatu masalah dan metode ini digunakan oleh Habib Hasan pada malam selasa dan malam sabtu saja karena dua malam ini Habib Hasan berceramah menggunakan kitab yang juga dimiliki oleh para jama’ahnya.

C. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi atau percakapan yang dilakukan oleh seorang da’I dengan seorang madh’u yang dianggap sebagai sasaran dakwahnya. Metode ini Habib Hasan gunakan apabila ada jama’ahnya yang ingin berkonsultasi dengan beliau tentang masalah hidup yang sedang dihadapinya.

4. Materi Dakwah

Materi yang digunakan oleh Habib Hasan bin Ja’afar Assegaf dalam aktivitas dakwahnya adalah yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma, Qiyas Ulama, semua sumber ini digunakan oleh beliau sebagai pedoman dalam menyampaikan bebagai macam materi agama islam yang meliputi berbagai macam bidang, seperti Tauhid, Fiqih, Akhlak, Sejarah dan Ilmu pengetahuan lainnya yang dapat mendukung tercapainya tujuan dakwah.

Menurut pemikiran beliau selama kita masih mengadakan dakwah kepada kebajikan dan selama masih melakukan amar ma’ruf nahi munkar maka segala gangguan yang datang dari ahli kitab atau Nasrani dan Yahudi tidak akan membahayakan kita lagi, selama kita masih berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits Nabi, Allah SWT yang akan menjamin semua itu.29

Dokumen terkait