• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PERMOHONAN PEMOHON KABUR (OBSCUUR LIBELLI)

a. Bahwa dalil-dalil Permohonan tidak secara tegas membuktikan terjadinya selisih penghitungan suara berdasarkan fakta-fakta dan dokumen-dokumen rekapitulasi perolehan suara, mulai dari TPS, PPK, hingga KPU Kabupaten Kerinci;

b. Bahwa dalil-dalil yang diajukan Pemohon menyangkut Pokok Perkara (dalil angka 4.1 sampai dengan 4.10) tidak satupun menyebutkan terjadinya penggelembungan maupun pengurangan suara yang merugikan Pemohon. Tidak ada satupun dalil yang secara tegas menunjukkan adanya selisih suara akibat pengurangan maupun penggelembungan suara yang merugikan Pemohon;

c. Bahwa Pasal 6 ayat (2) PMK Nomor 15/2008 tegas mengatur bahwa: (2) Permohonan sekurang-kurangnya memuat:

a. identitas lengkap Pemohon yang dilampiri fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan bukti sebagai peserta Pemilukada;

b. uraian yang jelas mengenai:

1. kesalahan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon;

2. permintaan/petitum untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon;

3. permintaan/petitum untuk menetapkan hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon.

d. Bahwa oleh karena tidak ada satupun dalil dalam posita permohonan yang menyatakan mengenai terjadinya penggelembungan maupun pengurangan suara yang merugikan Pemohon, serta tidak ada satupun dalil yang secara tegas menyatakan adanya selisih suara yang merugikan Pemohon sebagai unsur kesalahan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b angka 1 PMK Nomor 15/2008, maka adanya permintaan/petitum untuk menyatakan TIDAK SAH DAN BATAL Berita Acara Nomor 054-3/BA/IX/2013, tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 Tingkat Kabupaten oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi tertanggal 15 September 2013 juncto Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 132/Kpts/KPU-PROV-005/2013 tentang Penetapan dan Pengumuman Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013, sepanjang perolehan suara pasangan calon di Kecamatan Siulak Mukai dan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci (Petitum angka 2 halaman 24 permohonan); menjadi tidak relevan, sekaligus menunjukkan bahwa Permohonan yang diajukan Pemohon tidak jelas/kabur (obscuur libelli); e. Bahwa oleh karena posita permohonan dari Pemohon tidak sesuai dengan

Petitum, maka berdasarkan hukum [Pasal 13 ayat (3) PMK Nomor 15/2008] dan demi kepastian hukum sudah sepatutnya Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan bahwa permohonan yang diajukan Pemohon TIDAK DAPAT DITERIMA.

2. PERMOHONAN PEMOHON TIDAK TERMASUK LINGKUP HASIL PENGHITUNGAN SUARA YANG MENJADI KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Bahwa Pasal 106 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut UU Nomor 32/2004) mengatur:Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berkenaan dengan hasil penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya pasangan calon.

Bahwa Pasal 4 PMK Nomor 15/2008 mengatur: Objek perselisihan Pemilukada adalah hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon yang mempengaruhi:

a. penentuan pasangan calon yang dapat mengikuti putaran kedua Pemilukada; atau

b. terpilihnya pasangan calon sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 106 ayat (2) UU Nomor 32/2004 juncto Pasal 4 PMK Nomor 15/2008 tersebut di atas, maka cukup alasan untuk dinyatakan bahwa Permohonan a quo Tidak Termasuk Lingkup Hasil Penghitungan Suara yang menjadi Kewenangan Mahkamah Konstitusi, dan oleh karenanya Permohonan harus dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Bahwa tidak ada satupun dalil permohonan yang menyatakan mengenai adanya penggelembungan maupun pengurangan suara yang merugikan Pemohon, serta tidak ada satupun dalil yang secara tegas menyatakan adanya selisih suara yang merugikan Pemohon;

b. Bahwa dalil permohonan Pemohon dalam pokok perkara dari angka 4.1 sampai dengan 4.10 lebih mencerminkan adanya ilusi-ilusi, asumsi-asumsi, dan abstraksi ketidakpuasan dari Pemohon tanpa disertai satu fakta yang telah melalui mekanisme pelaporan dan proses di Panitia Pengawas Pemilu sebagaimana diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, fakta-fakta yang didalilkan hanya merupakan dugaan-dugaan yang dikemas dengan retorika bahasa sedemikian rupa sehingga seolah telah terjadi pelanggaran moral, etika dan hukum secara terstruktur, sistematis dan masif oleh Pihak Terkait, dan oleh karenanya tidak termasuk dalam wilayah sengketa penghitungan suara yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi;

c. Bahwa oleh karena itu, secara jelas dan tegas permohonan Pemohon tidak dapat dikualifikasi ke dalam Lingkup Hasil Penghitungan Suara yang menjadi Kewenangan Mahkamah Konstitusi, apalagi dalil-dalil dugaan pelanggaran yang diajukan Pemohon bilamana dirunut waktu kejadian yang disampaikan Pemohon, hampir semuanya terdapat dalam rentang waktu

jauh sebelum tahapan-tahapan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 dilaksanakan;

d. Bahwa Permohonan yang diajukan Pemohon kepada Mahkamah Konstitusi sebagaimana Permohonan a quo sudah semestinya ditolak karena berada di luar Lingkup Hasil Penghitungan Suara yang menjadi Kewenangan Mahkamah Konstitusi, dan keadaan mana hanya sebagai tindakan mencari-cari alasan oleh karena tidak dapat menerima kekalahan;

e. Bahwa oleh karena itu, berdasarkan hukum dan demi kepastian hukum sudah seharusnya Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan bahwa permohonan yang diajukan Pemohon TIDAK DAPAT DITERIMA;

f. Bahwa oleh karena itu, maka demi Kepastian Hukum kami memohon kepada MKRI untuk:

1) Menyatakan permohonan Pemohon TIDAK DAPAT DITERIMA (niet ontvantkelijke verklaard);

2) Menyatakan sah dan benar Berita Acara Nomor 054-3/BA/IX/2013, tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 Tingkat Kabupaten oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi;

3) Menyatakan sah dan benar Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 132/Kpts/KPU-PROV-005/2013 tentang Penetapan dan Pengumuman Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013;

4) Menyatakan sah dan mengikat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 133/Kpts-KPU-Prov-005/2013, tentang Penetapan dan Pengumuman Pasangan Calon Terpilih Hasil Pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013;

5) Menetapkan Pasangan Calon Terpilih Nomor Urut 3 (H. Murasman, S.Pd., M.M. dan H. Zubir Dahlan) sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 sebagaimana ditetapkan dan disahkan melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 133/Kpts-KPU-Prov-005/2013, tentang Penetapan dan Pengumuman Pasangan Calon Terpilih Hasil Pemungutan dan Penghitungan

Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013;

6) Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi untuk melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. B. DALAM POKOK PERKARA

Bahwa sehubungan dengan dalil-dalil Pemohon dalam Pokok Perkara, kami PIHAK TERKAIT perlu menjawab atau memberi tanggapan atas dalil-dalil Pemohon dalam Pokok Perkara sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK TERKAIT menolak dalil-dalil yang dikemukan PEMOHON, kecuali hal-hal yang secara tegas diakui;

2. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dalam bagian Eksepsi, secara mutatis mutandis mohon dianggap sebagai satu kesatuan dan telah tercantum dalam pokok perkara ini;

3. Bahwa Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci telah dilaksanakan oleh Termohon pada tanggal 8 September 2013; 4. Bahwa Rapat Pleno KPU Provinsi Jambi untuk mengesahkan dan

menetapkan Hasil Perolehan Suara yang diperoleh setiap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 15 September 2013 sebagaimana dibuktikan dengan adanya Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 132/Kpts/KPU-PROV-005/2013 tentang Penetapan dan Pengumuman Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 (vide bukti PT-2), dengan komposisi perolehan suara yang ditetapkan Termohon sebagaimana dimuat dalam dalil Pemohon angka 4.2 (hlm.5), yang menunjukkan Pemohon memperoleh 44.474 suara (31,94%) sedangkan Pihak Terkait memperoleh 46.255 suara (33,22%). Dengan demikian jumlah suara Pihak Terkait mengungguli Pemohon, yaitu berselisih 1.781 suara; 5. Bahwa Rapat Pleno KPU Provinsi Jambi untuk menetapkan dan

mengesahkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 15 September 2013 sebagaimana dibuktikan dengan adanya Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi Nomor 133/Kpts-KPU-Prov-005/2013, tentang Penetapan dan

Pengumuman Pasangan Calon Terpilih Hasil Pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kerinci Tahun 2013 (bukti PT-4);

6. Bahwa sehubungan dengan keunggulan Pihak Terkait sebagaimana diputuskan oleh Termohon dalam objek perkara a quo, Pemohon keberatan dan kemudian mengajukan permohonan dengan dalil-dalil yang sangat summir, spekulatif, bahkan cenderung ilusif, yang dapat dibuktikan dengan fakta-fakta berikut.

PEMOHON MENCABUT DALIL PERMOHONAN TERKAIT DENGAN