• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Tahap Permainan

Konselor memulai kegiatan ini dengan mengajak peserta melakukan doa pembukaan bersama. Tahap ini merupakan tahap perlibatan diri atau proses memasukkan diri ke dalam kelompok juga merupakan tahap dimana satu dengan yang lain diharapkan dapat saling membangun hubungan akrab, saling memahami karakter masing-masing dari anggota kelompok dan tumbuhnya sikap kerjasama satu dengan yang lainnya.

Kegiatan ini diisi dengan permainan “PROFIL DIRI”. Setelah permainan konselor mengajak konseli mendiskusikan pengalamannya dalam permainan yang telah mereka alami. Tujuan agar peserta atau konseli menyadari apakah selama proses mereka saling terlibat, bisa saling memahami karakter masing-masing peserta. Berikut ini adalah respon-respon konseli yang terjadi selama proses konseling :

Subyek 1 “Saya senang dengan permainan ini.

Melalui permainan ini kita dapat menggambarkan serta menjelaskan kepribadian yang da pada diri saya dengan perumpamaan sebuah gambar benda”

Subyek 2 “ Saya senang sekalai dengan permainan ini karena permainan ini saya bisa lebih tau secara mendalam tentang karakter saya”

Subyek 3 “Saya amat bangga bisa bermain permainan ini karena permainan ini

sangat asyik sekali

Subyek 4 “Saya tidak begitu suka permainan ini karena saya tidak bisa

menggambar”

Subyek 5 “Saya sangat semangat untuk

permainan ini karena saya dapat menggambar profi diri saya”

Subyek 6 “Saya tidak senang permainan ini karena saya tidak tau diri saya itu seperti apa”

Dari respon-respon konseli pada tahap permainan di atas, dapat disimpulkan bahwa konseli pada umumnya mereka senang dengan proses permainan ini, mereaka dapat saling telibat, menunjukkan kekerabatan satu dengan yang lainnya dan tampak antusias dalam mengikuti permainan yang diberikan. Konseli dapat belajar banyak tentang profil diri mereka masing-masing dan mengetahui karakter mereka secara mendalam.

b. Kegiatan Konseling

Konselor meminta salah satu seorang untuk menceritakan permasalahannya, sementara yang lainnya diminta untuk menyimak dengan seksama. Selanjutnya konselor mengajak konseli untuk mendiskusikan permaslahan yang telah di ungkapkannya, tujuannya untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh salah satu anggota kelompok, diantaranya sebagai berikut :

a. Kasus 1

Konseli : AM yang memiliki masalah minum-minuman keras karena faktor temanya untuk minum-minuman keras. AM tidak bisa menolak ajakan temannya karena dia takut untuk di jauhi dan tidak memiliki teman lagi.

Subyek 1 “Saya rasa masalah menolak ajakan teman adalah hal yang sangat sulit,karena saya takut untuk di jauhi. Teman-teman saya yang banyak mengajak kebetulan umurnya jauh di atas saya. Mereka sudah banyak yang kerja. Minuman keras yang di berikan kepada saya biasanya gratis, saya tidak ikut untuk membayarnya. Sebenarnya saya juga sudah ingin terlepas dari masalah ini, saya ingin mempunyai pola hidup yang sehat”

Subyek 2 “Masalah yang dialami AM itu pernah saya alami juga. Tetapi saya bisa memberikan penjelasan yang baik kepada teman saya untuk menolak ajakan minum. Dengan menjelaskan saya rasa teman yang mengajak minum itu dapat mengerti”

Subyek 3 “Semua masalah pasti ada jalan penyelesaiannya.

Teman-temanmu pasti mengerti alasanmu jika memang kamu menolak untuk mengkonsumsi minuman beralkohol”

Subyek 4 “Saran saya AM menggunakan alasan orangtuanya yang tidak membolehi dia minum-minuman keras.

Dengan alasan itu mungkin teman-temannya akan mengerti dan tidak mengajak AM lagi untuk mengkonsumsi minuman keras”

Subyek 5 “Saya juga pernah di posisi AM, saya juga tau bagaimana rasanya ingin menolak tetapi tidak bisa karena takut dijauhi teman-temannya”

Subyek 6 “Sepertinya kamu harus berbicara yang sejujur-jujurnya demi kebaikanmu sendiri”

b. Kasus 2 :

Konseli : DW mempunyai masalah sering membolos dan suka minum-minuman keras karena menjadi anggota slankrs, dia sering ikut menonton konser slank dan saat konser itu dia suka minum-minuman keras. Kebiasaan minum-minuman keras sudah dia lakukan dari dulu.

bahkan dia sudah sangat sulit untuk meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Kemudian dia juga suka membolos dan lebih menghabiskan dirinya untuk dijalanan dan menghabiskan waktu di jalanan untuk mengamen dan mengkonsumsi minum-minuman keras.

Subyek 1 “DW tidak bisa telepas dari anggota slankrsnya yang menyebakan dia terjebak minum-minuman keras. Padahal genk itu tidak memberikan hal yang positif untuk dilakukan DW tetapi malah

memberikan contoh yang negatif”

Subyek 2 “Saya sangat senang utuk telibat menjadi anggota slankrs dan mengikuti konser-konser yang diadakan di kota-kota besar. Saat konser itu pula saya juga mengkonsumsi minum-minuman keras. Yang tidak seharusnya saya lakukan. Tetapi karena pergaulan di jalan yang saya alami saya sulit untuk

menghindarinya. Saya dengan anak-anak jalanan sudah terbiasa melakukan ngamen, minum-minuman keras di jalanan”

Subyek 3 “Berarti karena pergaulanmu di jalan yang bebas yang menyebakan kamu terjerumus minum-minuman keras. Sebaiknya kalau kamu ingin berhenti tidak mengkonsumsi alkohol kamu juga harus membatasi dirimu sendiri untuk tidak hidup dijalanan lagi”

Subyek 4 “DW minum itu karena dibiasakan berkumpul dengan anggota genk yang tidak memberikan contoh yang positif untuk dia”

Subyek 5 “Kalau DW ingin berubah tidak mengkonsumsi minum-minuman keras, sebaiknya hubungan pertemanan dengan anggota genk slank’s harus di batasi”

Subyek 6 “Menurut saya karena hidup di jalan , berkumpul dengan orang-orang yang tidak bisa memberikan hal yang positif yang menyebakan DW trjerumus”

c. Kasus 3

Konseli : EW yang mengalami masalah minum-minuman keras karena pengaruh lingkungan dirumahnya.

Subyek 1 “Lingkungan tempat tinggal memang menjadi salah satu faktor seseorang terjerumus ke pergaulan yang salah. Lingkungan disekitar rumah saya juga menjadi penyebab saya terpengaruh hal-hal negatif yang seharusnya tidak saya lakukan”

Subyek 2 “Teman-teman di kampung memang tidak hanya memberikan hal yang positif tetapi juga membuat kita melakukan hal yang negatif, jadi kita harus sepintar-pintarnya membawa diri di pergaulan itu”

Subyek 3 “Saya minum karena pengaruh lingkungan yang tidak mendukung saya untuk menjadi pribadi yang

bai”

Subyek 4 “EW sebaiknya harus pintar membawa diri agar dia terbebas dari pergaulan yang salah”

Subyek 5 “EW harus berani menolak ajakan temannya yang selalu mengajaknya untuk minum-minuman keras”

Subyek 6 “Teman yang baik menurut saya adalah teman yang mendukung kita kearah yang baik dan positif, kalau kasus yang saya lihat untuk kasus EW

lingkungannya memang membuat EW rusak, EW harus bisa mengendalikan diri dan membawa diri agar tidak terpengaruh ke hal negatif”

d. Kasus 4 :

Konseli : BN yang mempunyai masalah sering mengkonsumsi minum-minuman keras karena pengaruh lingkungan, di daerah rumahnya dekat pembuatan minum-minuman keras. Karena di sekitar rumahnya adalah pembuatan arak plumpungan, karena masalah itu dia gampang mengenal miras dan gampang sekali untuk mendapatkan minum-minuman keras.

Subyek 1 “BN seharusnya bisa membawa diri untuk tidak mencoba minum-minuman keras. Walaupun di tempat tinggalnya merupakan pembuatan arak plumpungan”

Subyek 2 “Saya sering mendengar dan pernah bermain di desa plumpungan. Memang benar sekali disana anak-anaknya gampang sekali untuk minum arak plumpungan. Tapi ada juga yang tidak ingin merusak dirinya dengan mengkonsumsi minuman keras”

Subyek 3 “BN harus menghentikan kebiasaannya untuk tidak mengkonsumsi minuman keras lagi walaupun di daerahnya tinggal banyak cobaan yang harus dia temui”

Subyek 4 “Saya gampang terpengaruh minum-minuman keras karena ayah,ibu dan saudara-saudara saya yang tinggal di dekat rumah adalah pembuatan arak plumpungan. Dengan secara mudahnya saya bisa mencoba bahkan membiasaan diri dengan keadaan yang seperti itu untuk mengkonsumsi minuman keras”

Subyek 5 “Walaupun di daerah tinggalmu berasal kamu mudah menjumpai arak plumpungan paling tidak BN bisa mengontrol diri untuk tidak ikut-ikutan membiasakan diri mengkonsumsi miras”

Subyek 6 “Masalah yang coba kamu hadapi BN adalah masalah mengenai kebiasaan dan menganggap minum arak plumpungan itu sebagai hal yang biasa.

Kalau kamu coba untuk tidak menganggap hal yang biasa , kamu mulai dengan tidak mengkonsumsi miras masalahmu akan segera terselesaikan”

e. Kasus 5 :

Konseli : IE yang mempunyai masalah minum-minuman keras karena pengaruh orangtua yang mengajarkan hal negatif terhadap anak, memberikan contoh yang tidak baik kepada anaknya dengan membolehkan untuk memiliki kebiasaan buruk. IE termasuk anak yang di sayang kepada orangtuanya, apa yang dia mau selalu dituruti dan tidak pernah untuk di tolak. Orangtuanya selalu memanjakan IE bukan dengan kasih sayang melainkan karena materi.

Subyek 1 “IE terlalu di sayang orangtuanya bahkan tindakan yang salah pun tidak pernah di bilang orangtuanya salah, oleh karena itu IE menjadi anak yang seenaknya sendiri”

Subyek 2 “Kalau orangtua mencontohkan hal yang tidak baik, secara tidak sengaja anak akan mencontoh

kebiasaan yang tidak baik itu. Seharusnya orangtua IE mampu meluruskan IE untuk menjadi anak yang baik”

Subyek 3 “IE terlalu menyepelekan sesuatu dan karena didikan yang tidak pernah dimarahi ayah,ibunya yang menyebakan dia terjerumus ke hal negatif.

Saat IE minum-minuman keras orangtuanya tidak pernah mengarahkan dia ke hal yang benar”

Subyek 4 “IE sepertinya ingin mendapatkan perhatian yang lebih tidak hanya dengan materi, tetapi cara IE melampiaskannya salah”

Subyek 5 “Saya anak nomer 2 dari 2 bersaudara saya memiliki kakak perempuan. Tetapi dari kecil memang saya sangat di sayang orangtua saya. Bahan tidak pernah sama sekali saya dimarahi. Saya selalu didukung

walaupun hal yang saya lakukan itu salah”

Subyek 6 “Sebaiknya IE cukup menjadi orang dewasa saya, dan bijak. Harusnya dia mampu berfikir kalau orangtuanya salah mendidiknya agar dia sadar untuk tidak terjerumus lagi di pergaulan yang salah”

f. Kasus 6 :

Konseli : RS yang memiliki masalah sering mengkonsumsi minum-minuman keras karena mencontoh anyahnya dirumah yang saat di depannya minum-minuman keras, karena kebiasaan yang buruk dari ayahnya dia ikut-ikutan yang di awali dari coba-coba menjadi kebiasaan.

Subyek 1 “RS memang anak yang cukup terkenal disekolah ini, dengan prestasinya yang buruk. Dengan kasus RS saya tau awalnya RS pasti hanya coba-coba lalu menjadi terbiasa. RS hanya cukup tidak

membiasakan diri untuk mengkonsumsi minuman keras walaupun ayahnya selalu melakukan itu di depannya”

Subyek 2 “RS tidak sepenuhnya salah, ayahnya juga yang ikut salah untuk perilaku menyimpang RS. RS seperti ini karena pola asuh orangtua yang buruk, terutama pola asus ayah RS”

Subyek 3 “Walaupun orangtua RS mencontohkan hal yang buruk kepada RS sebaiknya itu tidak perlu di contoh”

Subyek 4 “Cobalah mengontrol diri, jangan terpengaruh kebiasaan buruk ayahmu”

Subyek 5 “Apa yang dialami RS pernah saya alami. Tetapi saya mencoba untuk menghindari kebiasaan buruk itu. Karena saya tau kebiasaan itu dapat merusak saya”

Subyek 6 “Ayah selalu minum di depan saya, bahkan membolehkan saya untuk mengkonsumsi miras.

Kebiasaan buruk inilah yang menyebakan saya terjerumus ke hal negatif”

Dokumen terkait