• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wilayah pinggiran kota yaitu daerah yang menarik bagi penduduk maupun

fungsi-fungsi untuk bertempat tinggal maupun untuk menjadikannya sebagai

lokasi kegiatan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Banyak pihak yang

menginginkan suatu yang sangat cocok dijadikan sebagi suatu hal yang bisa

membuat pihak tersebut bisa mendapatkan hal yang diiinginkannya, ada juga

pihak lain yang menginginkan lahan yang belum terbangun yang tersedia semakin

konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian. Sangat sulit mendapatkan

lahan yang kosong atau lahan pertanian terutama di daerah kelurahan Tanjung

Sari, dimana daerah ini yang semakin banyak orang dan semakin lama semakin

tidak terbatas lagi keinginan terutama untuk mendapatkan lahan yang diinginkan

oleh masyarakat itu sendiri, dengan demikian lahan itu tentunya akan menjadi

mahal terutama di daerah kota, karena sepetak lahan itu memang sangat mahal

harganya diikuti dengan permintaan lahan yang semakin banyak dari berbagai

kalangan.

Dari hal ini dapat terlihat bahwa adanya ketidakseimbangan antara

permintaan akan lahan dan ketersediaan akan lahan, dimana lebih banyak

permintaan akan lahan akan tersedianya akan lahan yang ada karena banayak

masyarakat yang membutuhkan akan lahan untuk dipakai. Lahan yang dimiliki

oleh pemilik lahan, ketika adanya permintaan akan lahan dari masyarakat atau

dari orang lain yang ingin membeli lahan tersebut maka pemilik lahan disini bisa

bersikap lebih banyak yang membuat harga lahan tersebut bisa lebih mahal,

terutama melihat semakin banyaknya permintaan akan lahan. Si pemilik lahan

yang ingin menjual lahannya kepada orang lain akan sesuka hatinya membuat

harga lahan kepada orang yang ingin membeli lahannya tersebut, disini si pemilik

lahan berkesempatan untuk membuat harga lahan. Jika permintaan akan lahan

banyak dari pihak lain maka berkesempatan pula si pemilik lahan untuk membuat

harga lahan yang dimilikinya tersebut, mereka ingin mendapatkan untung yang

besar apalagi ada orang yang ingin membeli lahan tersebut dengan keadaan yang

sangat mendesak karena sangat membutuhkan lahan. Ketika si pembeli ingin

karena banyak orang yang tertarik dengan lokasi lahan yang ada karena lokasi

lahan tersebut cocok untuk dijadikan sebagi tempat usaha, jadi disini si pembeli

langsung membeli lahan tersebut walaupun mahal itu tidak jadi masalah. Biasanya

orang yang membeli lahan tersebut dengan harga yang mahal adalah masyarakat

pribumi yang ingin membuka usaha di daerah kelurahan Tanjung Sari tersebut,

mereka membeli lahan tersebut dengan tujuan untuk membuka usaha karena

biasanya masyarakat pribumi yang datang ke wilayah ini dengan membeli lahan

yang mahal, mereka yang sering membeli lahan tersebut dan membuatnya atau

membangun berbagai bangunan sebagai tempat usaha mereka seperti bangunan-

bangunan ruko yang ada di pinggir jalan.

Ketika banyaknya permintaan akan lahan dari orang banyak si pemilik

lahan banyak yang menjual lahannya kepada si pembeli, akan tetapi jika

permintaan akan lahan berkurang maka harga lahan juga semakin berkurang, disni

masyarakat yang mempunyai lahan atau si pemilik lahan banyak yang tidak

menjual lahannya, dijual juga lahan yang dimiliki mereka tersebut dalam keadaan

harga lahan yang rendah atau harga lahan murah itu dalam keadaan terpaksa saja,

akan tetapi masyarakat yang mempunyai lahan mereka kebanyakan menjual

lahannya ketika banyaknya permintaan akan lahan dan harga yang mahal.

Begitu juga dengan sebaliknya dengan adanya harga lahan yang dibuat

oleh si pemilik lahan kepada mereka si pembeli, masyarakat yang ingin membeli

lahan tersebut ada yang dalam keadaan terpaksa untuk membeli lahan tersebut,

keterpaksaan untuk membeli lahan tersebut yaitu karena sangat membutuhkan

lahan, dan ada juga masyarakat si pembeli yang membeli lahan tersebut dari si

lahan yang diinginkan tersebut tidak bisa atau belum mampu membeli lahan yang

diinginkan karena ada si pembeli yang ingin membeli lahan yang diinginkan akan

tetapi keuangannya belum mencukupi untuk membeli sebanyak lahan yang

diinginkan.

Adanya harga lahan yang dibuat oleh pihak-pihak yang berwajib atau

pihak yang berhak atas harga lahan yang mereka miliki, mempunyai harga lahan

yang bermacam-macam, harga lahan yang dijual kepada orang lain yang ingin

membeli lahan tersebut dan ora lain yang membutuhkan lahan tersebut. Harga

lahan yang dijual kepada orang pendatang ada dalam dua macam yaitu seperti

harga lahan yang masih dalam kondisi lahan pertanian, atau lahan yang sudah

dijadikan perumahan, dalam arti masyarakat pendatang ada yang membeli lahan

yang masih dalam kondisi lahan pertanian, ada juga yang membeli lahan yang

sudah ditimbun, akan tetapi lahan tersebut kosong tidak ada apa-apa apalagi

pertanian, dan ada juga masyarakat yang langsung membeli rumah yang sudah

dibangun oleh pemilik lahan sebelumnya. Harga lahan yang sudah ditimbun dan

harga lahan yang masih kondisi lahan pertanian berbeda-beda, terutama mereka

yang langsung membeli rumah yang sudah dibangun tentu harganya lebih mahal

karena sudah dalam keadaan suatu bangunan rumah yang sudah bisa langsung

ditempati oleh orang yang membeli rumah tersebut.

Seperti penuturan oleh salah seorang penduduk Tanjung Sari:

“Lahan yang ingin saya jual kepada orang lain tergantung pada kondisi harga lahan yang terjadi di masyarakat luas atau harga lahan yang dilakukan

oleh masyarakat lain juga di luar sana, saya tidak mau kalau harga lahan itu saya jual dalam harga lahan yang sangat murah .

Dimana kalau harga lahan semakin menurun tentu saya belum menjualnya, tapi apabila harga lahan sudah mulai naik tentu saya akan langsung menjualnya apalagi orang yang membeli lahan tersebut masyarakat pribumi atau masyarakat yang membeli lahan disaat mereka saat mendesak dalam atau pada

saat-saat sangat membutuhkan lahan biasanya tentu harganya saya jual lebih mahal kan lumayan...”.

Dokumen terkait